Apa fungsi dari timing light

Timing Light merupakan tools para montir untuk melihat saat pengapian/ saat busi memercikkan bunga api dari tegangan tinggi koil, dengan tujuan untuk menepatkan saat pengapian mesin agar tercapai tenaga mesin yang optimal.

Timing Light merupakan alat yang memanfaatkan induktif teganagan tinggi pada kabel busi untuk menyalakan lampu strobo sehingga mampu menunjukkan saat pengapian mesin lebih jelas, sedangkan Timing Light yang menggunakan lampu xenon biasanya pencahayaan kurang terang dan sering menyulitkan untuk menepatkan saat pengapian.

Baca selengkapnya Fungsi Timing Light

Timing light adalah suatu alat yang berfungsi sebagai alat penyetel saat penyalaan yang paling tepat ataupun menyetel platina.

Fungsi Timing Light

  1. Untuk memeriksa dan menyetel saat penyalaan pada waktu putaran rendah atau stationer.
  2. Untuk memeriksa dan mengetahui kerja advancer pada waktu putaran tinggi yang mana advancer berfungsi sebagai automatik platina yang tugasnya membuat platina membuka atau menutup.

Cara Menggunakan

  1. Motor dimatikan,
  2. Buka penutup rotor/ magnet,
  3. Buka penutup platina,
  4. Hubungkan timing light.
    • Kabel merah dihubungkan dengan kutub (+) accu
    • Kabel hitam besar dihubungkan dengan kabel busi,
    • Kabel hitam kecil dihubungkan dengan kutub (-) accu
  5. Motor dihidupkan pada putaran rendah,
  6. Sakelar tombol timing lightnya ditekan agar timing light menyala,
  7. Senterkan/ sorotkan sinar dari timing light tepat pada distator agar bisa melihat dengan jelas kedudukan antara TP di stator dengan garis F dirotor pada saat motor sedang hidup,
  8. Apabila pada putaran rendah garis F tepat segaris dengan TP, berarti saat penyalaan pada putaran rendah tepat,
  9. Apabila pada putaran rendah garis F tidak sebaris denga TP berarti penyalaan putaran rendah tidak tepat. cara penyetelannya adalah sebagai berikut: Motor dihidupkan dan timing light tetap dihidupkan pada posisi semula sambil piring platina diputar kearah yang dikehendaki sampai pada penyetelan yang tepat.
  10. Setelah menyetel saat pada putaran rendah dengan tepat maka mesin ditinggikan sampai kecepatan lebih dari 4000 RPM untuk mengetahui pada saat putaran tinggi.
  11. Apabila pada putaran tinggi garis II di rotor tepat segaris dengan TP di stator berarti saat penyalaan pada putaran tinggi tepat.
  12. Tetapi apabila pada putaran tinggi garis II di rotor tidak segaris dengan TP si stator berarti saat penyalaan pada putaran tinggi tidak tepat dalam hal ini Advancer dalam keadaan rusak/ tidak bekerja.

Baca Juga :  Coil Tester dan Cara Penggunaan

Kerusaan Pada Advancer

  1. Pirnya/ springnya terlalu lemah,
  2. Pirnya/ springnya terlalu tegang,
  3. Cam/ nok-nya sudah aus,
  4. Cam/ nok-nya goyang,
  5. Cam/ nok-nya macet,
  6. Pelatuknya goyang,
  7. Pelatuknya macet.

Alat Ukur (Measuring Tools)

Di dalam pekerjaan servis kendaraan, untuk melaksanakan investigasi maka digunakanlah alat ukur.

Salah satu alat ukur yang digunakan ialah timing light. Timing light merupakan salah satu jenis alat ukur elektrik yang sering digunakan untuk melaksanakan servis kendaraan.

Timing light berfungsi untuk menilik ketika terjadinya pengapian atau ketika busi memercikkan bunga api, sehingga dari hasil investigasi tersebut nantinya sanggup diketahui apakah ketika pengapian sudah sempurna atau terlalu maju atau terlalu mundur.

Apabila diketahui ternyata hasil investigasi ketika pengapian terlalu maju atau terlalu mundur dari spesifikasi kendaraan tersebut maka sanggup dilakukan tindakan selanjutnya yaitu melaksanakan penyetelan ketika pengapian.

Cara kerja dari timing light yaitu mendeteksi tegangan induksi dari koil pengapian yang menuju ke busi.

Alat ukur timing light seakan-akan dengan sebuah senter, untuk lebih jelasnya sanggup dilihat pada gambar di bawah ini :

Dari gambar di atas, terdapat dua jenis timing light menurut jumlah kabelnya, yaitu timing light dengan 3 kabel dan timing light dengan 1 kabel.

Timing ligt dengan 3 kabel terdiri dari kabel warna merah (untuk tegangan positif), kabel warna hitam (untuk tegangan negatif) dan kabel pemicu. Sedangkan timing light dengan 1 kabel, hanya terdapat kabel pemicu saja.

Kabel warna merah dan hitam pada timing light dengan 3 kabel digunakan untuk menghubungkan timing light dengan sumber listrik, sedangkan pada timing light dengan 1 kabel, didalam timing light tersebut sudah dilengkapi dengan baterai sebagai sumber listrik untuk timing light.

Cara memakai timing light

  1. Siapkan alat ukur timing light.
  2. Hidupkan mesin dan tunggu hingga panas mesin mencapai temperatur kerjanya.
  3. Pastikan mesin dalam keadaan stasioner pada RPM 750 – 800 untuk mesin dengan 4 silinder (untuk lebih tepatnya lihat buku manual kendaraan tersebut). Apabila RPM mesin tinggi maka governor advancer telah bekerja untuk memajukan ketika pengapian sehingga investigasi ketika pengapian menjadi tidak tepat.
  4. Lepas selang vakum dari biro dan kemudian sumbat selang vakum tersebut. Apabila selang vakum dalam keadaan terpasang maka vacum advancer dalam keadaan bekerja untuk memajukan pengapian.

  5. Pasang timing light, pada timing light dengan tiga kabel maka kabel merah dipasangkan ke positif baterai atau positif koil dan kabel hitam ke negatif baterai (massa) serta kabel pemicu dipasang ke kabel busi no 1. Pemasangan kabel pemicu dilarang terbalik, tanda panah pada kabel pemicu harus menghadap ke arah busi, apabila pemasangannya terbalik maka sanggup menciptakan hasil investigasi tidak tepat.
  6. Pada timing light dengan satu kabel, yaitu satu kabel pemicu saja maka kabel pemicu pribadi dipasangkan ke kabel busi no 1 dengan cara yang sama.
  7. Tekan tombol power pada timing light dan arahkan timing light ke puli poros engkol kemudian periksaa kapan waktu pengapian terjadi.tepatnya lihat buku manual kendaraan tersebut).

  8. Apabila hasil investigasi tidak sesuai dengan nilai spesifikasinya maka lakukan penyetelan.
  9. Setelah tamat melaksanakan pemeriksaan, lepas timing light dan pasang kembali selang vakum pada distributor.

Baca juga : Cara penyetelan ketika pengapian

Timing light adalah sebuah alat yang berbentuk seperti senter dan dapat mengeluarkan cahaya stroboscopic berdasarkan denyut pulsa listrik tegangan tinggi yang terjadi pada kabel busi no.1. Cahaya yang keluar dari timing light ini kemudian digunakan untuk membaca dan menentukan posisi timing mark yang umumnya sudah tercetak pada bagian mesin tepatnya di komponen dumper pulley atau pada bagian flywheel. Dengan mengetahui posisi ignition timing saat mesin hidup ini, maka mekanik dapat menentukan, apakah ignition timing perlu disetel atau tidak. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ignition timing memegang peranan penting terhadap kondisi kerja mesin. Jika ignition timing pada mobil tidak tepat dan tidak sesuai dengan standar, umumnya mesin akan mengalami beragam masalah seperti mesin ngelitik, kurang tenaga, boros bahan bakar, hingga asap knalpot mengeluarkan bau yang menyengat. Oleh karena itulah diperlukan pemeriksaan dan penyetelan ignition timing dengan menggunakan timing light.

Ya, timing light merupakan alat yang cukup penting untuk dimiliki oleh bengkel-bengkel mobil yang masih melayani perbaikan mobil-mobil keluaran lama. Baik untuk mobil yang sudah menggunakan sistem EFI ataupun untuk mobil-mobil yang masih menggunakan karburator (khususnya untuk mobil-mobil yang diproduksi ditahun 2010 ke belakang). Untuk mobil-mobil modern masa kini, penggunaan timing light sudah tidak lagi diperlukan karena umumnya ignition timing sudah sepenuhnya dikendalikan oleh Engine Control Unit (ECU).

Fungsi Timing Light

Fungsi timing light adalah untuk mengetahui posisi sudut dan waktu pengapian (ignition timing) secara "real-time" saat mesin hidup. Jika ditemukan posisi sudut dan waktu pengapian sudah tidak sesuai dengan nilai yang direkomendasikan oleh pabrik, maka mekanik dapat melakukan penyetelan dengan menggeser bodi distributor hingga waktu pengapian sesuai dengan nilai rekomendasi pabrik.

Baca juga :


Cara menggunakan timing light

Untuk dapat menggunakan timing light ini, kita perlu menghidupkan mesin hingga mesin berada pada kondisi rpm idling dan sudah mencapai suhu kerja normal. Pasanglah kabel plus minus timing light ke aki mobil (Pemasangan kabel jangan sampai terbalik polaritasnya). Kemudian, pasang kabel trigger (pemicu) dari timing light ke kabel busi no.1. Perhatikan arah tanda panah yang terdapat di kabel pemicu, pastikan arahnya menuju ke busi. Tekan tombol pada timing light agar muncul cahaya yang berkedip-kedip dari dalam timing light. Sebelum melakukan pemeriksaan ignition timing, perhatikan hal-hal dibawah berikut :
  • Untuk mobil sistem karburator, kita perlu melepas selang vakum advancer dan menyumbatnya. Tujuannya adalah untuk mencegah pergeseran ignition timing akibat kerja dari advancer tersebut.
  • Sedangkan untuk mobil dengan sistem EFI, sebagian mobil ada yang menyediakan socket grounding yang perlu dihubungkan dengan dengan bodi (grund) kendaraan. Tujuannya adalah untuk men-set ECU agar mesin berada dalam posisi basic ignition timing.
  • Oleh karena itu, sebaiknya pastikan prosedur yang dilakukan sudah sesuai dengan panduan servis kendaraan.
Setelah semua siap, arahkan cahaya yang keluar dari timing light ke bagian dumper pulley (pulley pada crankshaft untuk tempat tali kipas) tepat pada bagian yang memiliki tanda timing.

Saat inilah kita dapat melihat tanda timing yang akan menentukan berapa sudut dan waktu pengapian yang saat ini terjadi. Penyetelan sudut ignition timing ini perlu dilakukan jika nilai tidak sesuai dan mobil mengalami masalah saat hidup seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA