Apa manfaat belajar tentang agama di sekolah

Belajar Agama Islam

Bukan hanya mata pelajaran umum yang melatih keterampilan, kecerdasan, dan kemampuan bersifat duniawi saja yang perlu diajarkan pada anak. Pendidikan agama juga perlu dikenalkan dan diajarkan pada anak sejak dini. Hal ini bertujuan agar kelak saat dewasa, anak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, termasuk belajar agama Islam.

Kemampuan yang dimiliki anak untuk membedakan antara yang benar dan salah adalah suatu hal yang patut disyukuri. Pasalnya, dewasa ini banyak anak-anak yang sikapnya kurang baik, bahkan terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Salah satu faktor penyebab masalah tersebut adalah bekal ilmu agama yang sangat kurang. Maka, penting bagi orang tua untuk membekali anak dengan ilmu agama. Selain alasan di atas, apa saja sih alasan lain kenapa anak harus dibekali agama Islam sejak dini?


Anak Perlu Mengenal Tuhannya

Belajar agama Islam akan membuat anak mengenal Allah. Yakinkan pada anak bahwa Allah itu ada dengan mengenalkan kebesaran-Nya. Untuk tahap awal, berikan pendidikan yang mencakup dasar-dasar agama dari perspektif budaya dan sejarah. Misalnya, apa itu agama? Bagaimana itu bisa terjadi? Kenapa itu sangat penting dipelajari oleh semua orang? Orang tua juga bisa menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul.

Selain itu, selipkan juga ilmu agama dalam setiap aktivitas keseharian anak. Misalnya, saat turun hujan berikan penjelasan bagaimana hujan turun, bagaimana pelangi terbentuk, kenapa manusia diciptakan, kenapa ada bumi dan bintang. Semua itu bertujuan untuk mengenalkan kebesaran Allah kepada anak. Mengenalkan Allah juga merupakan langkah awal orang tua untuk mengenalkan berbagai kebaikan kepada anak dan membuatnya untuk selalu mensyukuri apa yang dimilikinya.


Membentuk Karakter Baik Anak

Belajar agama sejak dini akan membentuk karakter anak di masa depan. Mengenalkan asma-asma Allah dan cerita inspiratif Nabi dan Rasul akan membuat anak mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Anak juga akan memiliki budi pekerti yang baik.

Ketika anak sudah memiliki bekal ilmu agama yang cukup sejak dini, maka saat beranjak dewasa anak sudah tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang ada di sekitarnya. Hal itu karena anak sudah memiliki pegangan yang kuat sejak masih kecil. Karena, belajar agama itu bukan hanya bermanfaat untuk memanusiakan sesama, tetapi juga untuk kebaikan dirinya sendiri.


Membentuk Fondasi Keimanan yang Kuat

Seperti peribahasa, “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa laksana mengukir di atas air”. Maka dari itu, penting untuk mengajarkan agama Islam kepada anak sejak masih kecil untuk bekal hidup anak di kemudian hari.

Mengajarkan anak mulai dari asma Allah, malaikat, kisah Nabi dan Rasul, salat, doa-doa, hingga membaca Al-Quran perlu diajarkan sejak dini supaya anak lebih mudah mengingatnya. Sehingga, fondasi keimanannya akan semakin kuat hingga dewasa.

Belajar agama bukan hanya tentang akademik atau pelajaran di sekolah, tetapi juga tentang memperkokoh akidah, ibadah yang benar, dan akhlak yang baik. Keempatnya merupakan hal yang penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Orang tua perlu mengajarkan ilmu agama kepada anak tanpa mengesampingkan ilmu umum, begitupun sebaliknya.Nah, supaya anak merasa tertarik dan tidak bosan untuk belajar agama Islam, Ayah Bunda perlu memberikan pembelajaran dengan cara menarik, nih. Ayah Bunda bisa mengunjungi Sekolah.mu melalui https://www.sekolah.mu/ atau di aplikasi Sekolah.mu yang bisa diunduh di Playstore. Ada pembelajaran agama Islam untuk anak seperti asma Allah, syukur, salat, membaca Al-Quran, menghafal surat dan doa sehari-hari, akhlak muslim, dan masih banyak lagi. Yuk, klik di sini untuk mendaftar!

contoh bacaan mad arid lissukun huruf alif​

10 cobtoh huruf alif lam pomariah dlm suroh an misa

أنت تلميذة تلميذة ....... فاطمة​

5. sebutkan hikmah isi pokok kandungan al Qur'an! jawab:​

أنت تلميذة تلميذة ....... فاطمة​

8. ....... طالبة artinya ​

musyabaqah adalah sebutan untuk​

bahasa Indonesia nya هاجر​

fadilah atau keutamaan surat al Muawwiyatan?​

لا أريد أن أتحدث معك فقط بما يكفي يمكنني أن أنظر إليك كما لو كنت في الجنة Artinya :..​

Agama tanpa ilmu buta, sedangkan ilmu tanpa agama itu sesat.

