Show
Sampah sering membuat masalah bagi lingkungan. Lingkungan menjadi tercemar dan dapat mengganggu kesehatan kita. Selain membuang sampah pada tempatnya, ada cara lain mengurangi sampah. Ada rumus mengurangi sampah juga, lo. Cara itu dirumuskan dengan 5R. Reduce : mengurangi sampah. Kita bisa mengurangi sampah dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak banyak menghasilkan sampah. Misalnya lebih memilih makanan segar dibandingkan dengan makanan kemasan. Sampah dari makanan segar umumnya bisa terurai di alam dan tidak merusak lingkungan. Reuse : menggunakan kembali. Barang yang sama bisa kita gunakan berkali-kali. Merayakan hari raya tidak perlu beli baju baru. Baju yang lama juga masih bisa kita gunakan. Kita juga bisa menggunakan kantong belanja yang sama berkali-kali. Membawa bekal dengan tempat bekal juga bisa kita lakukan ketika ke sekolah. Recycle : mengolah kembali. Barang-barang yang tidak berguna, bisa menjadi berguna kalau diolah kembali. Sampah organik, misalnya sayur dan buah, dapat diolah menjadi kompos. Kain perca dapat dibuat jadi selimut atau keset cantik. Replace : menggantikan. Mengganti barang dengan yang lebih ramah lingkungan juga bisa kita lakukan. Misalnya dengan mengganti gelas plastik sekali buang dengan gelas kaca. Kita juga bisa meminta orang tua kita mengganti lampu di rumah dengan lampu hemat energi. Rethink : memikirkan kembali. Ketika mau membeli atau menggunakan sesuatu, kita bisa memikirkan kembali, apakah barang itu akan menghasilkan sampah? Apakah sampahnya berbahaya bagi lingkungan? Apakah barang itu benar-benar kita perlukan? Mudah, kan, cara mengurangi sampah? Kamu juga bisa melakukan rumus 5R dalam kehidupan sehari-hari, lo.
Banyumas, 09 September 2015 5R ( Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Replant )
Sampah merupakan hasil dari aktifitas manusia yang secara terus menerus dan bertambah tiap saat. Kalau kita tidak menyadari dan tidak ada tindakan untuk mengendalikan dan mengolahnya agar tidak mencemari alam supaya berdaya guna tentunya akan berdampak kerusakan alam. Dengan rusaknya ala mini pasti akan menimbulkan kerugian bagi diri kita sendiri berupa penyakit dan bentuk akibat lain sampai dengan bencana. Tidak hanya peran serta pemerintah/lembaga tentunya dari diri kita sendiri yang harus bertanggung jawab sebagai suatu kebutuhan menangani dampak dari sampah itu sendiri. Melalui berbagai cara dan teknologi tentunya akan kita lakukan bersama demi kelangsungan lestarinya alam sebagai warisan anak cucu kita. Apabila kita ada pembiaran secara terus menerus berarti kita akan memberikan kehidupan pada generasi kita alam yang rusak. Harus kita sadar dan melakukan aksi nyata berupa pengendalian produksi sampah dengan beberapa cara yang bias kita lakukan. 1. REDUCE ( pengurangan ) Mengurangi penggunaan kantong plastik pada setiap belanja barang. Sebaiknya membawa tas dari rumah yang dapat digunakan setiap kali belanja atau botol minum yang dapat diisi air dari rumah.2. REUSE ( penggunaan kembali )
kami buat sistem infus buat tanaman dengan cara botol dilubangi satu jarum 8-10cm dari permukaan bagian bawah botol. 3. RECYCLE ( mendaur ulang ) https://maskusno.wordpress.com/2018/04/18/siswa-sdn-karanglewas-kidul-praktek-pembuatan-piring-dari-limbah-gelas-minuman/
4. REPLACE ( penggantian ) 5. REPLANT ( penanaman kembali ) atau REPAIR yaitu menggunakan barang yang rusak/tidak digunakan lagi agar bisa lebih bermanfaat/dapat digunakan kembali. Hal ini disamping mengemat pengeluaran juga meminimalisir sampah/barang bekas.
Penyadaran untuk penanganan sampah ini dilakukan sejak dini agar pembentukan karakter cinta lingkungan akan tumbuh melekat pada benak generasi kita kedepan. Untuk saat ini secara berkesinambungan terus dilakukan sosialisasi dan aksi nyata pada semua pihak agar dapat dicontoh oleh generasi kita. Tempat sampah yang tersedia pada tempat-tempat umum yang sekaligus ada papan informasi pemilahan sampah. Gerakan dari rumah tangga agar mampu dan mau untuk memilah sampah guna meminimalisir dampak pencemaran sampah di masyarakat. Lembaga kemasyarakatan seperti PKK, kelompok pemuda, sekolah dari PAUD hingga Perguruan Tinggi juga instansi/lembaga agar secara nyata digalakan adanya 5R yang lebih baik. 5R ini terus dibudayakan dan menjadi membudaya bagi semua lapisan masyarakat. “PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK dan ANORGANIKsejak dari rumah tangga sangat penting sekali”PERHATIAN untuk sampah B3 ( Bahan Berahaya Beracun ) perlu penanganan khusus: https://maskusno.wordpress.com/2020/11/02/limbah-bahan-berbahaya-beracunb3/ Sumber : dari berbagai sumber dan data foto sendiri dan ditulis oleh KUSNO Banyumas |