Mama pasti sudah mendengar soal perkembangan motorik halus dan motorik kasar pada anak bukan? Perkembangan motorik sendiri adalah proses perkembangan gerak pada anak. Show
Pada umumnya, gerakan tersebut didasari oleh kematangan fisik dan saraf pada anak. Perkembangan motorik halus penting untuk diperhatikan MamaDalam zoom class Popmama Talk & Worskop Popmama.com dengan Kalanati pada Jumat (19/6/2020) lalu, telah dibahas pentingnya melatih perkembangan motorik halus anak sejak usia dini. Berikut ini Mama bisa mengikuti cara melatih motorik halus anak usia 4-7 tahun melalui stimulus-stimulus tertentu. 1. Mengapa perkembangan motorik halus ini perlu Mama perhatikan?Menurut CEO Kalanati Ahmad Syahid Zakaria menjelaskan karena perkembangan motorik halus ini banyak mempengaruhi kebiasaan anak. "Motorik halus banyak mempengaruhi kebiasaan anak, sehingga ketika anak menyerah maka pada usia tertentu ia tidak bisa mandiri," ujar laki-laki yang akrab disapa kak Syahid itu. Syahid menjelaskan sebenarnya keterlambatan perkembangan motorik halus anak itu tidak masalah. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita sebagai orangtua tidak melakukan usaha untuk memicu perkembangan motorik halus ini. "Yang salah adalah ketika tidak ada effort sama sekali. Sebaiknya kita sebagai orangtua melakuakn sesuatu hal agar bisa men-triger anak bisa melatih motorik halusnya," tutur Syahid. 2. Lewat kegiatan seni, motorik halus anak ternyata bisa dilatih lhoBanyak cara untuk bisa melatih perkembangan motorik halus anak. Namun, belum banyak yang tahu kalau lewat seni dan prakarya sederhana di rumah ternyata Mama bisa melatih motorik halus ini lho. "Selain art sebagai subjek sendiri itu penting, kalau kita lihat bagaimana anak melukis itu adalah gerakan yang sama ketika ia menulis. Ketika anak menempel biji-bijian itu sama seperti gerakan mengancing baju.Art ini penting juga untuk kreativitas dan imajinasi. Jadi bagaikan mendayung dua-tiga pulau terlampaui," jelas Syahid. EDITORS' PICKS
3. Apakah orangtua harus selalu kreatif untuk bisa melatih motorik anak lewat seni?Melatih motorik halus anak lewat seni banyak macamnya. Apakah sebagai orangtua harus selalu kreatif ketika ingin melatih motorik lewat seni? Jawabannya tidak selalu kok. Menurut Syahid dari Kalanati, bahkan dengan menyediakan bahan-bahannya saja itu sudah membantu. Tinggal biarkan anak berkreasi sesuai kemauannya, tapi tentunya tetap dalam pengawasan Mama dan Papa ya. "Kalau ingin memicu (motorik halus) anak kita tidak perlu kreativitas yang luas. Dengan menyiapkan bahan-bahannya saja dan biarkan anak berkreasi. Poin pentingnya itu di kegiatannya," tuturnya. Kemudian, dari kegiatan seni tersebut sebagai orangtua kita bisa evaluasi. Misalnya Mama melihat kemampuan menggenggam dia bagaimana perkembangan setiap harinya. "Kalau kita berbicara soal motorik halus, tidak usah berpikirsoal alat-alatmahal karena disekitar kita juga bisa. Bahkan pakai kardus saja bisa," tambah Syahid. 4. Perkembangan motorik halus adalah kemampuan dasar yang mesti diasah setiap orangPerkembangan motorik halus adalah kemampuan dasar yang harus diasah setiap orang. Mengingat kemampuan ini banyak mempengaruhi aspek kehidupan anak ke depannya. Lantas, bagaimana kalau anak Mama hanya menyukai kegiatan tertentu saja? Apakah diarahkan terhadap kegiatan itu saja? Kak Syahid menjelaskan kalau kemampuan motorik halus ini tetap harus diawasi perkembangannya. Caranya bisa macam-macam. Misal, ketika anak menyukai seni maka kegiatan menggambar dan melukis bisa jadi salah satu caranya. Berbeda lagi jika anak menyukai sains, maka ada cara lain yang bisa melatih anak untuk mengasah kemampuan motorik halusnya. "Kita tanya itu anaknya sukanya bagaimana dulu awalnya," tutur Syahid. 