Bagaimana cara meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah

Mata pelajaran Sejarah penting untuk dipelajari tidak hanya untuk lulus ujian, tetapi memiliki banyak manfaat. Kegemilangan Malaka di berbagai bidang juga membuktikan bahwa masyarakat kita bijak dalam mengatur negara. Kejayaan Melaka harus mengambil inspirasi untuk meningkatkan kemajuan negara. Mari para siswa mengambil peristiwa sejarah sebagai pelajaran untuk membangun negara yang kita cintai agar duduk serendah dan setinggi negara maju. (420pp)

Abstrak. Dari observasi yang penulis lakukan di SMAN 10 Pekanbaru, diketahui banyak siswa dari kelas 1 sampai kelas 3 kurang tertarik dengan pelajaran sejarah, karena kurangnya guru yang profesional khususnya guru sejarah. Hal ini menyebabkan minat siswa mempelajari sejarah yang berujung pada menurunnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran sejarah. Untuk mencapai tujuan pembelajaran biasanya seorang guru memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Dimana strategi dapat tercapai bila faktor-faktor seperti. materi yang diajarkan, guru dan siswa harus aktif menggunakan peran, ada hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, dan fasilitas yang tersedia

Kata kunci. Strategi Guru, Minat Belajar. PENGANTAR

Guru sebagai pendidik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam masyarakat seorang guru adalah

sosok yang profesional, artinya seorang guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar, seorang guru harus mampu menjawab dan menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dalam kehidupan masyarakat.

Dari observasi yang dilakukan penulis di SMAN 10 Pekanbaru diketahui banyak siswa dari kelas 1 sampai kelas 3 yang kurang tertarik dengan pelajaran sejarah, karena kurangnya profesionalitas seorang guru khususnya guru sejarah. Hal inilah yang menyebabkan minat siswa dalam belajar sejarah sampai pada penurunan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran sejarah

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Dimana strategi dapat tercapai bila faktor-faktor seperti. materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus aktif menggunakan perannya, ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia

Strategi pembelajaran adalah cara melihat pola pikir guru dalam mengajar. Strategi yang digunakan juga berhasil untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar sejarah, karena kurangnya minat siswa terhadap suatu pelajaran akan menyebabkan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dan kurangnya minat siswa terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara siswa tersebut

mengikuti pelajaran dan prestasi belajar yang dicapai

Berdasarkan observasi awal penulis di SMAN 10 Pekanbaru ditemukan gejala-gejala seperti. (a) Minat belajar siswa rendah, (b) Siswa suka keluar masuk kelas selama proses belajar mengajar, (c) Interaksi antara siswa dan guru rendah dan apa yang disajikan, (d) Guru sulit mengerti atau paham, (e) Hasil belajar siswa cenderung rendah dan menurun

Dari gejala di atas terlihat bahwa akar permasalahannya adalah siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan masih menggunakan metode hafalan dalam pembelajaran. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan berdampak buruk bagi siswa dan lingkungan belajar

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka dapat diambil rumusan masalah yang akan diteliti yaitu tentang. “Bagaimana strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah di SMAN 10 Pekanbaru”

Tujuan dari penelitian ini adalah. (1). Untuk mengetahui bagaimana strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat belajar sejarah siswa di SMAN 10 Pekanbaru, (2) Metode yang digunakan guru dalam mengajar mata pelajaran sejarah dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMAN 10 Pekanbaru.

(2)

10 Pekanbaru

Berdasarkan uraian di atas, manfaat yang ingin dicapai oleh penulis adalah:

(1) Mampu menambah dan memperluas pengetahuan penulis sebagai mahasiswa

(2) Untuk mengetahui seberapa besar strategi guru dalam meningkatkan minat belajar sejarah siswa,

(3) Agar penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah dan sekolah

Strategi berarti garis besar arah untuk bertindak dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. (Novita A. R,-2007. 07). Menurut Ahmad Rohani, istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan arti yang berbeda-beda. Dalam konteks mengajar dengan strategi dapat diartikan sebagai pola umum tindakan guru dan siswa dalam kegiatan mamivestiasi mengajar. (Novita A. R 2007. 09) Strategi adalah rencana atau kebijaksanaan yang cermat untuk mengidentifikasi kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu

Lebih lanjut Nana Sudjana (1988) mengatakan bahwa strategi mengajar (mengajar) adalah taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (mengajar untuk mempengaruhi siswa) untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

Strategi pengajaran adalah pendekatan umum dalam pengajaran dan tidak terlalu rinci dan bervariasi dibandingkan dengan kegiatan belajar siswa sebagaimana tercantum dalam rencana instruksional atau penyusunan satuan pelajaran. (Prof. dr. S. Nasution M. Tahun 1995. 79)

Kami melihat bahwa strategi pengajaran menjadi lebih kompleks tergantung pada

1. Tingkat tujuan kognitif, afektif dan keterampilan yang tinggi untuk dicapai

2. Banyak dan persiapan yang matang harus dilakukan

3. Tingkat kemampuan berpikir yang dibutuhkan. 4. Kompleksitas manajemen kelas yang seharusnya

dilakukan

5. Sulit untuk mengevaluasi hasil belajar. (Q. Nasution M. Tahun 1995. 80-83)

Pembelajaran sejarah di sekolah akan lebih menarik jika gurunya inovatif,

proaktif dan kreatif dalam menonjolkan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, strategi penting dalam pembelajaran sejarah adalah memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa melalui kegiatan yang menarik. Materi pelajaran sejarah akan menjadi hidup, jika guru dapat menggerakkan kegiatan yang menarik dan merangsang siswa

Kegiatan yang menarik dan penanganan yang lancar akan menghilangkan kejenuhan pelajaran bahkan akan menarik mereka untuk terlibat aktif dalam pengalaman belajar yang diberikan oleh guru. (Abdul Razak, dkk. 2009. 24) Penentuan strategi mengajar dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada apa yang akan dicapai siswa dalam belajar. Menurut Dadang Sulaiman (1988. 140) bahwa penentuan strategi atau pendekatan dalam pengajaran didasarkan pada tujuan yang akan dirumuskan, metode apa yang akan digunakan untuk menyampaikan pengajaran itu, dan pendekatan agar siswa mencapai tujuan tersebut. (Werkanis A. Q, 2005. 09)

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode digunakan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai

Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya jika ia tidak menguasai salah satu metode pengajaran yang dirumuskan dan dikemukakan oleh para psikolog dan pendidik. (Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs Aswan Zain 2006. 46)

Metode belajar mengajar adalah cara yang menyeluruh (dari awal sampai akhir) dalam mencapai tujuan pengajaran. Metode pengajaran adalah cara atau jalur yang harus diikuti dalam mengajar. Mengjar sendiri menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo adalah penyampaian materi pembelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain dapat menerima, menguasai dan mengembangkannya. (Slameto, 2003. 65)

Metode pengajaran merupakan alat motivasi yang bersifat ekstrikatif, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. (Ed. Alim Simamora, 2008) Setiap guru memiliki gaya mengajar tersendiri yang berbeda dengan guru lainnya, gaya mengajar ini tercermin dari perilakunya

(3)

tingkah laku saat melaksanakan proses belajar mengajar. Metode pengajaran yang digunakan guru harus melalui pemilihan yang sesuai dengan rumusan tujuan instruksional tertentu

Seorang guru hendaknya menggunakan lebih dari satu metode, penggunaan satu metode digunakan untuk mencapai tujuan yang sama, sedangkan metode yang lain digunakan untuk mencapai tujuan yang lain.

Berdasarkan KTSP, tujuan pembelajaran sejarah di sekolah adalah agar siswa memperoleh kemampuan berpikir sejarah dan memahami sejarah. Melalui pembelajaran sejarah, siswa mampu mengembangkan kompetensi berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial dan budaya dalam rangka menentukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia.

Pembelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari keberagaman pengalaman hidup pada setiap masyarakat, adanya perbedaan cara pandang terhadap masa lalu untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan dan pemahaman untuk menghadapi masa depan.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang Digunakan

Agar penelitian yang digunakan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan metodologi penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang secara sistematis menggambarkan fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan akurat. Namun pengertian secara luas dari metode deskriptif adalah metode survei atau observasi dimana penulis akan terjun langsung ke ruang yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lebih akurat.

