Apa sebab mengampuni orang lain penting bagi kita jelaskan

Mengampuni orang yang telah memusuhi atau berbuat salah kepada kita adalah salah satu hal tersulit yang Tuhan ingin kita lakukan. Kita harus arti bersyukur dalam alkitab bahwa kita sebagai orang percaya bisa memperoleh pengampunan yang sempurna di dalam Yesus Kristus sejak Dia telah menderita di kayu salib, berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34)

Adapun 10 hal tentang ”mengampuni” dalam ayat Alkitab, yang bisa Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1.  Matius 6:14-15

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa jika Anda tidak ingin mengampuni saudara laki-laki atau perempuan, maka Tuhan tidak akan mampu dalam hal mengampuni dalam alkitab Anda sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa jika Anda tidak ingin mengampuni orang lain, maka Anda mungkin tidak akan diselamatkan

2.  1 Yohanes 1:9

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan dita dari segala kejahatan’’ Ini adalah ayat yang telah sering diucapkan oleh orang Kristen Advent karena mereka sering menasihati atau mengingatkan sesamanya yang telah berbuat salah karena dosa-dosanya. Ingatlah bahwa Tuhan itu “setia dan hanya dapat mengampuni dosa kita dan membersihkan kita dari segala yang tidak kudus atau tidak benar”. Tetapi, hanya “Jika kita mengakui dosa kita”

3. Mazmur 51:9

‘’Bersihkanlah aku daripada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!’’ Ayat Alkitab tentang pertobatan dan pengakuan dosa terbesar yang sering ditulis di hal mengampuni dalam Alkitab adalah Mazmur 51. Hal ini berarti kalau kita ingin mengakui dosa kita maka Dia dapat menghapuskan dosa kita. Kemudian, setelah kita mengakui dosa, kita akan menjadi “lebih putih dari salju”. Dengan cara ini, Tuhan dapat “menciptakan hati kita yang bersih” dan hal ini akan “memperbarui semangat yang benar di dalam kita”

4. Yesaya 1:18

‘’Marilah, baiklah kita berperkara! – firman Tuhan – Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba’’ Yesaya, salah satu nabi Allah telah mengatakan bahwa kita terlebih dahulu harus “berperkara” dengan Tuhan. Artinya bahwa jika Anda mengatakan bahwa Anda telah berbuat dosa, maka Anda harus mengakuinya. Mengakui dosa berarti setuju dengan Tuhan tentang dosa atau kesalahan apapun yang telah diperbuat. Dosa berarti melewatkan sasaran seperti pemanah yang menembakkan anak panah yang jaraknya ratusan meter tidak hanya dari mata banteng dan sasarannya.

5. Mazmur 103:12

‘’ sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita’’ Ayat ini penting bagi Anda karena Tuhan tidak hanya mengampuni kita, tetapi Dia juga menghapus dosa kita sampai tak terhingga dimana kita tidak akan pernah lagi bertemu dengan Tuhan.

6. 2 Korintus 5:18-19

‘’ Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami’’. ‘’Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami’’

Allah telah memberikan kita “pelayanan untuk pendamaian dalam Kristus” yang berarti bahwa Paulus yang menjadi murid Kristus memberitakan Injil tentang pengampunan dosa dan Tuhan “tidak menghitung pelanggaran dosa mereka” dan Tuhan “mempercayakan kepada Paulus tentang pesan dari rekonsiliasi. Sejak Yesus juga telah mempercayakan kita kepada pelayanan untuk pendamaian ini, kita harus memberikannya kepada orang lain dan pelayanan itu.

7. Efesus 4:32

‘’Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu’’

Ayat ini menyatakan bahwa jika kita “saling mengampuni seperti Yesus Kristus juga mengampuni kita, maka kita akan “berbaik hati satu sama lain’’. Orang yang berhati lembut mampu dalam bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus sebagai wujud hal mengampuni dalam alkitab dan pengampunan merupakan sebuah tindakan kebaikan. Anda tidak bisa memperoleh kebaikan dari orang lain jika Anda tidak ingin mengampuni mereka.

8. Ibrani 8:12

‘’Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka’’ Perintah dari ayat tersebut ini penting bagi Anda karena Anda harus mengampuni orang lain terlebih dahulu, baru Anda bisa melupakan kesalahan orang lain.

9. Lukas 6:37

‘’ Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni’’.  Yohanes 8:7 ‘’ Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu’’ Kedua ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus ingin Anda terlebih dahulu mengampuni orang lain tanpa menghakimi

10. Lukas 17:3-4

‘’ Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia’’ Ayat tersebut mengumpamakan bahwa jika pengampunan Allah kepada kita tidak terbatas, maka seharusnya kita menjadi tidak terbatas terhadap orang lain

Dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengampuni dosa Anda melalui penebusan oleh Yesus Kristus jika Anda telah benar-benar bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus (2 Korintus 5:21) Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga Kristen Advent.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Jawaban Alkitab

Mengampuni adalah tindakan memaafkan orang yang bersalah. Dalam Alkitab, kata Yunani yang diterjemahkan ”mengampuni” berarti ”merelakan”. Ini sama seperti orang yang tidak menuntut orang lain membayar utangnya. Yesus menggunakan perbandingan ini sewaktu mengajar pengikutnya untuk berdoa, ”Ampunilah kami atas dosa-dosa kami, karena kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang berdosa, yang disamakan dengan orang yang berutang kepada kami.” (Lukas 11:4) Sewaktu menggunakan perumpamaan tentang budak yang kejam, Yesus juga menyamakan mengampuni seperti menganggap lunas utang seseorang.—Matius 18:23-35.

Mengampuni orang lain berarti kita tidak kesal lagi kepadanya dan tidak meminta ganti rugi atas kesalahannya. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus benar-benar menyayangi seseorang agar bisa mengampuninya, karena kasih ”tidak mencatat kerugian”.—1 Korintus 13:4, 5.

Mengampuni tidak berarti

  • Menyetujui perbuatan salah. Malah, Alkitab sangat tidak setuju dengan orang yang menganggap perbuatan buruk itu sebagai hal yang sepele atau tidak salah.—Yesaya 5:20.

  • Menganggap kesalahan itu tidak pernah terjadi. Allah memang mengampuni dosa besar Raja Daud, tapi Dia tidak menganggap kesalahan itu tidak ada. Jadi, Daud harus tetap menanggung akibat dosanya. Allah bahkan membiarkan dosa-dosanya dicatat dalam Alkitab supaya kita bisa belajar darinya.—2 Samuel 12:9-13.

  • Membiarkan orang lain memanfaatkan kita. Misalnya, kita meminjamkan uang kepada seseorang. Tapi dia menyalahgunakannya dan tidak bisa membayarnya kembali. Dia sangat menyesal dan meminta maaf kepada kita. Kita bisa mengampuninya dengan tidak lagi merasa kesal dan tidak mengungkit-ungkit masalah itu lagi. Bahkan, kita bisa menganggap lunas utangnya. Meski begitu, kita juga bisa memilih untuk tidak lagi meminjamkan uang kepadanya.—Mazmur 37:21; Amsal 14:15; 22:3; Galatia 6:7.

  • Asal memaafkan. Allah tidak mengampuni orang yang sengaja melakukan kesalahan lalu tidak mau mengakui kesalahannya, tidak bertobat, dan tidak meminta maaf kepada orang yang disakitinya. (Amsal 28:13; Kisah 26:20; Ibrani 10:26) Orang yang tidak mau bertobat adalah musuh Allah. Dan Allah tidak mengharuskan kita untuk memaafkan orang seperti itu.—Mazmur 139:21, 22.

    Bagaimana jika seseorang sangat menyakiti kita dan tidak mau meminta maaf atau bahkan mengakui kesalahannya? Alkitab menasihati, ”Jauhilah kemarahan dan tinggalkan kemurkaan.” (Mazmur 37:8) Meskipun kita tidak suka dengan perbuatannya, jangan sampai kita meledak dalam kemarahan. Yakinlah Allah akan membalasnya. (Ibrani 10:30, 31) Kita juga tidak perlu khawatir karena di masa depan Allah akan menghapus rasa sakit hati yang mungkin masih kita rasakan sekarang.—Yesaya 65:17; Penyingkapan 21:4.

  • ”Memaafkan” setiap hal kecil yang mungkin menyinggung perasaan kita. Daripada memaafkan orang yang kita pikir bersalah terhadap kita, kadang lebih baik kita mengakui bahwa mungkin kita yang terlalu cepat tersinggung. Alkitab berkata, ”Janganlah rohmu cepat tersinggung, karena perasaan tersinggung menetap dalam dada orang-orang bebal.”—Pengkhotbah 7:9.

Cara mengampuni

  1. Pikirkan apa artinya mengampuni. Kalau kita mengampuni, bukan berarti kita menyetujui perbuatan salah atau menganggapnya tidak pernah terjadi. Kita hanya tidak mau mengingat-ingatnya lagi.

  2. Pikirkan manfaat mengampuni. Kalau kita tidak memendam kemarahan dan kekesalan, kita bisa tetap tenang, lebih sehat, dan lebih bahagia. (Amsal 14:30; Matius 5:9) Dan yang lebih penting, kalau kita mengampuni orang lain, Allah juga akan mengampuni kita.—Matius 6:14, 15.

  3. Miliki sikap seperasaan. Tidak ada orang yang sempurna. (Yakobus 3:2) Sewaktu kita membuat kesalahan dan orang lain mengampuni kita, kita pasti merasa lega. Jadi, kita juga seharusnya mau mengampuni orang lain.—Matius 7:12.

  4. Bersikap masuk akal. Kalau ada hal kecil yang membuat kita tersinggung, kita bisa mengikuti nasihat Alkitab, ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain.”—Kolose 3:13.

  5. Cepat bertindak. Ampunilah orang lain secepatnya sebelum kemarahan kita bertambah besar.—Efesus 4:26, 27.