PEMERINTAH baru-baru ini menerbitkan Perpres No 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development goals). Dalam Perpres itu disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial bermasyarakat, dan menjaga kualitas lingkungan hidup. Terbitnya peraturan ini perlu di sambut baik karena menunjukkan kemauan politik pemerintah, yakni pembangunan tidak lagi semata difokuskan pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan sosial, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Opini dari Amelia Anggraini anggota Komisi IX DPR RI (Media Indonesia, 27 September 2017) juga mengisyaratkan dukungan parlemen. Namun, menyatukan tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan sekaligus merupakan tantangan berat. Sebuah tujuan ambisius yang ingin dicapai pada 2030, saat ekonomi RI diproyeksikan menempati peringkat kelima ekonomi dunia berdasarkan laporan Pricewaterhouse Coopers (Media Indonesia, 7 September 2017). Perpres itu menyebutkan perlunya sinergi dari pemerintah pusat, pemda, organisasi kemasyarakatan, akademisi, filantropi, dan pelaku usaha. Tantangan besar Tidak bisa dimungkiri, selama ini pengelolaan SDA di negara kita berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup. Sebuah kajian di jurnal Nature Scientific Reports 2016 menunjukkan bahwa perkebunan monokultur berkontribusi hampir 30% atas hilangnya hutan di Kalimantan. Kajian lain di jurnal Environmental Research Letters 2016 menemukan bahwa meningkatnya frekuensi banjir di Kalimantan terkait dengan erat keberadaan tambang dan perkebunan monokultur yang berada di daerah aliran sungai. Di lain pihak, meniadakan kegiatan ekonomi berbasis SDA sama sekali juga bukan pilihan yang bijak. Sebagai negara berkembang, pembangunan ekonomi di Indonesia tidak bisa terlepas dari sektor-sektor itu. Usaha-usaha ekonomi berbasis SDA masih perlu dilakukan, tetapi dengan memperhatikan beberapa hal untuk meminimalkan kerusakan lingkungan hidup. Pengelolaan ramah lingkungan Penggunaan data dan metode ilmiah dengan menggandeng akademisi sangat diperlukan pada tahap perencanaan itu. Hal ini penting karena selama ini penentuan kawasan untuk kegiatan ekonomi berbasis SDA seperti pertambangan dan perkebunan dilakukan serampangan dan asal tunjuk bergantung kepentingan politik dan ekonomi sesaat. Upaya berikutnya ialah meminimalkan dampak melalui penerapan standar lingkungan yang tinggi. Upaya ini memerlukan peran pemerintah untuk mengawasi tata kelola SDA oleh para pelaku usaha. Selain itu, diperlukan instrumen pengawasan standar lingkungan oleh masyarakat melalui sertifikasi. Kewajiban sertifikasi akan memaksa pelaku usaha meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dalam mengelola usahanya. Misalnya, dengan pelarangan pembakaran lahan atau menghilangkan habitat penting kehidupan liar. Kegagalan dalam memenuhi standar lingkungan berisiko pada menurunnya daya saing produk. Hierarki terakhir adalah pelaku usaha perlu mengganti kerusakan lingkungan yang ditimbulkan atau sering disebut ganti rugi lingkungan. Ganti rugi lingkungan bertujuan memberikan kompensasi atas manfaat lingkungan yang hilang akibat suatu usaha di suatu lokasi dengan menggantinya di lokasi lain. Ganti rugi lingkungan dapat menggunakan mekanisme perlindungan dan rehabilitasi. Kedua mekanisme itu diarahkan pada kawasan yang mempunyai manfaat ekologis tinggi, misalnya dengan cara konservasi hutan lindung, rehabilitasi daerah aliran sungai, atau restorasi lahan gambut. Mekanisme ini bisa melibatkan masyarakat setempat agar mendatangkan manfaat sosial dengan dikoordinasikan dengan kebijakan lain seperti perhutanan sosial. Ketiga upaya itu diperlukan dalam pengelolaan SDA untuk membantu tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Tentu saja, sepanjang tata kelola birokrasi dan dunia usaha masih bernuansa kepentingan politik dan ekonomi sesaat, tujuan itu akan sulit diwujudkan.
Halo, BrainlyLovers! Apa kabar hari ini? Semangat dan sehat ya saya doakan.. Baik kali ini kita ada sedikit pembahasan mengenai pelajaran geografi. Untuk soal yang akan kita bahas adalah mengenai pengelolaan sumber daya hutan berkelanjutan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Bagaimana ini maksudnya? Mari kita bahas PembahasanPembangunan berkelanjutan adalah satu hal yang penting yang harus kita lakukan sejak mulai sekarang ini. Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan dampak yang akan dihadapi tidak hanya pada waktu sekarang tetapi pada waktu masa yang akan datang juga. Begitu juga dengan pengelolaan sumber daya kehutanan berkelanjutan. Pemanfaatan hasil hutan harus memperhatikan tentang kelestariannya juga untuk masa mendatang. Kita harus bisa lebih selektif dalam mengambil hasil hutan itu. Peraturan harus lebih ditegakkan lagi dengan tegas agar pelanggar yang memanfaatkan hasil hutan tanpa pikir jangka panjang itu segera ditindak dan diberikan efek jera. Pemanfaatan hutan selain mengambil hasilnya kita juga harus melakukan tindakan dengan langsung mengganti apa yang kita ambil dari hutan, seperti misalnya kita ambil sebuah pohon tapi kita juga mengganti dengan menanam pohon. KesimpulanPengelolaan sumber daya kehutanan berkelanjutan adalah pemanfaatan hasil hutan dengan sebaik-baiknya tanpa merusak lingkungan dan tetap menjaga kelestarian alamnya. Jadi seperti itu ya BrainlyLovers! Semoga bermanfaat. Pelajari Yang Lainbrainly.co.id/tugas/13051891 tentang industri kertas terbesar di Indonesia brainly.co.id/tugas/12807368 tentang manfaat penginderaan jauh untuk bidang pertanian brainly.co.id/tugas/12482391 tentang kegiatan perikanan yang ada di Indonesia _______________________Detail JawabanKelas : XI Pelajaran : Geografi Kategori : Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Kata Kunci : Pembangunan Berkelanjutan, Pengelolaan Berkelanjutan, Kehutanan Kode : 11.8.2003 Disuatu wilayah terdapat penduduk usia 0-14 tahun sebanyak 5.000 jiwa, kemudian usia 15-64 tahun sebanyak 60.000 jiwa dan usia lebih dari 64 tahun ada … Dibawah ini yang tidak termasuk faktor pendorong mobilitas sosial adalah... *a. Status sosialb. Keadaan ekonomic. Keberuntungand. Pertumbuhan penduduk … Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk pada waktu mendatang berdasarkan jumlah penduduk pada tahun nol atau dasar dengan interval waktu … Jika diketahui Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan A adalah 5.000 orang, wilayah pertumbuhan B adalah 20.000 orang. Jarak antara wilayah pertumbuhan A … prediksi hari terhadap karakter hujan yang dihasilkan nembro stratus prinsip ekoefiosiensi dalam pengelolaan sumber daya alam Buatlah kesimpulan tentang pengaruh perbedaan musim di daerah! kami selaku guru di SD sukacita mohon maaf apabila sama pemerintah mempunyai banyak kesalahan kami berpesan kepada anak-anak agar terus belajar karena … Dalam desain rumah tertulis bahwa skala yang digunakan adalah 1:100. Bila panjang rumah pada gambar adalah 20 cm, maka panjang sebenarnya adalah peserta didik dapat mengamati meniru dan memodifikasi suatu produk berdasarkan pengaruh bentang alam terhadap budaya yang bermanfaat dalam kehidupan s … |