Apakah hipertensi bisa membuat susah tidur?

Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda pengidap tekanan darah tinggi dan merasa akhir-akhir ini tekanan darah tak terkendali mungkin Anda perlu memperbanyak waktu tidur.

Para peneliti dari Mayo Clinic beberapa waktu lalu menemukan berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur seseorang, sangat berpengaruh pada tekanan darah.

Mereka meneliti 16 orang partisipan dan menemukan ketika waktu tidur mereka dikurangi, tekanan darah merekapun secara signifikan terus meningkat di malam hari .

Pilihan Redaksi

  • Lima Pemicu Stres Terkait Pekerjaan yang Bisa Membunuh
  • Lima Makanan yang Bisa Turunkan Tekanan Darah dengan Segera
  • Manfaat Tak Lazim Menikmati Makanan Bergaram
  • Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit di Tubuh Abdee 'Slank'

Seperti dilansir dari Huffington Post meski ini adalah penelitian kecil, namun hasil penelitian ini telah dipresentasikan di American College of Cardiology, pada Annual Scientific Session ke 64 di San Diego, 15 Maret lalu.

Delapan orang partisipan dengan berat badan normal dan berusia antara 19-36 tahun mengalami 4 hari periode penyesuaian. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama tidur hanya empat jam per hari selama sembilan hari. Sementara kelompok kedua tidur sembilan jam tiap malam selama sembilan hari pula.

Lalu mereka semua mengalami masa pemulihan selama tiga hari. Selama 16 hari para peneliti memonitor tekanan darah mereka 24 kali dalam sehari.

Tekanan darah mereka secara alami naik dan turun dalam pola berputar selama sepanjang hari. Cenderung naik di tengah hari dan mencapai angka terendah di tengah malam, saat waktunya mencapai tidur dalam.

Dalam penelitian ini, mereka yang dibatasi tidurnya mencapai 115/64 mm Hg di waktu tidur malam. Sementara yang tidur cukup rata-rata mencapai 105/57 mm Hg saja.

Sebagai tambahan, kurang tidur mengakibatkan peningkatan irama detak jantung yang tidak normal pada malam hari. “Kami tahu bahwa tekanan darah tinggi, terutama pada malam hari, adalah faktor utama risiko penyakit jantung terutama pada mereka yang kurang cukup tidur,” kata Naima Covassin, Ph.D., pemimpin penelitian.

Penelitian terbaru ini juga mendemonstrasikan mengapa orang dengan gangguan sleep apnea biasanya juga mengalami tekanan darah tinggi. Menurut National Sleep Foundation, hal semacam ini seringkali tak terdiagnosa pada pasien dengan masalah tidur dengan gejala tidur yang terputus karena napas terhenti akibat mendengkur.

Padahal berkurangnya kualitas tidur pada pengidap sleep apnea juga ternyata tak hanya berakibat meningkatnya tekanan darah. Tapi juga risiko penyakit jantung, gangguan suasana hati hingga masalah ingatan.

(utw/mer)

Apakah hipertensi bisa membuat susah tidur?

sleep foundation

Hati-hati, sulit tidur bisa menjadi salah satu gejala hipertensi atau darah tinggi yang sering tidak disadari.

GridHEALTH.id - Penyakit darah tinggi atau hipertensi masalah yang terjadi karena adanya dorongan kuat darah yang terlalu tinggi dan terjadi secara konsisten melalui pembuluh darah.

Hal yang memperparah atau memperburuk penyakit hipertensi atau darah tinggi adalah karena ketidaktahuan dan ketidak sadaran seseorang jika sedang menghadapi gejala ini.

Faktanya hampir sepertiga orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak mengetahuinya, oleh karena itu kenali gejala dan pencegahan dini yang bisa dilakukan.