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan mengambil populasi guru Sejarah SMA Negeri 10 Kota Pekanbaru, dan sampelnya

dilakukan terhadap 3 orang guru sejarah di SMAN 10 Pekanbaru, atau disebut juga sampel total

Teknik Pengumpulan Data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah (1) Teknik Observasi, Kuesioner Wawancara, Studi Kepustakaan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMAN 10 Pekanbaru

Penelitian ini mencoba menjelaskan strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran sejarah

Penelitian dilakukan dengan cara wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah di SMAN 10 Pekanbaru. Dalam penelitian ini, guru akan menerapkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa di SMAN 10 Pekanbaru yang selama ini kurang sehingga siswa masih menunjukkan minat belajar sejarah yang rendah. Hal ini dilakukan karena secara teoritis media ini memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kerjasama dan tanggung jawab individu dalam pembelajaran. Untuk lebih jelasnya data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru sejarah yang disampaikan penulis mengenai strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah di SMAN 10 Pekanbaru dapat dilihat dibawah ini

A. Strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat belajar pelajaran sejarah serta keluar masuknya siswa pada saat pelajaran sejarah

Seperti diketahui bahwa strategi guru dalam mengajar adalah guru menggunakan berbagai metode yang tepat dalam mengajar serta menggunakan media yang disesuaikan dengan waktu mengajar, namun guru hanya sering menggunakan metode yang monoton yaitu guru sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan yang membuat siswa sering keluar masuk mata pelajaran yang sedang berlangsung, guru hanya menegur dan memberikan sikap skeptis edukatif kepada siswa yang sering keluar masuk pada jam pelajaran sedang berlangsung dan yang sengaja tidak mengikuti pelajaran karena bosan dengan pelajaran sejarah, karena metode pengajarannya

(4)

apa yang guru lakukan monoton. (hasil wawancara dengan Ibu Rukyawati, 17 September 2012)

B. Strategi guru sejarah adalah melihat siswa tidak memperhatikan dan mendengarkan selama pelajaran berlangsung sehingga nilai siswa menurun

Sering kita perhatikan ketika guru sedang mengajar banyak siswa yang tidak memperhatikan dan mendengarkan pelajaran yang dijelaskan oleh guru karena cara guru menyajikannya kurang menarik, selidiki guru tersebut dengan mengajukan pertanyaan secara langsung agar siswa dapat kembali ke fokus pada apa yang diajarkan, dijelaskan oleh guru dan membuat siswa malu atas perbuatannya yang tidak memperhatikan guru saat mengajar. (wawancara dengan Ibu Rukyawati dan Yolipita, 17 September 2012)

Metode yang sering diterapkan oleh guru adalah dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang memahami maksud dari isi pelajaran sehingga membuat nilai siswa menjadi kurang bagus dan menurun yang membuat pelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa dikarenakan kurangnya variasi dalam penyampaian guru dan metode pengajaran. (hasil wawancara dengan Yolipita dan Yusnizar, 17 September 2012)

Guru hendaknya sering menggunakan metode yang variatif agar siswa tidak merasa bosan dengan pelajaran yang diajarkan dan membimbing siswa agar selalu mendapatkan nilai yang memuaskan

C. Strategi guru sejarah untuk siswa yang kurang tertarik dan menyukai sejarah

Pelajaran sejarah memang merupakan pelajaran yang membuat siswa bosan, apalagi guru yang kurang variasi dalam cara mengajar siswa. Siswa yang kurang tertarik dengan pelajaran sejarah dapat dilihat dari hasil nilai-nilainya dan cara siswa memperhatikan pelajaran. Siswa harus dibimbing dan memberikan perhatian lebih kepada siswa serta diberikan tugas untuk dapat memahami pelajaran. Guru hendaknya secara perlahan membimbing dan menjelaskan pelajaran agar siswa dapat memahaminya. (hasil wawancara dengan Ibu Rukyawati dan Yolipita, 18 September 2012)

Guru juga sebaiknya menggunakan media LCD yang menarik siswa dalam belajar, bisa juga menggunakan gambar yang menarik siswa dalam belajar karena guru tidak hanya menggunakan cara itu saja.

