5 teratas dan 5 terbawah dalam tablo 2022

Crescent adalah permainan kartu solitaire yang dimainkan menggunakan dua set kartu standar 52 kartu. Nama permainan ini berasal dari pengaturan kartu tablo yang disusun dalam formasi seperti bulan sabit. Tujuan dari Crescent Solitaire adalah untuk memindahkan semua kartu ke yayasan dengan mengatur 4 yayasan dalam urutan Ace ke King dan tersisa 4 yayasan dalam urutan King ke Ace.

Awalnya empat Aces dan empat Kings dari pakaian yang berbeda diambil dan dibagikan ke 8 yayasan yang kemudian dibangun dengan setelan.
Sisa 96 kartu dibagikan dalam 16 tumpukan masing-masing 6 kartu. Tumpukan ini disusun dalam formasi seperti Bulan Sabit. Hanya kartu teratas dalam tumpukan bulan sabit yang tersedia untuk dimainkan. Kartu di bulan sabit dimainkan juga sesuai dengan permintaan. Peringkat dapat digulung yang berarti King dapat dimainkan di Ace dan Ace dapat dimainkan di King.
Tumpukan bulan sabit kosong tidak dapat diisi dengan kartu apa pun. Kartu dari tumpukan pondasi juga diizinkan untuk dipindahkan ke tumpukan bulan sabit atau pondasi.

Gim ini memiliki opsi acak yang membawa kartu terbawah dari setiap tumpukan di bulan sabit ke atas. Urutan kartu lain tidak berubah. Opsi acak ini dapat digunakan 3 kali dalam game.

fitur
 - Simpan status game untuk dimainkan nanti
 - Undo tidak terbatas
 - Statistik bermain game

Het lijkt erop dat je deze functie misbruikt omdat je de functie te vaak gebruikt. Je kunt de functie tijdelijk niet meer gebruiken.

Als je van mening bent dat dit niet in strijd is met onze richtlijnen voor de community, laat het ons dan weten.

Academia.edu uses cookies to personalize content, tailor ads and improve the user experience. By using our site, you agree to our collection of information through the use of cookies. To learn more, view our Privacy Policy.

1

Representasi Penulis dalam Karya: Studi Lirik Lagu karya Tablo Niken Widoretno Dyah Palupi, Eva Latifah

Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak Jurnal ini membahas mengenai representasi diri Tablo di dalam tiga lirik lagu karyanya yakni Jib, Mitbadakeso dan Gomaun Sum dengan menganalisis kondisi yang melatarbelakangi penulisan serta cara penyampaian representasi dari penulis di dalam lagu. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif mengacu pada wawancara Tablo dan lirik dari lagu yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan yang digambarkan dalam lirik lagu-lagu tersebut merepresentasikan kondisi Tablo yang sedang berada di dalam kontroversi pemalsuan ijazah serta memiliki alur yang sesuai dengan situasi penulis di saat penulisannya. Representasi dilakukan dengan penggunaan simbol-simbol. Kata kunci: Biografis, ekspresif, lagu, lirik, sastra.

Abstract This journal discusses Tablo’s self-representation in his lyrics of his three songs titled Jip, Mitbadakeso, and Gomaun Sum by analyzing the condition behind the writing process and the way the author self-represents themselves inside their works. The study is done with qualitative descriptive method by referring to Tablo’s interview and the lyrics from the said songs. The result shows that the description found in the song lyrics represents Tablo’s condition when he was under a diploma-forgery controversy and also that they have a recurring plot that fits the situation the author was in when he wrote them. Symbols are used to represent author’s condition. Keywords: Biographical, Expressive, Song, Lyric, Literature.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

2

Pendahuluan Setiap karya sastra memiliki latar belakang penulisannya sendiri-sendiri. Latar belakang tersebut dapat berasal dari kondisi sosial yang terdapat di masyarakat pada saat penulisannya, dan juga dapat berasal dari kondisi yang dirasakan oleh pengarangnya. Tidak jarang pengarang menulis puisi, bahkan juga novel yang terinspirasi dari pengalamannya sendiri, akan tetapi hanya sedikit yang menjadikan latar belakang pengarang sebagai tema penelitian. Hal ini berbanding terbalik dengan banyaknya penelitian yang menitikberatkan analisis latar belakang penulisan karya dengan menjadikan latar belakang sosial dan budaya sebagai dasar dari penelitiannya. Padahal, apabila ditilik lebih lanjut, latar belakang kondisi penulis memberikan pengaruh yang dalam terhadap hasil karyanya. Lee Seonwoong, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Tablo, adalah salah satu penulis lirik atau pengarang yang kondisi pribadinya mempengaruhi hasil penulisan karya. Tablo adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan sastra, terutama dalam bidang penulisan kreatif. Apabila ditilik dari hal tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penulisan, ia bukan hanya menggunakan kata-kata yang biasa dipakai, namun juga mengimplementasikan apa yang pernah ia dipelajari di dalam hasil karyanya. Dalam karyakaryanya terdapat banyak penggunaan simbol dan citraan perasaan yang direpresentasikan menggunakan kata-kata yang kerap digunakan di masyarakat namun memiliki arti yang jauh berbeda. Tablo lulus dari Universitas Stanford yang berada di Amerika Serikat dengan mendapatkan gelar sarjana dari jurusan Sastra Inggris dan master dari jurusan Creative Writing. Kedua gelar tersebut diraihnya hanya dalam waktu tiga setengah tahun. Keberhasilan tersebut mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan dari masyarakat Korea Selatan, yang menganggap pendidikan sebagai sebuah hal yang vital, hingga ia dituduh memalsukan ijasahnya. Kasus tersebut sempat membuat Tablo dikecam banyak orang serta menjadi bahan incaran media massa selama lebih dari satu tahun sejak tahun 2010, yang mengakibatkan ia depresi dan tidak melakukan kegiatan selama waktu tersebut. Setelah hiruk pikuk mengenai kasus pemalsuan ijazah tersebut selesai, pada tahun 2011, Tablo merilis album solo pertamanya yang bertajuk 열꽃 (yeolkkot1) yang juga dikenal dalam judul bahasa Inggrisnya, yakni Fever’s End. Album tersebut berisi sepuluh lagu yang sebagian besar memiliki nuansa gelap dan kelam, baik dalam sisi musik maupun liriknya. Dalam wawancaranya 1

munculnya bintik-bintik merah di kulit. (http://krdic.naver.com/search.nhn?query=열꽃, diakses pada 5 Maret 2014, 15:35 WIB)

