Apa yang dimaksud dengan karakteristik transaksi perusahaan dagang

Perusahaan Dagang- Pengertian, Karakterisik, Ciri Dan Contohnya – DosenPendidikan.Co.Id – Perusahaan dagang adalah suatu perusahaan yang kegiatannya membeli barang dari perusahaan lain dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut.

Apa yang dimaksud dengan karakteristik transaksi perusahaan dagang

Aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu :

  • Pembelian
  • Pengeluaran kas
  • Penjualan
  • Penerimaan kas
  1. Definisi Pembelian, Dalam kehidupan sehari hari anda akan mengalami kejadian atau transaksi pembelian, pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipeguanakn sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atu lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian, Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara credit.
  2. Pengeularan Kas, Suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
  3. Definisi Penjualan, Penjulan merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah, dengan penjualan juga merupakan salah satu sumber pendapatan seseorang atau perusahaan yang melakukan transaksi jual dan beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh.
  4. Penerimaan Kas, Suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Karakteristik Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama memperjualbelikan barang dagang. Barang dagang ini dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Barang dagang dapat berupa hasil pertanian, perkebunan, dan hasil industri pengolahan (manufacture).

Pada perusahaan dagang dikenal akun “Persediaan Barang Dagang”. Sedangkan pada perusahaan jasa tidak disediakan akun persidiaan barang dagang, karena perusahaan jasa tidak memperjualbelikan barang dagang. Perbedaan lain dapat dilihat dari cara pembuatan laba rugi.

Laporan laba rugi perusahaan dagang disusun dengan menandingkan penjualan dengan harga pokok penjualan. Selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan akan menghasilkan laba kotor. Untuk menghitung laba bersih, laba kotor dikurangkan dengan beban administrasi dan umum serta beban penjualan. Pada peusahaan jasa, perhitungan laba rugi tidak memasukkan akun harga pokok penjualan tetapi dengan cara menghitung selisih antara pendapatan dengan beban usaha.

Baca Juga : Koordinasi Adalah

Jenis-jenis Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang berdasarkan besar jumlah yang disalurkan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

Pedagang besar membeli dan menjual barang dalam partai besar, seperti agen, grosir, importer, dan eksportir.

Pedagang menengah membeli dalam partai besar, untuk kemudian dijual kembali kepada pengecer dalam jumlah sedang

Pedagang kecil meliputi para pengecer dan langsung berhubungan dengan pembeli (konsumen). Pedagang kecil sering disebut retailer.

Kegiatan Utama Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memilki kegiatan utama sebagai berikut:

  1. Pembelian. Kegiatan pembelian pada perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva perusahaan, pembelian barang dagang, dan pembelian barang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut.
  2. Pengeluaran uang. Pengeluaran uang digunakan untuk membeli barang dan jasa, membayar pajak, melunasi utang, beban-beban, dan lain-lain.
  3. Penjualan. Perusahaan menjual barang dagang, maka perusahaan akan memperoleh pendapatan.
  4. Penerimaan uang. Penjualan barang dagang akan di ikuti dengan penerimaan uang. Transaksi penerimaan uang di dapat dari pelunasan piutang, penjualan barang dagang, dan lain-lain.

Baca Juga : Tujuan Pembangunan Nasional

Macam-macam Transaksi Perusahaan Dagang

Macam transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan dagang, antara lain:

  1. Pembelian barang dagan secara kredit
  2. Pembelian barang dagang secara tunai
  3. Retur pembelian
  4. Potongan pembelian
  5. Beban angkut pembelian
  6. Penjualan barang dagang secara kredit
  7. Penjualan barang dagang secara tunai
  8. Retur penjualan
  9. Potongan penjualan

Ciri-ciri Perusahaan Dagang

  1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
  2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.
  3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang dagangan.
  4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
  5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama atau tidak ada perubahan.
  6. Tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual dagang dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya.

Dari ciri-ciri perusahaan dagang tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli.

Syarat Pembayaran dalam Perdagangan

Setiap hari perusahaan melakukan banyak sekali transaksi jual beli dalam jumlah besar. Bahkan mungkin jutaan atau miliaran rupiah. Itulah mengapa menjadi kurang praktis bila perusahaan harus melakukan transaksi jual beli secara tunai, dan akan lebih baik dalam bila perusahaan itu melakukan transaksi secara kredit. Maka, dalam dunia perdagangan harus mengenal syarat-syarat pembayaran secara kredit, sebagai berikut:

  1. 3/10, n/60, berarti apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal jual beli, maka akan diberikan potongan sebesar 3% dan apabila tidak memanfaatkan potongan tersebut, maka pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari sejak tanggal transaksi jual beli dan tanpa potongan (diskon).
  2.  n/30, berarti pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal transaksi jual beli.
  3. EOM (End of Month), berarti harga neto faktur harus di bayar pada akhir bulan.

Baca Juga : Pengertian, Manfaat, Syarat, Dan Faktor Sekmentasi Pasar Menurut Ahli Lengkap

Transaksi Pembelian

Terdapat dua sistem untuk akuntansi transaksi dagang: perpetual dan periodik. Dalam sistem persediaan perpetual(perpetual inventory system), setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun persediaan dan buku besar yang berkaitan. Jadi, jumlah barang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan persediaan secara terus-menerus (perpetual).

Dalam sistem persediaan periodik (periodic inventory system), catatan persediaan tidak menunjukkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau jumlah terjual selama periode tertentu. Sebagai gantinya, sebuah daftar persediaan yang tersedia, yang disebut pers ediaan fisik (physical inventory), disiapkan pada akhir periode akuntansi. Persediaan fisik ini digunakan untuk menentukan nilai persediaan yang tersedia pada akhir periode dan nilai persediaan yang terjual selama periode tersebut.

Kebanyakan perusaahan dagang menggunakan sistem persediaan perpetual terkomputerisasi. Sistem tersebut biasanya menggunakan barcode atau radio frequency identification codes (kode RFID) yang melekat pada produk. Oleh karena itu persediaan perpetual terkomputerisasi secara luas digunakan.

Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit terms). Jika pembayaran dilakukan saat pengiriman, syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya jika pembeli yang diperbolehkan mendapat kelonggaran waktu untuk membayar dikenal sebagai periode kredit (credit period). Periode tersebut biasanya dimulai dengan tanggal penjualan yang ada di faktur. Jika pembayaran jatuh tempo makan syaratnya ditulis sebagai n/eom (end-of-month). Ada juga Diskon Pembeliaanyaiut diskon yang diambil pembeli atas pembayaran lebih awal, diskon ini akan mengurangi harga pokok pembeliaan.

Retur dan Potongan Pembelian. Seorang pembeli bisa saja mengajukan pengembalian persediaan yang merupakan retur pembelian (purchase return) atau permintaan potongan harga yaitu potongan pembelian (purchases allowance) ketika terdapat persediaan yang rusak. Biasanya, pembeli mengirimkan surat atau memorandum debit ke penjual untuk memberitahukan kepada penjual alasan mengembalikan (retur pengembalian) atau mengajukan penurunan harga (potongan pembelian).

Transaksi Penjualan

  1. Pendapatan dari penjualan persediaan biasanya dicatat sebagai penjualan. Kadang-kadang, perusahaan menggunakan penjualan persediaan (sales of merchandise).
  2. Penjualan tunai, perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya dimasukan ke mesin kasir dan dicatat dalam akun-akun.
  3. Penjualan kredit, perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Penjual mencatat penjualan sebagai debit pada Piutang Usaha(account payable) dan kredit pada penjualan.
  4. Diskon penjualan, seperti yang telah disebutkan di pembahasan transaksi pembeliaan, seorang penjual dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu diskon untuk pembayaran awal. Penjual menyebut diskon tersebut sebagai diskon penjualan (sales discount).
  5. Retur dan Potongan Penjualan, barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return). di samping itu, karena barang rusak, cacat atau alasan lain, penjual dapat mengurangi harga barang, yang disebut sebagai potongan penjualan (sales allowance).

