Apakah pdrb menurut harga berlaku dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi

Perekonomian Palangka Raya terus tumbuh dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan 7,25 persen dan telah tumbuh pada tingkat tertinggi di tahun 2013 sebesar 7,53 persen. Pertumbuhan ekonomi sedikit melambat di tahun 2014 yaitu sebesar 6,91 persen dan kembali menguat pada tahun 2015 menjadi sebesar 7,18 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 apabila dilihat dari pelaku di luar Lapangan Usaha/Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (O) tumbuh sebesar 5,89 persen. Pada tahun 2012, 2013, dan 2015 tumbuh di bawah pertumbuhan PDRB secara umum, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut peranan luar Lapangan Usaha/Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (O) masih cukup dominan dalam menggerakkan perekonomian di Kota Palangka Raya. Melemahnya Laju PDRB Tanpa Kategori O di Tahun 2015 menunjukkan bahwa giatnya pelaku dunia usaha dalam membangun perekonomian Palangka Raya masih kurang optimal untuk mempertahankan laju pertumbuhan tahun sebelumnya.

Tingkat harga PDRB, atau tingkat perkembangan di tingkat produsen masih relatif stabil, karena masih di bawah 10 persen pada beberapa tahun terakhir. Dan pada tahun 2015 laju implisit PDRB sebesar 7,20 persen. Perkembangan harga yang demikian memberikan iklim ekonomi yang aman bagi semua pelaku ekonomi.

Apabila kita melihat lebih jauh pertumbuhan tiap Kategori sebagaimana pada tabel 2.1, Kategori yang tumbuh paling tinggi tahun 2015 adalah Kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 22,33 persen. Meskipun laju kategori ini cukup fantastis namun peranannya dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 0,02 persen.

Pada posisi kedua, Kategori Konstruksi mengalami laju yang cukup tinggi di tahun 2015 yaitu sebesar 12,48 persen dengan laju tersebut pertumbuhan ekonomi naik sebesar 0,76 persen.

Kemudian, Kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi ketiga adalah Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,94 persen, pertumbuhan di atas 10 persen ini merupakan sinyal perkembangan aktivitas ekonomi di Palangka Raya yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 1,53 persen kepada pertumbuhan total pada tahun 2015. Kategori ini rata-rata tumbuh sebesar 8,62 persen selama lima tahun terakhir. Kategori ini mencakup kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan Negara, keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi, hubungan luar negeri dan administrasi program pemerintah, serta jaminan social wajib. Kegiatan yang diklasifikasikan di kategori lain dalam KBLI tidak termasuk pada kategori ini, meskipun dilakukan oleh badan pemerintahan. Sebagai contoh administrasi sistem sekolah, (peraturan, pemeriksaan, dan kurikulum) termasuk pada kategori ini, tetapi pengajaran itu sendiri masuk kategori Pendidikan (P) dan rumah sakit penjara atau militer diklasifikasikan pada kategori Q.

Adapun Kategori yang mengalami laju terendah bahkan pelemahan laju adalah Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan laju sebesar -0,13 persen, meski demikian maasih mampu menggerakkan PDRB sebesar 0,01 persen. Kategori ini sempat mengalami laju yang tertinggi selama lima tahun terakhir sebesar 16,06 persen pada tahun 2014. Posisis kedua pada tahun 2015 dengan laju pertumbuhan ekonomi tersendah sebesar 1,33 persen adalah Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi yang menyumbang 0,57 persen terhadap pertumbuhan total. Kategori ini mencakup Lembaga pembiayaan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank yang mana semakin dibutuhkan dalam mendukung aktivitas pada industri riil. Industri Pengolahan mampu menggerakkan ekonomi Palangka Raya sebesar 0,78 persen meski lajunya cukup rendah yakni hanya 1,66 persen.

Apakah pdrb menurut harga berlaku dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi

secara rinci, gambar diatas memberikan gambaran kategori yang berperan besar dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Palangka Raya. Melalui gambar tersebut sekali lagi menunjukkan bagaimana Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (O) adalah kategori utama penggerak perekonomian Palangka Raya. Kategori ini dimainkan oleh pemerintah sehingga untuk melihat ekonomi Palangka Raya secara riil sebaiknya unsur ini dihilangkan sehingga dapat diketahui kontribusi riil kategori-kategori terhadap perekonomian Kota Palangka Raya.