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

3

dengan Wallstreet Journal, dia mengatakan bahwa lirik dari lagu-lagu yang terdapat dalam lagu ini merupakan gambaran dari kondisinya saat berada di dalam jurang depresi yang diakibatkan oleh kasus tersebut2. Dalam berbagai wawancara, Tablo mengatakan bahwa ia memasukkan gambaran dari diri dan perasaannya pada penulisan lagu Jip, Mitbadakeso dan Gomaun Sum. Pernyataan tersebut pun menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan analisis terhadap isi dari tiga lagu yang ia sebutkan. Penelitian ini pun dilakukan dengan menganalisis kondisi Tablo yang menjadi latar belakang penulisan dan diikuti dengan analisis isi dari lirik ketiga lagu tersebut. Sebagai karya puisi ekspreksionis, lagu Jip, Mitbadakeso, dan Gomaun Sum memiliki unsur autobiografi di dalam liriknya. Ketiga karya tersebut memiliki tema yang berbeda satu sama lainnya namun memiliki sebuah unsur pengikat. Penulisan karya-karya tersebut pun dilatarbelakangi oleh adanya sebuah kondisi yang mempengaruhi Tablo sebagai seorang individu. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yaitu kondisi seperti apakah yang melatarbelakangi penulisan karya serta bagaimana cara penyampaian representasi penulis di dalam lirik lagu-lagu tersebut. Dari rumusan masalah tersebut dapat ditemukan tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kondisi yang melatarbelakangi penulisan serta cara penyampaian yang dilakukan oleh penulis untuk merepresentasikan dirinya dalam karya-karyanya. Manfaat dari tujuan tersebut adalah memberikan pengetahuan mengenai adanya hubungan antara representasi dari seorang penulis di dalam hasil karyanya. Tinjauan Teoritis A. Teori Representasi Menurut Hall dalam buku The Work of Representation, representasi dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa untuk menyampaikan sesuatu yang berarti, atau untuk mewakili kepada orang lain. Ia juga menyatakan bahwa representasi merupakan sebuah bagian yang penting dari proses dengan memproduce pengertian dan dipertukarkan dengan orang lain. Dengan kata lain, representasi merupakan salah satu cara untuk memproduksi makna. Menurutnya juga, penggunaan kata sebagai simbol untuk benda ataupun kegiatan tertentu juga merupakan sebuah bentuk dari representasi. Hal ini karena penggunaan kata tersebut menggantikan penjelasan dari obyek yang dibicarakan. Representasi dapat diartikan sebagai proses 2

http://blogs.wsj.com/korearealtime/2011/11/18/tablo-with-fevers-end-comes-happiness/, diakses pada 2 Maret 2014, 19:00 WIB

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

4

produksi yang menyampaikan arti dari pemikiran manusia menggunakan bahasa. Sebagai contohnya, Hall menggunakan ‘gelas’. Menurutnya, kita tidak berpikir menggunakan ‘gelas’ sebagai dasar pemikiran kita, melainkan menggunakan konsep dari sebuah ‘gelas’ yang kemudian diubah menjadi kata ‘gelas’, atau sebuah simbol linguistik yang digunakan di Indonesia untuk menjelaskan obyek sebuah barang yang digunakan untuk minum. Hal tersebut sama dengan konsep untuk obyek-obyek non-material, seperti kematian, perang, pertemanan dan cinta. Meskipun konsep dari obyek tersebut adalah sesuatu yang tidak pernah kita lihat atau rasakan, kita dapat mengerti mengenai obyek yang dibicarakan karena adanya persamaan pengertian mengenai konsep dari obyek tersebut. Inilah yang disebut oleh Hall sebagai sistem representasi. Sistem representasi dibentuk bukan dari konsep individual, melainkan berbagai cara yang berbeda untuk mengelompokkan, menyusun dan mengklasifikasi konsep serta menetapkan relaksi kompleks diantara mereka. Sistem tersebut menyebabkan adanya kemungkinan bagi tiap individu untuk memiliki pemahaman berbeda terhadap sebuah obyek meskipun mereka mengenal obyek tersebut dengan konsep yang sama. Penyebab utamanya adalah karena persamaan yang mereka miliki hanya terdapat pada konsepnya. Setiap orang memiliki pendekatan yang berbeda satu sama lainnya terhadap sebuah konsep yang sama. Akan tetapi, adanya persamaan pengertian mengenai konsep sebuah hal juga mengakibatkan orang-orang dapat memiliki gambaran yang serupa terhadap hal tersebut. Hal ini terutama disebabkan oleh persamaan kebudayaan. Persamaan pengertian konsep tersebut pun diperkuat lagi dengan adanya persamaan bahasa. Pada individu dapat lebih mengerti mengenai konsep yang dibicarakan apabila mereka menggunakan bahasa yang sama. Kata ‘bahasa’ yang digunakan dalam konteks ini bukan hanya merujuk kepada bahasa linguistik, namun juga kepada gambaran visual dan bahkan bahasa yang terlihat dari ekspresi wajah maupun gestur. Hall membagi pendekatan representasi menjadi tiga, yang pertama merupakan pendekatan reflektif, intensional dan konstruksionis. Meskipun dalam teorinya Hall mengatakan bahwa representasi membutuhkan sistem bahasa dalam penyampaiannya, dewasa ini apabila kata ‘representasi’ dan ‘seni’ dihubungkan, mayoritas orang cenderung mengacu kepada karya seni visual. James O. Young dalam jurnalnya yang berjudul Representation in Literature yang terdapat dalam kumpulan jurnal Literature and Aesthetics jilid kesembilan, mengutip Henry James yang menyatakan bahwa ‘The only reason for the existence of a novel is that it does attempt to represent life’ (1999:127). Sehingga dapat dilihat

