Halo, kita ketemu lagi bersama Bicara Indonesia. Nah, kawan-kawan sendiri sering tidak bertanya-tanya tentang Efek Rumah Kaca? Secara ilmiah, Efek Rumah Kaca ternyata bermanfaat bagi kehidupan di Bumi. Show
Benarkah Efek Rumah Kaca bermanfaat? Lalu, apa saja manfaatnya. Tenang saja, kita akan mengupasnya tuntas di pembahasan kali ini. Mulai dari pengertian rumah kaca, proses terjadinya Efek Rumah Kaca, sampai manfaat Efek Rumah Kaca. Proses Terjadinya Efek Rumah KacaTidak banyak yangmengetahui asal muasal penamaan Efek Rumah Kaca dan fakta-fakta dibaliknya.Rumah kaca merupakan nama bangunan rumah yang komponennya terdiri dari kaca. Baikjendela, atap, hingga pintunya semua terbuat dari kaca. Rumah kaca digunakan oleh para petani dan pekebun yang berada di negara subtropis, yaitu negara dengan 4 musim: musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Rumah kaca tersebut digunakan untuk menanam sayur, buah-buahan, dan berbagai macam tumbuhan lainnya. Bahkan, rumah kaca saat ini juga digunakan untuk peternakan ayam. Pembahasan asal mula rumah kaca mungkin jarang terdengar di Indonesia. Petani di Indonesia jarang menggunakan rumah kaca karena negara kita adalah negara tropis. Di negara tropis, berbagai sayuran, buah-buahan, dan berbagai macam tanaman lainnya dengan mudah tumbuh. Rumah kaca di Indonesia biasanya digunakan dalam penelitian. Fungsi rumah kaca yaitu untuk memerangkap panas dari sinar matahari dalam bangunan kaca. Saat siang hari, suhu rumah kaca akan semakin hangat. Ketika malam tiba, suhu dalam rumah kaca tetap hangat, bahkan saat cuaca yang sangat dingin. Sehingga rumah kaca tetap bisa mempertahankan suhu hangat dari matahari. Efek Rumah Kaca merupakan istilah Bumi yang bak rumah kaca, yakni panas sinar matahari yang terperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer Bumi. Efek Rumah Kaca sering disebut penyebab rusaknya lapisan ozon kita karena memerangkap panas yang sangat besar. Sehingga Bumi semakin panas. Lalu, benarkah efek rumah kaca bermanfaat? Banyak orang kaca benarkah efek rumah kaca bermanfaat? mengetahui bahwa sebagian panas dari yang diakibatkan efek rumah kaca di atmosfer bumi hanya berdampak buruk saja. Namun, Efek Rumah Kaca yang berarti greenhouse ini memiliki beberapa manfaat bagi Bumi. Bahkan, tanpa efek tersebut, kehidupan Bumi di dalamnya tidak dapat berjalan dengan normal. Efek Rumah Kaca Sebenarnya Bermanfaat, Lho!Cara kerja atmosfer bumi yang memiliki kesamaan dengan Rumah Kaca inilah yang sering kita sebut dengan Efek Rumah Kaca. Matahari akan memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet yang akan melelaui lapisan atmosfer dan ozon. Bumi akan menerima sinar tersebut dan memantulkannya dalam bentuk inframerah. Common WikimediaSebetulnya, Efek Rumah Kaca tidak buruk bagi Bumi. Efek Rumah Kaca diperlukan agar tidak ada perbedaan suhu yang jauh antara siang dan malam. Sebab, sebagian panas lainnya diserap oleh bumi dan gas rumah kaca yang ada di dalam atmosfer. Efek rumah kaca yang terdiri dari komponen gas alami dari atmosfer inilah yang bermanfaat. Gas rumah kaca terdiri dari karbon dioksida, uap air, metana dan dinitogren oksida. Efek Rumah Kaca sangat berguna agar Bumi tidak membeku. Gas yang terperangkap di atmosfer bumi disebut gas rumah kaca, salah satunya adalah karbon dioksida. Gas Rumah Kaca yakni karbon dioksida sangat bermanfaat bagi bumi. Jika tidak ada gas tersebut, suhu bumi akan di bawah 180 derajat celsius. Disebut Efek Rumah Kaca karena memiliki prinsp yang sama dengan rumah kaca. Yakni memerangkap panas dalam rumah kaca. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, efek rumah kaca membantu memerangkap sinar matahari. Energi inframerah yang terperangkap dan menimbulkan panas ini disebut Efek Rumah Kaca. Kandungan gas yang semakin banyak sebanding dengan banyaknya panas yang dilepaskan. Begitulah Efek Rumah kaca yang bermanfaat bagi Bumi dan kehidupan di dalamnya. Namun ternyata efek alami dari atmosfer ini juga memiliki dampak buruk bagi bumi. Hal ini diakibatkan banyaknya aktivitas manusia di Bumi yang menghasilkan karbon dioksida. Meski efek rumah kaca bermanfaat, aktivitas manusia yang menghasilkan karbon dioksida yang sangat banyak dalam 200 abad terakhir dapat menyebabkan kerusakan. Misalnya, penggunaan kendaraan bermotor yang beremisi, pabrik-pabrik, pembakaran hutan, dan lainnya. Efek Rumah Kaca Saat IniSalah satu Gas rumah kaca yakni karbon dioksida yang meningkat dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan dengan bantuan karbon dioksida ini dapat merusak lapisan ozon yang berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet dan menghambat masuknya cahaya matahari yang ada di atmosfer. Pola konsumsi kita yangmenambah banyaknya panas akan merusak kondisi atmosfer kita sendiri. Karbondioksida bukan satu-satunya faktor, masih ada faktor meningkatnya gas CFC yangjuga diproduksi oleg manusia. Nantinya, jika lapisan ozon yang terdapat di atmosfer akan berkurang, akan menyebabkan sinar matarhari gagal disaring oleh ozon. Hal ini kemudian menyebabkan naiknya suhu bumi terus menerus. Rusaknya ozon juga memicu pemanasan global atau global warming. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata di Bumi, yakni mencakup suhu atmosfer, laut, dan daratan. Pemanasan global sudah kita rasakan hari ini. Suhu Bumi terasa semakin panas. Belum lagi dengan adanya pencairan es di Kutub Selatan dan Kutub Utara. Pencairan es tersebut menyebabkan naiknya permukaan laut. Sejumlah pesisir pun sudah tenggelam akibat naiknya air laut. Kita sudah merasakannya sekarang. Fenomena-fenomena cuaca ekstrem sudah terjadi. Seperti timbulnya titik-titik panas yang menyebabkan hutan-hutan terbakar. Kasus hutan terbakar terburuk sepanjang sejarah adalah terbakarnya hutan Australia. Pembakaran itu turut memicu pemanasan global dan kepunahan flora dan fauna yang ada di Australia. Pemanasan Global sangatberdampak bagi kehidupan Bumi. Ekosistem Bumi dapat berubah akibatnya. Ilmuwanmemperdiksi akan ada lebih dari 20.000 spesies hewan yang akan punah jikapemanasan global tidak dicegah. Upaya pencegahan pemanasan global sudah dilakukan oleh beberapa pihak yang secara sadar memiliki keinginan menyelamatkan kehidupan Bumi. Pemanasan global tidak sepenuhnya akan berhenti, tetapi upaya itu dapat memperlambat sekaligus menyadarkan manusia tentang kerusakan yang akan terjadi. Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah menghemat listrik dan mengurangi mengendarai kendaraan pribadi. KesimpulanTernyata Efek Rumah Kaca punya peranan penting bagi kehidupan di Bumi. Efek Rumah Kaca berfungsi untuk mempertahankan panas rata-rata Bumi agar kita tidak menjadi es. Meski begitu, Efek Rumah Kaca yang bekerja secara alami, dapat menimbulkan pemanasan global karena aktivitas manusia yang meningkatkan gas karbon dioksida dan CFC. Sudah terjawab pertanyaan benarkah efek rumah kaca bermanfaat? Kalau sudah mengetahui fakta tersebut, mau berusaha menjaga Bumi kita, kan? Pastinya, dong. Sumber :
(Diakses pada 5 April 2020)
Efek rumah kaca adalah sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi bumi yang memiliki efek seperti rumah kaca di atas. Panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) bisa menahan panas matahari yang mengakibatkan panas matahari terperangkap di atmosfer bumi. Dalam kondisi normal, matahari menyinari bumi pada siang hari sehingga permukaannya akan terasa hangat. Sementara, pada malam hari permukaan bumi akan terasa dingin. Namun, lantaran ada efek rumah kaca, sebagian panas yang seharusnya dipantulkan permukaan bumi itu diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Itulah yang menyebabkan bumi kian makin hangat dari tahun ke tahun. Tahukah kamu? Efek rumah kaca bisa menghangatkan bumi sampai 59 derajat Fahrenheit atau 15 derajat Celcius. Dengan demikian, bumi menjadi tempat yang baik dan layak huni. Tanpa peran serta efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi tempat yang beku dan tidak layak huni. Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli1. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)Efek rumah kaca merupakan kejadian saat panas di bumi terperangkap karena terhalang gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi itu sebagian besar berasal dari asap kendaraan, pabrik, serta kebakaran hutan. 2. Badan Perlindungan Lingkungan (AS)Efek rumah kaca merupakan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat menipisnya lapisan atmosfer bumi yang juga bisa berdampak pada kebocoran. Hal itu mengakibatkan cuaca di bumi semakin panas lantaran sinar matahari tidak lagi dilindungi oleh lapisan atmosfer. 3. Dewan Pertahanan Sumber Daya AlamEfek rumah kaca merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan yang tengah terjadi di bumi. Suhu permukaan bumi semakin meningkat karena terperangkap oleh gas karbon dioksida yang semakin banyak dari hari ke hari. Hal itu menjadikan bumi semakin panas dan berpotensi menimbulkan bencana. Gas-gas yang menyumbang efek rumah kaca diantaranya uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), serta HFC (Hydro Fluoro Carbon). Gas-gas itu sebenarnya diperlukan agar bumi tidak terlalu dingin. Namun, sejak terjadinya revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya kian bertambah di atmosfer. Konsentrasinya pun semakin meningkat imbas ulah manusia. Apabila konsentrasi gas-gas rumah kaca kian meningkat di atmosfer, efek rumah kaca akan semakin besar. Proses Terjadinya Efek Rumah KacaEfek rumah kaca terjadi melalui serangkaian proses, misalnya dalam rumah kaca yang digunakan untuk budidaya, di negara yang memiliki musim salju, atau percobaan tanaman di bidang biologi dan pertanian.Panasnya matahari yang masuk lewat atap kaca itu sebagian dipantulkan keluar atmosfer, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca yang mengakibatkan naiknya suhu. Contoh lainnya, bayangkan ketika kamu berada di dalam mobil yang sedang parkir di bawah teriknya matahari dan kaca mobilmu dalam keadaan tertutup. Panas yang masuk lewat kaca mobil itu sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca, sementara sebagian lainnya terperangkap di dalam mobil. Hal itu mengakibatkan suhu di dalam mobil lebih tinggi daripada di luar. Saat proses terjadinya efek rumah kaca, ada gas kaca yang keluar lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, dan beberapa gas lainya dan merupakan reaksi alami industri. Apabila gas efek rumah kaca tersebut lepas, partikelnya akan mampu naik hingga lapisan troposfer. Kemudian, terbentuklah lapisan yang menyelimuti bumi. Energi-energi yang memantul lagi ke bumi di antaranya sebanyak 25% dipantulkan awan dan partikel lain, 25% terserap awan, 45% terserap permukaan bumi, dan 10% dipantulkan lagi oleh permukaan bumi.Perlu diketahui, bumi yang kita tinggali ini dilapisi oleh lapisan atmosfer. Melalui proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat partikel gas yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer itu. Hal ini mengakibatkan panas bumi memantul dan harus dibawa keluar. Pada prosesnya, panas bumi kembali masuk yang mengakibatkan suhu bumi naik lalu akhirnya menghangat. Mulanya, kondisi bumi hanya akan menghangat saja. Namun apabila hal ini terus berlanjut, bumi tidak hanya menghangat melainkan juga memanas yang bersifat global. Hal itu dikenal sebagai pemanasan global (global warming). Dampak Efek Rumah KacaEfek rumah kaca memiliki dampak yang tidak sedikit. Apabila kita tidak segera bergerak untuk menanggulanginya, efek rumah kaca akan semakin besar dan bisa mengancam kehidupan. 