Apakah cacing pita pada babi bisa mati

“Cacing pita adalah salah satu parasit yang dapat menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh manusia. Setiap orang disarankan untuk tahu cara mencegahnya, salah satunya dengan menjaga kebersihan makanan.” 

Halodoc, Jakarta - Mau tahu betapa seriusnya kasus cacingan secara global? Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017, terdapat sekitar 1,5 miliar orang yang berisiko terinfeksi cacingan. Anak-anak merupakan kelompok yang rentan mengalaminya.

Nah, dari banyaknya jenis infeksi cacingan, infeksi cacing pita atau taeniasis merupakan salah satu yang harus diwaspadai. Cacing pita ini bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan.

Sebenarnya infeksi cacing ini bisa ditangani dengan mudah, tapi andaikan sudah menyebar lain lagi ceritanya. Bila menyebar ke organ tubuh lainnya, taeniasis berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang serius. 

Contohnya, infeksi cacing pita yang dibiarkan memicu komplikasi gangguan pencernaan, gangguan fungsi organ, hingga gangguan pada otak dan sistem saraf pusat. Seram, kan?

Nah, pertanyaannya sederhana, bagaimana sih cara mencegah agar terhindar dari infeksi cacing pita?

Cara Mudah Melawan Taeniasis

Infeksi cacing pita, atau taeniasis, umumnya terjadi di lingkungan dengan sanitasi buruk atau negara-negara berkembang. Di samping itu, taeniasis rentan terjadi pada mereka yang mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik.

Nah, begini cara mencegah infeksi cacing pita, yaitu:

1. Mesti Higienis

Ingat, infeksi cacing pita menular dari makanan yang telah terkontaminasi larva atau telur cacing pita. Oleh sebab itu, pastikan makanan yang dibeli, disimpan, hingga dimakan harus higienis. Simpanlah makanan dalam tempat yang tertutup, lakukan hal yang sama bila menyimpannya di dalam kulkas.

2. Cuci Sampai Bersih

Jangan sekali-kali memakan buah atau sayuran tanpa mencuci sebelumnya. Bila perlu, olahlah sayur dengan merebus atau memasaknya hingga mata. Selain bisa terkontaminasi cacing pita, buah dan sayuran mungkin masih mengandung senyawa kimia dari semprotan pestisida.

3. Jangan Asal Memasak

Sudah tahu kalau cacing pita bisa hidup sebagai parasit di beberapa jenis hewan? Ternyata cacing pita bisa hidup di domba, babi, dan sapi. Nama cacingnya berdasarkan tempat tumbuhnya dalam inang. Misalnya, Taenia solium pada daging babi, dan Taenia saginata pada daging sapi.

Oleh sebab itu, pastikan masaklah daging hingga matang sebelum mengonsumsinya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), daging utuh (tidak termasuk unggas) setidaknya dimasak dalam suhu 63 derajat Celcius diukur dengan termometer makanan. Untuk daging giling (tidak termasuk unggas) lain lagi. Masaklah dalam suhu 71 derajat Celcius.

Jangan salah lho, ada beberapa jenis bakteri yang tidak mati meskipun sudah dipanaskan pada suhu tertentu. Makanya, pastikan makanan yang dikonsumsi sudah dimasak dengan benar.

4. Hindari Makanan Mentah

Melahap makanan mentah mungkin amat menggoda bagi sebagian orang. Namun, faktanya infeksi cacing pita bisa ditularkan lewat makanan mentah. Makanan mentah menyisakan berbagai bakteri dan kuman di dalamnya, terlebih lagi daging.

5. Simpan dengan Benar

Menyimpan daging dan ikan dalam pembeku ada aturannya. Cara yang bisa dilakukan agar larva dan telur cacing pita bisa mati adalah bekukan daging selama 7 hingga 10 hari, dan ikan sekurangnya 24 jam dengan suhu minus 35 derajat Celcius.

6. Rawat Hewan Peliharaan

Andaikan hewan peliharaan di rumah terinfeksi cacing pita, segeralah temui dokter hewan untuk mendapat penanganan yang tepat. Selain itu, sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan hewan selama masa pengobatannya.

7. Pemberian Obat

Pemberian obat bisa menjadi cara terampuh untuk mencegah infeksi cacing pita. Menurut Kementerian Kesehatan RI, obat-obatan yang bisa dikonsumsi contohnya albendazol atau mebendazol, dalam bentuk tablet kunyah dan sirup. 

Balita diberikan dalam bentuk sediaan sirup, sedangkan untuk anak usia pra sekolah dan usia sekolah diberikan dalam bentuk sediaan tablet kunyah.

Selain hal-hal di atas, Kemenkes menghimbau untuk menerapkan pola hidup sehat. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, menjaga kebersihan dan keamanan makanan, menggunakan jamban sehat, dan mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.

Si Kecil atau anggota keluarga ada yang terinfeksi cacing pita? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter, menggunakan fitur tanya dokter pada aplikasi Halodoc. Untuk mendapatkan kemudahan ini, segera download aplikasi Halodocsekarang juga!

Referensi:CDC - Centers for Disease Control and Prevention. Taeniasis. Diakses padaKementrian Kesehatan Republik Indonesia 2022. Diakses pada Desember 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan.WHO. Diakses pada Desember 2022. Taeniasis/cysticercosisWHO. Recommends Large-Scale Deworming to Improve Children’s Health and Nutrition

Cacing pita apa bisa mati?

Cara yang bisa dilakukan agar larva dan telur cacing pita bisa mati adalah bekukan daging selama 7 hingga 10 hari, dan ikan sekurangnya 24 jam dengan suhu minus 35 derajat Celcius.

Apa benar daging babi mengandung cacing pita?

Mengonsumsi daging babi memiliki risiko terkena infeksi cacing pita. Selain itu, mengonsumsi daging ini secara berlebih juga dikaitkan dengan risiko terkena kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan kanker.

Kenapa cacing pita babi lebih berbahaya dari pada cacing pita sapi?

Cacing pita pada babi lebih berbahaya bila dibandingkan dengan cacing pita pada sapi sebab cacing pita pada babi selain fase dewasanya yang menyebabkan taeniasis, fase larvanya (sistiserka) juga dapat menginfeksi dan menimbulkan kerusakan jaringan kulit, mata, bahkan otak.

Apakah parasit bisa mati?

Parasit akan mati jika dimasak dengan suhu 100 derajat celcius atau air mendidih. "Jadi, tidak usah khawatir berlebihan, parasit akan mati dengan pemasakan benar-benar matang,"jelasnya.