Ada 4 asal muasal nenek moyang bangsa indonesia yaitu

JAKARTA - Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai peradabannya. Teori asal usul persebaran nenek moyang bangsa Indonesia adalah hal yang penting dipelajari.

Terdapat beberapa kepingan sejarah serta teori mengenai asal usul persebaran nenek moyang bangsa Indonesia.

Apa saja yang harus kita perhatikan mengenai topik ini?Simak pembahasannya seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Baca juga: Menyandang Tuna Netra, Mahasiswa UGM Ini Dirikan 6 Pondok Tahfis di Kampung Halaman

Baca juga: Bercita-cita Jadi Peneliti, Ini Cerita Mahasiswa ITB yang Asah Kemampuan di Kompetisi Fisika

Diperkirakan Berasal dari daerah Yunani

Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan disekitar hulu sungai Salwen dan sungai Mekhong yang tanahnya sangat subur diperkirakan karena bencana alam atau serangan dari suku bangsa lain. Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan kelautan yaitu sebagai penemu model asli perahu bercadik yang merupakan ciri khas kapal bangsa Indonesia.

Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa Melayu Indonesia. Mereka inilah yang menjadi nenek langsung bangsa Indonesia sekarang. Bangsa Melayu itu dapat dibedakan menjadi dua suku bangsa, yaitu Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua) dan Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)

Ada 4 asal muasal nenek moyang bangsa indonesia yaitu

Proto Melayu

Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang pertama kali datang ke nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua memasuki wuilayah nusantara melalui 2 jalur, yaitu jalur barat melalui Malaysia-Sumatera dan jalur timur lewat Filipina-Sulawesi. 

Bangsa Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari pada manusia purba. Kebudayaan bangsa Melayu Tua disebut kebudayaan batu baru atau neolithikum, yang pembuatannya sudah dihaluskan.

Menurut penelitian Van Heekertn di Kalumpang ( Sulawesi Utara ) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang Austranesia yang datang dari arah utara atau melalui Filipina dan Sulawesi. Suku bangsa Indonesia yang termasuk anak keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan Suku Toraja.

Deutero Melayu

Pada kurun waktu tahun 400-300 SM ada gelombang ke-2 nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusantara. Bangsa melayu muda ( Deutero Melayu ) berhasil mendesak dan berasimilsasi dengan pendahulunya, bangsa proto melayu.

Bangsa deuteron Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat mereka menempuh rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara. Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu karena mereka sudah bisa membuat barang-barang dari perunggu dan besi, seperti kapak corong, kapak serpatu, dan nekara.

Selain kebudayaan logam, bangsa Deutro Melayu juga mengembangkan kebudayaan megalithikum, seperti menhir/tugu batu, dolmen/meja batu, sarkopagus/keranda mayat, kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk ketuirunan bangsa melayu muda adalah suku Jawa, Melayu dan Bugis.

Ada 4 asal muasal nenek moyang bangsa indonesia yaitu

Peta ini menunjukan lokasi penemuan tradisi zaman megalitikum di Indonesia. Benda-benda tradisi peninggalan masa megalitikum ini banyak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Satu jenis peninggalan bisa ditemukan di lebih dari satu wilayah.

Bangsa Primitif

Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki nusantara, sebenarnya telah ada kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut. Mereka termasuk bangsa primitive dengan budaya yang sangat sederhana.

a. Manusia Pleistosin (Purba)

Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian juga dengan kebudayaannnya sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat diikuti kembali kecuali beberapa aspek saja, seperti teknologinya yang masih sangat sederhana (Teknologi Paleolitik).

b. Suku Wedoid

Sisa-sisa suku Wedoid sampai sekarang masih ada, misalnya suku Sakai di Siak serta suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari mengumpulkan hasil hutan dan berkebudayaan sederhana, sehingga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern.

c. Suku Negroid

Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Akan tetapi, masih ada di pedalaman Malayasia dan Filipina keturunan suku negroid. Suku yang masuk suku negroid misalnya suku Semang di Semenanjung Malaysia dan suku Negrito di Filipina. 

Laporan Linda Mandasari 

RIAUONLINE, PEKANBARU-Indonesia memiliki keragaman suku bangsa. Suku-suku bangsa tersebut tersebar dan mendiami berbagai pulau di wilayah kepulauan Indonesia.

Beberapa ahli mengemukakan teori berbeda mengenai asal-usul bangsa Indonesia. Ada empat teori yang menjelaskan tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Indonesia, 4 teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, simak ulasannya berikut ini.

Teori Yunan

Teori yunnan menyatakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Ayunan merupakan sebuah wilayah yang terletak di Tiongkok. Salah satu tokoh yang mendukung teori Yunan adalah Mohammad Ali.

Menurut Mohammad Ali, bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol (Yunan). Mereka terdesak ke selatan karena suku-suku lain yang lebih kuat. Teori ini didukung oleh R.H. Geldern dan J.H.C Kern.

Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan benda kebudayaan dan persamaan bahasa. Berdasarkan penemuan kapak tua di wilayah kepulauan Indonesia, bentuk kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah Asia tengah.

Dapat disimpulkan penduduk Asia tengah telah bermigrasi ke kepulauan nusantara.

Ada 4 asal muasal nenek moyang bangsa indonesia yaitu


Sementara itu berdasarkan segi kebahasaan, bahasa Melayu yang berkembang di kepulauan Indonesia memiliki kesamaan dengan bahasa champa yang berkembang di Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan bahwa penduduk di Kamboja berasal dari daratan Yunan.

Teori nusantara

Indonesia, 4 teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia selanjutnya adalah Teori nusantara yang merupakan teori yang bertolak belakang dengan teori Yunan.

Berdasarkan teori nusantara bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, gorys keraf, dan J. Crawford. Argumentasi yang mendasari teori ini sebagai berikut.

  • Bangsa Melayu merupakan bangsa Barat peradaban tinggi. Oleh karena itu peradaban ini tidak mungkin dicapai tanpa proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
  • Berdasarkan perbandingan kebahasaan, bahasa Melayu memang mempunyai kesamaan dengan bahasa champa (Kamboja). Meskipun demikian, teori nusantara menganggap kesamaan bahasa tersebut hanya sebuah kebetulan.
  • Orang Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu merupakan keturunan dari homo soloensis dan homo wajakensis.
  • Bahasa Austronesia yang berkembang di kepulauan Indonesia memiliki perbedaan dengan bahasa indo-eropa yang berkembang di Asia tengah.

Teori out of Africa

Teori out of Africa merupakan teori yang didasarkan pada penelitian DNA. Teori ini menyatakan asal-usul manusia modern di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia berasal dari Afrika.

Ahli genetika asal Amerika serikat, Max Ingman menyatakan manusia modern berasal dari Afrika yang melakukan migrasi pada 100-200 tahun lalu. Pengertian max ingman juga menunjukkan tidak adanya gen manusia yang bercampur dengan gen spesies manusia purba.

Teori out of Africa menjelaskan manusia Afrika melakukan migrasi pada 50.000-70.000 tahun silam. Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat dengan melewati dua jalur yaitu jalur yang mengarah ke Sungai Nil, semenanjung Sinai dan ke utara melewati Arab Levant jalur yang bermula dari Afrika kemudian melewati laut merah.

Teori out of Taiwan

Teori out of Taiwan merupakan pertentangan dari teori yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini dikemukakan oleh Peter Brown dan Robert serta didukung oleh Harry Truman Simanjuntak.

Teori out of Taiwan menyatakan manusia di kepulauan Indonesia berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan linguistik dapat disimpulkan bahwa keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku di kepulauan Indonesia memiliki rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia.

Sekian informasi mengenai Indonesia, 4 teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.


Indonesia merupakan bangsa yang besar. Dari Sabang sampai Marauke, beragam kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Mulai dari kekayaan alam, kekayaan intelektual, kekayaan budaya, dan sebagainya.

Nah, terkait dengan itu, Quipper Blog akan membahas mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dengan begitu, kamu akan lebih memahami salah satu bagian materi dari mata pelajaran sejarah ini. Yuk, langsung saja dibaca artikel ini!

Sebelum masuk ke dalam pembahasan, kamu perlu paham bahwa ada sejumlah teori terkait asal-usul manusia Indonesia dari berbagai teori. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa teori asal-usul manusia Indonesia tersebut.

Beberapa teori yang akan dibahas di antaranya teori Yunan, teori Nusantara, teori Out of Africa, dan teori Out of Taiwan. Yuk, biar enggak berlama-lama, simak aja ya pembahasan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia di bawah ini!

1. Teori Yunan

Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok. Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon.

Secara garis besar, teori ini memiliki beberapa dasar utama. Pertama, teori tersebut didukung oleh penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang terdapat di wilayah Asia Tengah. Hal tersebut menunjukkan ada proses migrasi manusia dari wilayah Asia Tengah menuju ke Kepulauan Nusantara.

Selain itu, dasar kedua yang mendasari pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa Melayu Polinesia.

Hal tersebut menandakan bahwa penduduk yang berada di Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menunjukan adanya hubungan dengan dataran Yunan.

Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri, yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan dari daerah Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa yang lebih kuat.

Berdasarkan teori Yunan, proses migrasi tersebut melalui tiga gelombang. Ketiga gelombang tersebut terdiri dari orang Negrito, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

2. Teori Nusantara

Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf.

Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.

Lalu, teori tersebut didukung pula dengan adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia kuno berasal dari Jawa. 

Dan, argumen terakhir dari teori ini didasari adanya perbedaan bahasa. Hal itu tampak dari bahasa Austronesia yang berkembang di daerah Nusantara dengan bahasa yang berkembang di wilayah Asia Tengah, yaitu bahasa Indo-Eropa.

3. Teori Out of Africa

Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika.

Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu.

Dalam teori ini, disebutkan bahwa sekitar 70.000 tahun yang lalu, bumi memasuki akhir dari zaman glasial ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal disebabkan oleh air yang masih berbentuk gletser. Pada masa itu, memungkinkan manusia menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu yang masih sederhana.

Manusia Afrika yang melakukan perpindahan menuju Asia terpecah menjadi beberapa kelompok. Terdapat kelompok yang tinggal sementara di wilayah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Kelompok lainnya melakukan migrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Indonesia sampai ke Australia.

Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki-laki di wilayah Lake Mungo. Ada dua jalur migrasi yang diperkirakan ditempuh manusia pada masa itu, yakni jalur menuju Lembah Sungai Nil yang melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke Utara melewati Arab Levant dan jalur yang melewati Laut Merah.

4. Teori Out of Taiwan 

Teori Out of Taiwan ini memiliki pandangan mirip dengan teori Out of Africa. Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi.

Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia Indonesia dengan manusia yang berada di Tiongkok. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di Pulau Formosa.

Demikianlah ulasan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang bisa Quipper Blog berikan kepada kamu. Semoga, ulasan tersebut dapat memberikan manfaat tambahan pengetahuanmu terkait sejarah bangsa Indonesia. Buat kamu yang masih mau baca artikel menarik lainnya, cusss mampir ke Quipper Blog, ya.

[spoiler title=SUMBER]

  • Catatan Materi Quipper Video Mata Pelajaran Sejarah Mengenai Peradaban Awal Di Kepulauan Indonesia[/spoiler]

Penulis: Muhammad Khairil