Bagaimana cara untuk mengatasi kendala atau kesulitan dalam penyesuaian diri tersebut

24 August 2018

Bagi lulusan SMU, pertengahan bulan Agustus ini menjadi awal memasuki dunia kampus, dunia baru yang berbeda dengan dunia SMU sebelumnya. Memang dalam hidup ini, acapkali kita berhadap-hadapan dengan situasi dan kondisi yang serba baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Penyesuaian diri menjadi hal yang penting.

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik diyakini mampu menghadapi keadaan yang sulit. Sebaliknya ketika seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik, ia cenderung mengalami perasaan tertekan, rentan mengalami konflik serta cenderung mengalami penurunan motivasi. Karena penyesuaian diri begitu penting, maka kita perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian diri, yaitu sebagai berikut:

Faktor psikologis

Faktor ini berkaitan dengan pengalaman, pembelajaran, pelatihan dan pendidikan. Faktor pembelajaran merupakan dasar paling penting dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri juga dapat diperolah dari latihan dan pendidikan. Sementara pelatihan lebih berorientasi pada membangun keterampilan khusus, pendidikan lebih menekankan pada pengetahuan yang lebih luas tentang nilai, prinsip maupun sikap.

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang paling penting dalam penyesuaian diri adalah rumah dan keluarga. Penerimaan orang tua terhadap anak membuat anak merasa diinginkan, anak mampu membangun perasaan aman, mengembangkan rasa percaya diri, membentuk reaksi emosional positif dan juga memiliki kemampuan menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Menyesuaikan diri individu dapat berbeda-beda sesuai dengan keanggotaannya di masyarakat, termasuk relasi dengan tetangga dan orang lain di sekitar individu itu sendiri.

Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan yang paling penting untuk penyesuaian diri adalah budaya, adat istiadat dan agama. Pikiran dan perilaku individu mencerminkan konteks budaya dan adat istiadat yang mereka miliki, di dalamnya termasuk juga agama.

Faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi penyesuaian diri. Maka penyesuaian diri yang efektif dipengaruhi oleh sederetan faktor di atas. Lalu seperti apakah individu yang dapat melakukan penyesuaian diri yang baik? Simak video menarik tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan sekolah atau kampus yang baru https://www.youtube.com/watch?v=jDdKyfrQxpA

Berikut lima karakteristik individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik, yaitu:

Persepsi yang akurat tentang realitas

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah individu yang dapat mempersepsikan diri sendiri secara apa adanya sesuai dengan realitas. Individu seperti ini mampu merumuskan tujuan hidup yang realistis, yaitu yang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada dalam lingkungan.

Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah individu yang dapat menentukan tujuan hidupnya. Tujuan hidup tersebut membawanya kepada pengembangan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah dan konflik dalam hidup.

Tahukah Anda bahwa senyum adalah bahasa universal? Simak tipsnya di https://www.youtube.com/watch?v=ZnTGGFBzNlw

Citra diri positif

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah individu yang dapatmempersepsikan dirinya, baik kelebihan maupun kekurangan, sesuai dengan persepsi individu lain terhadap dirinya. Dengan demikian, ia mendapatkan gambaran positif mengenai dirinya secara apa adanya.

Kemampuan mengekpresikan perasaan

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah individu yang sehat secara emosional dan sanggup mempertahankan hubungan interpersonal. Individu seperti ini mampu mengendalikan ekspresi perasaan dengan baik.

Hubungan interpersonal yang baik

Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik adalah individu yang saling bergantung pada individu lain untuk memenuhi kebutuhan, baik secara fisik, sosial dan emosi. Mereka yang mampu menyesuaikan diri adalah individu yang dapat dengan cara yang produktif dan menguntungkan bagi satu sama lain.

Bercermin dari tulisan di atas, apakah kita sudah berhasil menjadi pribadi yang mampu menyesuaikan diri dengan efektif? Ketika individu telah memenuhi kelima karakteristik tersebut, maka individu tersebut dapat dinyatakan telah memiliki penyesuaian diri yang baik. Individu tersebut diyakini mampu menyesuaikan diri dengan kondisi, lingkungan yang baru serta mampu menyelesaikan kesulitan dan kendala dengan cara yang positif.

Penulis:

Nyayu Sophia Olivia (Mahasiswa), Clara Moningka dan Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo (Dosen) Program Studi Psikologi – Fakultas Humaniora dan Bisnis

Universitas Pembangunan Jaya

Referensi

Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan (Jurnal  dipublikasikan). Diakses dari http://jurnal.umk.ac.id/index.php/PS

Wicaksono, S. A. (2012). Penyesuaian diri pada remaja tuna daksa (Jurnal dipublikasikan). Depok: Universitas Gunadarma.

