Show
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dalam hal ini huruf bercetak miring pada umumnya dipakai pada pengutipan judul buku, nama koran atau media pers. Selain itu, huruf miring juga biasa digunakan untuk menegaskan kata atau bagian tertentu dalam kalimat atau penulisan kata-kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia seperti istilah bahasa Inggris dan bahasa daerah. Baca Juga : Pengertian Peta Tata Cara Penggunaan Huruf MiringAdapun untuk tata cara penggunaan huruf miring yang diantara yaitu:
Definisi Huruf Miring1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. surat kabar Suara Karya 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Buatlah kalimat dengan berlepas tangan. 3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Negara itu telah mengalami empat kudeta. Baca Juga ; √ Kutipan : Format Cara Penulisan, Contoh Dan Fungsi Tujuannya Catatan: Pemakaian Huruf Miring1.Huruf miring (italik) dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Jadi, kalau judul buku, surat kabar, atau majalah dituliskan seperti dibawah ini, penulisan tersebut termasuk penulisan yang salah. Contoh: Penulisan yang benar ialah, 2.Huruf miring dipakai juga untuk menulis kata bahasa asing atau bahasa daerah, jadi bukan dengan tanda petik seperti contoh di bawah ini: Contoh: Baca Juga : Pengertian Bahasa Indonesia – Kaidah, Baku, Ciri, Fungsi, Pemakaian, Paragraf, Syarat, Jenis, Para Ahli Penulisan yang benar ialah, Mungkin Anda bertanya, mengapa kata yakitori pada contoh 2. b-2 tidak ditulis dengan huruf miring, sedangkan kata sashimi ditulis dengan huruf miring, padahal kata asal dua-duanya adalah bahasa Jepang. Untuk kata-kata asing, misalnya bahasa Jepang, yang sudah diindonesiakan dan dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia? Edisi Ketiga 2002, (Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional) tidak ditulis dengan huruf miring. Contoh Pemakaian Huruf MiringContoh: bushido judo judoka kabuki karaoke karate karategi karateka kendo kimono kumico obi sake sakura samurai sumo yakitori Di samping itu dalam KBBI terdapat pula kata-kata warisan tentara Jepang pada Perang Dunia II, seperti : heiho keibodan kempetai romusa sondanco (?) (mungkin yang dimaksud shodancho) Sedangkan, kata-kata yang sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, (khususnya di kalangan penggemar masakan Jepang di Indonesia) tetapi belum dibakukan, tetap ditulis dengan huruf miring. Contoh: Demikianlah artikel dari gurupendidikan.co.id mengenai Huruf Miring : Pengertian, Tatacara Penggunaan, Definisi, Pemakaian Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
I.H.1 Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya:
Catatan
I.H.2 Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya:
GitHub « Previous Next » |