Analisislah gejala modernisasi di bidang politik dan ideologi

Ada 11 Dampak Positif dan Negatif Modernisasi di Bidang Politik, Ideologi.

Analisislah gejala modernisasi di bidang politik dan ideologi

Sosiologi Info - Apa saja Dampak Positif dan Negatif Modernisasi di Bidang Politik, Ideologi yang sering kita jumpai di kehidupan masyarakat sehari harinya ?

Nah untuk menjawab pembahasan diatas mari simak penjelasan dan ulasannya berikut ini dengan seksama, yuk baca.

Modernisasi Itu Apa Sih ?

Kita semua pasti tidak asing lagi dengan istilah modernisasi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. 

Lantas apa sebenarnya pengertian mendasar dari modernsiasi tersebut ? Menurut Koentjaraningrat, dimana dilansir dari Faisal Ismail.

Menjelaskan pengertian modernisasi adalah sebagai suatu usaha secara sadar yang dilakukan oleh suatu negara.

Atau bangsa untuk menyesuaikan diri dengan konstelasi dunia pada suatu kurun tertentu diman bangsa itu hidup.

Selanjutnya, menurut Harun Nasution mengatakan bahwa pandangannya meyebutkan pembaharuan yang berafiliasi.

Dengan kata modernisasi dengan arti terbaru, mutakhir, atau sikap serta cara berpikir dan bertindak dengan tuntutan zaman.

Modernisasi kian begitu cepat masuk ke dalam semua sendi dan bidang kehidupan masyarakat. Mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, dan masih banyak lagi.

Hampir semua kehidupan ini mendapatkan pengaruh dari adanya modernisasi yang ada di masyarakat dalam kesehariannya. 

Oleh karena itu, modernisasi juga membawa dampak dalam kehadirannya, serta memberikan pengaruh dan perubahan di masyarakat itu sendiri. 

Nah pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas dampak positif dan negatif khususnya di bidang politik serta ideologi yang punya keterkaitannya.

Apa saja dampaknya ? Simak ulasan dan penjelasan singkatnya dibawah ini agar dapat paham mengenai topik tersebut.

Dampak Modernisasi di Bidang Politik dan Ideologi

Beberapa dampak yang bisa kita lihat dari adanya modernisasi di masyarakat, mulai dari dampak positif dan negatif, yaitu sebagai berikut :

Dampak Positif

Ada beberapa pengaruh atau contoh dampak dari suatu modernisasi di kehidupan masyarakat yaitu mulai dari :

1. Dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan akan kesadaran masyarakat terhadap politik ataupun demokrasi.

Akiba adanya kemudahan dalam mengakses berbagai informasi di media sosial, portal berita, dan berbagai kanal media lainnya. 

Membuat masyarakat punya pilihan yang banyak untuk mendapatkan pengetahuan seputar politik, ideologi dan demokrasi yang sedang terjadi di negaranya tersebut. 

Dengan akses informasi yang didapat maka masyarakat akan mudah dalam mempelajari, dan mengenal misalnya Pemilihan Umum atau Pemilu, mengenal Politisi, dan elit politik lainnya. 

Begitu juga masyarakat dapat menyampaikan saran, masukan, dan aspirasi mengenai berbagai hal yang ada di masyarakat.

Kepada para pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan yang membuat manfaat kepada masyarakat luas.

2. Dapat mempermudah, mempercepat suatu kerjasama antar negara, melalui kerjasama bilateral, maupun multi.

Banyak negara di dunia yang tergabung dalam asosiasi atau perkumpulan untuk melakukan kerjasama yang menguntung antara ke dua belah pihak.

Melalui berbagai lobi politik. Serta pertemuan pertemuan dunia yang juga dilakukan dalam pengambilan kebijakan dunia.

Sebut saja seperti pasar bebas, yang menjadi produk adanya modernisasi karena keterlibatan politik di dalamnya. 

Dan masih banyak lagi dampak positif dari adanya modernisasi di bidang politik maupun ideologi pada suatu negara. 

3. Dapat menegakannya nilai nilai dari demokrasi yang ada 

4. Begitu juga dalam upaya meningkatkan suatu hubungan diplomatic antara negara di dunia akibat adanya modernisasi tersebut.

5. Akan mendorong adanya suatu konsolidasi demokrasi di banyak negara yang dilakukan, dan mendapatkan dukungan dari negara sahabat atau negara lainnya.

6. Pemerintah dapat langsung berinteraksi dan mengambil tindakan dengan adanya modernisasi karena akses di media sosial begitu cepat.

Maka ketika ada isu yang viral maka pemerintah atau negara mesti cepat hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. 

Kita sendiri pasti sudah menyaksikan bagaimana pengaruh yang besar akan media sosial atau modernisasi ini sehari harinya.

Yang membuat pemerintah membuat media sosial untuk mempermudah komunikasi dan menyampaikan informasi kepada khalayak banyak.

Serta merespon apa yang menjadi keluhan warga kepada pemimpinnya, seperti bupati, wali kota, gubernur, bahkan hingga presiden sekalipun.

7. Dapat mempermudah layanan publik kepada masyarakat, misalnya pelayanan administrasi yang kian simpel, fleksibel, dengan bantuan aplikasi dan dunia digital yang ada. 

Dampak Negatif

Ada beberapa pengaruh atau contoh dampak dari suatu modernisasi di kehidupan masyarakat yaitu mulai dari :

1. Dimana negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam suatu proses pembangunan di negara tersebut.

Semua orang bisa dan mampu dalam ikut serta memberikan pembangunan yang ada di masyarakat, tanpa keikutsertaan negara.

2. Akan menimbulkan kebebasan terhadap demokrasi itu karena masyarakat ingin mendapatkan akses, dan menyampaikan kritik dengan terbuka.

Tanpa adanya batasan, pengekangan oleh negara yang dipegang para penguasa atau elit politik. Maka hal ini tentu akan menimbulkan gelombang akan kebabasaan tersebut. 

3. Dapat memberikan ancaman terhadap demokrasi atau ideologi yang digunakan oleh negara, karena masyarakat mendapatkan akses informasi mengenai ideologi lainnya.

Yang bisa saja dianggap cocok untuk diterapkan di negaranya, sehingga membuat masyarakat melakukan pembrontakan untuk merubah ideologi tersebut. 

4. Dapat menghilangkan dan melunturkan ideologi suatu negara, misalnya saja di Indonesia, bagaimana ideologi Pancasila sudah jarang diterapkan.

Bahkan dilupakan sebagai suatu dasar pedomanan dan pandangan falsafah bangsa yang tidak diterapkan dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. 

Nah itulah penjelasan dan pembahasan singkat mengenai topik artikel 11 Dampak Positif dan Negatif Modernisasi di Bidang Politik, Ideologi. 

Sumber Referensi Sosiologi Info : 