Baca Juga : Saham Adalah

Memposting Ke Buku Besar

Posting merupakan proses pencatatan akun yang berasal dari neraca awal dan buku jurnal umum ke buku besar. Setelah pencatatan ke dalam jurnal selesai, tahap selanjutnya adalah memindahkan catatan yang terdapat dalam jurnal ke buku besar atau disebut posting. Beberapa langkah dalam memindahkan dari jurnal ke buku besar dan neraca awal ke buku besar :

  1. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur akun yang bersangkutan pada buku besar.
  2. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit akun buku besar.
  3. Catat nomor kode akun ke dalam kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar.
  4. Catat nomor halaman jurnal ke dalam referensi buku besar setiap pemindahbukuan.
  5. Pindahkan tanggal neraca awal ke buku besar.
  6. Pindahkan saldo debet dan kredit neraca awal ke dalam buku besar.

Buku besar berfungsi meringkas dan mengelompokkan data transaksi keuangan yang telah dicatat dalam jurnal ke kelompok harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Buku besar bertujuan untuk memudahkan penyusunan laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca sebagai bagian terpenting dari laporan keuangan.

Apa yang dimaksud dengan karakteristik transaksi perusahaan dagang

Ayat Jurnal Penyesuaian / AJP

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo menurut pencatatan akuntansi di perusahaan dengan keadaan sebenarnya. Berikut adalah akun – akun yang memerlukan penyesuaian :

Baca Juga : Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Digunakan untuk mengalokasikan dana yang keluar untuk pembelian asset tetap ke tahun – tahun selama asset tetap tersebut digunakan.

Jurnal penyesuaiannya :

Beban penyusutan asset tetap xxx
Akumulasi penyusutan asset tetap xxx

Jurnal penyesuainnya :

Beban perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx

Nilai nominal yang dicatat ke AJP adlan nilai perlengkapan yang sudah terpakai selama periode berjalan.

  • Beban yang Masih Harus Dibayar

Jurnal penyesuainnya :

Beban xxx
Utang xxx

Nilai Nominal yang dicata ke AJP adlalh nilai sebesar utang yang belum dibayar.

Beban dibayar dimuka adalah beban yang sudah dikeluarkan lebih dahulu, namun haknya belum diterima. Misalnya pembayaran asuransi kendaraan untuk dua tahun ke depan. Maka akhir tahun pertama harus disesuaikan kembali mana yang sudah menjadi hak perusahaan mana yang belum.

Jurnal Penyesuaiannya :

  • Pendekatan asset, digunakan apabila pada pencatatan transaksi menggunakan akun asset. Jurnalnya :

Beban asset (asuransi/iklan/sewa/dll) xxx
Aset dibayar dimuka xxx

  • Pendekatan beban, digunakan apabilapada pencatatan transaksi menggunakan akun beban. Jurnal penyesuaiannya :

Aset dibayar dimuka xxx
Beban asset (asuransi/iklan/sewa/dll) xxx

Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang belum diterima oleh perusahaan atau yang belum terpakai.

Baca Juga : Manajemen Pendidikan adalah

Jurnal penyesuaiannya :

Piutang xxx
Pendapatan xxx

Pendapatan Diterima Dimuka

Merupakan pendapatan yang diterima lebih dahulu dari jasa yang belum diberikan. Oleh karna itu, transaksi ini menimbulkan kewajiban (utang) bagi penerima pendapatan.

Pencatatan dalam AJP :

  • Pendekatan kewajiban, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun kewajiban. Jurnalnya :

. . . diterima dimuka xxx
Pendapatan . . . xxx

Nama akunnya disesuaikan dengan kebutuhan transaksi. Nominalnya adalah nilai yang sudah menjadi pendapatan riil perusahaan.

  • Pendekatan pendapatan, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun pendapatan. Jurnalnya :

Pendapatan . . . xxx
. . .diterima dimuka xxx

Nominalnya adalah nilai yang masih menjadi utang perusahaan terhadap pelanggan.

Jurnalnya :

Ikhtisar laba rugi xxx Persediaan (awal) xxx Persediaan akhir xxx

Ikhtisar laba rugi xxx