satu-satunya hal yang akhirnya membuat siswa bosan dengan pelajaran sejarah, selain itu guru juga dapat menceritakan sejarah yang ada di Riau dan di Indonesia sehingga siswa merasa tertarik dengan cerita sejarah dan merasa tertantang untuk melihat sisa-sisa sejarah tersebut. yang telah diceritakan

D. Strategi guru sejarah agar siswa dapat memahami pelajaran sejarah dan tidak membosankan

Kita sering mendengar siswa bosan dengan pelajaran sejarah, karena cara mengajar guru yang monoton membuat siswa bosan. Guru juga harus menjelaskan secara detail semua yang dijelaskan dan ketika ada pertanyaan siswa, guru harus menjelaskan dengan benar dan perlahan agar siswa dapat memahami isi materi yang diajarkan kepada siswa dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. bahan ajar yang dijelaskan oleh guru. (hasil wawancara Ibu Yolipita dan Ibu Yusnazar, 18 September 2012)

Siswa menjadi bosan karena metode pengajaran guru, guru harus mengganti metode pengajaran dan metode pengajaran dan sesekali mengajak siswa ke tempat wisata sejarah sesuai dengan materi yang diajarkan dan juga bisa mengunjungi museum untuk menambah pengetahuan tentang sejarah itu sendiri sehingga siswa akan tidak merasa bosan lagi dengan pelajaran sejarah. (Hasil wawancara dengan Ibu Rukyawati, 19 September 2012)

E. Strategi guru sejarah dalam menghadapi siswa yang suka bertanya tetapi sulit dijawab oleh guru

Seringnya siswa bertanya tentang isi diskusi yang disampaikan guru, membuat siswa termotivasi untuk bertanya dan bertanya kepada guru sehingga guru dapat menjelaskan apa yang ditanyakan guru.

(5)

siswa. Guru harus menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan dimengerti oleh siswa dan melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa lain agar ada penjelasan yang dapat dipahami oleh siswa.

Kalaupun siswa tidak puas dengan hasil jawaban, hendaknya guru menjelaskan secara perlahan agar siswa dapat memahami dan memahami isi pembahasan dan akhirnya dipahami oleh siswa. (hasil wawancara Ibu Rukyawati dan Yulipita, 19 September 2012). F. Strategi guru jika guru memberikan pertanyaan tetapi sulit bagi siswa untuk menjawabnya

Guru banyak memberikan bahan ajar dan memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Strategi guru adalah memancing siswa lain untuk menjawabnya kemudian siswa tersebut melanjutkan jawabannya dan guru juga akan menambahkan hasil jawaban yang sudah dijawab oleh siswa tersebut dan pada akhir pembelajaran siswa disuruh untuk meringkas hasil jawaban tersebut. pelajaran hari itu juga, intinya ketika ditanya lagi siswa bisa menjawabnya. (hasil wawancara Ibu Rukyawati dan Yusnizar, 20 September 2012)

Peran guru juga harus membantu siswa dalam menjawab pertanyaan agar siswa dapat lebih memahami hasil diskusi yang dijawab temannya dan guru menambah, mengoreksi dan menyempurnakan jawaban yang diberikan temannya. Sehingga tidak hanya siswa yang mengerti dan memahami jawabannya, siswa yang lain juga dapat mengerti dan memahami isi pelajaran. G. Strategi guru sejarah jika siswa memiliki kemampuan tinggi dan juga kemampuan rendah dalam bidang sejarah

Terkadang siswa memiliki kemampuan dan kekurangan dalam belajarnya, terutama dalam pelajaran sejarah, banyak siswa yang diam saja akan kemampuan dan kekurangannya. Strateginya adalah siswa dapat menjadi mediator bagi teman-temannya di kelas dan menjadi motivasi bagi teman-temannya bahwa pelajaran sejarah tidak ada.

sulit dipelajari, dan siswa juga dapat mengikuti kompetisi yang akan membawa sekolah dan juga dirinya sendiri. Sedangkan strategi bagi siswa yang kurang dalam pelajaran sejarah adalah dengan mendekati dan membimbing apa yang menjadi kesulitan dalam pelajaran sejarah agar guru dapat memahami apa yang menjadi kekurangan dari kemampuan belajar sejarah, membimbing siswa tersebut secara perlahan agar siswa dapat memahami. dan menangkap isi pelajaran. (hasil wawancara Ibu Rukyawati, yolipita dan Yusnizar, 20 September 2012)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Setelah diperoleh data dari hasil penelitian dan wawancara penulis tentang “Strategi Guru Sejarah Dalam Meningkatkan Minat Siswa Dalam Belajar Sejarah Di SMAN 10 Pekanbaru”, maka dapat diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah yang penulis miliki. disajikan pada bab I (pendahuluan), yaitu. “Strategi pembelajaran apa yang telah dilakukan oleh seorang guru sejarah untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar sejarah di SMAN 10 Pekanbaru”, maka jawaban dari pertanyaan tersebut berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang telah dipaparkan dan dianalisis adalah adanya masih kurangnya minat siswa dalam belajar sejarah di karenakan metode pembelajaran yang kurang variatif

Ketika guru turun untuk mengajar dan guru masih sering menggunakan metode ceramah yang membuat siswa bosan dengan pelajaran sejarah, serta kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran siswa pada mata pelajaran sejarah dan hal ini juga dapat dilihat sebabnya siswa mendapatkan nilai yang kurang baik dan kemampuan siswa rendahnya pelajaran sejarah dikarenakan peran seorang guru sejarah dalam mengajar hanya menggunakan metode tersebut secara terus menerus sehingga lama kelamaan siswa

(6)

pelajaran sejarah yang membosankan dan tidak menarik lagi. Guru tidak menghayati pelajaran yang diajarkannya

Nasihat

Setelah penulis dapat mengetahui hasil penelitian tentang strategi guru sejarah dalam meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah di SMAN 10 Peekanbaru, dan permasalahan yang penulis selidiki telah terjawab, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut

1. Kepada kepala sekolah SMAN 10 Pe-kanbaru, melihat masih rendahnya siswa dalam pelajaran sejarah, disarankan kepada kepala sekolah untuk memperhatikan hal tersebut karena mata pelajaran tersebut juga sangat penting untuk dipelajari oleh siswa.

2. Kepada para guru SMAN 10 Pekanbaru khususnya dalam bidang pelajaran sejarah hendaknya lebih pandai dalam memilih metode pembelajaran agar siswa tidak pernah bosan dalam belajar sejarah dan memotivasi siswa untuk tertarik pada pelajaran sejarah. 3. Mahasiswa diharapkan mampu

tingkatkan cara belajar yang unggul untuk mencapai prestasi, karena pelajar adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan pembangunan negara ini, dan tidak pernah melupakan sejarah

4. Kepada pembaca yang akan menjadi calon guru, semoga para calon guru yang membaca skripsi ini hendaknya memperhatikan perlunya strategi dalam mengajar agar siswa tidak bosan dengan pelajaran sejarah, tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk guru. selalu bervariasi dalam mengajar sehingga mereka tertarik pada pelajaran

Bagaimana Anda menyukai pelajaran sejarah?

Membaca Buku Sejarah
Mencatat Peristiwa Penting Bersejarah
Diskusikan dengan Teman
Sering Mengunjungi Museum dan Tempat Bersejarah
Menonton Film atau Dokumenter Sejarah

Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa?

Tips dan Cara Efektif Meningkatkan Minat Belajar Siswa .
Mencari Informasi Tentang Mata Pelajaran. .
Mencari Teman Belajar. .
Memaksimalkan Media Pembelajaran. .
4. Kenali masalah yang dihadapi. .
Sesuaikan dengan Kemampuan

Bagaimana cara meningkatkan minat belajar brainly?

Cara menumbuhkan minat belajar .
Mencoba membuka diri
Menerapkannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Mencari Teman untuk Belajar Bersama
Beradaptasi dengan Kemampuan
Menggunakan Media Pembelajaran
Mengetahui masalah yang dialami
Pelajari Apa yang Anda Bisa untuk Karir di Masa Depan

Bagaimana minat mempengaruhi kegiatan belajar siswa?

Minat dalam proses pembelajaran mengajar adalah salah satu faktor besar pengaruhnya terhadap kinerja pembelajaran . Siswa yang minat belajar tinggi akan memperoleh kinerja =12>belajar belajar dengan baik. Pentingnya motivasi belajar siswa dibentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif.