Analisislah kata rujukan dalam teks tanggapan kehidupan modern mengikis budaya asli indonesia

Articles 79 Documents

Search results for , issue "Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia" : 79 Documents clear

PEMERTAHANAN BUDAYA BANGSA MELALUI NASKAH “GUGUR” KARYA WS. RENDRA DAN “GANDRUNG KAPILAYU” KARYAAHMAD SYUBBANUDDIN ALWY Tarsinih, Eny
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.40

Masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan sebetulnya terletak pada identitas kebangsaan. Arus globalisasi yang semakin tajam, akan mengikis budaya bangsa kalau tidak dipertahankan, khususnya budaya lokal. Fenomena-fenomena yang terjadi, banyak generasi penerus yang menirukan adat budaya bangsa lain. Misalnya tari-tarian modern, musik modern, sastra modern, bahkan lebih bangga menggunakan bahasa yang kebarat-baratan. Hal ini perlu diwaspadai supaya budaya bangsa tidak semakin terkikis. Salah satunya dengan cara memperkenalkan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah di sekolah-sekolah. Beberapa hal yang termasuk sastra Indonesia dan sastra daerah adalah puisi, prosa, drama, dan cerita rakyat. Penulis mencoba mengemukakan pemertahanan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah. Hal ini dilakukan dalam usaha menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan kebangsaan yang terkandung dalam sastra Indonesia dan sastra daerah. Penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik ini diharapkan mampu mengikis budaya asing yang kian mewabah di negara kita.

EFEKTIVITAS METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Sutisno, Andi
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.39

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam menulis puisi menggunakan metode resitasi.Pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.(1) Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017 sebelum pembelajran dengan metode resitasi? (2) Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017 sesudah pembelajran dengan metode resitasi? (3) Apakah metode resitasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi siswa di kelas X SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu one-group pretest-posttest design. Metode eksperimen ini dilakukkan untuk menguji coba pembelajaran menulis puisi dengan metode resitasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri atas delapan kelas, sedangkan sampel yang diambil adalah kelas X-5 dengan jumlah 26 siswa. Hasil penelitian menunjukan kemampuan menulis puisi siswa kelas X-5, nilai pre-testsebesar 68,65dan nilai post-test sebesar 82,11. Jadi, terdapat kenaikan sebesar 13,46. Berdasarkan penghitunan uji-t, di peroleh thitung 6,47 dan ttabel 1,706 karena nilai thitung lebih besar dari ttabel 6,47>1,706 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode resitasi efektif dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Tukdana Tahun Pelajaran 2016/2017. Pemanfaatan metode pembelajaran terutama metode resitasi bisa digunakan dalam pembelajaran menulis puisi serta materi lain yang membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan latihan. Metode resitasi bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya, mengembangkan metode-metode pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif dalam belajar mengajar. Kata Kunci:menulis puisi, metode resitasi, dan efektivitas pembelajaran

PERAN RETORIKA DALAM BIDANG PENDIDIKAN Saroni
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.38

Retorika adalah ilmu yang mempelajari kegiatan bertutur baik secara lisan ataupun tulisan. Retorik selalu terlibat dalam kehidupan bertutur masyarakat. Selama tindak dan usaha dalam kegiatan bertutur dilakukan orang selama tindak dan usaha itu dimaksudkan mempengaruhi pihak lain dan selama maksud mempengaruhi selalu ada dalam setiap kegiatan bertutur, maka selama itu pula orang terlibat dengan masalah retorik. Dengan kata lain tidak ada orang yang terlepas sama sekali dari retorik, sepanjang dia masih menyediakan diri hidup bermasyarakat. Dikatakan demikian atau kegiatan bertutur menggunakan bahasa sebagai media tutur, pemanfaatan retorika dalam bidang pendidikan ini artinya pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam peningkatan kualitas dan juga kuantitas. Ada berbagai bidang profesi yang memanfatkan retorik secara perencana yang di maksudkan pemanfaatan retorik secara perencana ini ialah penggunaan retorik yang direncanakan sebelumnya secara sadar yang diarahkan ke suatu tujuan yang jelas. Perencanaan serta penggunaan ini tentu saja mendapat pengolahan yang baik sebelumya. Adapun bidang pendidikan yang memafaatkan langsung secara terencana salah satunya ialah pendidikan. Pendidikan harus diawali dengan dua pengamatan dasar, pertama bahwa orang-orang dengan pendidikan yang lebih tinggi berbeda dengan orang yang kurang berpendidikan. Pengamatan kedua adalah perubahan individu yang terjadi setelah mereka mendapatkan yang lebih tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah retorika sangat berpengaruh pada tujuan tuturan yang ingin dicapai sehingga perlu sekali adanya persiapan dan perlu ada perencanaan terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan bertutur. Seorang guru yang membina peserta didik harus menggunakan retorika yang baik, tujauannya adalah untuk mencapai target pendidikan itu sendiri, bahkan lebih dari itu guru menggunakan retorik yang baik agar membuat peserta didiknya betah dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dominansi topik tutur ini diperkuat dengan tindak tutur, dimana tampak terlihat bagaiman seorang guru melakukan tindakan yang sekiranya memancing penerima tutur untuk tertarik bahkan bersemangat dalam mengikuti kegiatan bertutur ini. Dua aspek tersebut memang penutur lakukan agar apa yang ingin disampaikan bisa tercapai tentunya lewat pendidikan.

ORIENTASI PEMBACA DALAM NOVEL “SUNSET BERSAMA ROSIE” KARYA TERE LIYE: ANALISIS RESEPSI SASTRA Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.37

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) antisipasi dan retrospeksi, (2) kesan keserupaan dalam kehidupan, (3) respon personal terhadap novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan penelitian kualitatif deskriptif karena proses pelaksanaannya dilakukan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan respon atau tanggapan pembaca terhadap novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam novel “Sunset Bersama Rosie”. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Mahaka Publishing pada tahun 2011 sebanyak 426 lembar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai antisipasi dan retrospeksi, keserupaan dalam kehidupan dan respon personal dalam novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye dapat disimpulkan bahwa sebagian pembaca ada yang merespon secara positif dan ada juga sebagian orang lain yang merespon secara negatif. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan cakrawala harapan setiap pembaca, karena masing-masing pembaca mempunyai pengalaman, pengetahuan yang berbeda-beda. Namun, secara keseluruhan novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye masih relevan dengan realitas kehidupan masyarakat di Indonesia. Kata kunci: Orientasi Pembaca, Novel, Sunset Bersama Rosie, Resepsi Sastra

UNSUR SOSIAL-BUDAYA DALAM NOVEL SURGA SUNGSANG KARYA TRIYANTO TRIWIKROMO SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA DAN MODEL PEMBELAJARANNYA Herlina, Eli
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.36

Permasalahan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. (1) bagaimana unsur-unsur intrinsik novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo terkait tema, alur/ plot, penokohan, latar, dan sudut pandang? (2) bagaimana unsur-unsur ekstrinsik terkait sosial-budaya dalam novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo? (3) apakah novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA? (4) bagaimana model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran sastra di SMA terkait kajian unsur sosial-budaya dalam novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo? Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur intrinsik novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo; (2) unsur-unsur ekstrinsik terkait sosial-budaya; (3) novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA; (4) mitra-mitra pembelajaran sebagai model pembelajaran untuk pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata, frase, kalimat, ungkapan, serta peristiwa dalam novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo. Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo. Sumber data sekunder berupa buku-buku yang menunjang penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Teknik analisis data adalah metode pembacaan heuristik dan heurmenistik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Unsur intrinsik novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo yaitu, tema utama dalam novel ini adalah perebutan kekuasaan, tema tambahan adalah kisah pembantaian. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah jenis plot sorot-balik. Tokoh keseluruhan dalam novel ini mencerminkan manusia berwatak kompleks. Latar tempat dalam novel ini didominasi di Kampung Tanjung. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang persona ketiga bersifat maha tahu. (2) Unsur sosial-budaya novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo yaitu, Unsur sosial berupa persaingan dan pertikaian. Unsur budaya dalam novel ini yaitu kebudayaan bersifat material berupa makam Syekh Muso, dan kebudayaan nonmaterial berupa adat istiadat warga Tanjung yang menganggap makam Syekh Muso sebagai makam keramat. (3) Novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo dapat dijadikan salah satu pilihan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA. (4) Mitra-mitra dalam pembelajaran dapat dijadikan sebagai pilihan model pembelajaran sastra di SMA. Kata kunci: Unsur sosial-budaya, novel Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo

STRATA NORMA PUISI-PUISI W.S RENDRA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA DAN MODEL PEMBELAJARANNYA Effendi, Rustam
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i1.35

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan strata norma puisi-puisi W.S. Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu; (2) mendeskripsikan kelayakan puisi-puisi W.S. Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMA; dan (3) membuat model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran puisi W.S Rendra dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, yang berarti data dan hasil analisisnya berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dengan teliti puisi-puisi W.S. Rendra kemudian menandai kata-kata yang mengandung strata norma. Data yang diperoleh dianalisis kelayakannya untuk menjadi bahan pembelajaran bahasa di SMA, selanjutnya menerapkannya melalui model pembelajaran yang terpilih. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dari kesepuluh puisi dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S.Rendra, terdapat berbagai lapis yang ada dalam strata norma, yaitu (1) penggunaan lapis bunyi, rima atau irama yang seimbang. (2) penggunaan majas yang beragam dalam lapis arti pada puisi W.S. Rendra meliputi majas hiperbola, personifikasi, perumpamaan dan repetisi. (3) lapis ketiga yaitu rangkaian satuan-satuan arti berupa latar, pelaku, dan objek-objek yang juga cara penggunaannya beragam. (4) lapis dunia yang berkaitan dengan pencitraan, terdapat citraan penglihatan (visual), pendengaran (audio), dan rabaan (taktil). Ketiga citraan tersebut digunakan dalam kesepuluh puisi secara seimbang. (5) lapis metafisis atau tema yang diguanakan sangat beragam, seperti tema sosial politik, sejarah dan keagamaan. Puisi W.S.Rendra dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pembelajaran di SMA meliputi bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya. Model pengajaran investigasi kelompok menjadi alternatif model yang baik untuk bahan pembelajaran puisi-puisi W.S. Rendra. Kata Kunci : strata norma, puisi, bahan ajar, dan model investigasi kelompok

KAJIAN STRUKTURALISME SEMIOTIK DALAM NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Logita, Embang
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.34

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran semiotika pada sastra dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari analisis novel Bumi Manusia melalui pendekatan semiotik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata terurai dengan jelas dan tidak mengutamakan angka. Data penelitian ini adalah novel Bumi Manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme semiotik untuk mengetahui bagaimana peran semiotika pada sastra dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari analisis novel Bumi Manusia melalui pendekatan semiotik. Pentingnya menganalisis makna dalam sebuah karya sastra menjadi keharusan manakala pembicara ingin memahami secara mendalam keindahan dan unsur etik dalam suatu karya sastra, sehingga beragam pendekatan yang ada merupakan jalan yang tepat digunakan untuk menganalisis sebuah karya sastra. Semiotik adalah salah satu pendekatan yang kerap digunakan dalam menganalisis karya sastra dengan tinjauan dan pemberian makna terhadap beragam tanda yang muncul.

KAJIAN STRUKTURALISME DINAMIK DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI Herlina, Eli
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.32

Siti Nurbaya adalah novel karya Marah Rusli yang diterbitkan pertama-tama pada tahun 1922 oleh penerbit Balai Pustaka. Meskipun bukan novel pertama yang diterbitkan Balai Pustaka, novel karya Marah Rusli ini dianggap menonjol dan mengemuka pada zaman Balai Pustaka. Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang strukturalisme dinamik yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik terutama pada roman ”Siti Nurbaya karya Marah Rusli”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata terurai dengan jelas dan tidak mengutamakan angka. Data penelitian ini adalah novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme dinamik untuk mendeskripsikan pandangan unsur-unsur pembangun novel dalam novel Siti Nurbaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca novel dan analisis dokumen. Validasi data menggunakan trianggulasi data, dan teknik analisis data menggunakan model interaktif. Jadi dapat dikatakan bahwa strukturalisme dinamik adalah kajian strukturalisme dalam rangka semiotik. Artinya karya sastra dikaitkan dengan sistem tanda. Tanda mempunyai dua fungsi: otonom, yakni tidak menunjukkan di luar dirinya dan yang kedua yaitu informasional, yakni menyampaikan pikiran, perasaan, dan gagasan. Adapun penerapan dapat dilakukan dengan pertama-tama menjelaskan struktur karya sastra yang diteliti, secara tidak langsung adalah mengkaji unsur intrinsik yang ada di dalam sebuah karya sastra. Kemudian menjelaskan, kaitan pengarang, realitas, karya sastra, dan pembaca.

KAJIAN STRUKTURAL SEMIOTIK DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Juidah, Imas
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.29

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: ikon, indeks dan simbol dalam novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, dan kutipan yang terdapat dalam Ayat-Ayat Cinta. Sedangkan, sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Republika Penerbit dan Pesantren Basmala Indonesia pada tahun 2006 sebanyak 419 lembar. Teknik pengumpulan data pada novel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kajian strukturalisme semiotik dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dapat disimpulkan bahwa melalui kajian strukturalisme semiotik terdapat tiga ikon, yaitu ikon universitas Al-Azhar sebagai penanda lembaga pendidikan, ikon tempat, dan ikon ibadah sebagai penanda agama atau kepercayaan. Terdapat tiga indeks, yaitu indeks aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan tokoh-tokoh dalam novel, indeks penampilan fisik seseorang, dan indeks perilaku tokoh. Terdapat lima simbol, yaitu simbol nama, simbol pengorbanan, simbol persahabatan, simbol cinta kasih, dan simbol kesederhanaan. Kata Kunci: Semiotik, Ikon, Indeks, Simbol, Novel

KAJIAN INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI DAN LAILA MAJNUN KARYA SYAIKH Asteka, Pipik
Bahtera Indonesia Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/bi.v2i2.28

Dua karya sastra atau lebih yang mengangkat tema yang sama terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut menandakan bahwa setiap pengarang mempunyai pesan tersendiri yang disampaikan melalui karyanya. Persamaan dan perbedaan dalam beberapa karya sastra dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip intertekstualitas. Prinsip ini dimaksudkan untuk mengkaji teks yang dianggap memiliki hubungan tertentu dengan teks lain sehingga dimungkinkan suatu karya menjadi hipogram bagi karya sastra selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah pendeskripsian kajian intertekstualitas pada Novel Siti Nurbaya Karya Marah Rusli dengan Novel LaIla Majnun Karya Syaikh Nizami. Penelitian novel “Siti Nurbaya karya Marah Rusli dan Laila Majnun Karya Syaikh Nizami” menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang cenderung menggunakan analisis. Pendekatan penelitian ini menggunakan kajian intertekstualitas yaitu membandingkan dua buah teks yang diduga memiliki keterkaitan dan pendekatan intertekstual ini untuk menemukan hipogram dan transformasi dalam novel Siti Nurbaya dan Laila Majnun. Kedua cerita Novel LaIla Majnun karya Syaikh Nizami dan Novel Siti Nurbaya Cinta karya Marah Rusli di atas yakni memiliki unsur tema yang hampir sama yaitu tentang perjuangan cinta sejati sepasang kekasih yang mengalami cobaan atau hambatan namun menyatu dalam sebuah keabadian mengunakan sudut pandang yang sama yakni sudut pandang orang ketiga dan lain-lain. Selain persamaan ada juga perbedaan yakni terletak pada struktur gaya bahasa, latar sosial dan lain-lain. Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli merupakan hipogram untuk novel Laila Majnun karya Syaikh Nizam. Hal itu terbukti karena adanya persamaan ide dan peristiwa-peristiwa yamg terjadi dalam novel Laila Majnun yang sudah lebih dulu diekspresikan Marah Rusli dalam novelnya yang berjudul Siti Nurbaya, kemudian di transformasikan oleh Syaikh Nizam pada novelnya yang berjudul Laila Majnun. Kata Kunci: Siti Nurbaya, Laila Majnun, Intertekstualitas, Hipogram