Apa maksud hari tanpa bayangan

CNN Indonesia

Senin, 14 Feb 2022 11:29 WIB

Apa maksud hari tanpa bayangan

Ilustrasi Matahari. (cnnindonesia/safirmakki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia akan kembali mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Februari hingga April. Fenomena ini terjadi mulai 21 Februari hingga 5 April 2022 tergantung wilayah geografisnya.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan fenomena Indonesia tanpa bayangan terjadi pada siang hari, ini karena Matahari tepat berada di Indonesia ketika tengah hari.

"Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April," ujar Andi dikutip Edusainsa BRIN.


Ia menjelaskan hal ini karena nilai deklinasi Matahari bervariasi antara -11 derajat hingga +6 derajat sejak pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama April.

Deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit, atau disebut juga
ekuator langit.

Karena nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, maka Matahari akan berada tepat di atas kepala kita saat tengah hari.

Ia mengatakan ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk pada benda tegak tidak berongga saat tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari.

Hari tanpa bayangan Matahari terjadi dua kali setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara atau Tropic of Cancer dengan letak 23,4 derajat Lintang Utara, dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan).

Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali setahun yakni ketika Solstis 21 atau 22 Juni, maupun Solstis pada 21 sampai 22 Desember.


Fenomena Indonesia tanpa bayangan Matahari ini akan kembali terjadi pada tanggal 6 September hingga 21 Oktober 2022, saat sinar Matahari datang tegak lurus permukaan Bumi, intensitas penyinaran/radiasi Matahari akan maksimum.

Akan tetapi, Andi menilai fenomena tanpa bayangan ini tidak mempengaruhi kenaikan suhu di permukaan Bumi ketika beberapa wilayah mengalami hari tanpa bayangan. Hal ini karena kenaikan suhu tidak dipengaruhi sudut penyinaran.

"Melainkan juga dipengaruhi oleh tutupan awan, kadar kelembaban dan jumlah bibit awan hujan. Semakin kecil tutupan awan, kadar kelembaban dan bibit awan hujan di wilayah tersebut, maka suhu permukaan Bumi akan maksimum saat tengah hari," tuturnya.

Berikut jadwal hari tanpa bayangan di Indonesia, berdasarkan lokasi yang diprediksi LAPAN-BRIN:

Sumatera

Kota Tanggal Waktu AltitudeBandarlampung 7 Maret 2022, pukul 12.10 WIBKotabumi 8 Maret 2022, pukul 12.11.WIBBlambangan Umpu 9 Maret, pukul 12.12 WIBPagar Alam 10 Maret, pukul 12.17 WIBBengkulu 11 Maret, pukul 12.21 WIBLubuklinggau 12 Maret, pukul 12.18 WIBPalembang 13 Maret, pukul 12.10 WIBBangka Tengah 14 Maret, pukul 12.03 WIBPangkalpinang 15 Maret, pukul 12.04 WIBJambi 16 Maret, pukul 12.14 WIBPainan 17 Maret, pukul 12.26 WIBPadang 18 Maret, pukul 12.26 WIBPariaman 19 Maret, pukul 12.27 WIBBukittinggi 20 Maret, pukul 12.26 WIBBangkinang 21 Maret, pukul 12.23 WIBPekanbaru 22 Maret, pukul 12.21 WIBTanjungpinang 23 Maret, pukul 12.08 WIBGunungsitoli 24 Maret, pukul 12.36 WIBSibolga 25 Maret, pukul 12.30 WIBSingkil 26 Maret, pukul 12.34 WIBSidikalang 27 Maret, pukul 12.32WIBPematangsiantar 28 Maret, pukul 12.28 WIBTebingtinggi 29 Maret, pukul 12.28 WIBMedan 30 Maret, pukul 12.29 WIBPangkalanbrandan 31 Maret, pukul 12.31 WIBLangsa 1 April, pukul 12.32 WIBLhok Kuala 2 April, pukul 12.39 WIBLhokseumawe 3 April, pukul 12.34 WIBBanda Aceh 4 April, pukul 12.41 WIB

Sabang 5 April, pukul 12.41 WIB

Jadwal Hari Tanpa Bayangan Februari-April di Indonesia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