5. Jangan terlalu membandingkan perkembangan si Kecil dengan anak lainPerkembangan motorik halus anak ini berbeda-beda. Oleh karenanya jangan terlalu panik dan membandingkan anak Mama dengan yang lainnya. Menurut Syahid, parameter perkembangan motorik halus dilihat dari usia anak tersebut. Di mana kemampuan dasar ini harusnya bisa dikuasai hingga anak usia 7 tahun. "Karena kalau ngomongin keterampilan motorik halus harusnya adalah keterampilan dasar yang dimiliki oleh semua orang. Ketika ngomongin kognitif, semua anak memiliki. Kemampuan dasar ini dibatasi sampai usia 7 tahun," tutur Syahid. Jadi, sebagai orangtua kita baru boleh khawatir kalau sampai usia 7 tahun perkembangan anak kita masih lambat atau bahkan terganggu. Namun, sebelum usia tersebut kita wajib melatih dan terus mengasah kemampuan motorik ini. "Perlu khawatir kalau di atas 7 tahun misalnya tidak bisa pegang pensil dan lain-lain. Jangan panik ketika usia dibawah 7 tahun belum bisa nulis. Ingat yang dibandingkan itu kemampuan dasarnya," jelas Syahid. Itulah tadi alasan perkembangan motorik halus anak ini wajib Mama awasi ya. Selain itu, lewat seni juga ternyata Mama bisa mengasah kemampuan motorik halus anak di rumah. Jangan pusing membeli peralatan mahal karena prakarya sederhana saja bisa membantu lho. Belum lagi saat ini cara melatih motorik halus anak 4-7 tahun lewat seni sudah banyak informasinya di internet. Mama tinggal menyesuaikan mana yang menjadi minat anak mama. Baca juga:
Keterampilan Motorik Halus anak merupakan tindakan si kecil menggunakan otot-otot kecilnya, seperti otot-otot di tangan dan jari untuk mengontrol benda berbagai bentuk dan ukuran. Si Kecil menggunakan keterampilan motorik halus, misalnya dengan memegang benda kecil di antara jari dan jempolnya, atau bisa juga menggunakan mulutnya untuk mencicipi makanan dengan rasa yang berbeda. Saat baru lahir, otak si Kecil belum cukup berkembang untuk mengendalikan gerakan tangan dan jari. Perkembangan ini berlangsung seiring berjalannya waktu. Secara umum, perkembangan dimulai dari kepala, dan kemudian secara bertahap berlanjut ke bagian otot lain dalam tubuh. Ini berarti bahwa si Kecil mendapatkan kontrol atas wajah, mulut, bibir, dan lidah terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh sisa otot tubuh lainnya seiring berjalannya waktu. Perkembangan motorik anak usia dini halus biasanya mulai berkembang seiring tubuh si kecil menjadi lebih stabil saat bergerak, serta saat kognitif dan sosialnya berkembang. Hal-hal ini merupakan bagian penting dari perkembangan motorik anak karena ia perlu belajar menggunakan tangannya dengan baik untuk dapat mengontrol objek dan memperoleh kemandirian seperti saat makan dan berpakaian. Jika Kita mendapati si kecil sedang mencoba menyelesaikan sesuatu secara sendiri, beri semangat dengan kata-kata positif dan tunjukkan kepadanya berbagai cara yang bisa Ia lakukan untuk mencapai tujuan, namun biarkan Ia menyelesaikannya sendiri. Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini 1 TahunBegitu si Kecil mencapai umur 1 tahun, ia akan memiliki kontrol yang lebih baik atas jari-jari mungilnya dan kontrol otot tangan yang lebih baik dari sebelumnya. Keingintahuan si kecil akan membuatnya semangat mempelajari dunia sekitar. Alat musik yang bisa Ia goyangkan dan pukul akan membuatnya senang, seperti halnya mainan dengan kancing, roda, dan bagian yang berwarna-warni lainnya yang bergerak. Tumpukan balok juga menjadi permainan favorit di usia ini, terutama bagian di mana Ia bisa merobohkan sebuah menara yang Ibu dan si kecil bangun bersama. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil yang berumur 1 tahun:
Perkembangan Motorik Anak Usia 2 tahunPada usia ini, si Kecil sudah lebih bisa menggerakkan jari mereka secara mandiri, menggunakannya dalam tugas yang lebih rumit misalnya memegang peralatan makan seperti orang dewasa, memotong menggunakan gunting yang aman bagi anak, juga membuat gambar yang lebih rumit dan presisi. Ia sekarang berkembang berdasarkan apa yang dipelajari di tahun pertamanya, dan Ibu akan melihatnya kini menjadi lebih mandiri dalam kegiatan, dan akan berinisiatif mencoba lebih banyak tugas dan aktivitas sendiri. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik anak usia dini si kecil yang berumur 2 tahun:
Perkembangan Motorik Anak Usia 3 tahunMulai usia tiga tahun, perkembangan motorik, verbal, kognitif, dan interaktif si kecil berubah secara signifikan. Ia sekarang bisa mendengarkan apa yang Ibu katakan serta memahami percakapan, cerita dan lirik lagu. Sepanjang tahun, coretan acaknya mulai terlihat seperti huruf yang bisa dikenali dan bahkan mungkin mulai menyusun "huruf" untuk membuat kata-kata. Si Kecil menjadi sadar akan kegunaan untuk menulis dan mungkin meminta orang dewasa untuk menuliskan kata-kata untuknya. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil yang berumur 3 tahun:
Perkembangan Motorik Anak Usia 4 tahunPada usia ini, si kecil dapat terlibat dalam permainan aktif dalam jangka waktu yang lebih lama. Ia sekarang memiliki kontrol lebih terhadap benda dengan berbagai bentuk dan ukuran dan Ibu akan melihat bahwa ia kini mampu melempar, menangkap, menendang, dan memantulkan bola. Peningkatan terhadap kontrol jarinya memungkinkannya untuk memegang alat tulis dengan pegangan tripod yang lebih baik (menggunakan tiga jari). Kemajuannya dalam koordinasi mata dan tangan akan memampukan si kecil untuk menyelesaikan mainan puzzle yang lebih kompleks, memainkan benda atau mainan yang memiliki bagian kecil, serta berpakaian dan melepasnya tanpa bantuan kita. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil yang berumur 4 tahun:
Perkembangan Motorik Anak Usia 5 tahunPada usia ini, si kecil penuh energi dan memiliki minat pada permainan dan lingkungan yang aktif karena kini Ia memiliki kemampuan motorik yang meningkat dalam menyeimbangkan dan mengoordinasikan gerakan yang memungkinkannya melakukan sebagian besar kegiatan bermain menggunakan bola. Ia juga bisa menggunakan jari-jarinya untuk kegiatan lebih kompleks seperti mengendalikan alat tulis dan melukis, mengenakan dan melepas pakaian boneka, serta memperbaiki/melepaskan risleting dan kancingnya. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil yang berumur 5 tahun:
Perkembangan Motorik Anak Usia 6 tahunSi Kecil berusia enam tahun sangat senang aktif bergerak di berbagai kegiatan. Meski keterampilan motorik halusnya masih berkembang, Ia sangat antusias untuk mengeksplorasi dan mencoba aktivitas dan olahraga baru. Pada usia ini, perkembangan keterampilan si Kecil akan bervariasi berdasarkan paparan terhadap berbagai aktivitas yang memberinya stimulasi. Si Kecil yang berpartisipasi dalam kegiatan seperti kelas tari, olahraga berkelompok, atau bahkan bermain di kebun mungkin menunjukkan tanda-tanda perkembangan keterampilan yang lebih cepat daripada mereka yang kurang aktif. Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan motorik halus si kecil yang berumur 6 tahun:
|