Apa yang dimaksud bioskop premiere

Tipe studio deluxe merupakan studio yang paling banyak dibuka di XXI, yang tergolong standar, sementara tipe premiere adalah tipe studio yang memiliki kesan mewah dan eksklusif dengan sofa kulit besar dan nyaman.

Apa itu XXI deluxe?

Tipe Studio Reguler / Deluxe Studio dengan tipe reguler atau juga disebut dengan tipe deluxe merupakan salah satu tipe studio di Cinema XXI yang paling banyak dibuka di berbagai kota atau di lokasi berdirinya bioskop Cinema XXI.

Apa maksud bioskop Premiere?

Premiere (atau première, dari bahasa Prancis yang berarti “pertama”) adalah penampilan atau pertunjukan suatu karya untuk pertama kalinya di hadapan publik, misalnya karya teater, film, tarian, atau komposisi musik.

Bioskop Premier itu apa?

Bisa dibilang The Premiere merupakan bioskop yang menyajikan kemewahan dan kenyamanan bagi penikmat film yang ingin eksklusivitas.

Promo jenius XXI setiap hari apa?

Penawaran berlaku setiap hari Senin s/d Kamis mulai tanggal 10 – 31 Januari 2022. Dapatkan harga spesial Rp5.000/tiket untuk pembelian tiket studio Deluxe. Penawaran berlaku untuk maks. pembelian 2 (dua) tiket dalam satu kali transaksi.

Siapa pemilik cinepolis?

Cinépolis di Indonesia

Nama dagang Cinépolis
Pendiri Brian Riady
Tokoh kunci Gerald Dibbayawan
Jasa Bioskop
Pemilik Lippo Group (2014-sekarang) Cinépolis (2019-sekarang)

Apa itu Macro XE cinepolis?

Tipe studio Cinepolis Macro XE memiliki kapasitas kursi penonton hingga 500 orang dalam satu kali putaran yang dirancang ergonomis menyerupai konsep stadion, sehingga seluruh penonton bisa memiliki sudut pandang menonton yang optimal.

Apa itu Velvet 2d?

Velvet Class, dari namanya saja sudah berkelas banget, ya. Ini adalah bioskop tipe 1st class. Dilengkapi dengan layar lebar dan sound system maksimal, sofa bed untuk dua orang (atau empat, dengan anak kecil), dan juga selimut dan bantal yang lembut. Rasanya seperti menonton di home theater rumah sendiri!

Apa yg dimaksud 21?

21 (dibaca dua puluh satu – sering disingkat menjadi dua satu) adalah sebuah angka, sistem bilangan, dan nama dari glyph yang mewakili angka tersebut. Angka ini merupakan bilangan asli di antara 20 dan 22.

Sebagian besar dari Kamu pasti nonton beskopnya sering di Cinema 21, kan? Karena beskop ini adalah jaringan paling besar di Indonesia. Layanannya juga lengkap, mulai dari cafe, lounge, tempat bermain sampai studio dengan layanan ekslusif bernama The Premiere.

Dua hari lalu, (14/11), kami berkesempatan nonton di The Premiere. tepatnya mungkin ‘menyempatkan’ nonton di sana. Iseng, biar punya pengalaman. Kebetulan hari itu, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald tayang perdana di Indonesia, dua hari lebih cepet dari rilis global. Kami nonton di Ciputra World Mall Surabaya. Dan begini pengalaman kami.

Wait, mungkin ini terdengar norak buat beberapa orang. Tapi beneran kami norak, baru pertama kali nonton ke sana. hihihii. Di Surabaya, ada lima beskop Cinema 21 yang menyediakan layanan The Premiere: Ciputra World, Grand City, Lenmarc, Pakuwon Mall, dan Tunjungan 5. Kami nonton di Ciputra World, karena yang paling deket dengan tempat tinggal.

Satu hal lagi yang perlu diketahui, karena layanannya ekslusif, jadi harganya juga lebih mahal dari studio 21, XXI maupun IMAX. The Premiere mematok harga 60.000 di hari Senin-Kamis, 80.000 hari Jumat, dan 100.000 di hari libur, Sabtu dan Minggu. Tapi, ini ‘tapi’nya kabar gembira. Harga itu hanya berlaku buat empat beskop saja, ada satu beskop The Premiere yang mematok harga lebih rendah, dan itu adalah Ciputra World. Kebetulan..? Yoi, kami beruntung.

Satu tiket The Premiere Ciputra World seharga 50.000 di Senin-Kamis, 60.000 di Jumat, dan 75.000 di hari libur, Sabtu dan Minggu. Menggiurkan, kan..? Lumayan jauh lho ini harganya.

Di Ciputra World (Ciwo), The Premiere hanya punya dua studio. Saat itu, yang ditayangkan adalah A Man Called Ahok di studio satu dan di studio dua ada Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (FB2). The Premiere punya ruangan sendiri, terpisah dengan lorong-lorong yang jadi akses masuk ke beskop 21 atau XXI. Di Ciwo, lokasinya ada di antara loket pembelian tiket dan jajan/popcorn/minuman.

Kami datang ke Cinema 21 Ciwo sekitar pk. 15.30 WIB, dan langsung menuju ruangan The Premiere. Loket tiketnya ada di tepat setelah pintu masuk, dengan satu kursi, satu meja berbentuk L, satu komputer dan satu mbak. Ya satu sih, kalau dua kan mbak-mbak. Di depannya disediakan dua kursi buat calon penonton yang membeli tiket. Transaksinya duduk, monitor komputer diarahkan ke si pembeli untuk melihat posisi kursi yang akan dipilih.