KONTAN.CO.ID - Fenomena hari tanpa bayangan matahari mampir ke Indonesia. Mulai 21 Februari - 5 April 2022, Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari, bagaimana cara melihat fenomena ini? Baru-baru ini Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini dilebur dengan BRIN mengumumkan bahwa fenomena hari tanpa bayangan matahari tiba di Indonesia. Tepat pada pekan keempat bulan Februari 2022 ini hingga pekan pertama bulan April, Anda tidak dapat melihat bayangan sendiri ketika tengah hari. Mengutip dari laman resmi Edukasi Sains Antariksa, Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi karena nilai deklinasi Matahari bervariasi antara -11 derajat hingga +6 derajat pada akhir bulan Februari ini. Definisi deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit (disebut juga ekuator langit). Ditambah dengan nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, maka dari itu Matahari akan berada tepat di atas kepala kita saat tengah hari. Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga saat tengah hari. Tidak heran, fenomena ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari.

Apa maksud hari tanpa bayangan
Menurut LAPAN, hari tanpa bayangan matahari terjadi dua kali dalam setahun di wilayah yang terletak di antara Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan). Di sisi lain, di wilayah yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya mengalami hari tanpa bayangan sekali saja dalam satu tahun, tepatnya ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember).  Baca Juga: 2 Asteroid Besar Terpantau Melintas Melewati Bumi, Berbahayakah?

  • unlisted
  • Jangan Lewatkan
  • hari tanpa bayangan
  • LAPAN

Apa maksud hari tanpa bayangan

JAKARTA - Hari tanpa bayangan merupakan fenomena yang terjadi pada saat matahari persis berada di puncaknya. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun pada wilayah di antara +23.5 dan -23.5 derajat garis lintang.

Ketika fenomena ini terjadi sinar matahari akan jatuh persis tegak lurus pada benda dan manusia, sehingga manusia tidak dapat mengamati bayangannya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena ini bisa terjadi karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi Bumi. Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5oLU s.d. 23,5oLS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Mengingat Indonesia berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut. Khusus untuk Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2020, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.

Secara umum, kulminasi utama tahun 2020 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2020 di Sabang, Aceh dan 6 September 2020 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

(ahl)

  • #science
  • #Fenomena Alam Unik
  • #Hari Tanpa Bayangan

Apa maksud hari tanpa bayangan
Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Begini Penjelasannya (Foto: LAPAN)

Dini Listiyani Senin, 06 September 2021 - 14:05:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hari tanpa bayangan dimulai hari ini hingga 21 Oktober di Indonesia. Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, apa Hari Tanpa Bayangan itu?

Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah garis khatulistiwa. Dengan lokasi geografis seperti ini, Matahari akan berada di atas Indonesia dua kali setahun.

Fenomena pertama sudah terjadi pada akhir Februari hingga awal April. Sedangkan yang kedua terjadi pada 6 September hingga 21 Oktober 2021. 

Menurut Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, saat posisi Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga di tengah hari.  Alhasil, fenomena itu disebut Hari Tanpa Bayangan Matahari. 

BACA JUGA:
Besok, Fenomena Hari Tanpa Bayangan Muncul di Indonesia

"Fenomena ini selalu terjadi dua kali setahun untuk kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis. Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan). Sementara itu, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari sekali dalam setahun, yakni ketika Solstis Juni (20/21 Juni) untuk Garis Balik Utara maupun Solstis Desember (20/21 Desember) untuk Garis Balik Selatan," kata Andi.

Di luar ketiga wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di Zenit ketika tengah hari sepanjang tahun, melainkan agak condong ke Selatan untuk belahan Bumi Utara maupun agak condong ke Utara untuk belahan Bumi Selatan.

Andi menambahkan, cara paling sederhana bagi masyarakat bisa mengamati detik-detik tanpa bayangan adalah dengan menggunakan benda tegak seperti tongkat atau spidol atau benda lain yg bisa diberdirikan. Letakkan di permukaan yang rata dan kemudian amati sesuai dengan jam yang telah ditentukan.


Editor : Dini Listiyani

TAG : hari tanpa bayangan fenomena alam

​ ​ ​