Apa yang dimaksud dengan biaya eksplisit

Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai biaya eksplisit adalah kewajiban pemilik usaha. Efisiensi bisnis bisa dilihat dari biaya ini.

Ketika akan membuka bisnis, pengusaha tidak hanya perlu menyiapkan modal untuk membiayai usaha itu. Pemilik usaha juga mesti paham akan segala macam biaya yang bakal dikeluarkan agar bisnis berjalan lancar dan meraih laba maksimal. Biaya eksplisit adalah salah satu jenis biaya tersebut. Biaya eksplisit tak bisa dihindari dalam menjalankan usaha apa pun. Biaya ini mengacu pada semua macam biaya yang dikeluarkan suatu usaha untuk pembayaran secara langsung.

Pengertian Biaya Eksplisit

Ketika mengoperasikan bisnis, ada berbagai pengeluaran atau pembayaran untuk beragam kebutuhan usaha. Biaya eksplisit adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan perusahaan untuk membayar pembelian barang dan kewajiban kontraktual. Biaya ini juga sering disebut sebagai biaya aktual.

Dalam Financial Dictionary Farlex dijelaskan bahwa biaya eksplisit adalah pembayaran yang dibuat perusahaan untuk penggunaan faktor input yang tak dimiliki oleh perusahaan tersebut. Faktor input adalah sumber daya individu yang berkontribusi terhadap produksi barang atau jasa. Misalnya tanah, tenaga kerja, dan modal.

Dengan demikian, semua pengeluaran uang yang dicatat dalam pembukuan tergolong sebagai biaya eksplisit alias biaya aktual. Biaya eksplisit merupakan bagian dari konsep biaya akuntansi dan menentukan rugi atau laba perusahaan. Semua pengeluaran yang dimasukkan ke pembukuan akuntansi akan dianalisis guna mengetahui efisiensi operasi perusahaan.

Biaya eksplisit melibatkan pembayaran langsung kepada pihak eksternal untuk memastikan roda bisnis terus bergerak sehingga keberlangsungan usaha terjaga. Memastikan pembayaran dan pencatatan biaya eksplisit adalah kewajiban yang harus dijalankan agar performa perusahaan dapat dipahami secara menyeluruh.

Biaya eksplisit memiliki pasangan, yakni biaya implisit. Kedua jenis biaya ini penting untuk dicatat karena akan membantu menentukan laba akuntansi ataupun laba ekonomi perusahaan. Adapun laba ekonomi mengacu pada keuntungan yang dihitung dari total pendapatan dikurangi biaya eksplisit plus biaya implisit.

Secara umum, manfaat menghitung biaya eksplisit sebagai elemen yang berdiri sendiri adalah:

1. Menghitung laba akuntansi

Operasi suatu usaha tentunya bergantung pada seberapa banyak uang yang masuk dan keluar. Suatu usaha disebut berhasil bila mencatatkan lebih banyak uang masuk ketimbang uang keluar. Dalam kondisi demikian, tercapai apa yang disebut sebagai laba akuntansi. Laba akuntansi adalah hitungan laba yang didapatkan dengan mengurangi total pendapatan dengan biaya eksplisit.

2. Menghitung laba ekonomi

Adapun laba ekonomi mengacu pada keuntungan yang dihitung dari total pendapatan dikurangi biaya eksplisit plus biaya implisit. Hitungan laba ekonomi penting untuk diketahui agar pengusaha dapat menilai kinerja keuangan perusahaan. Untuk menjaga keberlangsungan usaha, pengusaha perlu meraih dan mempertahankan laba ekonomi pada tingkat tertentu.

3. Merencanakan usaha untuk masa mendatang

Ketika sudah sepenuhnya memahami biaya eksplisit, pengusaha dapat mulai membuat perubahan strategis untuk masa depan. Misalnya, berdasarkan perhitungan bisnis, suatu usaha akan berhasil mencapai titik pertumbuhan jika sanggup memperbesar kapasitas produksi. Tapi dana yang tersedia untuk membeli mesin baru tidak mencukupi.

Dengan memahami biaya eksplisit, pemilik usaha tersebut dapat melihat kira-kira bisa membuat perubahan apa untuk mengurangi biaya tertentu agar tersedia lebih banyak dana yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Selain itu, pengusaha dapat melihat mana biaya yang bisa ditekan atau dicarikan alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas atau justru kualitasnya lebih baik daripada yang digunakan saat ini.

Apa yang dimaksud dengan biaya eksplisit
Photo by: Nick Youngson

(Baca: 6 Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit dalam Bisnis)

Contoh Biaya Eksplisit

Biaya eksplisit adalah salah satu biaya dengan jumlah nominal yang jelas. Jumlah tersebut dapat dilihat di neraca keuangan perusahaan. Contoh biaya eksplisit antara lain:

  •       Iklan dan pemasaran
  •       Gaji karyawan, komisi, bonus, insentif, dan kompensasi lain bagi karyawan
  •       Tunjangan tidak langsung kepada karyawan, seperti asuransi kesehatan
  •       Peralatan usaha dan bahan baku yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi
  •       Perawatan mesin produksi
  •       Sewa tanah atau bangunan perusahaan
  •       Persediaan barang dagangan
  •       Pajak dan biaya hukum
  •       Listrik, air, layanan Internet, dan biaya utilitas lain yang diperlukan untuk operasi perusahaan sehari-hari

Biaya eksplisit adalah beban yang muncul dalam neraca dan laporan laba rugi akuntansi. Semua biaya eksplisit itu masuk kelompok biaya tetap (fixed cost) ataupun biaya variabel (variable cost). Biaya ini mudah diidentifikasi dan diukur karena selalu melibatkan pembayaran uang dalam jumlah yang nyata.

(Baca: Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi, Serta Contohnya)

Cara Menghitung Biaya Eksplisit

Menghitung biaya eksplisit adalah keterampilan dasar yang mesti dimiliki akuntan. Biaya ini terbilang mudah dihitung karena mudah diidentifikasi sebagai biaya operasi, pengeluaran, ataupun overhead (biaya tambahan yang tak terkait langsung dengan proses produksi suatu usaha).

Langkah pertama untuk menghitung biaya eksplisit adalah membuat daftar semua pengeluaran yang memastikan usaha dapat berjalan selama satu periode akuntansi. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan biaya tersebut. Contoh biaya eksplisit toko daging untuk satu bulan:

Pengeluaran

Biaya

Sewa ruko

Rp 3.000.000

Listrik

Rp 800.000

Air

Rp 250.000

Gaji pegawai Deni

Rp 1.500.000

Gaji pegawai Rosa

Rp 1.800.000

Gaji pegawai Sinta

Rp 1.200.000

Insentif Sinta

Rp 250.000

Pajak

Rp 800.000

Iklan dan pemasaran

Rp 500.000

Bahan baku daging

Rp 20.000.000

Plastik dan kertas pembungkus

Rp 100.000

Asuransi bangunan

Rp 200.000

Total

Rp 30.400.000

Dari hitungan di atas, jumlah minimum uang yang diperlukan toko daging untuk dapat beroperasi setiap bulan adalah Rp 30.400.000. Biaya ini bersifat tidak pasti dari bulan ke bulan karena bergantung pada sisa stok yang ada. Selain itu, ada kemungkinan alat atau mesin yang rusak sehingga butuh biaya tambahan untuk membayar biaya servis atau lembur karyawan. Karena itu, sebaiknya tinjau biaya eksplisit setiap hari pada akhir jam kerja.

Cara menghitung biaya eksplisit seyogianya sudah dipahami oleh seorang pengusaha sebelum menjalankan bisnisnya. Ini menjadi salah satu langkah penting karena biaya eksplisit pasti ada dan menentukan laba-rugi perusahaan.

Selain itu, pengusaha mesti meninjau biaya ini secara berkala, bersamaan dengan biaya implisit dan biaya lain. Hasil peninjauan ini akan membantu pengusaha menjalankan bisnis dengan lebih efisien. Sebab, segala macam pengeluaran yang terkait dengan operasi bisnis akan terlihat dan dari situ dapat diketahui apakah ada pemborosan atau mungkin ada pos pengeluaran yang membutuhkan tambahan demi peningkatan kinerja usaha.

Yang pasti, memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai biaya eksplisit adalah salah satu tugas utama pemilik usaha. Akuntan memang dapat membantu penghitungan biaya tersebut. Tapi, dalam soal strategi bisnis, pengusahalah yang paling menentukan.

Apa yang dimaksud dengan biaya eksplisit dan berikan contohnya?

Pengertian Biaya Eksplisit Biaya eksplisit dapat menentukan nilai laba rugi sehingga berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan. Beberapa contoh dari biaya eksplisit adalah biaya tenaga kerja, persediaan, sewa, utilitas, hipotek, produksi, serta mesin produksi perusahaan.

Apa yang dimaksud dengan biaya implisit dan eksplisit?

Sederhananya, biaya eksplisit adalah biaya wajib, sedangkan biaya implisit adalah biaya yang tidak wajib dikeluarkan oleh perusahaan.

Apa yg dimaksud dengan biaya implisit?

Biaya implisit adalah biaya atau pengeluaran tidak terduga yang kadang disebut juga sebagai biaya yang tidak terlihat. Berbeda dengan biaya eksplisit, biaya implisit yang sifatnya tidak terduga dan tidak terlihat ini tidak tercatat dalam catatan keuangan atau kas perusahaan.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan eksplisit dan implisit?

Eksplisit adalah penyampaian secara langsung sehingga makna dan isinya dapat diketahui sedangkan implisit adalah penyampaian secara tidak langsung dimana maksud dan isinya terkesan tidak jelas.