Bagaimana cara menyikapi adanya keberagaman mata pencaharian di masyarakat Indonesia

Bobo.id - Teman-teman pasti pernah melihat banyak pekerjaan atau profesi yang berbeda-beda.

Keberagaman mata pencaharian ini harus dihormati dan dihargai, seperti yang ada dalam materi PPKn kelas 3 SD.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bukan hanya di Indonesia, di dunia ini ada banyak jenis pekerjaan. Bahkan di setiap wilayah jenis pekerjaan bisa berbeda-beda.

Contohnya masyarakat yang ada di pantai, banyak yang berprofesi sebagai nelayan, penjual suvenir, atau penyewaan kapal.

Atau di daerah pegunungan ada orang yang bekerja sebagai pemetik teh, penjual makanan, atau pemiliki penginapan.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Sedangkan masyarakat di pedesaan, banyak yang berprofesi sebagai petani atau peternak.

Orang yang tinggal di perkotaan ada yang bekerja sebagai karyawan kantor, sopir angkutan, atau penjaga toko.

Semua pekerjaan tersebut bermanfaat bagi banyak orang.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Seperti petani yang bekerja menanam sayuran dan padi, memiliki peranan penting bagi masyarakat kota, pesisir pantai, atau pegunungan.

Ikan yang ditangkap para nelayan pun juga menjadi sumber gizi bagi banyak orang.

Bahkan sopir angkot juga sebuah profesi yang penting, karena tanpa sopir angkut banyak orang akan kerepotan saat berpergian.

Untuk itu, penting menghormati segala perbedaan pekerjaan atau mata pencaharian.

Cara Mengahargai Keberagaman Mata Pencaharian

1. Bersikap Ramah

Menghormati keberagaman pekerjaan bisa dilakukan dengan bersikap ramah.

Sikap ramah ini bisa ditunjukan dengan mengucapkan terima kasih dan meminta maaf bila menganggu.

Seperti saat berada di sebuah toko, teman-teman bisa mengucapkan terima kasih pada penjaga toko yang sudah memberikan pelayanan.

Atau ucapkan juga terima kasih pada sopir angkutan yang suda mengantar teman-teman.

Selain itu, ucapkan kata maaf bila, teman-teman tanpa sengaja menganggu pekerjaan orang lain.

2. Tidak Mengotori Tempat Umum

Cara lain yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan.

Membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu bentuk menghargai profesi petugas kebersihan, lo.

Teman-teman juga bisa menata piring kotor setelah makan di sebuah warung makan.

Hal itu merupakan cara menghargai pemiliki warung makan.

3. Membayar saat Berbelanja

Saat berbelanja atau membeli sesuatu, teman-teman harus membayar dengan nominal yang sesuai.

Membayar barang yang dibeli juga bisa jadi bentuk menghargai pekerjaan orang lain.

4. Tidak Mengejak atau Menghina

Pekerjaan setiap orang itu penting dan bermanfaat seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Karena itu, teman-teman tidak boleh menghina atau mengejek pekerjaan orang lain.

Teman-teman juga sebaiknya tidak menyombongkan satu jenis profesi tertentu.

Nah, itu tadi cara menghargai dan menghormati keberagaman mata pencaharian.

Teman-teman bisa bersikap ramah pada semua orang termasuk petugas kebersihan dan sopir angkut.

Tonton video ini, yuk!

**----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel Asli**

UNS‘Solidarity in Diversity’ was appointed as the theme of the Sebelas Maret Islamic Festival (SIFT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta in 2020. The webinar entitled ‘Islam, Tasamuh, and Plurality’ was also held as one of the SIFT webinar series by Jamaah Nurul Huda Islamic Student Activity Unit (JN-UKMI) UNS, Saturday (26/9/2020).

Present as a speaker, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. who is a lecturer at the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training (FITK) of UIN Syarif Hidayatullah, discussing tolerance in addressing diversity. Prof. Mu’ti explained that in responding to diversity, ‘tasamuh’ or tolerance is needed. Namely attitudes and behaviors that recognize and respect differences in both religious aspects and various other aspects of life.

“The word tasamuh, he added, is not found in the Koran. However, the attitudes and behavior of tasamuh are Islamic teachings and values ​​which are affirmed in several suras. Among other things, QS. Al-Kafirun (109): 1-6 and QS. Al-An’am (6): 107-108, “explained Prof. Mu’ti who is also a member of the Indonesia United Council of Religion and Pluralism.

Furthermore, Prof. Mu’ti also described the five attitudes and behaviors of tasamuh. First, understand and realize the differences between humans with one another. This includes understanding the points of difference and similarities and their causes.

After understanding these differences, the next attitude is to respect differences as a belief and personal choice. To act not to criticize, blame, demean, disbelieve, or impose one’s will on other people or parties.

“If we see differences more often as a product, not a process, it will create fanaticism. We are different, yes, but don’t vilify or criticize other groups. It is also not allowed for those of different religions. It is better to race with good, not evil and sentiments that end up criticizing others,” he added.