1. Pemanasan GlobalKarena efek rumah kaca bisa menyebabkan pemanasan global, tentu akan mengancam semua ekosistem lantaran suhu bumi naik yang juga dibahas di dalam buku Pemanasan Global yang ada dibawah ini. 2. Mencairnya Es di KutubDampak selanjutnya adalah mencairnya es di kutub yang juga berimbas pada keberlangsungan ekosistem. Mencairnya es tersebut mengakibatkan kenaikan air laut yang dapat menenggelamkan daerah-daerah rendah. 3. Kerusakan Ekosistem & Tingginya Tingkat Keasaman LautKemudian, laut akan kian asam lantaran konsentrasi gas-gas rumah kaca meningkat. Asamnya air laut bisa mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya. 4. Menipisnya Lapisan OzonTerakhir, lapisan ozon yang menipis bisa menyebabkan bahaya sinar ultraviolet sampai ke permukaan bumi. Penyebab Efek Rumah Kaca1. Penebangan Liar dan Pembakaran HutanTanpa kita sadari, tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan juga berfungsi sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca. Untuk berfotosintesis, tumbuhan memerlukan karbondioksida dan uap air. Banyaknya penebangan liar akan mengakibatkan berkurangnya media yang mengurangi efek rumah kaca. Bahkan, pembakaran hutan secara besar-besaran juga menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca. Apabila hutan dibakar, akan terbentuk gas rumah kaca seperti CO2. Gas itu akan dilepaskan ke udara, lalu menjadi penahan radiasi sinar matahari. Selain itu, hutan yang kian sempit juga bisa jadi penyebab efek rumah kaca. Oleh sebab itu, harus diselidiki pelaku utama terjadinya kebakaran hutan secara besar-besaran. Sebab, lahan hutan memiliki peran sangat penting untuk makhluk hidup. Hutan juga menjadi paru-paru dunia yang harus dijaga. Menyempitnya lahan hutan akan mengakibatkan memburuknya cuaca. Tanpa keberadaan hutan, tidak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Itu akan mengganggu pernapasan dan terjadinya pencemaran udara. Berdasarkan data dari Bank Dunia dunia, sebanyak 14,5 juta hektar hutan musnah setiap tahunnya. Hal itu akibat berbagai aktivitas manusia yang ilegal dan legal. Pembukaan lahan melalui pembakaran untuk area industri dan tempat tinggal juga bisa menyebabkan efek rumah kaca. Selain itu, pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida juga akan berkurang yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai bencana seperti banjir & tragedi pembalakan hutan yang dibahas dalam buku Global Warming. 2.Penggunaan Bahan Bakar Fosil Secara BerlebihanBahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang digunakan secara berlebihan akan berdampak buruk pada kualitas udara. Selain itu, dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer. 3. Pencemaran LautSeperti diketahui, lautan bisa menyerap karbon dioksida dalam jumlah banyak. Namun, laut bisa tercemar akibat limbah industri dan sampah. Akibatnya, banyak ekosistem di dalamnya yang musnah sehingga laut tidak bisa menyerap karbon dioksida lagi seperti halnya yang dibahas pada Buku Ajar Pencemaran Laut dibawah ini. 4. Industri PertanianPenggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian juga berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti nitrous oksida yang kemudian dilepaskan ke udara. 5. Limbah Rumah TanggaApabila limbah rumah tangga dibiarkan, lambat laun akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida dari bakteri-bakteri pengurai sampah. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran, penghargaan, dan tanggung jawa manusia terhadap lingkungan, terdapat ilmu lingkungan yang dapat kamu pelajari pada buku Ekologi Kesehatan Lingkungan. 6. Industri PeternakanLimbah industri peternakan seperti kotoran sapi dapat menghasilkan gas rumah kaca, misalnya karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak limbah peternakan yang dibiarkan, maka semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara. 7. Gaya Hidup KonsumtifApabila kamu berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang, hal itu juga bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebagai infomasi, produk-produk yang digunakan manusia menyumbang 60% penghasil gas rumah kaca. Bagaimana bisa? Ya, hal itu akibat penggunaan energi yang sangat banyak untuk memproduksi barang-barang industri atau konsumsi, misalnya penggunaan listrik dan batu bara. PBB bahkan memperkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun lalu. Namun, pakain yang dibeli itu hanya disimpan saja. Hal yang sama juga terjadi pada produk-produk elektronik yang jarang digunakan. 8. Sampah PlastikHasil kegiatan manusia juga menyumbang efek rumah kaca, misalnya tumpukan sampah plastik yang volumenya tak terkendali. Apabila tidak terurai atau didaur ulang, sampah-sampah itu hanya akan mencemari lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilen saat terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan bisa menjadi penyebab utama perubahan iklim. Sebab, kedua gas tersebut berpengaruh terhadap peningkatan pemanasan global. Gas metana menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organic, biasa ditemukan pada hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Apabila produksi hewan ternak semakin tinggi, maka gas metana juga semakin meningkat untuk dilepaskan ke permukaan bumi. Metana merupakan gas rumah kaca. Metana bisa memerangkap panas dalam atmosfer dan dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, serta minyak. Sisa makanan yang terbuang dan menjadi sampah juga menghasilkan metana. Tahukah kamu? Indonesia menduduki peringkat nomor dua sebagai negara penghasil sampah makanan. Untuk mengurangi sampah plastik yang semakin menumpuk, banyak orang yang berusaha untuk memanfaatkan plastik menjadi barang daur ulang. Seperti salah satunya yang dibahas pada buku Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin & Solar. 9. Gas Karbon MonoksidaGas karbon monoksida sangat berkaitan dengan aktivitas manusia. Terutama aktivitas manusia yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Gas karbon monoksida akan dikeluarkan oleh kendaraan bermotor hingga menyebabkan polusi. Salah satu solusi untuk mengurangi gas karbon monoksida adalah membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Kamu bisa lebih banyak berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum. Kendati tidak sepenuhnya mengatasi, setidaknya bisa mengurangi produksi polusi. 10. Boros ListrikPenggunaan listrik secara berlebihan dapat menyebabkan penguapan pada listrik. Oleh sebab itu, kita harus lebih efisien dalam menggunakan listrik. Gunakan listrik sesuai kebutuhan serta tidak asal-asalan, misalnya mematikan lampu saat sudah tidak diperlukan. Pajak listrik memang sudah dibayar, namun hemat listrik tetap harus dilakukan untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca. Ini tidak semata-mata karena masalah uang, namun terkait masalah kesehatan lingkungan. Listrik dapat menambah jumlah gas karbondioksida di bumi dan menyebabkan pemanasan global. Selain itu, tentu saja dapat merusak lingkungan. 11. Bahan Bakar BensinMenggunakan bahan bakar bensin secara berlebihan juga dapat menambah penyebab terjadinya efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor akan menimbulkan gas karbondioksida. Gas ini ini akan sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Pada akhirnya, gas karbondioksida ini akan menangkap cahaya panas. Namun, cahaya panas tersebut tidak dapat disalurkan ke luar angkasa yang akhirnya kembali ke bumi dan berdampak buruk bagi polusi udara di bumi. 12. Chloro Four Carbon Tidak TerkontrolChloro Four Carbon menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca yang sulit dihindari. Namun demikian, CFC masih dapat ditangani dan dikendalikan. CFC adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan tersebut memang dapat menunjang kehidupan, namun tidak direkomendasikan apabila digunakan secara berlebihan. CFC ini biasanya ada pada kulkas dan AC. 13. Penggunaan Tisu BerlebihanApakah kamu salah satu pengguna tisu? Memang tidak bisa dipungkiri kalau tisu menjadi benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, ternyata penggunaan tisu secara berlebihan dapat menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Sebab, tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon kemudian diolah lagi menggunakan teknologi canggih. Apabila tisu semakin banyak digunakan, maka akan semakin banyak pula serat kayu yang diproduksi. Hal itu juga menyebabkan semakin berkurangnya persediaan pohon di bumi. Akibatnya, persediaan oksigen berkurang dan mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Lebih lanjut, kualitas udara akan memburuk dan bisa merugikan semua makhluk di bumi. Berbagai efek rumah aca juga dapat Grameds pelajari pada buku Magic Thousand Character Series: Ancaman Global Warming yang membahas topik tersebut melalui ilustrasi dan animasi. 14. Gas IndustriMeskipun gas dari industri menjadi penyebab efek rumah kaca, namun tidak sedikit industri yang mengabaikan. Gas dari industri ini bisa menyebabkan pencemaran udara lantaran asap pabriknya berlebihan dan tidak ditampung dengan benar. Gas yang dihasilkan meliputi gas karbondioksida, karbon monoksida, dan gas metana. Kadar karbon yang dihasilkan oleh kegiatan industri tercatat 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Sementara, karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir. International Energy Agency juga mencatat antara tahun 2000-2016 Republik Rakyat China menjadi negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar pertama di dunia. Sedangkan Indonesia menempati urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton. Cara Menanggulangi Peningkatan Efek Rumah Kaca1. Hemat energi listrikKamu bisa menggunakan listrik seperlunya saja. Dengan demikian, kamu dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi pemakaian batu bara yang dapat menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara. 2. Beralih dari Pupuk Kimia ke Pupuk OrganikGuna meningkatkan hasil pertanian, kita tidak harus menggunakan pupuk kimia atau non organik. Sebaliknya, kita bisa menggunakan pupuk organik dengan kadar optimal agar bisa menghasilkan pertanian yang melimpah. Jika penggunaan pupuk non organik bisa berkurang, emisi gas N2O juga akan berkurang. 3. Menggunakan Bahan Bakar Ramah LingkunganBahan bakar ramah lingkungan memang masih jarang ditemukan di Indonesia, misalnya panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar itu dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang membahayakan lingkungan. 4. Mengolah Limbah PeternakanLimbah menjadi salah satu di antara penyumpang gas rumah kaca, terutama limbah peternakan. Guna mengurangi emisi karbondioksida dan metana, limbah dapat diolah menjadi biogas. Biogas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. 5. Menggalakkan ReboisasiReboisasi menjadi satu di antara banyak solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Tumbuhan hasil reboisasi itu akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis. 6. Batasi Penggunaan PlastikPlastik adalah senyawa polimer yang sangat sulit terdegradasi di dalam tanah. Salah satu cara mengurangi limbah plastik adalah dengan membakarnya. Namun, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida yang jumlahnya tidak sedikit. Oleh sebab itu, batasilah penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain ketika berbelanja. Penulis : Indiana Malia
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|