Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?

Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?
Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?

Pelayanan pajak di masa pandemi. Sumber Foto: Ist.

PajakOnline.com—Utang pajak biasanya mencakup denda maupun bunga dan juga kenaikan yang tertulis di dalam surat ketetapan pajak yang berdasarkan undang-undang perpajakan di Indonesia. Atau bisa juga kewajiban pajak yang lainnya seperti utang atas kewajiban pajak penghasilan badan yang disebabkan karena adanya keterlambatan dalam melaporkan SPT Tahunan.

Secara umum, utang pajak adalah tagihan pajak yang masih harus dibayar oleh Wajib Pajak atau biasa disebut dengan tunggakan pajak. Utang pajak terjadi karena adanya peraturan di mana pihak pemerintah dapat memaksa pembayaran utang pada setiap Wajib Pajak yang merupakan dasar pemberlakuan penagihan pajak oleh jurusita.

Pada dasarnya, utang pajak dapat timbul karena 2 kondisi sebagai berikut:

1. Kondisi Material
Dalam kondisi ini, utang bisa muncul karena adanya perundang-undangan di mana di suatu kondisi yang memicu adanya utang seperti Wajib Pajak yang memperoleh undian, melakukan kegiatan ekspor impor, dan lainnya.

2. Kondisi Formil
Dalam Kondisi ini, utang pajak dapat terjadi karena pihak petugas pajak sudah mengeluarkan suatu ketetapan seperti kasus pelunasan pajak bumi dan bangunan kemudian KPP akan menerbitkan surat ketetapan pajak yang berisi nominal pajak terutang di setiap tahunnya.

Sebagai Wajib Pajak yang memiliki utang pajak, maka harus segera dibayarkan. Namun, tak perlu khawatir karena ada beberapa cara lain untuk menghapus utang yaitu:

1. Pembayaran
Ini merupakan cara yang paling mendasar dengan membayarkan utang pajak tersebut kepada negara.

2. Kompensasi
Dalam hal ini, Wajib Pajak dapat mengajukan kompensasi jika memiliki kelebihan dalam pembayaran pajak sehingga kelebihan tersebut dapat digunakan untuk menghapus utang pajak yang harus dibayarkan.

3. Kadaluwarsa
Cara ini merupakan suatu kondisi di mana masa penagihan pajak sudah melewati waktu terutang pajak atau tahun pajak yang bersangkutan dan bisa ditangguhkan dengan dikeluarkannya surat teguran atau surat paksa.

4. Pembebasan
Dalam hal ini, utang pajak berakhir dengan semestinya tetapi ditiadakan oleh satu pihak sebagai bentuk sanski administrasi.

5. Penghapusan/Peniadaan
Biasanya cara ini melihat kondisi keuangan Wajib Pajak yang terutang dan dapat dilakukan apabila Wajb Pajak yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

Utang pajak ini bersifat memaksa bagi setiap Wajib Pajak yang bersangkutan. Wajib Pajak terutang dapat menunjuk pihak lain untuk melunasi utangnya namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. (Atania Salsabila)

Bagi Anda yang sudah masuk dalam kategori Wajib Pajak, baik itu badan maupun orang pribadi, maka mungkin istilah utang pajak sudah tidak asing lagi di telinga. Secara umum, utang pajak adalah tagihan pajak yang masih harus dibayar oleh Wajib Pajak, atau biasa juga disebut dengan tunggakan pajak. Utang pajak biasanya timbul akibat berbagai macam sebab, di antaranya termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak (SKP) sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku. 

Utang pajak adalah dasar pemberlakuan penagihan pajak oleh juru sita. Dikarenakan belum adanya peraturan perpajakan yang menjelaskan lebih detail mengenai timbulnya utang pajak, para praktisi pajak menggagaskan dua kondisi yang dianggap paling sering menjadi alasan timbulnya utang pajak. Mari kita telaah lebih lanjut kedua kondisi tersebut.

Kondisi Formil

Dalam kondisi formil, utang pajak timbul akibat diterbitkannya SKP oleh fiskus, alias pegawai pajak yang membantu Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. SKP ini diterbitkan apabila pemungutan pajak dilakukan dengan official assessment system, di mana fiskus akan menghitung jumlah pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak. Setelah fiskus menghitung jumlah pajak yang terutang, maka akan dikirimkan surat pemberitahuan ke Wajib Pajak mengenai nominal pajak yang harus dibayar.

Baca juga: Mengenal Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

Kondisi Materil

Dalam kondisi materiil, utang pajak timbul karena undang-undang dan faktor yang mengakibatkan seseorang atau satu pihak tertentu dikenakan pajak. Penyebab yang bisa membuat seseorang memiliki utang pajak antara lain sebagai berikut:

  • Melakukan pendirian bangunan, kegiatan impor atau ekspor, serta bepergian ke luar negeri.
  • Mendapatkan hadiah dari undian.
  • Kepemilikan tanah atau properti, kepemilikan kendaraan bermotor, serta pemerolehan penghasilan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Pajak Terutang?

Penghapusan Utang Pajak

Jika Anda memiliki utang pajak, maka Anda tidak perlu langsung panik apalagi khawatir. Utang pajak Anda dapat dihapus dengan cara-cara yang telah diatur dalam undang-undang perpajakan. Berikut lima cara untuk menghapus utang pajak yang Anda miliki:

1. Pembayaran

Cara pertama dan yang paling mudah untuk menghapus utang pajak adalah dengan membayar utang pajak tersebut ke kas negara. Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran utang pajak sendiri atau memberikan hak kuasa kepada pihak lain yang akan mewakilkan Wajib Pajak.

2. Kompensasi

Wajib Pajak bisa mengajukan kompensasi jika memiliki kelebihan dalam pembayaran pajak, sehingga kelebihan bayar tersebut bisa digunakan untuk menghapus utang pajak yang Wajib Pajak punya. Kelebihan bayar ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan undang-undang perpajakan, kesalahan pembayaran, atau adanya pengurangan tarif pajak. 

3. Kedaluwarsa

Kedaluwarsa pajak adalah kondisi di mana masa penagihan pajak sudah melampaui waktu terutang pajak atau tahun pajak yang bersangkutan. Menurut DJP, hak untuk menagih pajak dinyatakan berakhir jika sudah melampaui lima tahun, terhitung sejak tanggal terutang pajak. Kedaluwarsa pajak bisa ditangguhkan dengan diterbitkannya surat teguran atau surat paksa.

4. Pembebasan

Cara lain untuk menghapus utang pajak adalah dengan pembebasan. Dalam hal ini, utang pajak tidak berakhir dengan semestinya tetapi ditiadakan oleh satu pihak. Pembebasan biasanya diberikan sebagai sanksi administrasi.

5. Penghapusan/Peniadaan

Penghapusan/peniadaan utang pajak biasanya terjadi karena melihat kondisi keuangan Wajib Pajak yang terutang. Penghapusan/peniadaan utang pajak juga akan dilakukan bila Wajib Pajak sudah meninggal dunia. 

Demikianlah cara-cara agar Anda dapat menyelesaikan utang pajak yang Anda punya. Tentu saja AyoPajak yang merupakan PJAP resmi dan diawasi langsung oleh DJP bisa membantu Anda dalam melakukan pembayaran utang pajak Anda dan juga memberikan informasi-informasi terbaru mengenai penyelesaian utang pajak. Segera daftarkan diri Anda di aplikasi perpajakan AyoPajak!

Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?
Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?

Apa perbedaan antara pajak yang terutang dan utang pajak?

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.