Apa ciri ciri kehidupan masyarakat berburu dan meramu tingkat awal?

Perhatikan pernyataan berikut ini :

(1) Mencari sumber makanan yang tersedia

(2) Goa sebagai tempat tinggal

(3) Hidupnya masih  berpindah-pindah

(4) Sudah ditemukan bukti tertulis

Yang menjadi ciri-ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan maramu makanan tingkat awal (paleolithikum) adalah… .

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (1) dan (4)

D. (2) dan (3)

E. (3) dan (4)

Pembahasan:

Apa ciri ciri kehidupan masyarakat berburu dan meramu tingkat awal?

Ciri – ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan meramu makanan tingkat awal (Paleolithikum) antara lain:

  • Manusia purba hidup berpindah pindah (nomaden)
  • Manusia purba hidup tergantung dari alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
  • Membentuk kelompok kecil
  • Alat yang ditinggalkan masih sederhana antara lain: Kapak Perimbas, Alat Serpih (Flakes), dan Alat dari tulang
  • Manusia pendukung jenis Pithecanthropus.

Untuk materi lebih lengkap tentang ZAMAN PRA AKASARA DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Kunci jawaban:

Yang menjadi ciri-ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan maramu makanan tingkat awal (paleolithikum) adalah… .B. (1) dan (3)

Apa ciri ciri kehidupan masyarakat berburu dan meramu tingkat awal?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Berburu dan Meramu - Masa berburu dan meramu disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia purba untuk mendapatkan makanan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam. Manusia purba pada masa ini mempunyai ketergantungan yang besar terhadap apa yang disediakan oleh alam.


Pada umumnya manusia purba pada masa berburu dan meramu memburu binatang antara lain kerbau liar, rusa, gajah, banteng dan badak. Sedangkan manusia purba yang hidup di sekitar pantai mereka berburu ikan dan karang.

Kegiatan berburu umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, tugas wanita adalah mengumpulkan makanan yang tersedia di alam sekitar seperti ubi, buah-buahan, daun-daunan dan kacang kedelai.

Masa berburu dan meramu terjadi pada zaman batu tua (Paleolithikum) dan berlangsung kurang lebih selama 600.000 tahun.

Masa Berburu dan Meramu Tingkat Awal

Pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini lingkungan sekitar manusia purba masih liar, banyak gunung api meletus dan keadaan bumi masih labil. Manusia purba yang hidup pada masa ini adalah Pithecanthropus dan Homo Wajakensis.

Peralatan yang digunakan umumnya merupakan alat-alat berburu. Alat-alat tersebut digunakan untuk memotong daging dan tulang binatang buruan, salah contoh alat itu adalah kapak perimbas. Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang terbuat dari batu dan tidak mempunyai tangkai.

Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini antara lain:

  1. Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam.
  2. Manusia pada masa ini hidup secara nomaden (tempat tinggal berpindah-pindah).
  3. Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar.
  4. Meraka belum mengenal bercocok tanam.

Kenapa manusia purba hidup secara berpindah-pindah (nomaden)? Ada dua hal yang mempengaruhinya yaitu:

  • Pergantian musim, pada saat musim kemarau menyebabkan hewan buruan yang merupakan sumber makanan manusia purba berpindah tempat untuk mencari sumber air yang lebih baik
  • Umbi-umbian dan binatang buruan di sekitar mulai berkurang

Masa Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut

Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini kehidupan manusia prasejah sedikit lebih maju daripada masa sebelumnya namun kehidupan mereka masih tergantung pada alam. Beberapa contoh alat yang digunakan pada masa ini antara lain kapak perimbas, alat serpih (flakes) dan alat dari tulang.

Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain:

  1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut yang kemudian meninggalkan dapur sampah atau disebut juga Kjokenmoddinger.
  2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindah-pindah tergantung kesuburan tanah)
  3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati gua-gua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche.
  4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam

Sumber: dari berbagai sumber

Incoming search terms:

  • masa berburu dan meramu
  • corak kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu
  • masa berburu dan meramu tingkat awal
  • masa berburu dan meramu tingkat lanjut
  • ciri-ciri masa berburu dan meramu

Pada kehidupan manusia masa Praaksara berdasarkan cara mengumpulkan makanan, ditingkat awal dikenal kehidupan dengan corak berburu dan meramu yang terjadi pada masa Batu Tua (Paleolitikum), berlangsung sekitar 600.000 tahun. Adapun ciri-ciri kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan pada masa ini antara lain: (1) Food Gathering, yakni kehidupan yang bergantung pada ketersediaan di alam, (2) hidup nomaden dalam arti berpindah dari satu tempat ke tempat lain sebagai konsekuensi ketersediaan makanan di suatu tempat,  serta (3) penggunaan peralatan kehidupan yang masih sederhana, seperti batu yang masih kasar sebagai alat perburuan.
Kehidupan pada masa Berburu dan Mengumpulkan makanan memiliki dua tingkat, yakni tingkat awal yang masih sederhana dan tingkat lanjut yang merupakan pengembangan dari tingkat awal. Beberapa hal yang berkembang dari tingkat awal ke tingkat lanjut diantaranya adalah pembagian sistem kerja, meskipun dalam taraf yang masih sederhana. Misalnya, pembagian kerja bagi laki-laki untuk melakukan perburuan atas sumber makanan yang disediakan alam, dan perempuan yang mengumpulkan sumber makanan dari apa yang disediakan alam seperti tumbuhan dan ubi-ubian. 

Dengan memahami keterangan di atas, maka jawaban paling benar adalah opsi A.

Masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini diperkirakan berlangsung pada masa Messolithikum, yang ditandai dengan terjadinya perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makan (food gathering) menuju menghasilkan sendiri bahan makanannya (food Producing), namun belum sepenuhnya mereka dapat memenuhi seluruh kebutuhan makanan mereka karena perkakas mereka yaitu Kapak Genggam Pebble hanya bisa digunakan untuk menggembur gemburkan tanah dengan bercocok tanam dengan cara berkebun. Masarakat pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut sudah bercocoktanam sederhana dengan cara berkebun. Dari hasil kebun ini mereka dapat memenuhi sebagian kebutuhan makanannya, ditambah dengan mereka juga harus memenuhi sebagian lagi kebutuhan makanan mereka dari berburu dan meramu. Sehingga karena mereka sudah berkebun maka tentu mereka harus menunggui hasil kebunnya, hal ini mendorong mereka untuk menjalankan pola kehidupan menetap sementara (semi sedenter). Pola bermukim mereka mulai berubah dari nomaden menjadi semisedenter karena ketika masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut telah mampu mengumpulkan makanan dalam jumlah yang cukup banyak dari hasil berkebunnya, mereka mulai lebih lama mendiami suatu tempat. Namun karena mereka masih harus memenuhi sebagian kebutuhan makanan mereka dari berburu, maka jika bahan makan di alam sekitar mereka sudah habis, mereka akan berpindah tempat (nomaden), kemudian menetap lagi untuk beberapa waktu Kemudian pengetahuan mereka berkembang untuk menyimpan dan mengawetkan makanan. Daging binatang buruan diawetkan dengan cara dijemur setelah terlebih dahulu diberi ramuan. Mereka bertempat tinggal di gua-gua (abris sous roche). Mereka memilih gua yang letaknya cukup tinggi di lereng-lereng bukit untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas. Dengan demikian maka dapat dikatakan masa kehidupan berburu dan meramu tingkat lanjut di zaman Messolithikum ini sering disebut sebagai masa peralihan dalam kehidupan manusia praaksara yaitu peralihan dari food gathering menuju food producing.
Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain.

  1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut yang kemudian meninggalkan sampah dapur bekas sisa sisa makanan atau disebut juga Kjokenmoddinger.
  2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindahpindah tergantung kesuburan tanah).
  3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati guagua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche.
  4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam.


Berdasarkan penjelasan di ataas maka jawabannya adalah Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindahpindah tergantung kesuburan tanah), Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam.Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati guagua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche