Apa tujuan adanya dinas kebudayaan dan pariwisata kota probolinggo

RENDYANSYAH, ACHMAD GHOFFAR (2020) STRATEGI PROMOSI PARIWISATA DI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KOTA PROBOLINGGO DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi pada Event “Seminggu di Probolinggo (Semipro)’’ Tahun 2019). Skripsi thesis, Universitas Panca Marga Probolinggo.

Abstract

Pengembangan pariwisata akan menjadi fenomena besar. Adanya perencanaan pariwisata yang terintegrasi untuk dipertimbangkan, dan disertai adanya konsentrasi yang cukup pada pendekatan secara komprehensif untuk jangka panjang merupakan sesuatu yang penting. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, di tahun 2018 memiliki 863 objek wisata yang mana terdapat 264 objek wisata alam, 357 objek wisata budaya, serta 242 objek wisata buatan (Disbudpar Jatim: 2018). Daya tarik Kota Probolinggo sebagai tujuan wisata lokal maupun mancanegara perlu ditingkatkan tidak hanya wisata alam saja melainkan seni dan budayanya. Pemerintah setempat berinisiatif membuat sebuah acara atau event dengan maksud sebagai bentuk pelestarian budaya dan kesenian lokal selain kegiatan promosi parawisata juga menjadi agenda, oleh karena itu Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan sebuah event dengan nama “SEMIPRO” (Seminggu di Kota Probolinggo). Event Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) digelar untuk ke 11 kalinya. Event ini diselenggarakan pertama kali pada tahun 2009, dengan menawarkan beberapa program dalam pementasan seni dan budaya serta perlombaan dibidang olahraga dan festival. Event Semipro 2019 yang diselenggarakan di Stadion Bayuangga, perputaran ekonomi mencapai hampir Rp 2 Miliar. Hal ini, menunjukkan bahwa objek wisata budaya terkesan memberikan kontribusi yang berarti bagi pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kota Probolinggo khususnya pendapatan dalam sektor pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk Strategi Promosi Pariwisata di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Event “Seminggu Di Probolinggo” (Semipro) Tahun 2019) dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dari strategi promosi pariwisata di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Event “Seminggu Di Probolinggo” (Semipro) Tahun 2019). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan teori SWOT dari Philip Kotler yang diartikan sebagai penjelasan evaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu pelaksanaan kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo dalam mempromosikan Event Semipro 2019 xvi untuk menarik minat wisatawan dengan cara mempromosikan melalui media sosial, media cetak, dan media elektronik yang dibantu oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Keberhasilan dan Evaluasi dari srategi promosi pariwisata pada Event Semipro 2019 dapat dilihat dari teori SWOT yang meliputi dari segi Strenghts (kekuatan) Event Semipro itu sendiri merupakan salah satu kegiatan menonjol dari 10 (sepuluh) kegiatan yang dilakukan dalam satu tahun. Weaknesses (kelemahan) Event Semipro 2019 yang memilih lokasi di Stadion Bayuangga sedikit mendapatkan kritikan dari beberapa masyarakat terutama atlet sepak bola karena para atlet tidak bisa melakukan latihan sepak bola selama satu minggu dan semua fasilitas yang ada di Stadion pun menjadi rusak. Opportunities (peluang) Event Seminggu di Probolinggo (Semipro) dapat menjadi salah satu icon pariwisata serta sebagai bentuk pelestarian budaya lokal pandalungan di Kota Probolinggo. Threats (Ancaman) Dinas Pemuda, Olahraga, dan Budaya Kota Probolinggo wajib bisa menggunakan media sosial dan melibatkan kaum muda millenial untuk mempromosikan pariwisata Event Semipro. Tujuan dari pelaksanaannya, agar lebih menarik di tahun-tahun berikutnya serta mampu mengikuti perkembangan ilmu teknologi yang ada supaya wisata budaya Kota Probolinggo tidak hilang begitu saja.

Actions (login required)

View Item

Sejarah singkat Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo awalnya adalah Kantor Pemuda, Budaya dan Pariwisata sebagaimana Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 4 Tahun 2005 Tanggal 7 April 2005

Pada Tahun 2008 Kantor Pemuda, Budaya dan Pariwisata berubah nomenklatur menjadi Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata berdasarkan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 6 Tahun 2008 Tanggal 23 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Proboinggo dan Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 25 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Probolinggo.

