Dalam ekonomi, biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut[1] Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan. Ini berbeda dengan biaya variabel yang berkaitan dengan volume (dan dibayar per barang/jasa yang diproduksi).
Dalam akuntansi manajemen, biaya tetap didefinisikan sebagai pengaluran yang tidak berubah sebagai fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang sama. Contohnya, seorang pedagang eceran harus membayar tagihan sewa dan sarana tanpa melihat hasil penjualannya. Bersama biaya variabel, biaya tetap membentuk satu dari dua komponen biaya total: biaya total sama dengan biaya tetap ditambah biaya variabel.
Biaya variabel dan biaya tetap adalah dua jenis biaya yang tidak dapat dilepaskan dari proses produksi barang dan jasa. Bagi pelaku usaha yang tengah mengembangkan bisnisnya, kedua jenis biaya ini perlu dipahami dengan baik agar anggaran biaya usaha dapat diatur secara lebih tepat dan efektif. Namun, sudahkah Anda tahu pengertian biaya tetap dan variabel serta perbedaan di antara keduanya? Jika belum, ulasan berikut ini bisa membantu Anda memahami sekaligus membandingkan biaya tetap dan variabel beserta contohnya. Apa Itu Biaya Tetap dan Biaya Variabel?Seperti namanya, fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pelaku usaha dalam jumlah tetap dan tak berubah, terlepas dari output yang dihasilkan usaha tersebut. Dalam jangka waktu tertentu, biaya ini tidak akan mengalami perubahan dan tidak dipengaruhi aktivitas usaha yang meningkat maupun menurun seiring waktu. Lain halnya dengan biaya variabel (variable cost). Jenis biaya ini dapat bervariasi jumlahnya karena bergantung pada jumlah output yang dihasilkan serta faktor-faktor lain. Biaya variabel akan ikut berubah ketika tingkat aktivitas usaha meningkat atau menurun. Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya VariabelBerikut adalah beberapa poin perbandingan yang bisa Anda jadikan acuan dalam membedakan biaya tetap dan biaya variabel: Biaya tetap dinilai berdasarkan waktu, sedangkan biaya variabel ditentukan berdasarkan volume atau jumlah produksi. Penilaian tersebut akan menentukan nominal biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha saat melakukan produksi barang atau jasa. Biaya tetap adalah biaya yang pasti dikeluarkan oleh pemilik usaha, terlepas dari ada tidaknya produksi yang dilakukan. Biaya ini harus dibayarkan secara tetap selama periode tertentu atau ketika sudah jatuh tempo. Sementara itu, biaya variabel hanya dikeluarkan ketika pelaku usaha memproduksi barang dan jasa. Saat produksi tidak berjalan, maka tidak ada biaya variabel yang perlu dikeluarkan. Biaya tetap akan mengubah biaya satuan atau biaya per unit. Jika produksi unit meningkat, maka biaya tetap yang harus dikeluarkan akan menurun. Sebaliknya, produksi yang menurun akan membuat biaya tetap satuan dirasa lebih tinggi. Kondisi ini akan berbeda dengan biaya variabel. Biaya tersebut berbanding lurus dengan biaya satuan. Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya variabelnya pun akan semakin meningkat. Biaya tetap tidak akan berubah jumlahnya ketika kuantitas unit yang diproduksi mengalami perubahan, sedangkan jumlah biaya variabel akan bervariasi dan menyesuaikan dengan jumlah produksi unit. Biaya tetap adalah biaya inti yang merupakan kombinasi dari biaya overhead produksi, biaya administrasi, biaya penjualan, serta biaya distribusi. Sementara itu, biaya variabel merupakan gabungan dari biaya bahan produksi, tenaga kerja, beban produksi, material yang dikonsumsi, serta biaya penjualan dan distribusi yang tidak tetap. Baca juga: Mengenal Akuntansi biaya dan Penerapannya Contoh Biaya Tetap dan Biaya VariabelBiaya tetap umumnya meliputi anggaran pembiayaan yang sudah jelas jumlahnya atau sudah dipastikan oleh pemilik usaha maupun pihak-pihak tertentu yang terkait dengan usaha tersebut. Beberapa contoh biaya tetap adalah biaya sewa bangunan, pajak, asuransi usaha, gaji pegawai, dan sebagainya. Misalnya, sebuah home industry yang menghasilkan produk kerajinan menyewa sebuah gudang penyimpanan sebelum barang-barang produksinya didistribusikan. Pemilik usaha tersebut harus tetap membayar biaya sewa gudang, baik ketika produksinya meningkat maupun menurun. Karena biaya variabel bergantung secara langsung terhadap aktivitas produksi suatu usaha, contohnya pun berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas tersebut. Beberapa biaya yang dikategorikan sebagai biaya variabel adalah biaya bahan baku, komisi penjualan, biaya pengepakan, biaya distribusi, serta biaya tambahan lainnya yang diperlukan selama proses produksi. KesimpulanDalam sebuah usaha, dapat disimpulkan jika biaya tetap adalah pengeluaran konstan yang harus terus dikeluarkan, meskipun tidak ada aktivitas produksi. Sebaliknya, biaya variabel hanya dikeluarkan pemilik usaha ketika menjalankan produksi barang atau jasa. Meskipun kedua jenis biaya tersebut berbeda dalam satu dan lain hal, keduanya tetap harus dipertimbangkan ketika Anda menjalankan sebuah usaha. Penghitungan biaya tetap dan biaya variabel akan membantu Anda menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan dalam pengembangan bisnis yang Anda jalankan. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja. Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]
Biaya tetap dan variabel merupakan dua jenis biaya operasional. Jadi yang dimaksud dengan biaya variabel adalah biaya yang bersifat berubah-ubah. Perubahan yang terjadi berdasarkan pada penggunaan intensitas pemakaian sumber biaya. Sementara itu, variabel tetap adalah biaya yang bersifat baku atau tidak berubah-ubah, dan dapat dikeluarkan dalam kondisi apapun. Banyak yang tidak tahu tentang rumusan biaya variabel dan tetap. Nah, pada kesempatan kali ini akan kita ulas pengertian, rumusan, dan perbedaan antara biaya variabel dan tetap. Untuk lebih lengkapnya, bisa langsung disimak sebagai berikut. A. Biaya Tetap (Fixed Cost)Pertama kita bahas tuntas tentang fixed cost mulai dari pengertian, rumus dan contohnya. Pengertian Biaya Tetap (Fixed Cost)Seperti yang sudah disinggung di paragraf awal, pengertian biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang tidak dapat berubah-ubah. Sekalipun dipengaruhi oleh hal-hal tertentu, fixed cost tidak akan berubah. Pengertian biaya tetap juga dapat diartikan sebagai biaya yang harus dibayarkan perusahaan. Jika misalnya perusahaan tidak menghasilkan keuntungan sekalipun, biaya tetap harus dibayarkan. Selain itu, biaya tetap adalah biaya yang sering digunakan untuk menghitung metrik keuangan. Rumus Penjelasan Biaya TetapJika sebelumnya sudah kita ketahui pengertian biaya tetap, ada satu rumus cara menghitung biaya tetap. penasaran? langsung saja simak rumusnya sebagai berikut. TFC = TC – (TVC x Q) Keterangan : TFC : Total Fixed cost (total biaya tetap) TC : Total cost (Biaya Total) VC : Total Variable cost (Total biaya Variabel) Q : Quantity Rumus penjelasan biaya tetap di atas kurang afdol jika tidak disertai dengan contoh kasusnya. Berikut adalah contohnya. Contoh Biaya TetapDimulai bulan Mei 2022, PT Perkasa mengeluarkan biaya produksi sebesar 900 juta. Diketahui bahwa kuantitas produksi sebanyak 50 ribu produk dan biaya variabel Rp 15.000/produk Nah, untuk mengetahui biaya tetapnya, dapat kita hitung sebagai berikut. FC = TC – (TVC x Q) FC = 900.000.000 – (50.000 x 15.000) FC = 900.000.000 – 750.000.000 FC = 150.000.000 Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan bulan Mei 2022 sebesar 150.000.000 B. Biaya Variabel (Variable Cost)Kemudian, mari mengenal dan membahas tuntas tentang variable cost mulai dari pengertian, rumus dan contohnya. Pengertian Biaya VariabelBiaya variabel adalah biaya yang bersifat dinamis, karena dapat berubah-ubah setiap waktu, bergantung pada faktor penyebabnya. Misalnya karena dipengaruhi oleh jumlah produk yang akan dihasilkan di dalam perusahaan. Semakin besar jumlah produksinya, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan, berlaku sebaliknya. Jadi biaya variabel dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan berbanding lurus dengan jumlah unit yang diproduksi. Semakin besar biaya yang dikeluarkan, semakin besar pula biaya variabelnya. Biaya variabel dapat pula diartikan sebagai bentuk pengeluaran biaya perusahaan. Dimana jumlah uang yang harus dikeluarkan bervariasi jumlah nominalnya. Selain dipengaruhi oleh faktor produksi, biaya variabel dapat pula dipengaruhi oleh situasi penjualan atau kegiatan operasional yang sudah dijalankan. Rumus Biaya Variabel dan penjelasannyaSetelah mengetahui rumus biaya tetap, penting juga mengetahui rumus biaya variabel, sebagai berikut. CV =(TC – FC)/Q Keterangan : VC : Variable cost TC : Total cost FC : Fixed Cost Q : Quantity Contoh biaya variabelPer Januari 2022, Mark mengeluarkan biaya produksi untuk perusahaannya sebesar 60 juta, dengan tagihan > fixed cost sebesar 4 juta. Dibulan yang sama, Mark memproduksi 2000 unit barang, maka biaya variabelnya berapa? CV = (TC – FC)/Q CV = (60.000.000 – 4.000.000)/2.000 CV = 56.000.000/2.000 CV = 28.000 Jadi biaya variabel Mark di bulan Januari 2022 sebesar Rp. 28.000,00 unit produk. Jika sudah mengintip pengertian dari masing-masing biaya tetap dan biaya variabel, maka penting banget nih mengetahui perbedaan diantara keduannya. Nah, untuk memudahkan pemahaman, berikut tabel perbedaan biaya variabel dan tetap.
Itulah tabel perbedaan biaya variabel dan tetap, semoga dari tabel di atas memudahkan kamu dalam memahami perbedaan keduanya. D. Jenis Biaya TetapTernyata biaya tetap tidak hanya diperuntukan untuk pelaku pengusaha atau pelaku bisnis saja loh. Dalam kehidupan sehari-hari kita pun juga ada yang nama nya biaya tetap. Nah, berikut ada beberapa jenis biaya yang tidak dapat diubah-ubah. 1. Biaya Sewa GedungBiaya sewa gedung termasuk biaya tetap yang jumlah nominal yang harus dibayarkan tidak berubah-ubah. Jumlah besaran sewa gedung ini ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (pemilik dan penyewa). 2. Biaya AsuransiTidak hanya biaya sewa gedung yang termasuk biaya tetap, tetapi biaya asuransi juga termasuk. Setiap perusahaan umumnya akan membuat biaya asuransi untuk mengantisipasi jika terjadi permasalahan. 3. Pajak Bumi Dan BangunanSetiap perusahaan, khususnya perusahaan besar sudah pasti memikirkan masalah bangunan dan lahan. Jika perusahaan dalam skala besar, mereka membeli lahan dan membangun dengan cor beton. Nah, bangunan yang digunakan untuk tempat usaha inilah yang juga masuk ke dalam biaya tetap. 4. Biaya PenyusutanDi poin ke empat ada biaya penyusutan. Nah, bagi pelajar atau mahasiswa jurusan akuntansi, pasti sudah tidak asing lagi dengan biaya penyusutan. Ternyata biaya penyusutan pun juga termasuk ke dalam biaya tetap yang nilainya tidak mengalami perubahan secara berarti. 5. Tagihan Air & ListrikTerakhir, yang termasuk biaya tetap adalah adalah tagihan air dan tagihan listrik. Jadi untung tidaknya bisnis yang dijalankan, perusahaan tetap membayar dua tagihan tersebut dengan jumlah uang yang tetap. Itulah kalimat jenis yang termasuk biaya tetap. Adapun yang termasuk dengan biaya variabel, akan kita ulas lengkapnya di bawah. E. Jenis Biaya VariabelJika dilihat dari jenis-jenisnya, variable cost memiliki lima jenis, yang dapat kamu intip ulasannya sebagai berikut. 1. Biaya Bahan BakuDalam menjalankan sebuah bisnis, pasti ada barang/jasa yang dijual belikan. Karena ada barang/jasa yang diproduksi, maka ada bahan baku yang dibutuhkan, bukan? Nah, yang menjadi permasalahannya adalah, setiap harinya bahan baku memiliki rupa dan harga yang berbeda-beda. Sekarang bisa saja harga bahan baku normal, sebulan yang akan datang, bisa jadi bahan baku menjadi mahal dan langka. Atau ada kasus lain, pihak perusahaan yang sangat perhatian masalah kualitas bahan baku. Jika kualitas bahan baku menurun atau jelek, maka akan mempengaruhi harga. Ketika harga bahan baku berubah (bisa berubah lebih mahal atau lebih murah) yang pada akhirnya nanti akan mempengaruhi biaya variabel. 2. Upah Tenaga Kerja LangsungNamanya juga perusahaan, sudah pasti mereka membutuhkan tenaga kerja dari manusia dan tenaga kerja mesin. Saat perusahaan memutuskan mempekerjakan tenaga manusia, maka perusahaan harus siap memberi upah. Jumlah upah karyawan pun termasuk ke dalam biaya variabel. Jadi yang dimaksud dengan upah tenaga kerja langsung bukanlah gji. melainkan upah yang dibayarkan karena sudah mengerjakan tugas kerjaan yang sesuai per unit produk, jadi bukan bulanan. 3. Biaya Distribusi ProdukJika kamu sudah pernah bekerja di perusahaan besar, kamu pasti tahu ada banyak bagian yang di pekerjaan perusahaan. Dimana tiap bagian memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Salah satunya bagian distributor atau distribusi produk. Yap, ternyata distribusi produk termasuk ke dalam biaya variabel. Jadi tidak semua perusahaan memiliki bagian yang mendistribusikan produk mereka. Sehingga mereka membutuhkan pihak lain yang bertugas mendistribusikan barang. Sehingga pihak perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar pihak distributor. Karena distributor dari pihak luar, tentu saja harga yang ditawarkan pun berubah-ubah. Tergantung peraturan dan kontrak yang disepakati. Kegiatan dalam distribusi sangat banyak dan kompleks, untuk mengetahuinya silakan membaca artikel Kegiatan Distribusi. 4. Komisi PenjualanPernahkah kamu mendengar reseller atau dropshiper? Kita ambil dua jobdesk mereka. Mereka membantu perusahaan menjual barang/jasa ke jejaring mereka masing-masing. Ketika reseller berhasil menjual barang/jasa dalam jumlah banyak, maka reseller akan mendapatkan keuntungan pembayaran lebih banyak, berlaku sebaliknya. Toko Buku Deepublish juga ada Open Reseller lho untuk Mahasiswa ataupun yang ingin mendapatkan uang sampingan. Tanpa modal? Cek aja deh di Daftar Open Reseller. Atau dalam konteks lain, misalnya perusahaan membuat target penjualan tertentu. Ketika target tercapai, maka akan mendapatkan komisi ataupun bonus penjualan bagi tim pemasaran. Sebaliknya, jika tidak memenuhi target, maka mereka tidak mendapatkan komisi lebih besar lagi. 5. Biaya OverheadBiaya overhead adalah biaya yang tidak disebutkan ke dalam pelaporan keuangan. Alasan kenapa tidak disebutkan bisa jadi karena stakeholdernya tidak diketahui untuk keperluan atau kepentingan apa. Bisa juga karena dianggap tidak penting untuk dilakukan pencatatan karena jumlahnya yang kecil atau dianggap sepele. Contoh biaya overhead yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah konsumsi harian, membeli alat tulis, beli pengharum ruangan atau mencetak dokumen yang hanya satu atau dua lembar saja. Dari kelima jenis biaya variabel di atas, saya yakin kamu sering melakukan dalam dunia kerja. Bagi seorang karyawan setidaknya tahu tentang beberapa poin yang disebutkan di atas. Apalagi buat kamu yang bekerja di bagian penjualan, akuntansi ataupun bertugas melakukan pencatatan, hal-hal ini penting dikuasai. Itulah beberapa ulasan tentang biaya variabel dan tetap. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa) |