The third attitude is to accept the existence of different friends, while maintaining and maintaining personal or group beliefs and identities. Accepting this existence, can also be shown by providing opportunities, accommodating, and facilitating others to be able to carry out their beliefs and maintain their identity.

Because being different does not mean disagreeing, a priori, and not caring about other people or parties. Being different does not mean independent ”. This Tasamuh also encourages to help and foster love between humans. During, said Prof. Mu’ti, the origin of which is creed is not mixed.

This is in line with what Prof. emphasized. Mu’ti then, namely the importance of the process of knowing and associating with friends from various backgrounds. Where in the association, still apply a tolerant attitude to create peace. However, of course by not loosening self-confidence and covering up our identity.

“Tell us who we are. There is no need to hide each other’s beliefs. It is precisely this plurality that encourages us to show our beliefs. There are limits where we can be together, there are limits where we are different,” explained Prof. Mu’ti.

In his material, Prof. Mu’ti also explained that plurality is characterized by physical, intellectual, and religious differences that occur due to natural, scientific, and amaliah causes. Natural factors, he added, are factors that follow God’s law in various processes and events in the universe.

For example, people with different ethnicities, languages, nations, and other natural differences are evidence of God’s power. These variations show the existence of humans from one another. 
Meanwhile, scientific factors are related to intellectual processes, including the ijtihad method. In this case, humans differ in terms of religion, madhzab, strategy, and religious manhaj.

“Then, the amaliah factor relates to the context, orientation, and strategy of the struggle as well as personal matters,” added Prof. Mu’ti.

On this occasion, Prof. Kuncoro Diharjo as Vice Chancellor for Student Affairs and Alumni UNS to open the webinar. In his speech, Prof. Kuncoro thanked all those who have been willing to help and join SIFT UNS this year and invited the audience to always instill a sense of togetherness in differences. UNS Public Relations

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Sebutkan cara menghargai keanekaragaman mata pencaharian di masyarakat!

Jawab

Keberagaman budaya membuat mata pencaharian masyarakat Indonesia yang juga beragam. Di bawah ini merupakan cara menghargai keberagaman mata pencaharian, yaitu:

  • Tidak mencela dan merendahkan mata pencaharian orang lain.

  • Menghormati orang yang sedang bekerja.

  • Menghargai pekerjaan orang lain.

  • Membiasakan membeli produk-produk lokal.

  • Membiasakan mengonsumsi makanan dan buah-buahan dalam negeri.

Itulah contoh kita menghargai keanekaragaman mata pencaharian.


Penjelasan.

Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang memiliki budaya masing-masing. Keanekaragaman budaya juga merupakan suatu kekayaan yang unik dan tidak dimiliki oleh negara lain. Kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang beraneka ragam, mempengaruhi mata pencaharian masyarakat Indonesia. Beragamnya budaya tersebut menjadikan beragam pula aneka mata pencaharian di masyarakat.


Berikut ini merupakan cara kita menghargai keanekaragaman mata pencaharian tersebut.


1. Tidak mencela mata pencaharian orang lain

Mata pencaharian masyarakat di Indonesia sangat beragam, mulai dari pedagang asongan, pengamen dan pegawai, karyawan swasta dan hingga pengusaha. Apapun pekerjaan orang lain, kita tidak boleh merendahkan. Misalnya, kamu mendapati seorang pengamen yang mencari uang dengan berjalan di dari rumah ke rumah sambil bernyanyi. Kamu tetap harus menghormatinya, tidak boleh mencela bahkan merendahkan.


2. Menghormati orang yang sedang bekerja.

Kamu harus menghormati orang yang sedang bekerja. Tidak peduli pekerjaan itu bagus atau tidak menurut. Mereka bekerja mencari nafkah bagi keluarganya. Sehingga keluarganya dapat makan, mendapat pendidikan, dan memiliki tempat tinggal lantaran pekerjaan tersebut.


3. Menghargai pekerjaan orang lain

Apapun pekerjaan orang lain harus tetap dihargai. Jangan pernah membeda-bedakan orang hanya berdasarkan pekerjaan saja. Sebagai peserta didik, kamu harus menghargai pekerjaan orang lain. Misalnya, dengan ibu penjaga kantin sekolah kenapa ma pedagang kaki lima,, dan lain-lain. 


4. Membiasakan membeli produk lokal

Sebagai contoh, tetanggamu memiliki usaha produksi sandang dan tas. Jika kamu ingin membeli tas dan sandal tanda apa masih baikan belilah produk dari tetangga. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk menghargai mata pencaharian masyarakat.


5. Membiasakan mengkonsumsi makanan buah-buahan dalam negeri.


Mengkonsumsi makanan dan buah-buahan dalam negeri dapat membantu meningkatkan hasil pertanian masyarakat sehingga secara tidak langsung dapat membantu menyejahterakan petani Indonesia. Namun jika kamu mengkonsumsi barang-barang impor, misalnya buah-buahan impor, maka kamu tidak membantu masyarakat petani Indonesia. Melainkan kamu hanya membuat kaya orang-orang luar negeri.

Terimakasih telah berkunjung ke langsut.com. Semoga bermanfaat.