Apa sing diarani guru lagu

nchazelle16 Guru lagu = huruf vokal kang ono ing pungkasane gatra
guru wilangan = cacahing wanda saben sagatra
guru gatra = cacahing gatra saben sapadha

artinya

guru lagu = huruf vokal yang ada pada akhir baris
guru wilangan = banyaknya suku kata dalam satu baris
guru gatra = banyaknya baris dalam satu bait

266 votes Thanks 651

Apa sing diarani guru lagu

Tembang Jawa adalah warisan  budaya yang sangat berharga bagi bangsa ini. Oleh karena itu, kali ini penulis ingin membagikan sedikit ilmu mengenai tembang Jawa. Materi yang akan kita bahas kali ini tak berjauhan dengan yang namanya tembang macapat.

Pada tembang macapat, terdapat 3 aturan pokok dalam penyusunan atau penciptaannya. Aturan itu tak terlepas dari pengertian tembang macapat itu sendiri. Tiga buah aturan tersebut tak lain dan tak bukan adalah guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.

Baca: Mengenal Khasanah Musik Jawa - 5 Macam Tembang Jawa

Pengertian Guru Gatra

Guru gatra yaiku arane cacahing larik / baris saben pada (bait). Bila kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang benar, kurang lebih maksudnya guru gatra adalah

jumlah baris

dalam setiap bait tembang macapat.

Jadi, dalam penyusunan tembang macapat, jumlah baris setiap baitnya juga wajib diperhitungkan. Kita bisa memilih lima baris, enam baris, maupun tujuh baris dan selebihnya (menyesuaikan aturan jumlah gatra / baris pada setiap jenis tembang macapat) dalam setiap bait karangan tembang macapat yang akan kita buat dengan tetap memperhitungkan aturan dari tembang macapat itu sendiri.

Perlu diingat

: Tembang macapat itu dibagi menjadi beberapa macam, dan setiap tembang memiliki aturan-aturan tersendiri yang mengikat dan berbeda satu sama lain.

Pengertian Guru Wilangan

Guru wilangan yaiku araning cacahing wanda saben gatra / baris. Hal tersebut berarti bahwa guru wilangan adalah

jumlah suku kata

dalam setiap baris tembang macapat.

Dalam penulisan tembang macapat, jumlah suku kata dalam setiap barisnya juga merupakan komponen yang sangat  penting. Mengingat guru wilangan ini termasuk ke dalam 3 aturan pokok penyusunan tembang macapat.

Dari kesebelas jenis tembang macapat, terdapat aturan jumlah suku kata yang berbeda-beda. Meskipun tak dapat kita pungkiri bahwa antara tembang satu dengan tembang yang lainnya ada pula yang mempunyai sedikit kesamaan jumlah suku kata dalam beberapa baris tertentu.

Sebut saja tembang pangkur dan sinom. Bahkan kedua tembang tersebut juga mempunyai kesamaan guru wilangan, khusunya pada baris pertamanya.

Baca: Cara Nembang Tembang Dhandanggula

Pengertian Guru Lagu

Guru lagu yaiku araning tibaning swara ing saben pungkasaning gatra. Maksudnya guru lagu adalah

jatuhnya vokal

dalam setiap baris tembang macapat.

Jartuhnya vokal di sini hampir sama dengan pantun. Bila di pantun kita menyebutnya sajak (dalam aturan penulisan pantun), bila pada tembang terdapat yang namanya guru lagu.

Lebih jelasnya, mirip pantun maksudnya bila di pantun tentu kita mengenal yang namanya sajak. Dalam konteks pantun, sajak termasuk ke dalam aturan pokok penulisan pantun yaitu bersajak A-B-A-B. Di sini yang perlu kita garis bawahi adalah pola aturannya.

Pada tembang, kesamaan vokal di akhir kata pada setiap barisnya tidak sama dengan pantun. Walau terkadang agak sedikit membingungkan, tetapi sebenarnya pada tembang itu lebih praktis dan mudah ketimbang pada pantun.

Akhir kata pada tembang terdapat yang namanya vokal. Vokal itu sendiri ditujukan kepada kelima huruf vokal, yaitu a, i, u, e, o.

Dalam tembang, kesamaan huruf vokal tersebut tidak musti berada di huruf paling akhir kata pada setiap barisnya, seperti aturan yang terdapat pada pantun, melainkan bisa terdapat di tengah-tengah maupun akhir kata.

Kita ambil contoh salah satu petikan syair dari tembang pamgkur ini, "Sinawung resmining kidung." Dari syair tersebut vokal yang digunakan adalah u, sementara kita tahu sendiri bahwa pada akhir katanya terdapat huruf / konsonan

-ng.

Namun demikian, dalam tembang sudah memiliki aturan khusus dimana terdapat patokan-patokan penulisan vokal setiap barisnya dari baris pertama hingga baris terakhir.

Baca: Arti dan Watak 11 Tembang Macapat

Tabel Klasifikasi Guru Gatra, Guru Wilangan, dan Guru Lagu 

No. Sekar Macapat Guru Gatra Guru Wilangan Guru Lagu 1. Maskumambang 4 12, 6, 8, 8 i, a, i, a,  2. Mijil 6 10, 6, 10, 10, 6, 6 i, o, e, i, i, u 3. Sinom 9 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12 a, i, a, i, i, u, a, i, a (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); 4. Kinanthi 6 8, 8, 8, 8, 8, 8 u, i, a, i, a, i 5. Asmarandana 7 8, 8, 8, 8, 7, 8, 8 a, i, e, a, a, u, a 6. Gambuh 5 7, 10, 12, 8, 8 u, u, i, u, o 7. Dhandhanggula 10 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7 i, a, e, u, i, a, u, a, i, a (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); 8. Durma 7 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7 a, i, a, a, i, a, i 9. Pangkur 7 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8 a, i, u, a, u, a, i 10. Megatruh 5 12, 8, 8, 8, 8 u, i, u, i, o 11. Pocung 4 12, 6, 8, 12 u, a, i, a

Sing diarani guru lagu iku apa?

Guru lagu yaiku tibaning swara ing saben pungkasaning gatra( jatuhnya persamaan bunyi sajak dalam setiap larik/baris).

Apa sing diarani guru gatra guru lagu dan guru wilangan?

Sing diarani guru gatra, guru lagu lan guru wilangan yaiku : a. Guru gatra : cacahing larik saben sapada. b. Guru wilangan : cacahing wanda (suku kata) saben sagatra. c. Guru lagu : tibaning swara ing pungkasan gatra.

Apa sing dimaksud guru wilangan *?

Sedangkan guru wilangan adalah jumlah wanda atau suku kata pada setiap gatra.

Coba kok Terangna apa Kang diarani guru lagu guru wilangan lan guru gatra tembang macapat?

Guru gatra yaiku, cacahing larik/gatra saben sapada. Guru wilangan yaiku, cacahing wanda saben salarik/sagatra. Guru lagu yaiku, tibaning swara ing saben pungkasaning larik/gatra.