Apa tujuan menikah dalam kristen

Hal ini umum jika alasan kita melihat pasangan yang Akan menikah akan sibuk dengan persiapan perayaan pernikahan untuk tujuan upacara pemberkatan dan juga resepsi pernikahan bisa berjalan dengan baik. Berkat dan resepsi pernikahan adalah hal sementara yang akan berlalu, tetapi ada sesuatu yang perlu diingat itu adalah untuk membela pernikahan seumur hidup.

Dalam memelihara perkawinan, setiap individu harus memahami tujuan kehidupan Kristen dan substansi perkawinan itu sendiri. Tapi sayangnya ada segelintir pasangan yang tidak serius menggunakan semua energi, kekuasaan, akal dan juga dana yang tidak mengerti dengan benar apa arti dari sebuah perkawinan.

Jika tidak ada visi dan misi ketika menikah, maka perkawinan dapat dikatakan sebagai tindakan bunuh diri, karena cepat atau lambat perkawinan akan layu dan kemudian mati. Untuk menghindari hal ini, pada saat pacaran atau sebelum memasuki tingkat pernikahan, itu adalah ide yang baik untuk berdiskusi dengan mitra tentang tujuan perkawinan terutama dalam agama Kristen. Untuk mengetahui dengan jelas apa tujuan dari perkawinan Kristen, dalam hal Bab 2 Anda dapat melihat review berikut.

  • Pernikahan adalah perjanjian

Tujuan dari perkawinan Kristen bila dipandang secara simbolis, perkawinan adalah cara ibadah Kristen berbicara satu sama lain janji di dalam gereja dan jika disederhanakan maka perjanjian berarti kesepakatan antara 2 individu.

Apa tujuan menikah dalam kristen

Perjanjian pernikahan adalah kasih dan dikasihi. Menurut Balswick ada 3 hal penting yang kita dapat memahami dari perjanjian bahwa Allah telah menetapkan bahwa Perjanjian adalah suatu tindakan Allah dan bukan kontrak, yang kedua adalah Allah untuk memiliki respon dari kita sebagai manusia tetapi tidak berarti ini adalah bersyarat dan ketiga i s Allah telah memberikan berkat dan keuntungan kekal umat Allah sudah melakukannya atau tidak.

  • Pernikahan adalah kesaksian

Dengan menikahi, orang Kristen dipanggil pada pelayanan khusus untuk menyaksikan Kristus melalui bentuk keluarga. Hubungan komunikasi antara suami dan istri akan menjadi wadah anak untuk belajar dan mengenal kasih Tuhan.

Tujuan lain dari perkawinan yang merupakan kesaksian adalah untuk menjadi suatu praktik bagi anak untuk menjadi pasangan suami istri dan juga orang tua dan pola akan diteruskan dalam generasi dalam mendidik anak mereka suatu hari nanti.

  • Menciptakan rumah tangga yang bertanggung jawab

Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab dalam cara berdoa pernikahan yang saleh adalah dalam kebutuhan duniawi, batin dan rohani agar itu bertanggung jawab dalam ketiga aspek ini dengan benar dan benar. Dalam menjalani proses rumah tangga, kedua belah pihak suami atau istri harus sama-sama berusaha untuk mewujudkan rumah tangga yang bertanggung jawab dari setiap obstruksi.


Tujuan dari perkawinan Kristen dalam Kejadian bab 2, tujuan perkawinan tidak hanya mendapatkan keturunan, tetapi memiliki tujuan yang lebih penting dari pertumbuhan. Karena kedua belah pihak tumbuh, kebahagiaan akan diperoleh. Setiap individu harus mampu mengampuni satu sama lain dan dapat beradaptasi sehingga tidak akan memaksakan atau mengadili pasangan tetapi lebih memahami.

  • Menjadi manusia seutuhnya

Melalui pernikahan, manusia dapat mengembangkan pola jiwa dalam memahami kasih Allah yang tanpa syarat. Sebagai contoh, anak dari keluarga Kristen hanya dapat merasakan kasih orang tua ketika mereka berperilaku baik dan ketika bertindak dalam kesusahan, cinta orang tua akan hilang dan digantikan dengan kemarahan, hukuman, kebencian dan penolakan.

Pola jiwa yang penuh kasih yang bergantung pada suasana ini akan senantiasa terbawa sepanjang kehidupan mereka dan akhirnya mereka memahami jika kasih Allah adalah kasih yang bergantung pada situasi.

  • Sebagai pengembangan jiwa untuk percaya dengan orang lain

Jiwa manusia adalah percaya dalam kehidupan sosial dan tanpa jiwa percaya itu, orang akan sulit dalam hubungannya dan bekerja sama dengan orang lain dan anti-sosial ini orang akan hidup di dunia mereka sendiri.

  • Pembentukan dan pengembangan jiwa 

Memercayai ini adalah salah satu tujuan pernikahan sehingga setiap individu akan belajar untuk memercayai pasangan dan mempraktikkan kasih secara konsisten.

  • Menciptakan Serikat Tuhan yang baru

Pandangan iman Kristen pada gaya hidup modern membuat perkawinan yang dibentuk oleh Allah untuk menciptakan sebuah masyarakat baru milik Allah dan sebuah wadah yang digunakan oleh Allah sebagai sarana untuk membuat manusia makmur yang telah ditebus adalah melalui keluarga.

Tuhan ingin tujuan perkawinan untuk menanggung keturunan tebusan Kristus. Tujuan dari pernikahan adalah untuk mendidik anak suatu hari kelak sehingga itu dapat menjadi anak Allah yang tidak hanya patuh kepada orangtua dalam daging, tetapi yang paling penting patuh kepada Bapa di surga.

  • Perkawinan adalah persahabatan

Perkawinan tidak hanya terbatas pada suami dan istri dalam urusan seksual, melainkan untuk persahabatan. Pernikahan adalah suatu kesatuan sosial dan rohani. Dengan membangun perkawinan berdasarkan persahabatan ini akan jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan perkawinan yang hanya untuk tujuan seksual.

  • Perkawinan adalah pemutusan dengan orang tua

Perkawinan juga memiliki tujuan untuk selalu menghormati orang tua, tetapi sebagai suami dan istri itu adalah hal utama dibandingkan dengan orang tua. Seorang istri atau suami tidak lagi mengharapkan bantuan atau dukungan dari orang tua tetapi harus dilakukan antara suami dan istri pasangan.

  • Seluruh kehidupan kebersamaan

Sebuah pernikahan memiliki tujuan kebersamaan yang mencakup semua kehidupan, suami dan istri akan berjanji untuk membuat hidup seseorang tetap utuh sampai akhir kehidupan. Kebersamaan ini memiliki arti kematian seumur hidup, tetapi dilakukan secara kualitatif seperti yang telah dikatakan dalam Perjanjian perkawinan tersebut.

  • Pernikahan sebagai sakramen

Perkawinan Kristen memiliki sifat sakramen dan hanya mengenali monogami, dihiasi dengan martabat manusia. Kejadian 2:8-25, diriwayatkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam berarti bahwa wanita itu diciptakan sejajar dengan pria dan wanita itu diciptakan sebagai penolong yang cocok.

  • Kesejahteraan suami dan istri

Tujuan pernikahan adalah saling menguntungkan antara suami dan istri dan anak dan ini berarti mengupayakan apa pun yang terbaik bagi pasangan baik dalam urusan jasmani maupun rohani. Perkawinan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan biologis yang hanya akan menyebabkan perceraian dan poligami ketika tujuan biologis tidak tercapai.

  • Mengarahkan pada kelahiran dan pendidikan

Dalam perkawinan Kristen itu memiliki tujuan bahwa semua pasangan menikah harus siap untuk memiliki keturunan atau anak dan tidak dibenarkan jika dalam perkawinan orang sengaja tidak ingin memiliki anak. Anak adalah karunia dari Allah, tetapi seorang anak atau tidak bukan hak seorang suami untuk dituntut kepada Allah.

Dengan mengetahui tujuan pernikahan dalam kekristenan yang baik dan sejati, itu akan menuntun setiap pasangan Kristen yang menikah untuk memenuhi


Yukristen.com - Tujuan pernikahan Kristen. Dalam agama manapun, pernikahan adalah momen yang paling ditunggu. Menikah tentu saja bukan hal yang mudah, perlu pertimbangan serius sebelum benar-benar menjalaninya.

Apa tujuan menikah dalam kristen

Pernikahan atau perkawinan juga dilakukan bukan tanpa tujuan, melainkan ada banyak hal yang akan didapatkan setelah menikah. Mungkin agak berbeda dengan tujuan pernikahan pada agama lainnya, maka dari itu pada kesempatan ini kami akan membahasnya.

Harapannya, semoga setelah mengetahui tujuan dari pernikahan dalam agama Kristen, kita bisa benar-benar mempersiapkan setiap jengkal hal kecil yang agar pernikahan bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan tanpa kendala.

Berikut adalah beberapa kumpulan daftar tujuan, manfaat, dan fungsi pernikahan antara laki-laki dan perempuan dalam agama Kristen Protestan atau Katolik. Simak ulasannya di bawah berikut ini.

Tujuan pernikahan dalam agama Kristen dilihat secara simbolis adalah untuk saling mengikat janji. Janji diikat dalam gereja dan jika disederhanakan maka perjanjian berarti sebuah persetujuan di antara dua individu.

Perjanjian pernikahan yakni mengasihi dan dikasihi. Ada tiga hal penting yang bisa kita pahami dari perjanjian yang telah Allah tetapkan, yaitu perjanjian merupakan tindakan dari Allah dan tidak bersifat kontrak, kedua Allah berkehendak adanya respons dari kita sebagai manusia namun tidak berarti ini bersifat kondisional, ketiga adalah Allah sudah memberikan berkat serta keuntungan kekal lepas dari umat Tuhan sudah melakukan hal tersebut atau belum.

