Bagi anak laki-laki, pubertas biasanya dimulai sekitar usia 12 tahun namun ada juga yang dimulai sejak usia 9 tahun. Selama pubertas, hormon dan zat kimia tubuh dilepaskan sehingga membuat perubahan-perubahan psikologis pada remaja laki-laki. Berikut 5 dampak psikologis remaja laki-laki saat pubertas. Show Rendahnya rasa percaya diriSaat pubertas, para remaja lebih sering bergelut dengan keinginan diterima dan mencoba masuk di kalangan teman-temannya. Ketika tubuh mulai berubah, mereka mungkin merasa berbeda dan sangat sadar akan perubahan ini. Ketidakpuasan pada penampilan tubuh dapat berakibat pada penurunan rasa percaya diri. Pada hal ini Mama Papa memiliki peran yang sangat penting, untuk membuatnya merasa istimewa. Sempatkan untuk selalu berbincang-bincang mengenai banyak topik dengannya. Perubahan suasana hatiRemaja dikenal dengan hormon yang liar dan perubahan suasana hati yang drastis saat puber. Suasana hati remaja yang sedang mengalami pubertas biasa bervariasi, antara antusias, marah, cemas dan depresi. Pada saat ini mungkin saja remaja akan tampak sangat sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem dan mungkin sangat sulit diprediksi oleh orangtua. Kesadaran seksualKetika mengalami perubahan hormon remaja laki-laki mulai melihat jenis kelamin yang berbeda dengan pandangan baru. Umumnya mereka juga mulai mengembangkan ketertarikan seksual. Pada waktu-waktu ini sangat normal apabila remaja laki-laki mulai terlibat dalam hubungan romantis dan bereksperimen dengan perilaku fisik. Beberapa remaja laki-laki akan merasa malu saat pertama kali mengalami pubertas. Nah, Mama Papa memiliki peran untuk memberikan edukasi seksual terhadap mereka, lebih tepatnya Papa. Dengan pengalaman yang sama, anak akan cenderung lebih terbuka dan percaya pada Papa. Perubahan dalam ekspresi emosiDalam hubungannya dengan emosi, kebanyakan remaja akan mengeksplorasi cara-cara berbeda untuk mengekspresikan emosi mereka. Contohnya, anak yang tadinya senang menyapa dengan ceria dan memeluk, bisa saja berubah menjadi remaja yang tidak terlalu suka skinship. Perubahan ini sangat normal karena ia telah bertumbuh sebagai seseorang yang mulai paham akan privasi. Pembentukan identitasPerubahan mental pada remaja laki-laki akan memungkinkannya untuk mempertimbangkan siapa diri mereka. Hal ini juga menjawab pertanyaan mengenai alasan banyak anak remaja laki-laki senang ikut sesuatu yang menantang. Pada masa ini mereka cenderung mengeksplorasi banyak komunitas yang cocok untuk dijadikan identitas diri. Baca Juga : Penyebab dan Cara Atasi Anak Menjadi Pelaku Bullying
Lihat Foto KOMPAS.com - Pubertas tentu berpengaruh pada perubahan fisik. Perubahan tersebut terbagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Dilansir dari buku Adolescent Health Care: A Practical Guide, Volume 414 (2008) karya Lawrence S Neinstein mengatakan perubahan secara primer adalah perubahan dalam tubuh meliputi hormon dan organ kelamin. Sedangkan secara sekunder adalah perubahan yang tampak dari luar. Berikut perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan: Pubertas remaja laki-lakiPerubaha fisik pada laki-laki ditandai dengan beberapa hal, yaitu: Remaja laki-laki yang sudah memasuki masa pubertas akan mengalami "mimpi basah". Hal ini umum terjadi dan sebagai tanda kematangan organ seksual pada laki-laki. Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya Mimpi basah merupakan ereksi di pagi hari tanpa di sadari dengan mengeluarkan air mani. Seiring bertambahnya usia, momen mimpi basah semakin jarang dan sulit terjadi. Dengan begitu, organ kelamin mulai berfungsi dan menghasilkan sperma dalam testis. Memasuki masa puber, jakun remaja laki-laki yang tadinya tidak terlihat di leharnya akan mulai muncul dan membesar.
Perubahan fisik juga terjadi dengan tumbuhnya rambut di area wajah. Kumis dan jenggot juga memberikan kesan lebih dewasa pada laki-laki. Tumbuhnya rambut juga terjadi pada ketiak, kaki, dan organ kelamin. Bahkan ada pula laki-laki yang tumbuh rambut pada dada.
Lihat Foto KOMPAS.com - Masa pubertasakan dialami manusia saat remaja atau berusia 10 atau 12 tahun. Masa pubertas merupakan masa peralihan dari remaja menjadi dewasa. Peralihan ini meliputi perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku. Semua peralihan atau perubahan ini sangat wajar untuk dialami manusia. Saat akan memasuki bahkan sedang mengalami masa pubertas, ada beberapa hal yang harus dilakukan serta dihindari. Salah satu contoh hal yang harus dilakukan adalah tetap percaya diri meskipun sedang mengalami pubertas atau puberty. Sedangkan contoh hal yang tidak boleh dilakukan adalah emosi setiap saat, misalnya karena masalah studi atau karena hal lainnya. Selain itu masih ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari pada masa pubertas. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Femme Projects: Baca juga: Cara Menyikapi Remaja Pubertas Hal yang harus dilakukan pada masa pubertasBagi sebagaian manusia, pubertas merupakan masa yang cukup sulit untuk dilewati. Namun, mau tidak mau harus tetap dijalani. Berbagai hal yang harus dilakukan ini sangat penting, karena baik untuk kesehatan tubuh serta membuat diri jauh lebih mudah dalam menjalani masa pubertas, Berikut adalah penjelasannya:
Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya Hal yang harus dihindari pada masa pubertasBerkebalikan dari hal yang harus dilakukan, hal ini harus dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Apa sajakah itu?
Baca berikutnya |