Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi melatih kesabaran

KOMPAS.com - Saat rintangan yang mampir di hidup seolah tak kunjung berkurang, stok kesabaran yang ada di dalam diri pun kian lama kian menipis.

Untuk kembali memenuhinya, kamu bisa coba menerapkan cara menjadi orang sabar, seperti mulai mengubah cara pandang, hingga mempraktikkan teknik relaksasi pikiran dengan meditasi.

Kesabaran bukanlah hal yang tak bisa dicapai. Jadi, melatih diri dengan cara-cara tertentu dianggap efektif untuk kembali memupuk sifat baik ini.

Cara melatih kesabaran diri

Cara melatih kesabaran sebenarnya sudah diajarkan sejak kita kecil, bahkan saat masih sekolah di taman kanak-kanak.

Masih ingat saat kita diajarkan untuk bergantian saat ingin menaiki ayunan di sekolah? Dulu, kita mungkin merasa kesal saat harus menunggu untuk melakukan hal yang disuka. Namun ternyata, ajaran tersebut bermanfaat hingga kita dewasa.

Tentu, semakin dewasa, permasalahan yang membutuhkan kesabaran jauh lebih rumit dari sekedar menunggu giliran main. Pada saat-saat yang berat, kamu bisa melakukan beberapa cara melatih kesabaran di bawah ini agar hati lebih tenang.

1. Melakukan relaksasi

Tidak mudah memang untuk bisa sabar menghadapi berbagai karakter orang. Tidak jarang, ekspektasi kita tidak bisa terpenuhi, bahkan dalam hal-hal sederhana sekalipun.

Hal ini bisa membuat kita tidak sabar dan cara paling sederhana untuk menghadapinya adalah dengan menarik napas dalam-dalam.

Ini adalah salah satu cara relaksasi yang paling sederhana. Cukup tarik napas dan buang secara perlahan. Lakukan rangkaian ini selama tiga hingga empat detik dan buat jeda sebelum mengambil napas berikutnya.

Baca juga: 3 Metode Relaksasi yang Ampuh Usir Stres

2. Melihat permasalahan dari berbagai sisi

Ada kalanya kita mendapat ketidakpastian dari orang lain. Saat melamar pekerjaan, misalnya. Setelah menunggu lebih dari satu minggu untuk mendengar jawaban balik dari perusahaan, kamu mungkin menjadi tidak sabar untuk mengetahui hasil wawancara.

Editor: Wisnubrata

Apa yang kamu lakukan ketika sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yang kamu inginkan? Mungkin, beberapa di antara kamu sering menunggu hasil dengan perasaan cemas tak karuan yang bikin diri sendiri gak nyaman.

Oleh karena itu, ada tips sederhana namun sering terlupakan bagi kamu yang sudah berusaha dengan maksimal, yaitu dengan mengembangkan sikap pasrah setelah berusaha semaksimal mungkin.

Ingat, pasrah yang dimaksud disini adalah suatu sikap atau perasaanmu yang sudah terbebaskan dari hasil apapun yang akan kamu terima, tentunya sesudah berusaha dan bukan bermalas-malasan ya. Jadi, yuk kita simak dulu 5 alasan kenapa sebaiknya kamu bersikap pasrah setelah melakukan usaha dengan segenap hati.

1. Tidak semua hal berada dalam kendali kita

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
pexels.com/Burst

Sebagai manusia biasa, terlepas dari sebanyak apapun usaha yang sudah kita lakukan kita tetap tidak bisa mengendalikan semua hal dalam hidup. Memang, usaha seseorang biasanya menentukan seberapa baik hasil yang ia akan diterima. Tapi, tentu realita hidup tidak selalu seperti itu bukan?

Percayakan segenap usaha yang sudah kamu lakukan kepada Tuhan, percayalah hasil apapun yang kamu terima adalah untuk kebaikanmu sendiri. Kalau berhasil ya bersyukurlah, kalaupun gagal mungkin ada pelajaran yang bisa kamu petik dari kegagalan tersebut yang pastinya untuk memperbaiki kesalahan agar lebih baik lagi kedepannya. Setuju bukan?

2. Menghindari rasa kecewa yang berlebihan

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi

Pentingnya mengembangkan sikap pasrah setelah berusaha dengan maksimal adalah untuk menghindari rasa sakit dan kecewa akibat hasil yang mungkin tidak kita inginkan. Kalau kamu sudah pasrah, maka ketika hasil yang didapat tidak sesuai pun kamu bisa lebih santai dan tenang menghadapinya meskipun dalam hati kecilmu masih ada rasa kecewa. Tapi, setidaknya lebih baik daripada bersungut-sungut bukan?

3. Belajar untuk menerima

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
pexels.com/Đàm Tướng Quân

Berkaitan dengan poin sebelumnya, selain menghindari kekecewaan yang berlebihan akibat kegagalan setelah berusaha, kamu bisa mulai belajar untuk menerima. Ya, dalam hidup tidak semua keinginan kita bisa terwujud meskipun sudah berusaha dengan maksimal.

Jadi, dengan penerimaan diri kamu tidak akan menyalahkan diri sendiri maupun orang lain dan tentunya hati kamu akan terasa lebih damai tanpa terikat dengan kesedihan maupun kekecewaan yang berlebihan.

Baca Juga: Meski Dari Keluarga Miskin, Perjuangan 7 Idol Korea Ini Jadi Inspirasi

4. Sebagai indikator bahwa kamu telah berusaha dengan segenap hati

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
pexels.com/Andre Furtado

Nah, seringkali orang bertanya-tanya apakah usaha yang ia lakukan masih kurang sehingga tidak membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Padahal, seperti yang sudah dijelaskan pada poin di atas bahwa tidak semua hal berada dalam kendali kita.

Jadi, kalau kamu sudah terbiasa bersikap pasrah ketika sudah berusaha dengan segenap hati maka kamu akan tahu bahwa kamu sudah berusaha dengan baik dan bisa lebih menghargai dirimu sendiri. Jadi, mulai sekarang latihlah dirimu berusaha maksimal sekaligus pasrah ya!

5. Kalaupun gagal, dengan sikap pasrah maka kamu tidak akan kapok untuk terus berusaha semaksimal mungkin

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan
pexels.com/bruce mars

Terakhir nih, banyak orang yang sangat takut dan trauma dengan kegagalan akibat berharap terlalu tinggi. Yang terpenting dari sikap pasrah ini adalah kamu benar-benar tidak terikat lagi dengan hasil yang diterima sehingga kalaupun gagal dan mencoba lagi kamu tidak akan terbebani dengan kegagalan sebelumnya. Sehingga, mudah-mudahan kamu bisa lebih optimis dan bahagia ketika sedang berusaha maupun menerima hasil.

Itulah kelima alasan kenapa kamu sebaiknya pasrah ketika sudah berusaha dengan semaksimal mungkin. Semoga bermanfaat ya!

Baca Juga: Perjuangan Perempuan: Ilmu Tentang Ikhlas & Pantang Menyerah dari Sri 

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Apabila telah berusaha ternyata tidak berhasil kita harus menerima dengan

Kewajiban kita adalah berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dengan berusaha semampu kita diiringi dengan doa. Sesuai Firman Allah Swt. dalam Surah Ar-Rad ayat 11 yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Apabila setelah berusaha, ternyata tidak berhasil, maka kita harus menerimanya dengan ikhlas dan sabar. Kita harus menerimanya sebagai takdir. Semuanya itu tentu saja mengandung kebaikan dan hikmah yang kita sendiri tidak menyadarinya. Jika kamu sakit, apa yang harus diperbuat? Tentu saja kamu bertawakal, menerima dengan sabar, dan berusaha berobat. Jangan lupa disertai dengan berdoa kepada Allah agar disembuhkan dari penyakit. Insya Allah rasa sakit yang kamu derita menjadikan ganjaran kebaikan. Kesabaran, usaha dan doa kita menjadi pahala di sisi Allah. Allah mengajarkan kita untuk mengucapkan kalimat istirja bila kita mendapat musibah yaitu: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Allah juga berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-156. Wa lanabluwannakum bisya’im minal-khaufi wal-ju’i wa naqsim . . . . . . . . . . . . . . . minal-amwali wal-anfusi was-samarat(i),wa basysyiris-sabirin(a) . . . . . . . . . . (155) . . . . . . . . . . Allazina iza asabathum musibah(tun), qalu inna lillahi wa inna ilaihi . . . . . . . . . . raji’un(a) (156) Artinya: 155.Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. 156.(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” 79 79 79 79 Agama Islam 6 SD Kelas VI 79