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

5

bahwa karya sastra, sama seperti seni visual, menggambarkan kembali, atau memberikan sebuah representasi. Menurut Young, salah satu syarat untuk sebuah obyek dapat menjadi representasi adalah hal tersebut harus mewakilkan sesuatu. Karena baginya, sebuah representasi adalah selalu berhubungan dengan memunculkan kembali ‘sesuatu’ tersebut. Selain itu, dengan adanya representasi, tentu saja ada harus terdapat sebuah obyek yang direpresentasikan atau menjadi sebuah representasi. Seseorang yang memiliki pengetahuan mengenai sebuah representasi akan dapat mengerti tentang apakah representasi itu. B. Penulisan Biografis Dalam buku Critical Assumptions, K. K. Ruthven membagi penulis berdasarkan sumber inspirasi mereka untuk menulis. Kategori pertama merupakan mereka adalah yang mendapatkan inspirasi dari luar diri mereka sendiri, atau penulis inspirasionis. Kategori yang kedua adalah penulis yang mendapatkan inspirasi untuk penulisan dari diri mereka sendiri atau penulis ekspresionis. Menurut Wellek dan Warren dalam buku mereka yang berjudul Theory of Literature, terdapat hubungan yang erat antara penulis dan karya mereka. Hasil karya penulis puisi dapat menjadi sebuah topeng dan konvensionalisasi yang didramatisasi, namun juga kerap kali merupakan sebuah konvensionalisasi dari pengalaman hidupnya sendiri. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa biografi dapat menjadi materi untuk pembelajaran sisi psikologis dari penulis puisi dan juga dari proses puisi tersebut. Terdapat tiga sudut pandang yang harus dipisahkan satu sama lainnya mengenai penulisan ekspresionis, yang disebut sebagai biografis oleh Wellek dan Warren dalam buku mereka. Poin pertama adalah bahwa dengan menggunakan konsep ‘keilmiahan sastra’, biografi menjelaskan dan mencerahkan sebuah karya puisi. Poin kedua, dengan mengadvokasi ketertarikan intrinsik dari biografi, adanya penelitian biografis dapat mengubah fokus dari penelitian karya sastra menjadi penelitian mengenai kepribadian manusia. Poin yang ketiga adalah untuk menganggap biografi sebagai materi untuk ilmu pengetahuan atau pengetahuan masa depan, yang merupakan sebuah sisi psikologis dari kreasi artistik (Wellek dan Warren, Ed.1949: 67). Minderop dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus mengatakan bahwa dengan menelusuri berbagai elemen dalam karya sastra, kita dapat melihat bagaimana psikologi pengarang memengaruhi karyanya. Hal ini disampaikannya dengan menggunakan lima prinsip yang diajukan oleh John Keble pada saat ia merekonstruksi

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

6

temperamen Homer sesuai yang ditulis oleh M.H. Abrams dalam bukunya The Mirror and The Lamp. Keble menyebut prinsip-prinsip tersebut sebagai ‘tests of an author’s bias and disposition’ (Abrams, 1979: 258-259). Prinsip pertama, menurut Keble, adalah adanya muatan tema yang signifikan. Prinsip kedua adalah muatan identifikasi tokoh utama atau protagonis. Prinsip ketiga merupakan muatan rasa persahabatan serta ketulusan yang disampaikan oleh pengarang dengan menggunakan cara dan gayanya tersendiri, termasuk dengan melepaskan diri dari peraturan konvensional. Prinsip keempat adalah muatan pencitraan. Prinsip kelima adalah bahwa muatan gaya kisahan merupakan cetusan jiwa dari pengarang. Terdapat beberapa unsur yang perlu diketahui sebelum menelaah hubungan antara kepribadian pengarang dengan karya sastra yang ditulisnya. Pertama, kita perlu untuk mengamati pengarang agar dapat mengerti karyanya. Yang kedua, kita perlu untuk memahami pengarang tersebut terlepas dari karyanya. Dengan mengamati biografi pengarang, kita dapat merekonstruksi pengarang tersebut dari sisi kehidupannya dan menggunakan hasil karyanya sebagai rekaman kehidupan dan perwatakan. Unsur inilah yang akan dilakukan secara lebih intensif dalam penulisan ini. Ketiga, kita perlu membaca suatu karya sastra dengan lebih lekat untuk dapat menemukan cerminan kepribadian di pengarang di dalam karya tersebut (Abrams, 1979:227). Analisis A. Analisis Lirik Lagu Jip Lagu pertama yang dibahas di dalam penelitian ini adalah lagu Jip (집, rumah) yang ditulis oleh Tablo pada bulan Juni 2010. Dalam lagu Jip, kondisi na sebagai dari sijeokhwaja digambarkan sebagai seseorang yang hidup di dalam kesedihan dan merasakan adanya kenyamanan dalam melakukan hal itu. Akan tetapi sebaliknya ia juga merasakan bahwa ia tidak ingin berada di dalam kondisi tersebut. Hal ini menggambarkan kondisi dari Tablo pada saat ia baru merasakan kesedihan yang sangat dalam karena diterpa oleh kasus kontroversinya. 문턱은 넘어서면 어지러워. 내게 편한 나의 경계선이어서. 심장만 어지럽혀 치워둔 쓸모없는 감정은 먼지 덮여. 여길 벗어나면 죽음. 익숙한 슬픔보다 낯선 행복이 더 싫어서, 걸음 버린 나... 헌신발이 될까만 겁이나. 세상, 세월, 사람 날 꺾어 신어서. 잊고 있어. 문 앞에 수북이 쌓인 신문과 고지서처럼 나와 상관없는 세상의 생각, 요구들 내 앞에 늘어놓지 마. This is my home. Leave me alone. 여기만은 들어오지 마. [중략] (Terjemahan bebas: Aku limbung bila melewati ambang pintu. Karena ia adalah garis batas nyamanku. Perasaan tak berguna yang mengacaukan hatiku terlapis oleh debu. Meninggalkan tempat ini berarti kematian. Dibandingkan kesedihan yang familiar (aku) lebih membenci kebahagiaan yang asing, aku yang membuang langkah… takut menjadi

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

7

sepatu bekas. Yang rusak dipakai dunia, waktu, dan manusia. (Aku) sedang melupakan. Sama seperti koran dan surat tagihan yang ditinggalkan di depan pintu jangan tinggalkan pemikiran dan permintaan dunia yang tidak berhubungan denganku di depanku. This is my home. Leave me alone. Jangan masuk hanya kesini. …)

Dalam bait pertama lirik lagu ini, Tablo menuliskan mengenai akulirik, yang disimbolkan sebagai ‘na’ (aku), yang berada di sebuah tempat yang adalah zona nyamannya. Na merasakan adanya ketakutan untuk pergi ke luar dari tempat tersebut, hingga pada titik ia menganggap bahwa apabila ia keluar dari tempat itu, yang akan menyambutnya adalah kematian. Na pun mengatakan bahwa ia lebih memilih berada di dalam kesedihan yang familiar dibandingkan dengan kebahagiaan. Selain itu, bait ini juga menyatakan permohonan na kepada orang-orang yang ada di ‘dunia luar’ untuk tidak mendekati atau campur tangan terhadap kondisi ‘rumah’nya. Bait tersebut merepresentasikan kondisi Tablo yang mengisolasi dirinya sendiri. Ia menolak untuk berinteraksi dengan dunia luar karena adanya ketakutan akan adanya hal-hal yang dapat mengganggu rumahnya. Kata ‘rumah’ yang digunakan oleh Tablo dalam bait ini dapat diartikan menjadi dua hal, yakni kesedihan dan keluarga. Adanya pendapat bahwa ‘rumah’ yang dimaksud oleh Tablo dalam bait ini adalah keluarga datang dari kenyataan bahwa pada saat Tablo terkena kontroversi, bukan hanya ia yang terkena imbas kebencian dari masyarakat, namun juga keluarganya. Sehingga permohonan yang disampaikan di dalam tiga kalimat terakhir bait ini adalah permohonan Tablo agar orang-orang tidak menyerang atau ikut campur terhadap keluarganya. Hal ini dikarenakan keluarganya adalah satu-satunya ‘rumah’ baginya. [중략] 이젠 눈물 없이도 운다. 그저 숨 쉬듯이 또 운다. 집이 되어버린 슬픔을 한 걸음 벗어나려 해도 문턱에서 운다. 나도 모르게 운다. [중략] (terjemahan bebas: … Sekarang aku menangis meski tanpa air mata. Kembali menangis seakan tarikan nafas. Saat meninggalkan kesedihan yang telah menjadi rumahku pun aku menangis di ambang pintu. Tanpa kusadari (aku) menangis. …)

Dalam bait kedua, Tablo menuliskan mengenai na yang merasakan kesedihan yang sangat dalam. Hal ini terlihat dari na yang menyatakan bahwa ia menangis meski tanpa air mata, yang

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

8

berarti ia telah menangis sedemikian banyaknya hingga air matanya pun sudah kering. Na pun menganggap bahwa baginya tangisan sudah seakan tarikan nafas. Selain itu, bait ini juga menekankan bahwa ‘zona nyaman’ atau ‘rumah’ milik na yang terdapat dalam bait pertama adalah ‘kesedihan’. Bait ini merepresentasikan kondisi Tablo yang sudah tidak dapat melakukan apapun lagi kecuali menangis. Hal ini dikarenakan oleh adanya serangan bertubi-tubi yang diterimanya dari orang-orang yang menuduhnya melakukan penipuan, mulai dari para netizen yang pertama menuduhnya hingga para fans yang meninggalkannya. Ia pun menangis hingga tidak dapat meneteskan air mata lagi. Selain itu, dalam bait ini Tablo menyatakan apabila ia sudah merasa nyaman berada di dalam kesedihan, hal ini disampaikannya dengan kata-kata ‘kesedihan yang telah menjadi rumah’. Ia pun merasakan adanya perasaan tidak nyaman pada saat harus meninggalkan ‘rumah’nya tersebut karena dengan meninggalkan tempat itu, maka ia pun membuka kembali dirinya hingga dapat merasakan hal selain kesedihan yang dapat membawanya ke dalam kesedihan yang lebih lagi. Tablo pun memutuskan untuk tetap berada di dalam rumahnya itu. [중략] 내게 행복할 자격 있을까? 난 왜 얕은 상처 속에도 깊이 빠져있을까? 사는 건 누구에게나 화살세례지만 나만 왜 마음에 달라붙은 과녁이 클까? 감정이 극과 극 달리고, 걸음 느린 난 뒤떨어져 숨 막히고 내 맘을 못 쥐어. 세상을 놓쳐. 몇 걸음 위 행복인데 스스로 한단씩 계단을 높여. 누구에겐 두려운 일 하지만 내겐 웃음보다 자연스러운 일. 사람이 운다는 것은 참을수록 길게 내뱉게만 되는 그저 그런 숨 같은 일. Let me breathe. 슬픔이 내 집이잖아. 머물래 난, 제자리에. 잠시 행복 속으로 외출해도 반드시 귀가할 마음인 걸 이젠 알기에. [중략] (Terjemahan bebas: Apakah aku berhak untuk bahagia? Mengapa aku jatuh ke dalam luka yang dalam? Meski semua orang pernah terkena panah dalam hidup mereka mengapa papan target yang menempel di hatiku sebegini besarnya? Emosi selalu berlarian kesana kemari, namun aku yang lamban tertinggal dan kesulitan untuk bernafas tidak dapat menggenggam hatiku. Kehilangan dunia. Meski kebahagiaan ada beberapa langkah di depan, anak tangga itu menjadi semakin tinggi. Bagi orang-orang lain (ini) adalah sesuatu yang menakutkan tapi bagiku lebih natural dibandingkan senyuman. Menangis sama seperti bernafas, semakin ditahan maka akan semakin banyak yang keluar. Let me breathe. Bukankah kesedihan adalah rumahku. Aku ingin tinggal, di sini. Meskipun aku keluar ke kebahagiaan untuk sejenak tapi sekarang hatiku tahu tempat untuk kembali. …)

Dalam bait ketiga, na merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan. Ia merasa bahwa kesedihan yang dirasakannya jauh lebih berat dibandingkan dengan yang dirasakan oleh orang-orang lain. Kesedihan tersebut digambarkan dengan menggunakan kata ‘panah’ dan ‘papan target’. Na merasa bahwa papan target yang menempel di hatinya lebih besar sehingga kesedihan pun lebih banyak mengenai dirinya dibandingkan dengan orang-orang lain.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

9

Na merasa bahwa ia dapat meraih kebahagiaan jika ia menginginkannya. Akan tetapi, na juga merasa bahwa kebahagiaan itu berada dekat namun juga begitu jauh darinya. Na pun memutuskan untuk tetap tinggal di dalam kesedihan karena baginya kebahagiaan bukanlah tempat untuknya berada. Bait ini merepresentasikan perasaan Tablo yang perlahan-lahan masuk ke dalam jurang depresi. Ia merasa jauh lebih menderita dibandingkan dengan orang-orang lain dan juga memutuskan bahwa ia tidak pantas mendapatkan kebahagiaan. Hal ini pun ditekankan dengan kalimat yang menyatakan bahwa baginya menangis sama seperti bernafas, sebuah repetisi dari yang dinyatakannya pada bait kedua. [중략] 이젠 눈물 없이도 운다. 그저 숨 쉬듯이 또 운다. 집이 되어버린 슬픔을 한 걸음 벗어나려 해도 문턱에서 운다. 나도 모르게 운다. [중략] (terjemahan bebas: … Sekarang aku menangis meski tanpa air mata. Kembali menangis seakan tarikan nafas. Saat meninggalkan kesedihan yang telah menjadi rumahku pun aku menangis di ambang pintu. Tanpa kusadari (aku) menangis. …)

Bait keempat merupakan sebuah repetisi dari bait kedua. Repetisi ini digunakan sebagai penekanan mengenai perasaan yang dirasakan oleh Tablo dengan menggunakan sudut pandang na. Hal ini juga adalah sebuah pengingat akan kesedihan yang dirasakan olehnya. [중략] 집이 되어버린 내 슬픔 속에 그댈. 집이 되어버린 내 슬픔 속에 그댈 초대해도 될까? [중략] (Terjemahan bebas: … Kau di dalam kesedihan yang telah menjadi rumahku. Bolehkah aku mengundangmu ke dalam kesedihan yang telah menjadi rumahku? …)

Bait kelima menunjukkan keengganan na untuk mengundang geudae (kamu) ke dalam kondisi yang dirasakan olehnya. Hal ini dapat diartikan sebagai na merasa bahwa geudae adalah

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

10

seseorang yang dapat dipercaya dan disayangi sehingga ia dapat membagi kesedihannya dengan orang tersebut. Akan tetapi, di saat yang sama, na tidak ingin geudae untuk merasakan kesedihan yang sama dengan yang dirasakan olehnya. Hal ini dapat diartikan sebagai representasi dari perasaan Tablo terhadap istrinya, Kang Hyejung. Tablo mengetahui bahwa Hyejung akan tetap menerimanya serta menerima kesedihan yang ia rasakan, akan tetapi ia tidak ingin Hyejung menderita karena kesedihan tersebut. Tablo pun mempertanyakan apakah tidak mengapa apabila ia membawa Kang Hyejung ke dalam kesedihan yang ia rasakan tersebut. Pada saat penulisan lagu ini, kasus kontroversi yang dialami oleh Tablo berada pada fase awal, sehingga kesedihan yang dirasakan Tablo masih sangat dalam. Saat itu ia masih baru merasakan bagaimana rasanya jatuh dari kebahagiaan hingga sampai ke dalam jurang kesedihan. Perasaannya pada saat itulah yang digambarkan di dalam lirik lagu Jip. Kesedihan yang ia rasakan terasa begitu dalam sehingga ia pun merasa bahwa kesedihan tersebut lama-kelamaan menjadi sebuah ‘rumah’ baginya. Lagu Jip merupakan gambaran dari perasaan Tablo yang tinggal di dalam kesedihan dalam waktu yang cukup lama tanpa dapat melakukan apapun untuk menghindarinya. Adanya tuduhan mengenai pemalsuan ijazah yang diterimanya membawanya ke dalam jurang depresi yang cukup dalam hingga ke titik ia tidak dapat melakukan apapun, bahkan untuk tersenyum sekalipun. Tablo yang menyatakan bahwa ia pernah memiliki riwayat sakit depresi pun kembali ke dalam kesedihan yang dalam seperti yang pernah ia rasakan sebelum ia menjadi bahagia, sesuai dengan lirik yang tertulis dalam lagu ini. Meskipun baginya berada di kesedihan sebelum kembali ke dalam kebahagiaan adalah sesuatu yang harus terjadi, ia berakhir tinggal di kesedihan lebih lama dari waktu yang ia butuhkan karena merasakan adanya kenyamanan selama berada di tempat itu.

B. Analisis Lirik Lagu Mitbadakeso 밑바닥에서 (mitbadakeso, dari yang terbawah) yang disebut dengan judul bahasa Inggrisnya

sebagai Try atau At the Bottom ini merupakan kolaborasi Tablo dengan penyanyi indie bernama Bumkey. Dalam video bertajuk ‘Tablo ‘Fever’s End’ Commentary Film (타블로의 열꽃이 피운다)’, Tablo menyatakan bahwa lagu ini merupakan lagu yang paling sulit baik untuk ditulis dan direkam karena memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupannya. Mitbadakeso merupakan lagu yang berisikan pesan yang ingin disampaikan oleh Tablo kepada istri dan anaknya. Tablo, yang digambarkan sebagai na, merasa bahwa mereka bersama di

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

11

masa yang salah. Na menganggap bahwa ia membawa istri dan anaknya, yang digambarkan sebagai neo, ke dalam kesedihan yang tidak seharusnya mereka rasakan dan ingin meminta maaf kepada mereka. Ia merasa bahwa kesedihan yang mereka rasakan adalah kesalahannya sepenuhnya dan ia pun menyatakan keinginannya untuk membalas kesedihan yang mereka dapatkan dengan cara memberikan kebahagiaan. 오, 이 세상의 눈물이 다 내 작은 눈가에 고이게 되더라도 너의 눈물까지 내가 대신 흘렸으면 해. [중략] (Terjemahan bebas: Oh apabila semua air mata di dunia ini Dapat kukumpulkan di bola mataku yang kecil ini Air matamu pun biar aku yang mengalirkan …)

Bait pertama menggambarkan mengenai harapan na untuk menangis menggantikan neo (kamu). Na merasa bertanggung jawab akan seluruh air mata yang dialirkan oleh neo. Ia pun menyatakan bahwa apabila hal itu memungkinkan, ia ingin menggantikan semua orang untuk mengalirkan air mata mereka apabila hal itu berarti ia dapat menggantikan neo untuk menangis. Bait ini merepresentasikan kondisi Tablo yang tidak menginginkan keluarganya merasakan kesedihan yang ia rasakan. Ia ingin agar hanya dirinyalah yang merasa sedih dan untuk keluarganya agar merasakan kebahagiaan. Karena itulah ia merasa bertanggung jawab atas seluruh air mata yang dialirkan oleh neo, yang dapat diartikan sebagai simbol yang digunakan untuk menggambarkan baik istri dan anaknya. [중략]

하필 내 생의 밑바닥에서 날 만나게 된 네가 웃을 때마다 가슴이 아파. 내겐 모든 게 죄책감. 혹시나 반쪽 미소 아닐까? 다른 세상 알지 못해 못다핀 미소 아닐까? 넌 괜찮다고 하지만, 괜찮음밖에 줄 수 없나봐. 또 다시 난 이 작고 창피한 빈손 내밀기 싫어서, 참 바보같이 난 네가 내민 손마저도 빈손이 되게 해. 일찍 혹은 늦게, 소식 좋은 그때 만날 수는 없었나? 햇빛 돋은 숲의 진푸름 안에서 쉴 수 있었는데, 이젠 내 먹구름아래서 나와 빗속을 걷는 내 사랑. 불쌍한 사람. 내 마음속은 이게 아닌데. 내 불행의 반을 떼어가길 바래서 너의 반쪽이 된 건 아닌데. [중략] (Terjemahan bebas: … Mengapa kita harus bertemu di saat aku berada di titik bawah kehidupanku, dadaku sakit saat kau tersenyum. Aku merasa bersalah atas semuanya. Bukankah itu sebuah senyuman setengah hati? Bukankan sebuah senyuman yang tidak dapat mekar karena tidak mengetahui dunia lain? Kau berkata bahwa kau tak mengapa, tapi nampaknya (aku) tidak dapat memberi kondisi selain itu. Lagi-lagi aku benci mengulurkan tanganku yang kosong, kecil dan juga memalukan ini, seperti orang bodoh bahkan tangan yang kau ulurkan kubuat menjadi kosong juga. Cepat atau lambat tidak bisakah kita bertemu saat ada kabar baik? Meski dapat beristirahat di

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

12

dalam hutan yang terlindung dari sinar matahari, sekarang aku yang berada di bawah awan hujanku dan cintaku yang berjalan bersama di bawah terpaan hujan. Orang yang sangat merana. Di dalam hatiku tidak seperti ini. Aku tidak menginginkanmu untuk menerima setengah kesedihanku saat aku menjadi setengah darimu. …)

Bait kedua menggambarkan mengenai na yang menyesal karena neo harus masuk ke dalam hidupnya pada saat ia sedang berada di titik terbawah. Na menganggap bahwa neo merasa terpaksa untuk tersenyum meskipun sebenarnya ia sedang bersedih. Na pun merasa bertanggung jawab karena kesedihan yang dirasakan neo berasal darinya. Na juga merasa bahwa ia adalah seorang yang tidak mumpuni yang hanya dapat memberikan neo kondisi yang tidak seberapa. Selayaknya sebuah pasangan, na menginginkan yang terbaik untuk neo namun ia tidak dapat memberikannya. Hal ini membuatnya malu dan semakin merasa bersalah. Hal-hal tersebut digambarkan dengan penggunaan banyak simbol baik yang sudah menjadi sebuah simbol universal dan juga simbol yang membingungkan seakan sebuah simbol personal. Bait ini merupakan representasi dari kondisi Tablo dan Kang Hyejung yang baru menikah beberapa bulan saat kontroversinya menyerang. Tablo merasa bahwa sebagai seorang suami, ia tidak dapat memberikan Hyejung kebahagiaan yang seharusnya dapat ia rasakan. Ia pun merasa bersalah setiap melihat Hyejung tersenyum, karena baginya senyuman yang dikeluarkan itu bukanlah sebuah senyuman yang sebenarnya. Tablo pun menyatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk memberikan kondisi tersebut kepada Hyejung. Baginya, Hyejung sepantasnya menerima yang lebih baik dari itu. Akan tetapi, kontroversi yang menerpanya turut membawa istrinya ke dalam kondisi yang menyedihkan itu. Tablo pun merasa bersalah dan hanya dapat berandai-andai apabila mereka dapat bertemu di kondisi yang lebih baik. [중략]

오, 이 세상의 눈물이 다 내 작은 눈가에 고이게 되더라도 너의 눈물까지 내가 대신 흘렸으면 해. [중략] (Terjemahan bebas: … Oh apabila semua air mata di dunia ini Dapat kukumpulkan di bola mataku yang kecil ini Air matamu pun biar aku yang mengalirkan …)

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

13

Bait ketiga merupakan pengulangan dari bait pertama. Hal ini merupakan penekanan mengenai perasaan yang dirasakan oleh na atau Tablo. Selain itu, pengulangan ini juga dijadikan sebagai pemisah antara pesan yang ingin disampaikan oleh Tablo untuk istrinya dan pesan untuk anaknya. [중략]

하필 내 생의 밑바닥에서 날 만나게 된 너의 울음소리가 가슴이 아파, 내겐. 달래주고 싶어도 지쳐 표정이 어두워 웃게 하지 못하고, 울다 지쳐 잠든 널 눕혀. 멈춰있는 내 두 손이 너의 시계인데. 무너져 있는 건 내가 아닌 너의 미래인데. 왜... 자고 일어나면 달라지는 널 볼 때마다 한 치도 자라지 못한 내 현실만 생각나. 미안해. 수천수만 번을 말하고 또 미안해. 이 좁은 방의 낮은 천장이 하늘이란 게. 내가 너의 우산이자 비란 게. [중략] (Terjemahan bebas: … Mengapa kita bertemu di saat aku berada di titik bawah kehidupanku, dadaku sakit karena tangisanmu. Meskipun aku ingin menenangkanmu tapi ekspresi wajahku yang lelah pun berubah menjadi suram dan tidak dapat tersenyum, akhirnya aku membaringkanmu yang tertidur karena lelah menangis. Kedua tanganku yang berhenti ini adalah jammu. Yang hancur berantakan bukanlah aku melainkan masa depanmu. Mengapa… saat melihatmu yang ditimang saat bangun tidur aku hanya dapat mengingat kenyataanku yang membuatku tak dapat tertidur. Maaf. Beribu kali pun akan kunyatakan maaf. Di ruangan kecil dengan langit-langit rendah yang disebut langit ini. Aku ingin menjadi payung dan hujanmu. …)

Bait keempat menggambarkan perasaan na yang menyesali pertemuannya dengan neo yang terjadi di saat yang tidak tepat, serupa dengan yang terdapat di dalam bait pertama. Akan tetapi, berbeda dengan yang ada di dalam bait pertama, kali ini neo digambarkan menangis. Hal ini disebabkan karena neo yang ada di dalam bait ini bukanlah neo yang sebelumnya, melainkan anak dari na. Neo adalah seorang anak bayi yang masih tidak mengetahui apa-apa. Kondisinya yang seperti itu lah yang membuat na menjadi sedih setiap melihatnya. Na merasa bersalah karena anak yang tidak tahu apa-apa tersebut harus terseret ke dalam masalah yang dihadapinya. Setiap melihat neo, na pun merasa bahwa dia sudah menghancurkan masa depan anak itu dan semakin merasa sedih. Hal ini disampaikannya dengan penggunaan simbol. Bait tersebut merepresentasikan perasaan Tablo yang harus melihat anaknya, Haru, yang terseret ke dalam konflik yang ia alami. Meskipun pada saat itu Haru masih bayi, masyarakat Korea sudah mengenalnya sebagai putri dari Tablo. Adanya kontroversi yang menerpa Tablo mengakibatkan ia dikenal sebagai putri dari seorang pemalsu ijazah, sebuah ‘gelar’ yang tentunya akan menempel kepadanya hingga ia dewasa nantinya. Tablo pun ketakutan apabila stigma tersebut akan tetap menempel ke anaknya sehingga ia merasa bersalah.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

14

… Goodnight, goodnight. Goodnight, goodnight. Goodnight, goodnight. Good mornin'. …

Bait kelima ini merupakan gambaran dari waktu yang dilalui oleh na dengan neo. Malam hari atau night merupakan sebuah simbol dari waktu saat orang-orang tidak dapat melihat keberadaan bahaya yang akan datang. Berdasar dengan pengertian tersebut, bait ini dapat diartikan sebagai representasi rasa takut yang dirasakan oleh Tablo karena ia tidak dapat melihat apakah keluarganya aman dari bahaya yang menghadang atau tidak. Bait ini ditutup dengan kata-kata ‘good mornin’ sebagai pertanda saat ia merasakan adanya ketenangan dari rasa takut tersebut. [중략] Baby I'll try. 언젠가는 행복이 되어줄게. Try. 언젠가는 최고가 되어줄게. Try. 오늘까지는 말뿐이지만 girl I'll try. Baby I'll try. 언젠가는 세상을 다 줄게 Try. 안됀다면 세상을 바꿀게 Try. 오늘까지는 말뿐이지만 girl I’ll try. [중략] (Terjemahan bebas: … Baby I’ll try. Kapanpun (aku) akan menjadi sebuah kebahagiaan. Try. Kapanpun (aku) akan menjadi yang terbaik. Try. Meskipun hingga hari ini hanyalah kata-kata girl I’ll try. Baby I’ll try. Kapanpun (aku) akan memberikan dunia. Try. Apabila (hal itu) tidak mungkin, (aku) akan merubah dunia Try. Meskipun hingga hari ini hanyalah kata-kata girl I’ll try)

Bait keenam dan ketujuh berisi janji-janji yang diutarakan oleh na terhadap neo. Na merasa bersalah mengenai apa yang dihadapi oleh neo, sehingga ia pun mengutarakan keinginan hatinya yang sebenarnya. Na ingin neo mengerti bahwa yang ia menginginkan yang terbaik untuknya.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