Zakiyah, N., Hidayati, F. N. R., & Setyawan, I. (2010). Hubungan antara penyesuaian diri dengan prokrastinasi akademik siswa sekolah berasrama SMPN 3 Peterongan Jombang (Jurnal dipublikasikan). Semarang: Univeritas Diponegoro

Tuliskan 4 aspek kebahasaan ( kata sapaan, kata ganti orang, kata kerja dan kata tidak baku )dengan bukti kalimat dalam surta dan isi/maksud.contoh :1 … ) kata sapaan : ... bukti dalam kalimat : ... isi/maksud : ...2) kata ganti orang : ... bukti dalam kalimat : ... isi/maksud : ...3) kata kerja : ... bukti dalam kalimat : ... isi/maksud : ...4) kata tidak baku : ... bukti dalam kalimat : ... isi/maksud : ...​

Keunikan tari kreasi daerah tidak hanya terletak pada gerak, tetapi juga iringan, properti, atau...yang digunakan

jepang menyerah tampa syarat pada sekutu arinya sekutu adalah

Letak astronomis negara Myanmar yaitu 11° Lintang Utara sampai 28° Lintang Utara dan 92° Bujur Timur - 101° Bujur Timur. Berdasarkan letak astronomis … tersebut Myanmar memiliki iklim

zaman neolotikum ditandai oleh​

Apa dampak positif peternakan ikan lele bagi lingkungan disekitar

Sebutkan prinsip gaya gesek yang ada dalam kehidupan sehari-hari

Jelaskan kegunaan memahami persfektif global dari sudut pandang - visi geografi - visi sejarah - visi ekonomi

Pada peta berskala 1 : 50.000 panjang rel kereta api sebesar 30 cm. Panjang sebenarnya rel kereta api tersebut adalah​

Keragaman bentuk muka bumi, didaratan ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktifitas manusianya. Hal ini dibuktikan dengan…. A. Wilayah datara … n tinggi, kegiatan ekonomi penduduk berupa sawah B. Wilayah dataran rendah, kegiatan ekonomi penduduk berupa perikanan dan laut C. Wilayah pegunungan, kegiatan ekonomi penduduk berupa pertanian sayuran D. Wilayah pantai, kegiatan ekonomi penduduk berupa perdagangan​

Penyesuaian diri merupakan interaksi antara individu dengan dirinya, individu dengan orang lain, serta individu dengan dunianya dimana ketiganya memiliki hubungan timbal balik. Ketika individu tidak dapat menyesuaikan diri maka akan timbul permasalahan, termasuk remaja. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah strategi coping. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja permasalahan penyesuaian diri dan bagaimana bentuk strategi coping remaja. Subyek dari penelitian ini adalah 3 remaja yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda di Balai Rehabilitasi Sosial Salatiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja mengalami berbagai permasalahan penyesuaian dan memiliki strategi coping yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri remaja dibagi ke dalam dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat digolongkan menjadi 5 hal, yaitu faktor fisik, emosi, psikologis, perkembangan dan kematangan kognitif, dan sosial. Faktor eksternal banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, pertemanan, sekolah, Balai, masyarakat dan budaya yang berlaku. Selain itu, strategi coping yang dilakukan oleh remaja terbagi menjadi dua, yaitu strategi coping yang berfokus pada emosi dan strategi coping yang berfokus pada masalah.

Self adjustment is an interaction between an individual with himself, the individual with others, as well as individuals with his world in which all the three parties have a reciprocal relationship. When individuals can not adjust to himself, others and the world, a problem would occur. This problem might be faced by the teenagers either as the individuals in society. Therefore, a coping strategy is required in this case to overcome the problem in self adjustment. Due to the underlined issue, this study was aimed to identify the problems of self adjustment and the type of coping strategies developed by the adolescent. The subject of this study was three teenagers of different family background at Social Rehabilitation Centre in Salatiga. The approach of this study was phenomenological qualitative. Results showed that the teenagers faced a variety of adjustment problems and had different coping strategies. Two factors were indicated to influence teenagers’ self adjustment, namely internal and external factors. The internal factor could be classified into three terms; physical, development and maturity, and psychological factors. The external factor, on the other hand, was mainly influenced by environmental and cultural factors. In addition, coping strategies of the adolescents were divided into two parts, which were the coping strategies focusing on emotions and on problem.

Kata Kunci : remaja, penyesuaian diri, strategi coping, Balai Rehabilitasi Sosial