Sedangkan sumber pertumbuhan tertinggi lainnya adalah Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (G) yang memberi sumber pertumbuhan sebesar 1,31 persen pada tahun 2015. Barang yang diperdagangkan di Palangka Raya hanya sedikit yang dihasilkan oleh Kategori primer (pertanian dan pertambangan) Palangka Raya sendiri. Supply dan distribusi barang diperoleh dari kabupaten dan provinsi lain.

Sebagai kota yang berkembang, seperti umumnya kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Tengah, Kategori Konstruksi terus menggerakkan perekonomian Palangka Raya. Konstruksi masih.

STRUKTUR EKONOMI

Struktur ekonomi yang dibangun oleh kategori-kategori produksi bergerak menjadi kekuatan ekonomi. Kategori dengan NTB terbesar akan menjadi tulang punggung perekonomian suatu daerah dan semakin besar NTB suatu kategori maka semakin besar pula tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap kategori ekonomi tersebut. (BPS Kalimantan Tengah)

Apakah pdrb menurut harga berlaku dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku merupakan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh Palangka Raya. Pada tahun 2015 nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 11.289,0 Miliar, ini merupakan total nilai tambah bruto (NTB) yang dibentuk oleh seluruh kategori-kategori ekonomi di Kota Palangka Raya. PDRB Kota Palangka Raya mempunyai peranan 11,28 persen terhadap PDRB Kalimantan Tengah. Besaran ini merupakan yang terbesar ketiga se-Kalimantan Tengah setelah Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat.

Kedua kabupaten tersebut memiliki komoditas unggulan di Kategori pertanian dan pertambangan. Berbeda dengan dua kabupaten tersebut, sumber daya ekonomi Palangka Raya bersumber pada kelompok Kategori tersier yaitu Kategori perdagangan, konstruksi, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan Kategori Pertanian dan Pertambangan Palangka Raya hanya berkontribusi kurang dari 5 persen.

Apakah pdrb menurut harga berlaku dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi

Setelah melihat besaran yang dihasilkan, untuk gambaran yang komprehensif tentang perkonomian Kota Palangka Raya, maka dapat dilihat lebih dalam pada strukturnya. Struktur Ekonomi menggambarkan komposisi dari berbagai lapangan usaha atau kategori dalam membentuk perekonomian suatu wilayah, dari struktur dapat diketahui lapangan usaha mana yang dominan dalam perekonomian. Pada Tabel 1.5 halaman 10, dapat kita lihat bahwa besarnya sumbangan Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terhadap PDRB Kota Palangka Raya menunjukkan nilai yang rendah, yaitu dibawah lima persen. Hal ini berarti bahwa, ekonomi Kota Palangka Raya tidak bergantung pada sumber daya alam (resource base). Namun demikian kontribusi kategori ini dari tahun ke tahun cenderung menurun. Menurunnya kontribusi Kategori Pertanian ini tidak berarti bahwa NTB yang dibentuk oleh kategori ini menurun, tetapi lebih disebabkan oleh meningkatnya kontribusi pada kategori-kategori lainnya. Peningkatan kontribusi terjadi pada kelompok tersier yang telah disebutkan sebelumnya. Peranan kelompok kategori ini mengalami peningkatan selama periode 2011-2015. Meningkatnya arus barang dan aktivitas ekonomi masyarakat mendorong peningkatan kontribusi kelompok kategori ini.

Adapun lima kategori ekonomi yang merupakan tulang punggung perekonomian Kota Palangka Raya adalah Kategori O, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Kategori pada posisi ke dua adalah Kategori G, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Pada posisi ke tiga adalah Kategori F, Konstruksi,. Berturut-turut pada posisi empat dan lma adalah Kategori C, Industri Pengolahan dan Kategori H, Transportasi dan Pergudangan.

Apakah PDRB berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi?

PDRB atas dasar harga berlaku tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka.

Apakah yang digambarkan dari PDRB atas dasar harga yang berlaku?

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

Mengapa dalam menghitung pertumbuhan ekonomi menggunakan PDB harga konstan?

Alasan yang mendasari hal tersebut adalah penggunaan harga konstan dirasa jauh lebih mudah dibandingkan dengan harga berlaku, karena harga berlaku akan dipengaruhi dengan inflasi yang menyebabkan harga berubah-ubah dengan mudah mengikuti tingkat inflasi.

Apa fungsi PDB atas harga berlaku dan PDB harga konstan?

PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.