Apa saja penyakit kelamin laki-laki yang disebabkan oleh virus

Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit kelamin dikenal juga dengan penyakit menular seksual. Terdapat beberapa jenis penyakit kelamin yang umum diketahui.

Penyakit kelamin merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual melalui vagina, anal, dan oral.

Beberapa penyakit kelamin dapat disembuhkan, tapi sebagian lain dapat menyebabkan komplikasi parah.


Berikut tujuh jenis penyakit kelamin, sebagaimana dilansir Healthline.

1. Klamidia

Klamidia merupakan jenis penyakit kelamin yang paling banyak terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Chlamydia trachomatis.

Penyakit ini pada awalnya tidak mengembangkan gejala. Gejala baru muncul setelah beberapa waktu meliputi rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks atau buang air kecil, keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning dari penis atau vagina, dan nyeri di perut bagian bawah.

Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan infeksi pada uretra, kelenjar prostat atau testis, penyakit radang panggul, dan infertilitas.

2. HPV

Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang ditularkan dari kontak kulit ke kulit atau hubungan seksual. Ada banyak jenis virus yang berbeda. Beberapa lebih berbahaya dari yang lain.

Gejala HPV yang paling umum adalah kutil di alat kelamin, mulut, atau tenggorokan. Sebagian HPV menyebabkan kanker mulut, kanker serviks, kanker vulva, kanker penis, dan kanker rektal.

3. Sifilis

Sifilis merupakan jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala pertama yang muncul pada sifilis adalah berupa luka bulat kecil di alat kelamin, anus, ataupun mulut.

Gejala sifilis dapat berkembang menjadi ruam, kelelahan, demam, sakit kepala, nyeri sendi, penurunan berat badan, dan rambut rontok. Jika tidak diatasi maka dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, pendengaran, memori, infeksi otak, penyakit jantung, hingga kematian.

4. HIV

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Selain kontak seksual, HIV juga dapat menular melalui darah dan jarum suntik.

Pada tahap awal gejala HIV menyerupai gejala flu seperti demam, panas dingin, sakit dan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual, dan ruam.

5. Gonore

Gonore juga merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gonore awalnya sering kali muncul tanpa gejala.

Setelah beberapa waktu, gejala yang muncul berupa keluarnya cairan berwarna putih, kuning, krem, atau hijau dari penis atau vagina. Lalu, timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seks atau buang air kecil, lebih sering buang air kecil dari biasanya, serta gatal di sekitar alat kelamin

6. Herpes

Herpes merupakan nama singkat untuk virus herpes simpleks (HSV). Gejala herpes yang paling umum adalah luka lepuh yang berkembang di sekitar alat kelamin atau mulut. Luka umumnya mengeras dan sembuh dalam beberapa minggu.

7. Kutu kemaluan

Kutu kemaluan biasanya hidup di rambut kemaluan. Kutu ini memakan darah manusia untuk bisa hidup. Keberadaan kutu kemaluan dapat menyebabkan gatal di area tersebut. Kutu kemaluan bisa dibasmi dengan obat-obatan.

Beberapa jenis penyakit kelamin ini dapat dicegah dengan melakukan hubungan seksual yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan.

(ptj/agn)

[Gambas:Video CNN]

Brilio.net - Kesehatan dan kebersihan alat kelamin wajib diperhatikan dengan baik. Karena penularan penyakit yang diakibatkan kurangnya menjaga kebersihan sering kali menimbulkan berbagai permasalahan. Terutama bagi pria, jangan sampai sembarangan dalam membersihkan area vital ini.

BACA JUGA :
Penyebab TBC, gejala dan cara pengobatannya

Ciri-ciri penyakit kelamin pria dikelompokkan menjadi 3 kategori, di antaranya adalah PMS yang menyebabkan luka atau kelainan pada organ genital, PMS yang menyebabkan radang uretra, dan PMS yang menyebabkan gejala dan tanda di seluruh tubuh.

Penyakit-penyakit ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain. Waspada juga, karena penyakit ini juga dapat menyebar ke dalam tubuh jika tidak segera diobati. Pengobatan yang tepat untuk penyakit kelamin pria juga disesuaikan dengan penyebabnya.

BACA JUGA :
Kenali penyakit hernia, gejala, penyebab, & cara mengobati

1. Gonore.

foto: pixabay.com

Pernahkah kamu mendengar penyakit gonore? Penyakit ini adalah infeksi yang mungkin tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala, bahkan tetap tidak terdiagnosis. Maka waspada, karena gonore dapat menyebabkan uretritis pada pria. Sehingga hal ini akan menimbulkan rasa terbakar saat buang air kecil dari saluran uretra. Penyebab penyakit ini adalah bakteri neisseria gonorrhoeae. Ketika gejalanya muncul, bakteri ini membutuhkan waktu berkembang sekitar 4-8 hari setelah tertular infeksi.

2. Chlamydia.

foto: pixabay.com

Hampir mirip dengan penyakit gonore, chlamydia atau klamidia adalah infeksi bakteri yang umum pada orang dewasa muda yang aktif secara seksual. Penyebab penyakit ini adalah bakteri chlamydia trachomatis. Faktanya, penyakit ini tidak hanya menyerang pria, karena wanita juga dapat berkemungkinan terinfeksi. Beberapa kasus, mereka yang terinfeksi peyakit ini tidak memiliki tanda atau gejala penyakit kelamin. Infeksi ini dapat terjadi kembali terutama ketika pasangan seks dari orang yang terinfeksi tidak diobati. Infeksi klamidia dapat disembuhkan dengan antibiotik seperti azitromisin.

3. Herpes genital.

foto: pixabay.com

Virus herpes simplex (HSVs) membuat luka yang menyakitkan pada daerah tubuh yang terpajang secara seksual. HSV tipe 1 menyebabkan luka dingin di sekitar mulut. Namun HSV tipe 2 menyebabkan herpes genital, namun kedua jenis HSV bisa menginfeksi area genital. Luka pada pria biasanya dapat ditemukan pada penis, skrotum, pantat, anus, di dalam uretra atau bisa juga di kulit paha.

4. Trichomoniasis.

foto: unsplash.com

Trichomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat menyerang pria dan wanita, namun sayangnya tidak memiliki gejala yang jelas. Ketika infeksi menyebabkan gejala, biasanya menyebabkan uretritis, gatal atau terbakar dan keluar dari uretra. Metronidazole dan tinidazole adalah antibiotik yang biasa digunakan dalam pengobatan penyakit ini.

5. HIV

foto: pixabay.com

Human immunodeficiency virus atau HIV pasti sudah tidak asing di telingamu. Beragam jenis sosialisasi bahkan sering dilakukan mengenai virus ini. Memang sudah seharusnya kita menjauhi virus ini karena efek buruknya hingga dapat menyebabkan kematian.

Infeksi virus ini dapat terjadi selama kontak seksual. Hal ini dapat ditimbulkan melalui beragam cara seperti berbagi jarum atau dari seorang wanita hamil yang terinfeksi dan menurun pada bayinya. Virus ini dapat mengakibatkan disfungsi sistem kekebalan tubuh pada suatu waktu. Biasanya waktu rata-rata dari infeksi ke penekanan kekebalan adalah 10 tahun.

Meski tidak ada gejala spesifik, beberapa orang merasakan demam dan penyakit seperti flu selama 2-4 minggu setelah terjangkit virus. Pada tahap selanjutnya, komplikasi serius seperti infeksi yang tidak biasa, kanker tertentu, dan demensia juga kemungkinan dapat terjadi.

6. Hepatitis B dan C.

foto: pixabay.com

Hepatitis adalah istilah umum untuk penyakit yang merujuk pada peradangan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, atau gangguan kesehatan lain. Hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) adalah dua penyakit virus yang bisa ditularkan melalui kontak seksual melalui darah dari individu yang terinfeksi atau oleh aktivitas seksual. HBV tidak menimbulkan gejala, tetapi menyebabkan gejala hepatitis akut sekitar 50% infeksi. Sedangkan HCV jarang ditularkan melalui kontak seksual dan biasanya menyebar melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang yang terinfeksi HCV tidak memiliki gejala, aka diagnosis yang terlambat sering terjadi.

7. Kutil kelamin (HPV)

foto: unsplash.com

Human papillomavirus infection (HPV) merupakan jenis penyakit kelamin pria yang sering dikeluhkan. Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil umum yang bukan jenis PMS, sedangkan jenis lain menyebar selama aktivitas seksual dan menyebabkan kutil kelamin. Belum diketahui obat untuk infeksi HPV, namun biasanya akan hilang dengan sendiri. Beberapa perawatan untuk menghilangkan kutil kelamin juga tersedia. Biasanya terdapat vaksin untuk pria dan wanita yang memberikan kekebalan terhadap jenis HPV.

Penyakit kelamin pria biasanya tidak menunjukkan gejala yang mudah disadari, bahkan ada yang sulit didiagnosis secara langsung. Pemeriksaan oleh dokter pun kadang diperlukan guna memastikan penyakitnya.

Namun demikian, umumnya gejala yang timbul pada penyakit kelamin pria biasanya mirip. Misalnya seperti ada benjolan atau ruam, serta gatal di penis atau testis. Bisa juga dengan adanya nyeri saat buang air kecil.

Jenis-jenis penyakit kelamin pada pria

Berikut beberapa penyakit kelamin yang sering terjadi pada pria dan patut kamu waspadai:

1. Kutil kelamin

HPV (human papillomavirus infection) merupakan salah satu virus penyebab penyakit kelamin pria yang sering terjadi. Pada kondisi yang ringan, virus ini dapat menyebabkan timbulnya kutil kelamin.

Gejalanya akan muncul berupa benjolan yang muncul dengan bentuk mirip seperti jengger ayam pada penis atau anus.

Sedangkan pada kondisi yang parah, virus ini dapat menyebabkan timbulnya kanker anus, tenggorokan, serta penis. Peyakit ini dapat menular melalui hubungan seksual secara vaginal ataupun oral.

2. Gonore

Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menyerang saluran kemih dan rektum. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual ataupun oral tanpa menggunakan kondom.

Umumnya, gonore tidak menimbulkan gejala. Namun apabila penyakit ini menyerang saluran kemih, beberapa gejala dapat timbul 2 minggu setelah infeksi terjadi. Beberapa gejala gonore di antaranya:

  • Rasa sakit dan nyeri saat buang air kecil
  • Keluar nanah dari saluran kemih
  • Nyeri pada testis
  • Perih pada bagian anus
  • Rasa sakit saat buang air besar
  • Mengalami pendarahan pada anus

3. Penyakit sifilis

Penyakit kelamin yang sering menyerang pria berikutnya adalah sifilis. Sifilis atau raja singa adalah jenis penyakit kelamin pria yang dapat ditimbulkan akibat hubungan seksual secara vaginal, anal, maupun oral dan dilakukan dengan bergonta ganti pasangan tanpa memakai kondom.

Penyakit sifilis menimbulkan luka pada alat kelamin atau mulut. Melalui luka inilah penularan akan terjadi.

Terdapat beberapa tanda-tanda dan gejala sifilis, di antaranya:

  • Timbul luka kecil, keras, dan tidak terasa sakit pada penis, anus, atau bibir. Gejala ini muncul saat bakteri mulai memasuki tubuh
  • Pembengkakan kelenjar pada area di mana luka tersebut muncul
  • Kemerahan pada kulit yang tidak terasa sakit, umumnya muncul di telapak tangan dan tumit kaki
  • Muncul luka seperti sariawan berwarna putih hingga keabuan pada rongga mulut, anus, ketiak, hingga pangkal paha

Jika sifilis tidak segera diobati atau ditangani, penyakit ini akan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti kebutaan dan kelumpuhan.

4. Penyakit klamidia

Chlamydia atau klamidia adalah infeksi bakteri yang umum pada orang dewasa muda yang aktif secara seksual. Ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Banyak dari mereka yang terinfeksi tidak memiliki tanda atau gejala penyakit kelamin pria ini.

Penyakit klamidia akan ditandai dengan gejala rasa sakit atau panas saat buang air kecil. Untuk penanganan medis awal, dokter biasanya memberikan obat antibiotik.

Setelah dalam masa penyembuhan, penderita penyakit ini harus menjalani tes ulang dalam waktu tiga bulan, untuk mendeteksi ulang apakah benar-benar penyakit tersebut sudah hiang.

5. HIV (human immunodeficiency virus)

Human immunodeficiency virus (HIV) mungkin merupakan salah satu jenis virus penyebab penyakit yang paling ditakuti. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Salah satu penyebabnya karena perilaku seks bebas yang berisiko.

Tidak ada gejala khusus yang menandakan infeksi HIV, tetapi beberapa orang mengalami demam dan penyakit seperti flu selama 2-6 minggu setelah terjangkit virus.

Pencegahan penyakit kelamin pada pria

Pria yang aktif secara seksual dapat berisiko terkena penyakit kelamin. Oleh sebab itu, menjadi penting untuk melindungi kesehatan. Beberapa hal yang bisa dilakukan supaya kamu terhindar dari penyakit kelamin di antaranya:

  • Melakukan vaksinasi
  • Pastikan untuk selalu memakai kondom saat berhubungan seks
  • Hindari juga untuk menggunakan kondom yang sama pada hubungan seks yang berbeda
  • Setia dengan satu pasangan, batasi jumlah pasangan seks. Hal ini juga bisa menjauhkan kamu dari risiko tertular penyakit kelamin

Mengetahui gejala penyakit kelamin pada pria penting agar dapat dilakukan deteksi dini sebelum penyakit tersebut menjadi bertambah parah. Hal ini juga berguna untuk melindungi diri dari penularan penyakit menular seksual.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA