Page 2
Surah Al Maidah ayat 2 berisi tentang larangan dan perintah Sebagai pedoman hidup umat Islam, Alquran juga menerangkan tentang bagaimana bersikap dalam kehidupan kepada sesama manusia seperti dijelaskan dalam surah Al Maidah ayat 2. Penelitian UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan bahwa secara umum ada beberapa hal yang terkandung di dalamnya yang berkaitan dengan sikap kepada sesama manusia. Baca Juga: Surat At Tahrim Ayat 6, Ini Bacaan Lengkap dan Maknanya, Yuk Amalkan! Bacaan Surah Al Maidah Ayat 2Foto: Orami Photo Stock Surat Al Maidah (المائدة) termasuk ke dalam surat Madaniyah. Imam Ahmad meriwayatkan, surat ini turun ketika Rasulullah SAW sedang naik unta. Dijelaskan bahwa hampir saja paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima oleh Rasulullah SAW. Berikut ini adalah bacaan dalam tulisan Arab, latin dan artinya dalam: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آَمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (Yaa ayyuhal ladziina aamanuu laa tuhilluu sya’aa,irol loohi walasy syahrol harooma walal hadya wal qolaa,ida walaaa aaammmiinal baital harooma yabtaghuuna fadlam mir robbihim waridlwaanaa. Wa idzaa halaltum fasthooduu. Walaa yajrimannakum syana,aanu qoumin an shodduukum ‘anil masjidil haroomi an ta’taduu. Wa ta’aawanuu ‘alal birri wat taqwaa walaa ta’aawanuu ‘alal itsmi wal ‘udwaan. Wattaqul looha innal looha syadiidul ‘iqoob) Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya,” (QS Al Maidah: 2). Baca Juga: 17 Bacaan Surat Pendek dari Juz Amma, Yuk Ajak Si Kecil untuk Menghafal! Tafsir Surah Al Maidah Ayat 2Foto: Orami Photo Stock Ada beberapa poin penjelasan tafsir dari surah Al Maidah ayat 2 ini yang baik dilaksanakan dalam hidup sesuai syariat Allah SWT, yakni: 1. Larangan Melanggar Syiar Allah SWTIbnu Abbas mengatakan, maksud sy’aairullah (شعائر الله) pada ayat ini adalah manasik haji. Sedangkan pendapat lain yang Ibnu Katsir cantumkan dalam tafsirnya, itu adalah semua yang diharamkan. Sehingga tafsirnya, janganlah kalian menghalalkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Selain itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, sy’aairullah (شعائر الله) adalah pilar-pilar keagamaan. 2. Larangan Melanggar Kehormatan Bulan HaramBulan-bulan haram ini ada empat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا ، أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ، ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ Artinya: “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaaannya di hari Allah menciptakan langit dan bumi; satu tahun adalah 12 bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan haram, tiga di antaranya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Serta Rajab mudhar yang jatuh antara Juamada dan Sya’ban,” (HR Bukhari). 3. Larangan Mengganggu Hadya dan QalaidAl Hadyu (الهدي) adalah binatang seperti unta, sapi, atau kambing. Mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah seluruh binatang yang disembelih dan disedekahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al qalaaid (القلائد) adalah binatang al hadyu yang diberi tanda kalung. Yakni al hadyu sunnah, nadzar, qiran atau tamattu’. Sedangkan al hadyu yang wajib tidak diberi tanda kalung. 4. Larangan Mengganggu Pengunjung BaitullahMaksudnya adalah jangan mengganggu dan menghalangi orang yang akan pergi ke Baitullah, termasuk para pedagang yang datang untuk mencari karunia-Nya. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan: “Ayat ini menunjukkan bahwa berniaga ketika mengerjakan haji dengan niat untuk melepaskan belanja, tidaklah terlarang. Asal saja bukan berniaga yang jadi tujuan manusia lalu haji menjadi pekerjaan sambilan.” 5. Larangan Berburu saat HajiIbnu Katsir menjelaskan: “Jika kalian telah selesai dari ihram dan sudah ber-tahallul, Kami perbolehkan kalian mengerjakan hal-hal yang tadinya kalian dilarang sewaktu ihram seperti berburu.” Namun, berburu yang diperbolehkan adalah berburu di luar Masjidil Haram. Sedangkan berburu di Masjidil Haram tetap terlarang. Demikian Sayyid Qutb menegaskan dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. 6. Larangan Berbuat AniayaIbnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya,: “Janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk meninggalkan norma-norma keadilan.” Sayyid Qutb menjelaskan: “Ini merupakan puncak yang harus didaki dan dicapai oleh umat yang ditugasi Tuhannya untuk memimpin manusia dan mendidik kemanusiaan, Inilah tanggungjawab kepemimpinan dan kesaksian atas manusia,” terangnya. 7. Kewajiban Tolong-menolongPada ayat ini, Allah SWT memerintahkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, bukan dalam melakukan dosa atau melanggar aturan-Nya. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, al birr (البر) adalah segala perintah dan larangan syariat atau setiap sesuatu yang hati merasa tenang dan nyaman. Al Itsm (الإثم) adalah setiap hal yang dilarang syariat atau sesuatu yang membuat hati gusar. Sedangkan al udwan (العدوان) adalah pelanggaran terhadap hak orang lain. 8. Perintah TaqwaTaqwa merangkum segalanya dan menjadi kunci keselamatan dari adzab-Nya. Ini adalah status paling tinggi yang dimiliki oleh umat muslim dan orang-orang yang beriman. Baca Juga: Surat Yusuf untuk Ibu Hamil, Benarkah Bisa Membuat Bayi Terlahir Rupawan? Kandungan Surat Al Maidah Ayat 2Foto: Orami Photo Stock Berikut ini adalah kandungan yang dimiliki oleh Surat Al Maidah ayat 2:
Demikian penjelasan mengenai surah Al Maidah ayat 2, semoga menjadi penguat untuk terus saling tolong menolong dalam kebaikan sehingga dapat termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaqwa.
|