Apa penyebab harga bitcoin terus menurun

Liputan6.com, Jakarta - Pasar cryptocurrency telah jatuh ke titik terendah baru tahun ini hari ini. Kapitalisasi pasar global telah menyusut menjadi USD 1,02 triliun atau sekitar Rp 14.976 triliun dari USD 1,10 triliun yang tercatat kemarin. 

Kapitalisasi pasar cryptocurrency global telah turun sekitar USD 1 triliun tahun ini sementara hampir setiap koin teratas sekarang bernilai setengah atau bahkan kurang dari nilai tertinggi sepanjang masa.

  • Harga Bitcoin Melesat 6,1 Persen Sepanjang Oktober 2022
  • Pasar Kripto Kembali Koreksi pada Akhir Oktober 2022, Ini Penyebabnya
  • Volatilitas Bitcoin Menurun, Analis Sebut Penurunan Segera Berakhir

Pemicu langsung untuk penurunan kripto tampaknya adalah aksi jual besar-besaran oleh investor di tengah kekhawatiran inflasi yang meningkat. Investor juga terus menjauh dari aset berisiko, yang juga mencerminkan pasar saham.

Bitcoin, cryptocurrency terbesar dan terpopuler, telah jatuh ke USD 25.586 sementara hampir setiap altcoin, mulai dari Ethereum, mengalami penurunan harga sejak akhir pekan.

Ethereum telah jatuh ke level terendah dalam lebih dari 14 bulan, diperdagangkan saat ini di sekitar USD 1.350 pada saat penulisan. Solana telah turun hampir 30 persen dan berada di sekitar USD 29,00.

Para ahli mengatakan penurunan harga kripto menunjukkan selera risiko investor yang menurun. Mereka jelas waspada terhadap aset berisiko. Dengan segala ketidakpastian dan volatilitasnya, kripto dianggap sebagai salah satu instrumen yang paling fluktuatif untuk tujuan investasi.

Co-Founder dan CEO platform investasi kripto Mudrex, Edul Patel mengatakan pasar kripto telah berada di bawah tekanan dari Federal Reserve, menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi selama beberapa bulan terakhir. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nilai Bitcoin kembali mencetak sejara rekor baru. Bitcoin sempat menyebtuh level Rp 965 juta per keping, itu merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai sejak pertama kali diluncurkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apa penyebab harga bitcoin terus menurun

Inilah alasan harga Bitcoin (BTC) turun drastis

Harga Bitcoin (BTC) terjun bebas. Saat ini, harga satu Bitcoin berada di kisaran angka US$18 ribu (sekitar Rp.268 juta). Padahal, pada masa jayanya di November 2020, harga Bitcoin mencapai angka US$69 ribu.

Dengan kata lain, dalam waktu kurang dari 18 bulan, harga Bitcoin (BTC) turun 75%. Harga Bitcoin tidak pernah serendah ini sejak tahun 2017.

Apa sebenarnya yang menyebabkan harga Bitcoin (BTC) turun? Berikut beberapa penyebabnya yang saling terkait.

1. Krisis ekonomi global

Saat ini, kondisi ekonomi dunia dibayang-bayangi resesi. Keputusan bank sentral AS menaikkan suku bunga meningkatkan risiko resesi karena bunga pinjaman yang semakin mahal. Ketika resesi terjadi, aset dengan risiko tinggi seperti Bitcoin (dan juga saham) menjadi semakin beresiko. Investor pun ramai-ramai menukar bitcoin dan cryptocurrency ke aset yang lebih aman.

2. Investor Panik

Ketika harga Bitcoin (BTC) turun, investor pun mulai panik dengan menukarkan Bitcoin-nya. Banyak yang menjual aset crypto-nya, namun sedikit yang membeli. Walhasil, nilainya pun jatuh. Secara total, nilai cryptocurrency saat ini hanya US$1 triliun, atau sepertiga dari masa jayanya.

Kehancuran nilai cryptocurrency ini bahkan melanda stable-coin seperti Tether dan Luna. Sebagai informasi, stable coin adalah cryptocurrency yang diikat oleh aset tertentu (seperti dollar, emas atau aset lain). Stable coin seharusnya aman dari fluktuasi tajam karena ada “jaminan” aset lain yang nilainya tetap. Namun tetap saja, stable coin kehilangan nilai yang signifikan.

3. Krisis Kepercayaan

Di tengah kepanikan pasar, ekosistem cryptocurrency ternyata memang kelihatan “belangnya”. Kebangkrutan Luna, misalnya, disinyalir karena kecurangan Do Kwon, penggagas Luna. Do Kwon disebut mengetahui kelemahan algoritma Luna, namun menutup-nutupinya. Ketika pasar Luna hancur, Do Kwon bahkan mengkonversi aset Luna-nya secara secara diam-diam.

Contoh bobroknya pasar cryptocurrency juga tercermin dari insiden Celsius Network. Celsius ini bisa diibaratkan bank yang menyimpan aset cryptocurrency nasabah dengan janji bunga tinggi.

Minggu lalu, Celsius tidak melayani lagi penarikan aset cryptocurrency nasabahnya karena kesulitan likuiditas. Dana nasabah dengan total US$12 milar yang dikelola Celsius pun tidak jelas nasibnya.

Ether, salah satu stable-coin terbesar, juga mulai kelihatan belangnya. Awalnya, Ether mengaku mengikat cryptocurrency-nya ke aset aman dan cair seperti obligasi. Namun belakangan diketahui, sebagian aset yang dimiliki Ether adalah surat utang perusahaan yang cenderung beresiko dan sulit dicairkan.

Jika semakin banyak pemegang Ether mengkonversi crypto-nya, Ether kemungkinan juga akan mengalami masalah likuiditas alias kehabisan uang. Jika itu terjadi, kepercayaan akan pasar cryptocurrency dipastikan akan semakin turun lagi.

Jadi boleh dibilang, badai yang melanda Bitcoin dan cryptocurrency belum akan berakhir. Nilai Bitcoin (BTC) yang saat ini sudah jatuh, bisa jadi akan jatuh semakin dalam lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Apa penyebab kripto turun?

Penyebab pasar kripto terus lesu salah satunya disebabkan oleh sentimen pertama, yaitu investor kini tengah menjauhi market kripto setelah mencemaskan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed. Pejabat The Fed dianggap akan tetap mempertahankan sikap hawkish-nya pada pertemuan mendatang, yakni pada rapat ...

Apa saja yang mempengaruhi harga Bitcoin?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!.
Pengaruh Keamanan Jaringan ke Harga Cryptocurrency. ... .
2. Jumlah Node Berimbas ke Harga Cryptocurrency. ... .
Meningkatnya Permintaan. ... .
4. Adopsi Massal. ... .
Inflasi Mata Uang Fiat. ... .
6. Biaya Produksi. ... .
7. Regulasi Mempengaruhi Harga Cryptocurrency..

Kapan biasanya Bitcoin turun?

Bitcoin turun seperti itu menurut Harnett akan terjadi juga pada tahun 2022. Dia mengatakan, posisi yang diperkirakan menjadi yang terendah sejak tahun 2021, adalah di level 13.000 dollar AS per koin.

Kenapa BTC merosot?

Lantas apa penyebab harga Bitcoin hingga Terra Luna terus turun? Alasan utama anjloknya harga sejumlah uang kripto disebabkan oleh pandemi hingga gerakan jual uang kripto di seluruh dunia karena tekanan ekonomi dan kekhawatiran atas inflasi.