Bagaimana menghadapi siswa yang MEMILIKI tipe belajar yang berbeda di dalam proses pembelajaran

Prestasi (hasil) belajar siswa di kelas sangat ditentukan oleh cara guru memperlakukan siswa di dalam pembelajaran. Ketika guru berhasil membuat seluruh kelas fokus dengan gairah yang tinggi pada pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berlangsung lancar dan mencapai hasil yang optimal.

Kapan Anda sebagai guru terakhir kali mengalami situasi pembelajaran seperti disebutkan di atas?

Sering terjadi, dalam sebuah proses pembelajaran di kelas, lebih-lebih kelas rendah, hanya sebagian kecil siswa yang sanggup bertahan untuk fokus dalam waktu yang cukup lama (tiga puluh menit, misalnya). Sebagian besar siswa tidak bisa fokus dalam pembelajaran.

Ada-ada saja yang lebih menarik perhatian mereka daripada memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran. Bahkan, mengganggu teman sebelah ternyata lebih menarik perhatian mereka. Buktinya? Mereka menganggu teman di saat pembelajaran! Apakah Anda juga pernah mengalami kejadian serupa?

Memahami Keunikan Pribadi Siswa

Kita percaya pada informasi yang mengatakan bahwa masing-masing siswa di kelas kita memiliki pribadi yang unik. Kita juga menerima pendapat bahwa untuk dapat mengajar siswa dengan baik, syarat utama dan pertama adalah mengenal karakteristik siswa.

Tetapi tidak jarang, ketika tiba saatnya kita ACTION mengajar di kelas, informasi dan pendapat tentang keunikan siswa yang sudah kita terima sebagai sesuatu yang benar, hilang terbang entah ke mana. Kita mengajar sesuai dengan versi kita, menggunakan cara yang menurut kita efektif, mudah, dan menarik–bukan menurut siswa.

Padahal, kita sadar sesadar-sadarnya bahwa dalam proses pembelajaran itu, siswalah yang harus belajar. BUKAN GURU YANG MENGAJAR! Dan siswa belajar dengan keunikannya sendiri!

Jadi, kita perlu memahami keunikan pribadi siswa–dan menyesuaikan cara kita mengajar dengan keunikan masing-masing siswa tersebut. Prinsipnya: Guru yang harus menyesuaikan teknik pembelajaran menurut kebutuhan (keunikan, karakteristik) siswa agar pembelajaran berhasil, bukan siswa yang menyesuaikan.

Ketika kita sudah menyadari dan memahami bahwa siswa itu beragam, serta memiliki komitmen bahwa siswa harus berhasil, maka kita akan selalu berusaha untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar dengan cara mereka sendiri.

Targetnya adalah siswa berhasil mencapai hasil belajar yang ditentukan.

Agar siswa berhasil melaksanakan tugas atau berhasil mencapai tujuan yang diharapkan, maka guru harus membuat siswa kuat–membuat siswa mampu. Caranya?

Latih mereka dengan keterampilan-keterampilan khusus yang dibutuhkan, misalnya: cara membaca (membaca cepat, membaca indah, membaca untuk pemahaman), cara mencatat (membuat peta pikiran, menemukan inti paragraf untuk disalin).

Latih juga mereka tentang cara menghafal (mnemonik, jembatan keledai), cara cepat menyelesaikan persoalan-persoalan matematika, dan cara-cara praktis lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat.

Jadikan pembelajaran berupa fragmen-fragmen kecil. Misalnya, contoh di SD, dalam pembelajaran tatap muka dengan waktu 70 menit (dua jam pembelajaran), kegiatannya harus dibuat bervariasi, minimal lima macam kegiatan dengan perkiraan waktu rata-rata setiap kegiatan 10 dan 15 menit.

Ada ceramah (pengantar, penjelasan sin gkat, simpulan), kegiatan membaca sendiri bagi siswa, menceritakan dengan kalimat sendiri oleh siswa, membuat catatan poin-poin penting, menjelaskan catatan, mengajar teman sebaya, membuat lagu, mengamati objek tertentu dan menyampaikan laporan pengamatan, dan penilaian.

Dalam kegiatan yang bervariasi tersebut, guru harus memastikan bahwa semua siswa terpenuhi kebutuhannya.

Misalnya siswa yang visual harus mendapatkan kesempatan yang baik untuk menggunakan penglihatnnya dalam belajar (bacaan, gambar, grafik, dan lain-lain).

Siswa auditorial harus mendapatkan kesempatan untuk berbicara atau mendengar dalam belajar (mendengarkan cerita, menceritakan kembali, mendengarkan penjelasan atau menjelaskan kepada teman sebaya, diskusi dan laporan lisan, dan lain-lain).

Yang kinestetik juga harus mendapatkan kesempatan untuk melakukan tindakan (memanipulasi, belajar ambil menggerakkan anggota tubuhnya, membaca sambil bersuara atau berjalan-jalan, membuat isyarat-isyarat gerakan tertentu untuk menghafal poin-poin penting, dan lain-lain).

Dengan cara ini, maka seluruh siswa akan dapat menyelesaikan tugas dan mencapai hasil sesuai kemampuan. Jika dengan cara tersebut ternyata masih ada siswa yang tidak akif, guru perlu mencari tahu penyebabnya.

Bisa bertanya kepada siswa yang bersangkutan mengapa tidak aktif, bertanya kepada teman-teman di kelas, mengamati secara khusus.

Hilangkan penyebab ketidakaktifan siswa (gangguan yang berasal dari keadaan di luar pembelajaran), maka mereka selanjutnya akan aktif.

Simpulan

Siswa beragam harus dilayani secara beragam dalam pembelajaran, dengan memenuhi kebutuhan (cara belajar) siswa. Salah satu caranya adalah membuat pembelajaran dalam bentuk fragmen-fragmen kecil dengan kegiatan yang memenuhi tipe-tipe siswa belajar.

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGERTIAN DAN JENIS BELAJAR

  • Belajar adalah suatu proses. Artinya, kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan terjadinya perubahan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua anak yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahaman, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar".
  • Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalam hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar"masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tersebut, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para guru, dalam menjalankan tugas pendidikan denagan lebih strategis.
  • Belajar di bidang formal, tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika belajar dengan terpaksa. Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrai belajar jika ia merasa terpaksa. Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan denagam gaya belajar. Jika kita mengenali gaya belajar, maka kita dapat mengelola pembelajaran pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana cara pembelajaran yang baik dan efektif.
  • Gaya belajar setiap seseorang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan. Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat kita menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, kita akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Anda tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal. 

JENIS-JENIS BELJAR

Ragam belajar adalah merupakan keragaman dari metode cara seorang belajar (biasa disebut gaya belajar). Setiap orang memiliki metode belajar yang berbeda.

 Metode belajar bisa dibagi 3:

Seseorang dengan gaya belajar visual cenderung memahami sesuatu (seperti pelajaran) dengan melihatnya secara langsung.Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan dengan visual. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe visual:

  • Berbicara dengan cepat
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
  • Senang terhadap seni dari pada music
  • Suka mengantuk ketika mendengarkan penjelasan yang panjang lebar

Auditorial

Seseorang tersebut lebih mudah untuk memahami sesuatu dengan mendengarnya.Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang dominan dengan auditorial atau pendengaran. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe auditorial:

  • Berbicara dengan diri sendiri (jawa:gremengan) saat bekerja atau belajar
  • Lebih senang music dari pada seni yang melibatkan visual
  • Senang berdiskusi
  • Berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.

Kinestik

Seseorang tersebut lebih mudah memahami sesuatu dengan bergerak (dengan praktek langsung).Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan dengan praktek atau eksperimen atau yang dapat diuji coba sendiri. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe kinestetik:

  • Berbicara dengan perlahan dan cermat
  • Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
  • Menghafal sambil belajar dan melihat
  • Banyak menggunakan bahasa tubuh

SISWA  YANG MEMILIKI PILIHAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA


Page 2

PENGERTIAN DAN JENIS BELAJAR

  • Belajar adalah suatu proses. Artinya, kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan terjadinya perubahan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua anak yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahaman, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar".
  • Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalam hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar"masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tersebut, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para guru, dalam menjalankan tugas pendidikan denagan lebih strategis.
  • Belajar di bidang formal, tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika belajar dengan terpaksa. Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrai belajar jika ia merasa terpaksa. Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan denagam gaya belajar. Jika kita mengenali gaya belajar, maka kita dapat mengelola pembelajaran pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana cara pembelajaran yang baik dan efektif.
  • Gaya belajar setiap seseorang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan. Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat kita menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, kita akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Anda tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal. 

JENIS-JENIS BELJAR

Ragam belajar adalah merupakan keragaman dari metode cara seorang belajar (biasa disebut gaya belajar). Setiap orang memiliki metode belajar yang berbeda.

 Metode belajar bisa dibagi 3:

Seseorang dengan gaya belajar visual cenderung memahami sesuatu (seperti pelajaran) dengan melihatnya secara langsung.Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan dengan visual. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe visual:

  • Berbicara dengan cepat
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
  • Senang terhadap seni dari pada music
  • Suka mengantuk ketika mendengarkan penjelasan yang panjang lebar

Auditorial

Seseorang tersebut lebih mudah untuk memahami sesuatu dengan mendengarnya.Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang dominan dengan auditorial atau pendengaran. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe auditorial:

  • Berbicara dengan diri sendiri (jawa:gremengan) saat bekerja atau belajar
  • Lebih senang music dari pada seni yang melibatkan visual
  • Senang berdiskusi
  • Berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.

Kinestik

Seseorang tersebut lebih mudah memahami sesuatu dengan bergerak (dengan praktek langsung).Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan dengan praktek atau eksperimen atau yang dapat diuji coba sendiri. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe kinestetik:

  • Berbicara dengan perlahan dan cermat
  • Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
  • Menghafal sambil belajar dan melihat
  • Banyak menggunakan bahasa tubuh

SISWA  YANG MEMILIKI PILIHAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA


Bagaimana menghadapi siswa yang MEMILIKI tipe belajar yang berbeda di dalam proses pembelajaran

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3

PENGERTIAN DAN JENIS BELAJAR

  • Belajar adalah suatu proses. Artinya, kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan terjadinya perubahan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua anak yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahaman, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar".
  • Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalam hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar"masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tersebut, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para guru, dalam menjalankan tugas pendidikan denagan lebih strategis.
  • Belajar di bidang formal, tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika belajar dengan terpaksa. Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrai belajar jika ia merasa terpaksa. Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan denagam gaya belajar. Jika kita mengenali gaya belajar, maka kita dapat mengelola pembelajaran pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana cara pembelajaran yang baik dan efektif.
  • Gaya belajar setiap seseorang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan. Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat kita menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, kita akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Anda tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal. 

JENIS-JENIS BELJAR

Ragam belajar adalah merupakan keragaman dari metode cara seorang belajar (biasa disebut gaya belajar). Setiap orang memiliki metode belajar yang berbeda.

 Metode belajar bisa dibagi 3:

Seseorang dengan gaya belajar visual cenderung memahami sesuatu (seperti pelajaran) dengan melihatnya secara langsung.Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan dengan visual. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe visual:

  • Berbicara dengan cepat
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
  • Senang terhadap seni dari pada music
  • Suka mengantuk ketika mendengarkan penjelasan yang panjang lebar

Auditorial

Seseorang tersebut lebih mudah untuk memahami sesuatu dengan mendengarnya.Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang dominan dengan auditorial atau pendengaran. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe auditorial:

  • Berbicara dengan diri sendiri (jawa:gremengan) saat bekerja atau belajar
  • Lebih senang music dari pada seni yang melibatkan visual
  • Senang berdiskusi
  • Berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.

Kinestik

Seseorang tersebut lebih mudah memahami sesuatu dengan bergerak (dengan praktek langsung).Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan dengan praktek atau eksperimen atau yang dapat diuji coba sendiri. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe kinestetik:

  • Berbicara dengan perlahan dan cermat
  • Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
  • Menghafal sambil belajar dan melihat
  • Banyak menggunakan bahasa tubuh

SISWA  YANG MEMILIKI PILIHAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA


Bagaimana menghadapi siswa yang MEMILIKI tipe belajar yang berbeda di dalam proses pembelajaran

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 4

PENGERTIAN DAN JENIS BELAJAR

  • Belajar adalah suatu proses. Artinya, kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan terjadinya perubahan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua anak yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahaman, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar".
  • Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalam hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar"masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tersebut, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para guru, dalam menjalankan tugas pendidikan denagan lebih strategis.
  • Belajar di bidang formal, tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika belajar dengan terpaksa. Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrai belajar jika ia merasa terpaksa. Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan denagam gaya belajar. Jika kita mengenali gaya belajar, maka kita dapat mengelola pembelajaran pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana cara pembelajaran yang baik dan efektif.
  • Gaya belajar setiap seseorang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan. Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat kita menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, kita akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Anda tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat optimal. 

JENIS-JENIS BELJAR

Ragam belajar adalah merupakan keragaman dari metode cara seorang belajar (biasa disebut gaya belajar). Setiap orang memiliki metode belajar yang berbeda.

 Metode belajar bisa dibagi 3:

Seseorang dengan gaya belajar visual cenderung memahami sesuatu (seperti pelajaran) dengan melihatnya secara langsung.Gaya belajar tipe visual adalah gaya belajar yang dominan dengan visual. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe visual:

  • Berbicara dengan cepat
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
  • Senang terhadap seni dari pada music
  • Suka mengantuk ketika mendengarkan penjelasan yang panjang lebar

Auditorial

Seseorang tersebut lebih mudah untuk memahami sesuatu dengan mendengarnya.Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang dominan dengan auditorial atau pendengaran. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe auditorial:

  • Berbicara dengan diri sendiri (jawa:gremengan) saat bekerja atau belajar
  • Lebih senang music dari pada seni yang melibatkan visual
  • Senang berdiskusi
  • Berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.

Kinestik

Seseorang tersebut lebih mudah memahami sesuatu dengan bergerak (dengan praktek langsung).Gaya belajar tipe kinestetik adalah gaya belajar yang dominan dengan praktek atau eksperimen atau yang dapat diuji coba sendiri. Berikut beberapa ciri dari belajar tipe kinestetik:

  • Berbicara dengan perlahan dan cermat
  • Berorientasi pada fisik dan banyak gerak
  • Menghafal sambil belajar dan melihat
  • Banyak menggunakan bahasa tubuh

SISWA  YANG MEMILIKI PILIHAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA


Bagaimana menghadapi siswa yang MEMILIKI tipe belajar yang berbeda di dalam proses pembelajaran

Lihat Edukasi Selengkapnya