http://digilib.uinsby.ac.id

https://emodul.kemdikbud.go.id

Analisislah gejala modernisasi di bidang politik dan ideologi

Gejala Modernisasi Masyarakat Indonesia Dalam Berbagai Bidang Kehidupana. Modernisasi Bidang Ilmu Pengetahuan dan TeknologiPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung secaraoverlaping (tumpang tindih) dan interdependency (saling ketergantungan).Tingkat ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tercermindari teknologi yang dimiliki pada saat itu. Hal itu disebabkan teknologimerupakan buah dari ilmu pengetahuan dan dengan teknologi akanmembantu perkembangan ilmu pengetahuan.Alih teknologi semakin lama semakin menggema. Hal itu bukankarena konferensi para ahli teknik atau bentuk-bentuk temuan barulainnya, melainkan sudah menjadi kesepakatan nasional bahwa bangsaIndonesia perlu meningkatkan diri.Kemajuan dapat ditempuh dengan usaha modernisasi danindustrialisasi. Oleh karena itu, kedua usaha itu dapat didekati secaraindividual. Desa yang modern memiliki rakyat yang bermotivasi.Walaupun tidak menjalani industrialisasi, rakyat harus memilikimotivasi maju.Menurut sifatnya, penemuan baru dalam hubungannya dengan ilmupengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu discovery daninvention. Discovery dan invention merupakan pangkal tolak dari studipertumbuhan dan perubahan kebudayaan sebab hanya dengan prosesinilah unsur baru dapat ditambahkan dalam keseluruhan kebudayaanmanusia. Meskipun unsur kebudayaan dapat tersebar dari suatumasyarakat ke masyarakat yang lain sehingga sebagian besar daritambahan kekayaan kebudayaan diperoleh melalui proses difusi. Akantetapi, tiap-tiap unsur itu dapat dituruti kembali pada gejala discoverydan invention.b. Modernisasi Bidang Politik dan IdeologiPolitik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangkamemperoleh kekuasaaan, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankankekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahannegara. Aktivitas yang dimaksud dapat dilaksanakan oleh perseoranganataupun kolektif dan pada tingkat pusat ataupun daerah.Modernisasi dalam semua peradaban telah meluas di setiap segikehidupan, hal ini tercermin dari meningkatnya kebutuhan, kepentingan,dan hubungan manusia dalam masyarakat. Hal ini menuntut pembaruanpada segi kehidupan politik dan ideologi negara, dalam arti usahapemantapan dan segi pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.Dalam lingkup nasional, pembaruan bidang politik dapat berupasebagai berikut.1) Pembaruan perundang-undangan yang menyangkut strukturpemerintahan, seperti tentang partai politik, pemilu, dan tata tertibkampanye.2) Usaha pemantapan ideologi negara melalui jalur pendidikan formaldan nonformal.3) Usaha yang bertujuan meningkatkan persatuan dan kesatuanbangsa yang serba heterogen sehingga dapat terwujud integrasinasional yang mantap dan dinamis.Dalam lingkup internasional, pembaruan bidang politik, misalnyamenyangkut hal-hal sebagai berikut.1) Diterbitkannya berbagai macam peraturan dan kesepakatan yangmengatur segi kehidupan tertentu, seperti batas kedaulatan,persenjataan strategis, politik dagang, dan organisasi politik yangselalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.2) Pembaruan sistem politik dan ideologi dari negara yang menganutpaham komunis, dan sosialis menjadi sistem pemerintahan yangdemokratis.3) Pembaruan sistem perwakilan yang meliputi duta dan konsul bagitiap-tiap negara terhadap negara sahabat.Pengaruh positif modernisasi politik dan ideologi sebagai berikut.1) Kesadaran politik di kalangan masyarakat semakin meningkat. Halitu dapat dilihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat luasdalam percaturan politik melalui wakil-wakil rakyat.2) Mutu kehidupan beragama semakin meningkat. Hal itu tercermindari bertambahnya toleransi antarpenganut agama dan kepercayaanserta meningkatnya mutu perilaku manusia dan mutu ketakwaankepada Tuhan Yang Maha Esa.3) Ideologi nasional, yaitu Pancasila semakin mantap.4) Stabilitas politik dan pemerintahan semakin meningkat.5) Proses pembangunan dan pembaruan baik dalam segi ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya, ataupun pertahanan keamanansemakin lancar.c. Modernisasi Bidang EkonomiDalam masa sebelum Perang Dunia II, Indonesia menggunakansistem ekonomi liberal. Kegiatan ekonomi masyarakat berada di tanganswasta, seperti perkebunan, peternakan, dan pertanian. Demikian pulakegiatan produksi, seperti perusahaan listrik, perusahaan kereta api,dan perbankan yang menghasilkan jasa bagi masyarakat umum banyakdiselenggarakan sektor swasta.Pemerintah pada masa ekonomi liberal membatasi diri pada fungsitradisional selaku lembaga penjagaan keamanan dan ketertiban, disamping membangun prasarana ekonomi yang tidak seberapa menarikbagi swasta, seperti jalan, pelabuhan laut dan udara.Sistem ekonomi pasar liberal di Indonesia pada saat itu tidak jauhberbeda dengan sistem ekonomi liberal yang dianut masyarakatBelanda. Indonesia sebagai negara jajahan Belanda, ikut meniru sistemyang berkembang di negeri Belanda juga.Perkembangan pada kurun waktu 1968-1978 merupakan gerakreaksi terhadap perkembangan sebelumnya. Berbagai kehancuranekonomi Indonesia segera dipulihkan. Landasan ekonomi dikukuhkanuntuk memungkinkan pertumbuhan ekonomi selanjutnya. Pada waktu perkembangan ini berlangsung, muncul kekerasan untuk merombakekonomi Indonesia secara struktural dan mendasar. Kegiatan ekonomimasyarakat Indonesia cenderung pada usaha pengolahan bahanmentah hasil pertanian dan hasil pertambangan yang selanjutnyadiolah di luar negeri.Dalam struktur ekonomi semacam ini, masyarakat Indonesiamenderita kerugian sebagai berikut.1) Saat menjual bahan mentah, masyarakat Indonesia dikenakan hargarendah.2) Saat membeli barang jadi yang sudah diolah di luar negeri,masyarakat Indonesia dikenakan harga yang sangat tinggi.Struktur ekonomi Indonesia perlu dirombak. Bangsa Indonesiaharus mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal iniberarti industri transportasi dan kegiatan untuk mengolah bahanmentah perlu dikembangkan.Untuk merombak struktur ekonomi ini, berarti mekanisme hargadalam struktur ekonomi pasar tidak boleh dibiarkan bebas. Polapersaingan yang terdapat pada struktur ekonomi Indonesia, tidakmendorong perombakan struktur. Mekanisme harga kalau dibiarkanbebas, tidak mendorong proses perubahan hubungan produsen dengankonsumen secara mendasar dan struktural.Pemerintah Indonesia memiliki kemampuan untuk melihat prosesperubahan yang perlu dikembangkan dari sudut penglihatan makro.Pemerintah berada pada posisi mampu melihat gambaran keadaanekonomi Indonesia sehingga dapat mengetahui segi apa yang perludidorong dan segi apa yang perlu dibiarkan tumbuh sendiri. Indonesiaperlu bekerja dengan rencana makro sebagai kerangka referensi bagiusaha satuan ekonomi individual dalam masyarakat.Dalam rencana makro terlihat bidang yang perlu dikembangkan,laju pertumbuhan tiap-tiap sektor, sumber dana, dan belanja yangdiperkirakan dapat dimobilisasi baik dari luar maupun dalam negeri.Setelah rencana makro tersusun, kegiatan ekonomi diserahkan kepadasatuan ekonomi individual untuk bekerja mengikuti rencana makrobaik secara langsung maupun tidak langsung.Dari gambaran ini kemudian lahir ciri-ciri sistem ekonomiPancasila. Sistem ekonomi Pancasila memiliki unsur pasar yang bekerjasecara aktif dan mekanisme harga terpakai untuk alokasi sumber danadan faktor produksi. Unsur perencanaan bekerja aktif mengarahkanperkembangan ekonomi ke jurusan yang sesuai dengan urutan prioritasperencanaan. Pola yang dikembangkan adalah rencana makro yangmemusatkan diri pada segi-segi strategis, melukiskan perkiraanperkembangan sektor, dan menggambarkan faktor pembatas yangmempengaruhi kecepatan perkembangan.Ciri-ciri sistem ekonomi pasar dengan unsur perencanaan merupakankarakteristik sistem ekonomi Pancasila. Secara ideologis Indonesiamenganut paham demokrasi ekonomi dengan asas peri kehidupankeseimbangan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mendambakankeselarasan dalam kehidupannya. Keselarasan antara individu danmasyarakat, antara individu dan alam, individu dan penciptanya, dankeselarasan antara masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia.Prinsip keselarasan berarti menolak bentuk ekstremisme. Jadi, sistemekonomi Indonesia tidak dapat berakar pada suatu sistem ekonomikomando dan sistem ekonomi pasar liberal. Kedua bentuk sistemekonomi itu tidak memuat dalam dirinya unsur keselarasan dankeseimbangan. Ruang gerak sistem ekonomi Pancasila cenderung beradatengah-tengah antara sistem ekonomi komando dan sistem ekonomipasar dalam posisi keseimbangan.Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 memberi petunjuk mengenaiarah dan ruang lingkup tipe perilaku ekonomi yang perlu dikembangkandi Indonesia. Perilaku utama diharapkan dapat dipegang oleh satuanekonomi koperasi. Perilaku ekonomi yang mengendalikan segi strategisbagi negara dan masyarakat diharapkan dipegang oleh perusahaannegara. Selebihnya, dilakukan oleh satuan ekonomi swasta.Pembangunan ekonomi adalah hasil usaha penggabungan berbagaifaktor produksi, seperti alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan.Laju pembangunan sangat erat dengan perkembangan berbagai faktorproduksi ini. Semakin baik dan banyak faktor produksi dan semakinberhasil faktor ini diolah dalam kegiatan ekonomi, semakin meningkatpula laju pembangunan.Modernisasi ekonomi di Indonesia, menyebabkan timbulnya industridi masyarakat. Untuk menunjang kemajuan industrialisasi diIndonesia, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.1) ModalPermodalan industri di Indonesia mulai terbuka sejak adanyaUndang-Undang Penanaman Modal Asing pada tahun 1967 danUndang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968.Masuknya modal asing ke Indonesia tidak selamanya dapatmenguntungkan. Oleh karena itu, perlu perhitungan yang cermat,terutama dalam pemakaiannya sehingga dapat melahirkan investasiyang sesuai dengan target yang telah direncanakan.2) KetenagakerjaanIndonesia mempunyai cadangan sumber daya manusia yangmelimpah untuk tenaga kerja, namun yang menjadi masalah adalahmenciptakan tenaga kerja yang siap pakai. Artinya, memilikiketerampilan yang memadai di bidangnya masing-masing. Untuk itu, tidak dapat diingkari harus melalui proses alih teknologi daritenaga ahli asing dan pengiriman kader-kader teknologi ke luarnegeri untuk menyadap dan mengembangkan teknologi canggihyang diperlukan masyarakat.3) Masalah ProteksiProteksi bukanlah satu-satunya cara untuk menjamin keuntunganpengusaha selamanya, tanpa adanya usaha yang keras. Dalamperkembangan sektor industri yang sehat, kebijaksanaan proteksihanya merupakan faktor ekstern yang memungkinkan industriyang baru berdiri dapat memperkuat diri menghadapi persaingandari luar negeri. Banyak industri di Indonesia tidak mampu bersaingdengan barang impor secara wajar karena salah perhitungan dariinvestor. Dalam dunia industri yang sehat, proteksi patut diberikankepada perusahaan yang mampu memberikan manfaat sosial yangsepadan, seperti mengatasi pengangguran dan pemanfaatan bahanbaku dalam negeri. Proteksi berlebihan yang diberikan kepadaindustri tidak efisien dan akan menjadi parasitisme terhadapmasyarakat karena masyarakatlah yang akhirnya harus menanggungkerugian investor tersebut.4) Penggalakan Pemasaran Atau EksporTiap negara berharap bahwa kemakmuran pada akhirnya dapattercapai berkat perkembangan industri yang mampu menghasilkanpendapatan yang lebih besar bagi ekonomi nasional. Dewasa iniIndonesia menggalakkan ekspor barang non-migas dengan carapromosi ke luar negeri, memperbaiki kualitas barang yang diekspor,dan memberikan kemudahan untuk ekspor.5) Bahan DasarDi Indonesia masalah bahan dasar dapat dikatakan cukup tersediadan mempunyai potensi cukup baik dilihat dari segi pertambangan,perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.Dalam penggunaan dan pengambilan bahan dasar harus terjagakesinambungan, kelestarian, intensitas pemakaian, dan harusmenghindari segala bentuk percemaran.d. Modernisasi Bidang Agama dan KepercayaanAgama merupakan sumber peraturan yang menata kehidupan didunia, pergaulan antarsesama manusia dan kehidupan manusia kelakkalau sudah meninggal. Prinsip kebenaran agama bagi umatnya terwujuddalam sikap dan perilaku sehari-hari yang tampak dalam hubungansosial. Tujuan dan kehendak masyarakat agar terwujud keteraturan,ketertiban hubungan antarwarga dapat berpedoman pada ajaranagama masing-masing.Religi atau kepercayaan menurut Koentjaraningrat adalah semuaaktivitas manusia termasuk peralatannya dalam rangka komunikasidengan Sang Pencipta.Pada masyarakat primitif, yang bentuk religi manusia masihsederhana dan tidak memiliki peralatan yang memadai, namun bentukperibadahan sangat dipengaruhi oleh adat dan lokalitas.Pada masyarakat primitif yang wilayahnya masih terpencil danterasing, keterbelakangan masih berlanjut sampai sekarang. Misalnya,masyarakat Trunyan di Bali, masyarakat Ujung Alang dan Ujung Galokdi Cilacap (Jateng), masyarakat Badui di Jawa Barat, masyarakatTengger di Jawa Timur, dan masyarakat Asmat di Irian Jaya. Sebagaiobjek wisata dan budaya, masyarakat yang masih primitif merupakanaset negara yang diminati para turis mancanegara.Pada era modernisasi, bidang religi (agama dan kepercayaan) yangdiakui di Indonesia, antara lain agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,Buddha, dan ditambah aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Berkat modernisasi bidang religi, kemajuan dalam bidang agamadan kepercayaan antara lain sebagai berikut.1) Semakin tersedianya sarana dan prasarana ibadah dari kota besarhingga ke pelosok daerah.2) Semakin terorganisasinya kegiatan agama baik secara regionalmaupun nasional, baik pada peringatan hari-hari besar agamamaupun program pengembangan agama masing-masing.3) Semakin meningkatnya jumlah penganut agama yang efektifmenjalankan ibadah.4) Semakin meningkatnya mutu ketakwaan yang tercermin dariperilaku sehari-hari.5) Semakin berkembangnya sekolah keagamaan, termasuk buku

pengetahuan tentang agama.