Pada Tahun 2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2016 Tanggal 23 Nopember 2016 dan Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 99 Tahun 2016 Tanggal 24 Nopember 2016, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Probolinggo berganti nomenklatur menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Selanjutnya Pada Tahun 2020, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 186 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Probolinggo berubah nomenklatur menjadi Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata sampai dengan sekarang.

Berikut ini daftar nama pejabat yang pernah menjadi Kepala Dinas Kepemudaaan Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo :

Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo dalam mewujudkan tugas dan fungsinya menetapkan tujuan yaitu :

  1. Meningkatnya Prestasi Kepemudaan dan Olah Raga
  2. Meningkatnya Sektor Perdagangan dan Industri

Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 2019 – 2024 sebagai berikut:

  1. Terwujudnya peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olah Raga

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran ini adalah persentase prestasi kepemudaan dan olah raga yang dicapai

  1. Terwujudnya peningkatan angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran ini adalah persentase peningkatan angka kunjungan wisatawan;

Untuk mewujudkan tugas dan fungsi yang akan diemban Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Probolinggo, maka kebijakan strategis yang akan dilaksanakan adalah :

  1. Mengembangkan pemasaran terpadu dengan kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur untuk menjaring pasar yang lebih luas
  2. Melakukan promosi pariwisata
  3. Meningkatan kapasitas sumber daya manusia industri pariwisata dan masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan dan pengendalian pariwisata.
  4. Menggiatkan kelompok penggerak pariwisata untuk pengembangan pariwisata serta penigkatan ekonomi kreatif
  5. Mengembangkan daya tarik wisata seni dan budaya tradisional,
  6. Menggiatkan peran serta pemuda
  7. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan
  8. Peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan
  9. Menggiatkan organisasi pemuda
  10. Meningkatkan prestasi olah raga

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Probolinggo Tahun 2019 – 2039, telah ditetapkan :

  1. Strategi pelestarian kawasan cagar budaya meliputi:
    1. meningkatkan upaya preservasi dan konservasi kawasan cagar budaya melalui penetapan dan/atau penegasan batas kawasan cagar budaya; dan
    2. mengembangkan kawasan cagar budaya sebagai wisata budaya, penelitian dan pendidikan.
  2. Strategi penetapan kawasan strategis sosial budaya, meliputi:
  3. melestarikan kawasan cagar budaya; dan
  4. meningkatkan nilai ekonomis kawasan menjadi wisata budaya, penelitian dan pendidikan.

Dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Probolinggo Tahun 2019 – 2039 serta arah kebijakan Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata, maka dampak/peluang yang diharapkan adalah :

  1. Peran serta pemuda sebagai pemuda pelopor, wira usaha muda untuk mewujudkan ekonomi kreatif serta kepemimpinan dalam pembangunan;
  2. Olahragawan yang berprestasi;
  3. Seni budaya dan olah raga tradisional yang berkembang sebagai potensi daya tarik wisata;
  4. Adanya cagar budaya sebagai penunjang kawasan kota pusaka;
  5. Perkembangan kampung wisata sebagai penunjang pariwisata;
  6. Kota Probolinggo sebagai daerah penunjang BTS (Bromo, Semeru, Tengger)

Berkenaan dengan adanya peluang sebagaimana tersebut di atas, maka terdapat tantangan yang dihadapi dalam pencapaian hasil tersebut diantaranya :

  1. Kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pemuda dan olah raga;
  2. Kurangnya peran serta ASITA dalam melakukan koordinasi sesama anggota travel sehingga masih terdapat penguasaan lahan angkutan;
  3. Kurangnya sarana prasarana, SDM pariwisata dan berbagai fasilitas pendukung/penunjang pariwisata yang memadai;
  4. Kurangnya dukungan sesama Organisasi Perangkat Daerah dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang aman, nyaman;
  5. Masih perlu ditingkatkannya pemahaman dan penerapan tentang Sapta Pesona bagi seluruh stakeholder pariwisata dan masyarakat Kota Probolinggo.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA