Apa saja contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling mengancam integrasi bangsa Indonesia yang sedang dihadapi saat ini?

Apa saja contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling mengancam integrasi bangsa Indonesia yang sedang dihadapi saat ini?

Apa saja contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling mengancam integrasi bangsa Indonesia yang sedang dihadapi saat ini?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Farida Farhan

Salah satu tampilan kirab budaya Cap Go Meh yang mengusung tema keberagaman dan persatuan Indonesia, Minggu (11/3/2018)

KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Agar beragam kelompok tersebut bisa bersatu, diperlukan proses integrasi nasional.

Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan Hasanal Mulkan, integrasi nasional memiliki dua macam pengertian, yaitu secara politis dan antropologis.

Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang menciptakan sebuah identitas nasional.

Sedangkan secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Untuk menciptakan sebuah integrasi nasional tentu tidak mudah. Sebab ada banyak kelompok yang memiliki latar belakang kebudayaan berbeda yang harus dipersatukan. Belum lagi, adanya berbagai ancaman yang siap mengganggu proses integrasi nasional.

Baca juga: Faktor Integrasi Nusantara

Ancaman terhadap proses intregasi nasional dibedakan ke dalam lima bidang, yaitu:

Bidang Politik

Ancaman di bidang politik bersumber dari luar negeri dan dalam negeri. Ancaman dari luar negeri berupa tekanan politik, intimidasi, provokasi, makar, dan blokade politik.

Sedangkan ancaman dari dalam negeri berupa separatisme. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, separatisme adalah paham atau gerakan untuk memisahkan diri. Dalam konteks ini, berarti memisahkan diri dari Indonesia.

Separatisme bisa juga dilakukan tanpa perjuangan senjata, dengan cara menarik simpati masyarakat internasional. Separatisme semacam ini tidak bisa dilawan dengan kekuatan militer.

Hal tersebut membutikkan bahwa separatisme melalui bidang politik memiliki ancaman yang cukup besar terhadap kedulatan dan keutuhan bangsa.

Baca juga: Ancaman Integrasi Nasional Bidang Hankam

Apa saja contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling mengancam integrasi bangsa Indonesia yang sedang dihadapi saat ini?

Apa saja contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling mengancam integrasi bangsa Indonesia yang sedang dihadapi saat ini?
Lihat Foto

DOK TNI AL

Ilustrasi: Koarmada I kembali berhasil menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam yang masih melakukan pencurian ikan (Ilegal Fishing) di Laut bagian utara Natuna, Minggu (17/2/2019).

KOMPAS.com - Proses untuk mewujudkan integrasi nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seringnya menghadapi berbagai ancaman.

Salah satu ancaman terhadap integrasi nasional yaitu di bidang pertahanan dan keamanan (hankam). Tahukah kamu apa itu ancaman terhadap integrasi hankam?

Ancaman integrasi hankam

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, persenjataan militer pada setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan dipercaya ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal berbahan kimia dan nuklir.

Adanya persenjataan militer tersebut berpotensi menjadi ancaman militer yang menggunakan kekuatan senjata yang terorganisir.

Ancaman ini dinilai mampu membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.

Baca juga: Ancaman Bagi Integrasi Nasional

Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan berbagai ancaman hankam. Beberapa bentuk ancaman bidang hankam yaitu:

  1. Agresi atau invasi.
  2. Pelanggaran wilayah.
  3. Pemberontakan bersenjata.
  4. Aksi teror atau terorisme.
  5. Ancaman keamanan laut dan udara.

Berikut ini penjelasannya:

Agresi atau invasi

Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan agresi atau invasi. Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.

Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil hingga skala terbesar.

Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.

Anak-anak memberi hormat kepada bendera Merah Putih saat mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Pantai Lae-Lae, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2020). Foto: ABRIAWAN ABHE/ANTARA FOTO

Integrasi nasional merupakan aset penting yang harus dimiliki setiap negara. Apalagi Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan budaya serta diapit oleh dua benua dan dua samudera. Di satu sisi, hal ini memiliki banyak manfaat, di sisi lain terdapat berbagai ancaman yang mengintai.

Mengutip Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Kelas X karya Tolib dan Nuryadi (2017: 224), ancaman terhadap NKRI merupakan setiap upaya dan tindakan dari dalam dan luar negeri yang dapat membahayakan keselamatan, keamanan, kedaulatan, dan kepentingan nasional dalam berbagai aspek kehidupan.

Nah, berikut kami rangkum ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia di berbagai bidang dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI yang dirilis Kemdikbud (2019):

Ancaman di Bidang Ideologi

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock

Ancaman terhadap kedaulatan suatu negara tidak selalu berupa ancaman militer. Salah satu yang berbahaya adalah ancaman di bidang ideologi. Ideologi merupakan himpunan nilai, ide, norma, dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dan menjadi dasar dalam menentukan sikap.

Sebagaimana diketahui, dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang memuat nilai-nilai luhur bangsa. Namun jika tidak dijaga, bukan tidak mungkin paham lain seperti komunisme dan liberalisme akan mengambil alih.

Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri ataupun luar negeri. Seringkali negara asing melakukan intimidasi, provokasi, atau blokade politik untuk menekan negara lain.

Dari dalam negeri, tindakan makar atau kudeta yang berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan juga menjadi ancaman yang nyata. Ada pula separatisme yang dilakukan sekelompok orang yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dengan adanya pasar bebas, setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas produksi jika tidak ingin kalah saing dengan negara lain. Globalisasi ekonomi ini dapat berpengaruh positif karena bangsa Indonesia dapat memasarkan produk ke pasar internasional. Pada saat yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia.

Contoh ancaman di bidang ekonomi lainnya yaitu timbulnya kesenjangan sosial sebagai akibat dari persaingan bebas, sektor ekonomi rakyat semakin berkurang, serta angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman bidang sosial budaya yang berasal dari dalam negeri antara lain persoalan kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Jika dibiarkan masalah ini bisa menjadi bom waktu yang akan menimbulkan persoalan lebih besar seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.

Sementara itu ancaman berdimensi sosial budaya yang bersumber dari luar negeri yaitu konsumerisme, hedonisme, individualisme, dan westernisasi. Ini menyebabkan memudarnya rasa solidaritas dan gotong royong serta lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ilustrasi TNI. Foto: Pupspen

Ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer, pelanggaran kedaulatan wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan spionase. Indonesia beberapa kali digunacang aksi terorisme seperti bom Bali I dan II, bom gereja, dan masih banyak lagi. Negara-negara tetangga juga kerap melanggar wilayah perairan Indonesia untuk mengambil hasil laut.


Page 2