Apa manfaat job Order Cost Sheet?

4.3.2. Kartu Harga Pokok Pesanan Job Order Cost Sheet

Kartu harga pokok pesanan digunakan untuk memudahkan perhitungan harga pokok produksi tiap pesanan. Selain itu, kartu ini dapat digunakan untuk menghitung laba kotor tiap pesanan. Berikut kartu harga pokok pesanan plakat dengan nomor pesanan 820915 dan tropi dengan nomor pesanan 680915 dapat dilihat pada tabl 4.25. dan 4.26. berikut: Tabel 4.25. Kartu Harga Pokok Pesanan Plakat Bulan September 2015 . Sumber: CV. Pitulas Semarang Sumber: CV. Pitulas Semarang CV.Pitulas Semarang Jl. Sampok Lama No.64, Lamper Lor, Semarang, Jawa Tengah Kartu Perhitungan Harga Pokok Pesanan Job Order Cost Sheet Nomor Pesanan : 820915 Pemesan : PERTAMINA Tgl.Pesan : 22 September 2015 Produk : Plakat Tgl.Diambil : 28 September 2015 Jumlah : 24 unit Spesifikasi : Pada Lampiran BBB BTKL BOP Bahan Jumlah Rp Bagian Jumlah Rp Jumlah Rp Kuningan 300.000,00 Etching Kuningan 383.999,994 Resin 504.000,00 Pembuatan Resin 777.600,012 Kayu 180.000,00 Pembuatan Tatakan 385.200,018 984.000,00 1.546.800,02 1.322.867,61 Penjualan Rp 6.060.000,00 Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Rp. 984.000,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 1.546.800,02 Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.322.867,61+ Rp. 3.853.667,634 Laba Kotor Rp. 2.206.332,366 . Tabel 4.26. Kartu Harga Pokok Pesanan Tropi Bulan September 2015 CV.Pitulas Semarang Jl. Sampok Lama No.64, Lamper Lor, Semarang, Jawa Tengah Kartu Perhitungan Harga Pokok Pesanan Job Order Cost Sheet Nomor Pesanan : 680915 Pemesan : Bpk. Mufid Tgl.Pesan : 17 September 2015 Produk : Tropi Tgl.Diambil : 25 September 2015 Jumlah : 18 unit Spesifikasi : Pada Lampiran Tropi Juara 1 BBB BTKL BOP Bahan Jumlah Rp Bagian Jumlah Rp Jumlah Rp Cat Sablon 30.000,00 Etching Kuningan 191.999,99 Resin 300.000,00 Pembuatan Resin 388.800,01 Resin 63.000,00 Pembuatan Tatakan 192.600,01 393.000,00 773.400,01 864.808,82 Tropi Juara 2 BBB BTKL BOP Bahan Jumlah Rp Bagian Jumlah Rp Jumlah Rp Cat Sablon 30.000,00 Etching Kuningan 191.999,99 Resin 378.000,00 Pembuatan Resin 388.800,01 Resin 63.000,00 Pembuatan Tatakan 192.600,01 471.000,00 773.400,01 765.512,65 Tropi Juara 3 BBB BTKL BOP Bahan Jumlah Rp Bagian Jumlah Rp Jumlah Rp Cat Sablon 30.000,00 Etching Kuningan 127.999,99 Resin 315.000,00 Pembuatan Resin 259.200,02 Resin 63.000,00 Pembuatan Tatakan 128.400,01 408.000,00 515.600,001 670.172,06 Sumber: CV. Pitulas Semarang Tropi Juara 1: Penjualan Rp 3.000.000,00 Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Rp.393.000,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.773.400,01 Biaya Overhead Pabrik Rp.864.808,82+ Rp. 2.031.208,83 Laba Kotor Rp. 968.791,17 Tropi Juara 2: Penjualan Rp. 2.700.000,00 Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Rp. 471.000,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 773.400.01 Biaya Overhead Pabrik Rp. 765.512,65+ Rp. 2.009.912,66 Laba Kotor Rp. 690.087,34 Tropi Juara 3: Penjualan Rp. 2.400.000,00 Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Rp. 408.000,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 515.600,00 Biaya Overhead Pabrik Rp. 670.172,06+ Rp. 1.593.772,06 Laba Kotor Rp. 806.227,94 100

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Jadi, dalam penentuan perhitungan harga pokok secara pesanan perusahaan perlu memperhatikan penggunaan sumber daya untuk masing-masing pesanan.

2.4.4 Keuntungan dan Kelemahan Job Order Costing Method

Menurut Mulyadi 1993:48, Job Order Costing Method akan memberikan keuntungan sebagai berikut: 1. Memberikan struktur yang lengkap dalam hal ini terbatas, terbatas pada Direct Cost yaitu Direct Material dan Direct Labour. 2. Tepat, lengkap, historis, sederhana dan mampu diperbandingkan. Ketepatan dihasilkan karena direct cost diidentifikasikan pada masing- masing order, kelengkapan dihasilkan dari semua biaya-biaya, direct dan indirect dikorelasikan kepada produksi dan kemudian dibebankan kepada Cost Of Sales Job Order Cost memberikan catatan historis dengan mengkalkulasikan semua biaya-biaya yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan spesifik sederhana dihasilkan dari kenyataan, bahwa pencatatan direct material dan direct labour hours adalah dengan mengikuti sistem pelaporan yang telah ada yaitu planning production dan scheduling purposes. Sistem ini juga menyediakan dasar untuk membandingkan suatu Job Cost dengan yang lain atau dengan Cost Estimate. 3. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi prestasi historis dari bagian-bagian operasi, product lines, departemen fungsional dan staf manajemen dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara 4. Kemampuan untuk mengendalikan operasi berjalan dengan mendeteksi dan menganalisa penyimpangan-penyimpangan atas kecenderungan historis dalam pola biaya. 5. Penambahan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di masa yang akan datang dalam organisasi. Sedangkan kerugian dari Job Order Costing Method adalah timbulnya pemborosan yang terjadi dalam memproduksi suatu pesanan atau kelompok pesanan dibebankan dalam Job Cost-nya, pemborosan ini tidak dipisahkan sehingga tidak memungkinkan suatu perbandingan dengan biaya-biaya yang seharusnya terjadi. Dengan kata lain biaya-biya tidak dapat dipisahkan dengan suatu produk atau kelompok lain. Metode akumulasi Job Order biasanya paralel dengan metode produksi yang digunakan, yaitu proses produksi pesanan diurutkan menurut lay out pabrik oleh perencana produksi. Data biaya yang harus dilaporkan meliputi direct material dan direct labor bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Hal yang dilakukan pertama kali adalah membuat Job Order. Number atau nomor pesanan yang dilakukan oleh perencana produksi sebagai perintah-perintah produksi. Produksi dimulai dengan: 1. diterimanya order atau pesanan 2. dikeluarkannya perintah produksi Setelah perusahaan menerima order dari langganan atau pemesan yang berisi jenis produk dengan spesifikasi yang dikehendaki pemesan, maka kemudian dibuat perintah produksi untuk membuat produk sesuai dengan apa yang dikehendaki pemesan. Universitas Sumatera Utara Order produksi diberi nomor identitas untuk memudahkan identifikasi biaya-biaya produksi yang terjadi dalam hubungannya dengan proses produksi atau pembuatan produk yang dipesan tersebut. Nomor itu harus dicantumkan pada setiap laporan biaya dari pemesan. Dalam hal ini dipergunkan Job Order Cost Sheet untuk mengumpulkan biaya-biaya produksi seperti order. Menurut Hartanto 1992:242 dalam buku Akuntansi Biaya, Perhitungan Harga Pokok Produk, memberikan pengertian Job Order Cost Sheet sebagai berikut : “Kartu harga pokok tidak lain adalah suatu formulir yang didalam sistem harga pokok pesanan digunakan untuk mencatat informasi tentang nomor order produksipesanan, spesifikasi produk, dan ringkasan data biaya produksi yang diperlukan untuk menyesuaikan suatu pesanan.” Job Order Sheet mempunyai bentuk, isi dan susunan yang berbeda untuk setiap pesanan. Tetapi pada umumnya Job Order Cost Sheet dibuat untuk mengetahui laba dan digunakan untuk membandingkan biaya sebenarnya dengan biaya standar, juga sebagai pembanding dengan biaya-biaya terdahulu dari pesanan yang sama. Rincian Job Order Cost Sheet harus dirancang dengan tepat dan teratur sehingga manajemen dapat memperoleh informasi biaya-biaya dengan cepat. Berikut ini adalah contoh Job Order Cost Sheet Kartu Biaya Pesanan Universitas Sumatera Utara KARTU BIAYA PESANAN Perusahaan ABC No. Pesanan : Jl.Seturan Jaya Yogyakarta Pemesan : Tgl Pesan : Jenis Produk : Tgl Dikerjakan : Spesifikasi : Tgl. Diambil : Jumlah : Tgl. Selesai : BIAYA BAHAN BAKU Tanggal No Bon Barang Subtotal Total BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG Tanggal Jumlah Tenaga Kerja Subtotal Total BIAYA OVERHEAD PABRIK Tanggal Jumlah Jam Kerja Mesin Subtotal Total Penjualan xxxx Biaya Produksi Biaya Bahan Baku xxxx Biaya Tenaga Kerja Langsung xxxx Biaya Overhead Pabrik xxxx Total Biaya Produksi xxxx Laba Kotor xxxx Biaya Pemasaran xxxx Biaya Administrasi dan Umum xxxx Jumlah xxxx Laba Operasi xxxx Sumber : Baldric, dkk., 2013:46-47 Menurut Matz dan Usry 1997:85 dalam buku Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian yang dialih bahasakan oleh Wibowo-Sirait, menyatakan : Universitas Sumatera Utara “Kendati beberapa jenis pekerjaan atau pesanan diproses di pabrik secara serentak, namun setiap karut biaya dirancang hanya untuk mengumpulkan biaya bahan, tenaga kerja dan overhead pabrik yang dibebankan ke masing-masing pekerjaan. Dalam setiap kartu biaya dicantumkan nomor pesanan atau produksi. Nomor ini juga akan tertera dalam setiap surat permintaan bahan dan kartu jam kerja yang digunakan untuk suatu pekerjaan.” Kartu biaya itu akan merupakan ikhtisar dari seluruh biaya dan selanjutnya merupakan catatan pelengkap serta control dengan perkiraan barang dalam proses. Pesanan yang diselenggarakan atas dasar spesifikasi khusus dari pelanggan yang memungkinkan penjabaran laba atau rugi untuk setiap pesanan. Adakalanya pihak manajemen harus membuat keputusan apakah akan menerima atau menolak pesanan tersebut. Untuk pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima tersebut. Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar perhitungan bagi manajemen adalah di dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat mendatangkan laba rugi perusahaan. Departemen yang menggunakan bahan langsung Direct Material dan tenaga kerja langsung Direct Labour harus mempertanggungjawabkan biaya bahan dan tenaga kerja yang bersangkutan. Dalam pemakaian bahan yang diperhatikan untuk pengawasan dan tanggung jawab adalah formulir permintaan bahan Material Requisition, yaitu dokumen yang digunakan untuk memberitahukan banyaknya setiap jenis bahan secara individual dalam proses produksi suatu pesanan. Sedangkan untuk tenaga kerja langsung dalam pengumpulan data biaya tenaga kerja digunakan jam kerja Job Time Ticket bagi Universitas Sumatera Utara pekerja langsung digunakan untuk dua tujuan. Satu salinan digunakan untuk memposting pada Job Order Cost Sheet, salinan berikutnya untuk menentukan pertanggungjawaban departemen. Pimpinan departemen membuat catatan mengenai pemakaian bahan langsung dan upah langsung dengan membuat ikhtisar harian atau mingguan dan material requisition yang dibebankan pada departemen. Job Cost Sheet juga memberikan fungsi pengendalian atau pengawasan. Perbandingan dilakukan antara perdiksi dari Job Cost Sheet dan Cost yang akhirnya dibebankan pada Job pesanan yang bersangkutan. Penyimpangan- penyimpangan di analisis untuk mengetahui penyebabnya.

2.4.5 Jurnal Perhitungan Pada Job Order Costing Method

Apa saja manfaat dari job order costing?

Manfaat Job Order Costing Menjadi bahan pertimbangan menerima atau menolak pesanan. Membantu menentukan harga jual dan beban produksi. Mengontrol proses dan biaya produksi yang telah terjadi. Memisahkan keuntungan dengan jelas dan menjadikan perbandingan.

Apa manfaat dari metode sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan?

Bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, informasi biaya produksi yang dihasilkan oleh sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan akan bermanfaat untuk: Menetapkan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan dan juga sebagai dasar pengajuan proposal tender.

Job Order Cost Sheet itu apa?

Kartu harga pokok pesanan (Job Order Cost Sheet) merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok pesanan yang berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.

Apa tujuan dari mengetahui konsep dasar job Order costing biaya berdasarkan pesanan?

Tujuan metode perhitungan job costing adalah untuk menghitung semua biaya berdasarkan pesanannya. Selain metode job order costing yang dipakai untuk menghitung biaya material, upah karyawan serta biaya overhead, Anda juga bisa menggunakan process costing.