Kalimat tersebut menggambarkan betapa pentingnya agama (pendidikan agama) bagi setiap individu. Tidak bisa dipungkiri jika pendidikan merupakan kunci sukses seseorang di masa depan. Pendidikan dapat dibagi menjadi pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan formal memang penting, dengan pendidikan formal yang baik, anak dapat memperoleh berbagai macam gelar sehingga dapat meningkatkan kualitasnya. Namun semua itu tidak akan sempurna tanpa didasari dengan pendidikan agama yang kuat sejak dini.

Membekali anak dengan pendidikan agama sejak dini dapat menjadikan seorang anak tetap kokoh pada pendiriannya dan tidak mudah goyah terhadap segala godaan perbuatan negatif. Dengan pengetahuan keagamaan yang dimiliki, anak dapat memilah-milah mana yang baik-buruk, benar-salah dalam bergaul dan bersosialisasi. Sekarang ini, banyak anak-anak terutama usia remaja yang belum memahami tentang ilmu pendidikan agama secara utuh sehingga banyak dari mereka kehilangan kontrol diri dalam lingkungan pergaulannya.

Media elektronik dan sosial dipenuhi berita kriminal dan kasus lainnya seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba yang dilakukan anak usia remaja sampai dewasa. Minimnya pendidikan agama menjadi salah satu penyebab mereka terjerat kasus tersebut, jika mereka paham tentang agama maka akan terhindar dari perbuatan yang negatif.

Baru-baru ini muncul wacana penghapusan pendidikan agama di dalam kelas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Meskipun wacana ini masih simpang siur akan tetapi hal ini sangatlah sensitif sehingga tidak dapat dibenarkan sama sekali untuk mengutak-atik pendidikan agama di sekolah. Justru pendidikan agama itu seharusnya diperkuat dan kalau perlu ditambah.

Aturan dan payung hukum terkait pendidikan agama tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya Pasal 12 (1) butir a, "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama."

Pengertian Satuan Pendidikan dalam UU ini sebagaimana tertulis dalam Ketentuan Umum adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Jadi setiap siswa yang menempuh pendidikan baik itu di jalur formal, nonformal maupun informal itu berhak mendapatkan pendidikan agama, dan sekolah wajib memberikan pendidikan agama kepada siswa

Jika pendidikan agama di dalam kelas sampai dihapus, hal ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang. Inisiatif menjadikan pendidikan agama sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler seperti madrasah diniyah, pesantren kilat dan lainnya tidak menjadi masalah selama pendidikan agama di dalam kelas tidak dihilangkan. Pendidikan agama di dalam kelas harus dijadikan penguat bagi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sehingga nilai-nilai agama yang menjadi pondasi anak-anak semakin kokoh.

Selain itu, perlu diperhatikan juga peran orang tua sangat penting sekali dalam mengajarkan pemahaman tentang agama kepada anak-anaknya sejak dini. Orang tua adalah pendidik pertama bagi anak, dari orang tua-lah anak mempelajari hal-hal mendasar dalam hidupnya. Orang tua harus bisa menyeimbangkan antara pendidikan formal dengan pendidikan agama bagi anak. Tidak hanya di sekolahkan di sekolah favorit, namun anak juga harus diarahkan belajar agama di tempat yang berkualitas.

Ikuti tulisan menarik Giga Kurnia lainnya di sini.

Pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinaan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran islam.

Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta penglaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegara.

Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan nasional, Pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, Pendidikan agama islam di Indonesia dimasukkan kedalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari seklah dasar hingga sampai perguruan tinggi. Pendidikan formal memanglah semuanya penting, dengan Pendidikan formal yang baik, anak dapat memperoleh berbagai macam gelar sehingga dapat meningkatkan kualitasnya, namun semua itu tidak sempurna tanpa didasari dengan mendidikan agama yang kuat sejak dini.

Membekali anak dengan pendidikan agama sejak dini dapat menjadikan seorang anak tetap kokoh pada pendiriannya dan tidak mudah goyah terhadap segala godaan perbuatan negatife. Dengan pengetahuan keagamaan yang dimiliki, anak dapat memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.

Minimnya Pendidikan agama di sekolah dasar menjadi salah satu penyebab mereka terjerat kedalam kasus-kasus yang tidak di inginkan, jika mereka di ajarakan tentang agama sejak dini maka pada saat sekolah dasar mereka akan paham tentang Pendidikan agama yang kuat sejak dini. Maka dari itu, berbicara tentang pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya harus mengacu pada penanaman nilai-nilai islam. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akherat kelak.