Berikut ini beberapa gejala dini dari hipertensi atau tekanan darah tinggi yang seringkali diabaikan atau tidak disadari:

- Pusing

- Gugup

- Sulit tidur

- Berkeringat

- Muncul ruam dan kemerahan di wajah.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia 2022 banyak yang Mengalami Hipertensi, Ada yang Koma karena Penyakit Jantung

Orang dengan bakat hipertensi atau darah tinggi terkadang tidak mengenali gejala di atas karena gejalanya yang seringkali mirip dengan gejala penyakit lain, namun tanpa disadari seringkali tiba-tiba kondisi menjadi lebih parah.

Hipertensi atau darah tinggi yang tiba-tiba memperburuk kondisi disebut dengan hipertensi atau darah tinggi sekunder.

Jenis hipertensi atau darah tinggi ini biasanya belangsung dengan cepat dan lebih parah dibandingkan jenis hipertensi primer.

Orang yang riskan terkena penyakit darah tinggi atau hipertensi sekunder, antara lain orang yang memiliki penyakit atau kondisi bawaan tertentu, seperti:

- Penyakit ginjal atau tumor endokrin tertentu

- Apnea tidur obstruktif

- Kelainan jantung bawaan

- Masalah pada tiroid atau kelenjar adrenal

- Penggunaan obat terlarang

Baca Juga: Kombinasi Baru Obat Anti Hipertensi, Bisa Sembuhkan Penyakit Darah Tinggi?

- Pecandu alkohol kronis

- Efek obat tertentu.

Bagi yang tidak memiliki kondisi di atas, maupun tidak menyadari adanya gejala-gejala lain, sangat disarankan untuk melakukan cek darah secara teratur, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyakit hipertensi atau darah tinggi.

Saat seseorang dinyatakan menderita hipertensi atau darah tinggi sekunder, maka dokter biasanya akan berfokus pada akar permasalahan dan mencari masalah mendasar yang menyebabkan hipertensi tersebut.

Berbeda dengan orang yang dinyatakan menderita hipertensi atau darah tinggi primer, biasanya dokter akan menyarankan untuk perubahan gaya hidup terlebih dahulu, barulah saat dirasa tidak efektif akan diresepkan obat.

Beberapa pencegahan dini yang bisa dilakukan untuk meringankan kondisi yang memperburuk hipertensi atau darah tinggi, antara lain jaga gaya hidup, rajin olahraga, kelola stres, menjaga asupan makanan, dan hal lainnya.

Selain itu, rajinlah cek tekanan darah dengan rutin untuk mengetahui dengan pasti, sehingga bisa terdeteksi sejak dini.(*)

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Hipertensi Bisa Picu Kerusakan Mata dan 4 Kondisi Ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Apakah tekanan darah tinggi menyebabkan susah tidur?

Dilansir dari Harvard Medical School, sulit tidur atau insomnia berkaitan dengan gangguan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penelitian yang dijelaskan dalam Harvard Medical School mengungkapkan, seseorang yang mengalami insomnia kronis memiliki risiko tiga kali lipat mengalami tekanan darah tinggi.

Bagaimana cara tidur bagi penderita hipertensi?

Salah satu posisi tidur terbaik saat darah tinggi kambuh yaitu miring ke kiri. Posisi tidur ini bisa membantu mengalirkan darah ke jantung sekaligus mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

Berapa jam tidur untuk hipertensi?

Penderita hipertensi yang tidur dengan cukup, yakni 7 hingga 8 jam dalam sehari cenderung hanya memiliki risiko terkena stroke sebesar 5 persen saja. Melihat adanya fakta ini, dr. Akinseye pun menyarankan penderita hipertensi untuk mengatur jam tidurnya sebaik mungkin sehingga cukup setiap malamnya.

Penyakit apa yang menyebabkan orang susah tidur?

Banyak kondisi dan penyakit medis dapat menyebabkan insomnia, termasuk asma, alergi, penyakit Parkinson, hipertiroidisme, refluks asam, penyakit ginjal, dan kanker. Nyeri kronis juga merupakan penyebab umum insomnia. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat mengganggu waktu tidur.