Dengan menikah, maka orang Kristen dipanggil untuk pelayanan khusus, yaitu menyaksikan Kristus lewat bentuk keluarga. Hubungan komunikasi dari suami dan istri akan menjadi wadah anak-anak untuk belajar dan mengenal kasih Tuhan.

Tujuan lain pernikahan adalah menjadi kesaksian, sebuah latihan untuk anak-anak menjadi pasangan suami istri dan orangtua. Dengan pola tersebut akan diteruskan secara turun temurun untuk mendidik anak.

Tanggung jawab dalam urusan pernikahan adalah dalam keperluan jasmani, batin, dan rohani, sehingga bertanggung jawab dalam ketiga aspek ini secara benar dan baik. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, suami istri harus sama-sama berusaha untuk mewujudkan rumah tangga yang bertanggung jawab apapun halangan yang merintangi.

Tujuan pernikahan dalam Kejadian Pasal 2 adalah tidak hanya sekedar mendapatkan keturunan saja, melainkan memiliki tujuan lebih penting, yaitu pertumbuhan. Ketika kedua belah pihak semakin bertumbuh, maka akan didapat kebahagiaan. Masing-masing individu harus dapat mengampuni satu sama lain dan juga mampu beradaptasi sehingga tidak akan memaksanakn atau menuntut pasangan, namun lebih kepada memahami.

Dengan pernikahan, maka manusia bisa mengembangkan pola jiwa dalam memahami kasih Allah yang tanpa syarat. Contohnya, anak-anak dalam keluarga Kristen hanya bisa merasakan kasih dari orangtua ketika mereka bertingkah laku baik dan menyusahkan, maka kasih orangtua akan sekejap hilang dan diganti dengan amarah, hukuman, kebencian, serta penolakan.

Jiwa manusia adalah saling percaya dan di kehidupan sosial serta tanpa jiwa mempercayai ini maka manusia akan sulit dalam pergaulan dan bekerja sama dengan sesama dan manusia yang antisosial akan hidup di dunia mereka sendiri. Pembentukan dan pengembangan jiwa mempercayai ini adalah tujuan pernikahan sehingga setiap individu akan saling belajar untuk percaya dengan pasagnan dan mempraktekkan cinta kasih secara konsisten.

Pernikahan dibentuk oleh Allah dengan tujuan supaya tercipta masyarakat baru kepunyaan Allah dan wadah yang digunakan Allah sebagai sarana membuat sejahtera manusia yang sudah ditebus-Nya adalah dengan melalui keluarga. Allah menghendaki tujuan pernikahan untuk melahirkan keturunan anak-anak tebusan Kristus. Tujuan pernikahan adalah untuk mendidik anak-anak sehingga bisa menjadi anak Tuhan yang tidak hanya patuh pada orangtua, namun juga Bapa.

Pernikahan juga menjadi persahabatan, kesatuan sosial, dan spiritual. Dengan membangun pernikahan yang dilandasi dengan persahabatan, maka akan jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan pernikahan yang dilakukan hanya untuk tujuan seksual semata.

Pernikahan memiliki tujuan untuk selalu tetap menghormati orangtua, namun sebagai suami dan istri maka menjadi hal utama dibandingkan dengan orangtua. Seorang suami atau istri tidak lagi mengharapkan bantuan dan dukungan dari orangtua, melainkan harus dilakukan antara pasangan suami dan istri.

Sebuah perkawinan memiliki tujuan kebersamaan yang meliputi seluruh hidup, suami istri akan berjanji membuat satu kehidupan mereka secara utuh sampai akhir hajat. Kebersamaan ini memiliki arti senasib sepenanggungan yagn tidak hanya seumur hidup sampai mati saja, namun dilakukan secara kualitatif seperti yang sudah diucapkan pada perjanjian perkawinan.

Pernikahan memiliki sifat sakramental dan hanya mengenal paham monogami yang bertitik pada martabat pribadi manusia. Dikisahkan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang artinya jika wanita diciptakan sejajar dengan pria dan wanita tercipta sebagai penolong yang sepadan.

Tujuan lain perkawinan adalah untuk mensejahterakan suami, istri, dan anak-anak. Ini mengartikan berupaya apapun yang terbaik untuk pasangan, baik dalam urusan jasmani dan rohani. Pernikahan tidak bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biologis saja, namun juga kesejahteraan lainnya.

Pernikahan jgua bertujuan untuk siap memiliki keturunan atau anak. Tidak dibenarkan jika dalam pernikahan orang dengan sengaja tidak ingin punya anak. Anak merupakan anugerah dari Tuhan, akan tetapi dikaruniai anak atua tidak bukan menjadi hak suami istri yang dapat dituntut pada Tuhan.

Demikian penjelasan singkat mengenai tujuan pernikahan kristen, tujuan menikah dalam kristen, tujuan pernikahan katolik, tujuan pernikahan secara umum, dasar pernikahan kristen, ayat alkitab tentang pernikahan, jelaskan hakikat pernikahan kristen, sifat pernikahan kristen adalah, tata cara pernikahan kristen.

Show comments