Setelah memilih dan deal, kita bayar, lalu diberi tiket panjang dan lebar, seperti undangan gitu, beda dengan tiket yang biasa. Beres itu, kelar deh. FB2 tayang empat kali di studio dua dan kami memilih yang pk. 18.30 WIB, biar tenang Maghribnya. Kami keluar dari The Premiere setelah beli.

Ruangan The Premiere itu sebenarnya cafe atau boleh dibilang restoran. Dan loketnya itu di depan pintu masuk dengan sedikit tempat. Kalau film-mu masih lama maen dan mau nunggu, bisa nongki di restoran itu. Ada banyak tempat duduk dengan meja. Ada yang dua kursi satu meja, empat kursi satu meja. Juga ada sofa panjang dengan meja-meja di tengahnya.

Buat yang ngerokok, disediakan juga ruangan luar, kayak balkon, dengan kursi-kursi dan meja di sana. Jadi bisa tetap nunggu di sana. Jangan khawatir, nunggu aja gapapa kok. Gak beli apapun, gapapa. Nah karena ini pertama buat kami, jadi kami keluar. Ngiranya kudu beli sesuatu kalo nunggu di sana.

Jelang pk. 18.00 WIB, kami masuk lagi ke The Premiere. Kami nunggu di restorannya, duduk-duduk aja dan ternyata boleh. Petugasnya juga bilang kok. Tapi sesuai SOP paling ya, Kamu akan tetep dikasi daftar menu, sapa tau mau beli makanan/minuman dan sekalian pulsanya. eh, enggak. Kami dikasi daftarnya, ya cuma dibolak-balik aja. Karena dua puluh satu menit sebelumnya udah makan, minum dan mabok. Mabok lem.

Jam udah nunjukin angka 18.21 WIB saat kami akhirnya masuk ke studio dua. Tepat di samping pintunya, ada toiletnya. Kirain jadi satu sama yang XXI, ternyata juga disediakan. Ya namanya ekslusif. Tapi kami gak ke toilet, karena kami cuman mabok lem, gak bisa dibuang.

Apa yang dimaksud bioskop premiere

Begitu masuk, sesuai layar di loket tadi, kursinya cuma 40. Lima baris doang. A sampe E. A berarti nilaimu buset bagus banget, E kudu ngulang semester depan. Masing-masing baris ada delapan kursi. Dua kursi dempet di kiri, empat kursi dempet di tengah, dan dua kursi dempet di kanan. Iya, dempet. Liat fotonya. Udah kayak mini theatre gitu. Ekslusif. Kami dapet C 1-2.

Bentuk ekslusifitasnya bukan hanya itu. Ada tambahan di bagian bawah kursi. Ada tombol di samping kanan atau kiri kursi. Kalau dipencet, maka tambahan itu nongol buat selonjoran. Kayak kursi cuci rambut di salon gitu panjangnya. Dan jarak antara kursi satu dengan kursi bawahnya agak jauh, jadi beneran bisa selonjoran tanpa khawatir ganggu penonton lainnya. Kalau di 21 atau XXI kadang ada tuh yang nendang-nendang bagian belakang kursi, nah di sini hal itu gak bakal terjadi. Kecuali Ente kungfu di sana.

Apa yang dimaksud bioskop premiere

Dempet itu juga ada pemisahnya kok. Bukan ruang kosong, tapi semacem meja buat naroh barang-barangmu dan satu slorokan yang berisi dua selimut. Nah loh. Iya tu selimut buat Kamu pake, demi kenyamanan dan buat menghangatkan diri. Dingin soalnya.

Sama seperti XXI, Kamu akan ditawarin makanan/minuman buat dinikmati di dalem. Lebih komplit, gak hanya popcorn. Kamu bisa mesen makanan yang ada di restoran. Tapi kayaknya gak ada yang pesen begitu. Cuma minuman dan popcorn aja. Ya mungkin pada niat nonton kan. Makan di sana malah gak fokus nonton.

FB2 berlangsung selama 134 menit. Sepanjang durasi, nontonnya enak. Kayak tadi kami bilang, ekslusif, seolah nonton mini theatre gitu. Kualitas sound kayaknya kalah sama IMAX, tapi selain itu, The Premiere juaranya. Kursinya itu sofa. Gak hanya lembut, tapi juga manis, setia, dan bisa dibawa serius. Eh, hmm, maksudnya lembut, empuk dan nyaman.

Saran kami, pastikan Kamu sudah buang air kecil sebelum masuk studio. Ya itu saran umum sih. Tapi The Premiere ini dinginnya kebangetan. Jadi potensi Kamu kebelet pipis itu besar, salah satu dari kami begitu. Sepanjang pilem gak tenang karena nahan pipis.

Satu saran lainnya adalah, pastikan nonton dalam keadaan prima. Pulang kerja atau pas penat seharian di tempat kerja, malah akan membuatmu gak sengaja ketiduran. Apalagi buatmu yang pernah tidur di 21 atau XXI, di sini, dijamin potensi ngantuk dan tidur itu jauh lebih tinggi. Karena kursinya, karena selimutnya, dan jelas karena suasananya.

Apalagi ya yang mau diceritakan. Hmm. Itu aja deh dulu. Kalau Kamu punya pertanyaan atau mau ngobrol, silakan DM di instagram atau mention akun twitter kami. Namanya sama; @ngobrolsinema.