Allah swt bernama as salam yang berarti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

As Salaam (Arab: السلام); Yang Memiliki Mutlak sifat Kesejahteraan. Keselamatan ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh Allah yang sangat dibutuhkan oleh segenap makhluk-Nya. Sifat ini terutama sangat dibutuhkan agar dapat terhindar dari azab, siksa, malapetaka dan kerugian.

Adanya pemahaman bahwa selamat dari keadaan untuk mengharapkan imbalan dan adanya maksud kepada yang diberi, hal ini memperkuat sendi-sendi keikhlasan dalam beribadah. Bila dikatakan kita selamat dari selalu tergantung kepada mahluk maka akan sempurnalah pemahaman tawakal kepada Allah ta'ala semata.

Dari kata As Salaam ini, ada istilah surga yang dinamakan Daarus Salaam. Ini bermakna nama Allah sangat besar hikmah dan manfaatnya untuk kita ketahui dan pahami.

BANGKAPOS.COM -  As Salam (السَّلاَمُ) artinya Maha Sejahtera atau Maha Memberi Kesejahteraan atau Keselamatan.

As Salam adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna atau nama lain Allah SWT yang indah dan baik yang mewakili sifat-sifat Allah SWT Yang Maha Sempurna.

Makna As Salam adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala terbebas dari kekurangan, cacat dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.

Orang yang berdzikir menyebut As Salam akan merasakan ketenangan dan rasa aman dalam hatinya.

• Arti Al Quddus Dalam 99 Asmaul Husna Nama Baik Allah di Dalam Al-Quran

• Arti Al Malik Dalam 99 Asmaul Husna Nama Baik Allah SWT Dalam Al-Quran

• Arti Ar Rahman Dalam Asmaul Husna 99 Nama-nama Baik Allah SWT

• Manfaat Mengamalkan Asmaul Husna, Sabda Rasulullah Membuka Pintu Rezeki, Otak Cerdas dan Masuk Surga

Kesejahteraan atau keselamatan di sini maksudnya adalah sesuatu yang dimiliki oleh Allah yang sangat dibutuhkan oleh segenap makhluk-Nya. Sifat ini terutama sangat dibutuhkan agar dapat terhindar dari azab, siksa, malapetaka dan kerugian.

Adanya pemahaman bahwa selamat dari keadaan untuk mengharapkan imbalan dan adanya maksud kepada yang diberi, hal ini memperkuat sendi-sendi keikhlasan dalam beribadah. Bila kita selamat dari selalu tergantung kepada mahluk maka akan sempurnalah pemahaman tawakal kepada Allah ta'ala semata.

Asmaul Husna As Salam di antaranya disebutkan dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23.

Quran Surat Al-Hasyr Ayat 23

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا

يُشْرِكُونَ

Arab-Latin: Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-'azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụn

Terjemah Arti: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Tafsir Quran Surat Al-Hasyr Ayat 23

Dia lah Allah yang tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya, Maha Mengetahui yang gaib dan yang nampak, tidak ada sesuatu pun dari hal itu yang luput dari-Nya. Maha Pengasih di dunia dan Akhirat serta Maha Penyayang di dunia dan Akhirat. Rahmat-Nya meliputi seluruh alam, Maharaja, Mahasuci dan bersih dari semua kekurangan, Mahaselamat dari semua aib, Yang membenarkan para Rasul-Nya dengan ayat-ayat yang jelas, Mahateliti atas amal perbuatan hamba-hamba-Nya, Maha Perkasa yang tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya, Mahakuasa yang bisa memaksa segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya dan Maha Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dan Mahabersih dari apa yang disekutukan oleh orang-orang musyrik berupa berhala-berhala dan lainnya.

Mengimani Allah sebagai As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu al-asma’ al-husna (nama terbaik) Allah SWT adalah As-Salam, Maha Pemberi Kesejahteraan. Makna kata As-Salam, secara bahasa, dapat dilihat dua perspektif, yaitu dari segi dzat, sifat dan perbuatan Allah, dan dari segi manusia atau makhluk-Nya.

Dari segi dzat, sifat, dan perbuatanNya, As-Salam berarti terbebas dari segala kekurangan, cacat, dan keburukan. Sedangkan dari perspektif manusia atau makhlukNya, As-Salam itu berarti Maha Pemberi Keselamatan, Kesejahteraan, dan Kedamaian.

Sebagai makhluk-Nya, manusia diciptakan dengan fitrah yang cenderung mencintai keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan lahir dan batin. Maka, meneladani As-Salam, berarti mengaktualisasikan nilai kesejahteraan, keselamatan, dan perdamaian dalam kehidupan.

Setiap Mukmin harus meyakini bahwa sumber segala perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan adalah Allah, As-Salam. Mengimani Allah sebagai sumber As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah. Tauhid ini penting diaktualisasikan karena tidak jarang konflik bersenjata sesama Muslim, seperti yang terjadi di Suriah, Irak, Yaman, Afganistan, dan lainnya, sama-sama memekikkan Allahu Akbar. Ironis.

Oleh karena itu, pesan dan teladan As-Salam perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai manifestasi dari As-Salam, semua ciptaan Allah itu seimbang, sempurna, tidak mengandung cacat dan cela sedikit pun, dan tidak ada yang sia-sia, sehingga Mukmin yang mengimani-Nya harus bertasbih, memahasucikan-Nya dari segala kekurangan dan keburukan.

Allah SWT menyerukan jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan, karena jalan inilah yang mengantarkan ke surga, kampung akhirat yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Seruan menempuh jalan kedamaian dan kesejahteraan itu harus diikuti dengan menempuh jalan Islam.

“Dan Allah menyeru (manusia) ke Darus-salam (surga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam)," (Qs Yunus [10]: 25).

Jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan itu merupakan pilihan yang petunjuk jalannya telah diberikan Allah dengan syariat-Nya. Syariat Islam sejatinya adalah peta jalan (road map) yang mengantarkan ke surga Allah, Darus-salam.

Dengan menerjemahkan As-Salam dalam kehidupan, tauhid As-Salam dapat menghadirkan budaya keamanan, kedamaian, ketenteraman, kesejahteraan, dan kerukunan. Oleh sebab itu, aktualisasi sifat As-Salam dapat diwujudkan dengan mengamalkan pesan Nabi Muhammad SAW, “Wahai umat manusia, tebarkanlah salam (jalan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan), berilah makan (kepada orang yang membutuhkan), jalinlah tali silaturrahim, dan shalat malamlah saat mayoritas manusia tidur lelap, niscaya kalian semua akan masuk surga dengan selamat dan penuh kedamaian,” (HR al-Turmudzi, Ibn Majah, Ahmad, al-Darimi, dan al-Hakim).

Jadi, esensi Islam itu adalah subul As-Salam (jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan) yang berasal dari Allah, yang diyakini dapat mengantarkan Mukmin ke surga-Nya, Dar As-Salam (kampung akhirat yang penuh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan abadi).

-----

Muhbib Abdul Wahab, Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah dan Sekretaris LP2 PP Muhammadiyah.

Sumber: Majalah SM Edisi 10 Tahun 2017

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/11/04/as-salam-allah-maha-memberi-kesejahteraan/

sumber : Suara Muhammadiyah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa arti dari As

As Salaam (Arab: السلام); Yang Memiliki Mutlak sifat Kesejahteraan. Keselamatan ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh Allah yang sangat dibutuhkan oleh segenap makhluk-Nya.

Apa arti dari As

Jawaban: AS-SALAM adalah salah satu asmaul husna Allah SWT. Adapun arti dari As-Salam adalah YANG MAHA SEJAHTERA atau MAHA PEMBERI KESEJAHTERAAN, MAHA PEMBERI KESELAMATAN dan semacamnya.

Mengapa Allah SWT disebut As

As Salam Artinya Yang Maha Pemberi Selamat Hal-hal lain yang menunjukkan bahwa Allah adalah Maha Pemberi Keselamatan adalah disyariatkannya mengucapkan salam kepada sesama muslim. Ucapan “Assalamu 'alaikum” artinya meminta keselamatan kepada Allah untuk orang yang sedang disalami.