Atraksi wisata yang berupa benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta disebut juga

sejarah singkat salah satu bumn yg ada di indonesia

sejarah barrack obama mendapatkan nobel penghargaan perdamaian dunia

sejak era reformasi ( 1998) dikatakan sebagai era baru demokrasi? mengapa dikatakan demikian? bukti-bukti apakah yang menunjukkan adanya era demokrasi … baru atau era baru demokrasi di indonesia

siapakah pencetus culturstelsel (tanam paksa) 1830-1870

sifat penduduk jepang dan bagaiamana respon bangsa indonesia

sikap golongan tua dan golongan muda dalam menyikapi proklamasi kemerdekaan indonesia

sistem kepercayaan yg berkemban biak di indonesia sebelum datangnya agama hindu dan buddha aalah

sistem pemerintahan dengan menganut demokrasi liberal di indonesia diterapkan pada tahun 1950, yang ditandai dengan adanya sistem multipartai yang sec … ara resmi diterapkan setelah

tahun persatuan yang menandai awal berdirinya dinasti bani umayyah disebut ...

tahun berapa penjajah akhirnya tidak menjajah indonesia

Konsep Kepariwisataan

       Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Pariwisata (1996:118-119) yang dimaksud dengan pariwisata adalah:

       “Suatu perjalanan  yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”.

       Sedangkan definisi menurut Burtkart dan Medlik dalam Soekadijo (2000:3)  menjelaskan bahwa pariwisata berarti, “perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu”.

       Berdasarkan kedua pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa pariwisata diberi batasan pengertian sebagai perubahan tempat tinggal sementara seseorang dari tempat tinggalnya sehari-hari ke suatu tempat tujuan dengan alasan tertentu. Alasan tersebut bukan bertujuan untuk menghasilkan nafkah, melainkan seperti  mendapatkan kenikmatan, hasrat ingin mengetahui sesuatu, olah raga, istirahat, rekreasi bersama keluarga atau alasan keagamaan.

       Menurut Suwantoro (1997:4) dalam bukunya Dasar-Dasar Pariwisata, ada dua kategori orang yang melakukan perjalanan wisata. Seseorang disebut wisatawan (tourist) apabila ia tinggal di daerah yang ia kunjungi sekurang-kurangnya 24 jam. Sementara itu, bila ia tinggal kurang dari 24 jam maka ia disebut pelancong (excursionist).

       Adapun menurut Karyono (1997:28-30) hal-hal yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek atau tujuan wisata adalah sebagai berikut:

a)           Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (Natural Amenities)

1.    Iklim; cuaca cerah (clean air), kering (dry), banyak cahaya matahari (sunny day), panas, sejuk (mild), hujan (wet), dan sebagainya.

2.    Bentuk tanah dan pemandangan (Land configuration and landscape): tanah yang datar (plains), gunung berapi (volcanos), lembah pegunungan (scenic mountain), danau (lakes), pantai (beach), sungai (river), air terjun (water-fall), pemandangan yang menarik (panoramic views).

3.    Hutan belukar ( the sylvan elements)

4.    Flora dan fauna, seperti tanaman yang aneh (uncommon vegetation), binatang buas (wildlife), cagar alam (national parks), daerah perburuan (hunting and photographic safari), dan lain sebagainya.

5.    Pusat-pusat kesehatan (health centre) ; sumber air mineral (natural spring of water mineral), mandi lumpur (mud-baths), dan sumber air panas (hot spring).

b)          Hasil Ciptaan Manusia (Man Made Supply)

Benda-benda bersejarah,kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural and religious):

1.    Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lalu;

2.    Museum, art gallery, perpustakaan kesenian masyarakat, dan handicraft;

3.    Acara tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, upacara perkawinan, khitanan, dan sebagainya;

4.    Rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, kuil, klenteng, candi, atau pura. 

c)           Tata Cara Hidup Masyarakat (The Way of Life)

Kebiasaan hidup, adat istiadat dan tata cara masyarakat merupakan daya tarik bagi wisatawan. Sebagai contoh:

1.    Pembakaran mayat (ngaben) di Bali;

2.    Upacara pemakaman mayat di Tana Toraja;

3.    Upacara Batagak Penghuku di Minangkabau;

4.    Upacara khitanan di daerah Parahiyangan;

5.    Tea ceremony di Jepang;

6.    Upacara waisak di Candi Borobudur dan Mendut.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat tiga jenis sumber daya yang dapat dijadikan sebagai objek dan daya tarik wisata, antara lain sumber daya yang terdapat di alam semesta (natural amenities), hasil karya manusia (man made supply), dan kebiasaan hidup masyarakat (the way of life) di suatu wilayah tertentu.

Hal tersebut juga didukung seperti tercantum dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1990 pasal 16 ayat 1 bahwa pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan dalam : a) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, b) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya, dan c)  Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus


Page 2

yang nantinya baik secara langsung ataupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perjalanannya”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapatlah dikatakan bahwa industri pariwisata adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama- sama menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan maupun traveler selama dalam perjalanannya.

2.4 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata

Menurut Oka Yoeti 1996:174-176 beberapa hal yang menjadi daya tarik bagi orang yang mengunjungi suatu daerah, mengatakan : a. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, dalam istilah pariwisata disebut natural amenities, yang termasuk dalam kelompok ini adalah hutan, iklim, pemandangan dan bentuk tanah, flora dan fauna, pusat-pusat kesehatan. b. Hasil ciptaan manusia yang dalam istilah pariwisatanya disebut man made supply yang berupa benda-benda bersejarah, kebudayaan, dan keagamaan. c. Tata cara hidup masyarakat way to life yaitu segala sesuatu yang merupakan aktivitas atau kegiatan hidup manusia yang khas dan mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat dijadikan objek wisata. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek wisata itu adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai daya tarik sasaran wisata. Lain hal dengan atraksi wisata yang dalam hal ini bersinonim dengan pengertian entertainmeny atau hiburan, yaitu segala sesuatu yang Universitas Sumatera Utara telah di persiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal itu adalah tari-tarian, nyanyian, kesenian rakyat tradisional, dan upacara adat. Yang penting diperhatikan dalam pengembangan suatu daerah untuk menjadi daerah tujuan wisata agar dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi 3 syarat, yang dikemukakan oleh Yoeti 1985 : 164 mengatakan : a. Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai something to see, yang artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atrakasi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain. b. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah something to do, yang artinya di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama lagi di tempat itu. c. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah something to buy, yang artinya di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja shopping, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing.

2.5 Pengertian Prasarana dan Sarana Pariwisata