Apa perbedaaan anatomi tumbuhan setelah di lakukan teknik sambung

Sering kita jumpai pada tanaman kakao petani memiliki produktivitas rendah. Selain disebabkan oleh gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), hal tersebut dapat disebabkan karena penggunaan bibit asalan yang tidak jelas asal-usulnya, sehingga bila dibiarkan secara terus menerus, maka jelas akan merugikan petani. Guna meningkatkan hasil produksi kakao, maka petani dapat melakukan strategi melalui perbanyakan tanaman kakao baik secara generatif maupun vegetatif. Secara generatif, dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji kakao pada polibag yang dinilai lebih praktis oleh petani karena benih dapat disimpan dalam waktu yang lama, tanaman berdiri kokoh karena memiliki akar tunjang dan pengiriman benih lebih mudah. Kelemahan dengan teknik ini, sifat tanaman belum tentu seragam dan bisa saja berbeda dengan induknya.

Pada tulisan kali ini, kita akan belajar tentang teknik perbanyakan vegetatif yaitu sambung pucuk dan sambung samping. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kakao dengan memanfaatkan tanaman yang sudah ada.

Teknik sambung pucuk dilakukan dengan cara menggabungkan batang atas dan batang bawah. Batang bawah diharapkan menjadi batang yang tahan terhadap patogen tanah dan kokoh, sedangkan batang atas merupakan bagian yang memiliki karakter produksi yang diinginkan. Batang bawah ini biasanya menggunakan tanaman yang berasal dari biji sehingga memiliki perakaran yang kuat. Perpaduan dari bagian tanaman yang disatukan tersebut diharapkan akan menghasilkan  tanaman jenis baru dengan sifat genetis yang memiliki keunggulan, yaitu kokoh, perakaran kuat, cepat berbuah, produktif, tahan penyakit dan mutu buah baik sesuai dengan sifat genetis induknya .

Teknik sambung pucuk dilakukan dengan membuat celah pada batang bawah dan dimasukkan batang atas (entres) yang memiliki paling tidak 3 mata tunas. Entres ini diambil dari cabang/ranting yang berasal dari tanaman lain yang memiliki keunggulan genetis. Batang bawah yang siap disambung biasanya berukuran 0,6 cm atau lebih.

Cara melakukan teknik sambung pucuk yaitu:

  1. Siapkan alat dan bahan berupa batang bawah, batang atas, plastik es, tali rafia, gunting pangkas  dan pisau okulasi yang tajam;
  2. Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batang atas (entres);
  3. Potong batang bawah setinggi ±20-30 cm dari permukaan tanah;
  4. Belah batang bawah sepanjang 2-2,5 cm sehingga terbentuk celah;
  5. Entres yang sudah disiapkan di potong daunnya dan disayat pada kedua sisinya menjadi lancip (seperti mata kampak) dan dapat dimasukkan pada celah batang bawah;
  6. Batang atas dimasukkan pada celah batang bawah
  7. Tutuplah dengan menggunakan sungkup kantong es dan ikat menggunakan tali rafia untuk menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan di sekitar sambungan;
  8. Letakkan tanaman pada tempat yang teduh dan diberi naungan agar terhindar dari panas matahari langsung;
  9. Bibit dipelihara sampai siap tanam di kebun selama 3 – 6 bulan