15

Kedua bait ini merupakan representasi mengenai perasaan yang dirasakan oleh Tablo. Ia menginginkan dirinya untuk menjadi yang terbaik bagi kedua orang yang paling berarti di hidupnya tersebut. Akan tetapi, kondisi yang dialaminya pada saat itu tidak mendukungnya untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan. Karena itu, yang dapat ia lakukan hanyalah mengutarakan janjinya melalui kata-kata, sebuah hal yang sangat akrab dengannya. Kata-kata itu pun lalu tetap dicobanya untuk dijadikan kenyataan. Kondisi tokoh na di dalam lagu ini sesuai dengan kondisi yang dirasakan oleh Tablo. Kasus kontroversi yang menerpa Tablo muncul sembilan bulan setelah pernikahannya dengan Kang Hyejung dan belum sebulan sejak Haru, putrinya, lahir. Mereka baru berada di dalam kebahagiaan untuk sejenak dan selanjutnya diterpa oleh kesedihan yang dikarenakan oleh kasus tersebut. Tablo pun merasa bersalah dan menginginkan untuk dapat membayar kesalahannya tersebut. Mitbadakeso merupakan sebuah lagu yang menceritakan mengenai rasa bersalah Tablo terhadap istrinya, Kang Hyejung, dan anaknya, Lee Haru, yang harus bersama dengannya pada saat dia berada di titik bawah kehidupannya. Rasa bersalah tersebut pun diikuti dengan adanya rasa tanggung jawab yang membuatnya menginginkan untuk dapat menggantikan kesedihan yang dirasakan oleh orang-orang terdekatnya itu. Tablo yang pada saat kasusnya terjadi tidak dapat melakukan apapun selain berada di rumah dan berjanji untuk menjadi lebih baik lagi pun mengungkapkan perasaannya melalui sebuah cara yang ia kenal baik, yakni menuliskannya dalam bentuk puisi (lirik) dan lalu mengubahnya menjadi lagu. C. Analisis Lirik Lagu Gomaun Sum Lagu 고마운 숨 (gomaun sum, nafas syukur) yang juga dikenal dengan judul bahasa Inggrisnya sebagai ‘Thankful Breath’ atau ‘Thank you for breathing’ merupakan lagu ke sembilan dalam album Yeolkkot. Dalam wawancaranya dengan majalah Vogue Korea, Tablo mengatakan bahwa lagu ini adalah lagu yang paling terakhir dia tulis di antara lagu-lagu lainnya. Selain itu, dalam lagu ini Tablo bekerja sama dengan rapper lain yakni Yankie, baik dalam membawakan lagu dan juga dalam penulisan liriknya. Kedua orang yang berkolaborasi dengannya di lagu ini, aktor Bong Taegyu yang menyumbangkan suara, dan Yankie yang menyumbang suara serta lirik, merupakan teman baik dari Tablo. Mereka membantu Tablo di saat dia berada di titik terendahnya, dan Tablo pun dahulu membantu mereka di saat mereka membutuhkan. Adanya kolaborasi dari mereka dalam lagu ini merupakan salah satu alasan mengapa Tablo merasa lagu ini sangat berharga.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

16

Lagu ini memiliki nuansa yang lebih cerah dibandingkan dengan dua lagu yang dibahas sebelumnya dalam penelitian ini. Berbeda dengan dua lagu sebelumnya, lagu Gomaun Sum lebih menekankan ke dalam kebahagiaan dibandingkan dengan kesedihan. Lirik yang terdapat di dalam lagu ini mengesankan adanya pelepasan emosi sedih yang dulu dia rasakan dan melangkah ke dalam kebahagiaan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Tablo yang mengatakan bahwa lagu Gomaun Sum merupakan lagu yang ia buat terakhir sebelum perilisan album Yeolkkot. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penulisan lagu ini dilakukan setelah kontroversinya berakhir dan merupakan pernyataan dari keinginannya untuk beranjak maju dan meninggalkan kasusnya di belakang. 비록 한숨이지만 다 고마운 숨. 잠 못 드는 밤에도 베개의 반가운 품. 나를 꿈꾸게 했던 갈채는 지난날이지만 손뼉 치는 딸을 보며 취한다, 이제 난. 모든 걸 잃었다고 하기엔 99를 놓쳐도 사소한 1에 크게 감동하기에 난 웃고 있어. 내겐 죽고 싶어란 말? No. Let it be. 나를 숨 쉬게 하는 건 잔잔한 비. 친구와의 달콤한 시간낭비. 붉은 꽃, 푸른 꽃, 새벽의 구름 꽃, 사랑이란 정원에 흐드러지는 웃음 꽃. Bloom. 내 맘의 휴식. 제주도의 바람, 서울 밤의 불빛. 거릴 걷다보면 들려오는 에픽하이의 music. 내 아내와 아이의 눈빛. [중략] (Terjemahan bebas: … Meskipun hanya sebuah helaan nafas, semua adalah nafas syukur. Di malam tidak dapat tidur pun dekapan bahagia dari bantal. Meskipun iringan tepuk tangan yang kuimpikan sudah lewat, sekarang melihat kedua telapak tangan putriku pun membuatku mabuk. Meski telah kehilangan segalanya dan dari 99 (hal) ada 1 hal kecil pun bagiku sangat berharga dan aku tersenyum. Kata-kata yang menginginkanku mati? No. Let it be. Hujan yang membuatku dapat bernafas. Melewatkan waktu bersama teman-teman. Bunga merah, bunga biru, bunga awan di pagi hari, bunga senyum yang bergoyang di taman yang bernama cinta. Bloom. Istirahat untuk hatiku. Angin di pulau Jeju, lampu di Seoul pada malam hari. Music Epik High yang terdengar saat sedang berjalan kaki. Sinar mata istri dan anakku. …)

Bait pertama dalam lagu ini menyebutkan hal-hal yang membuat na atau Tablo merasakan perasaan syukur. Meskipun hal-hal tersebut adalah hal yang bagi orang-orang biasa sebuah hal kecil, bagi Tablo, kesemua hal tersebut adalah hal yang dapat membuatnya kembali berani menjalani hidup. Ia melepaskan hal-hal buruk yang pernah dialaminya dan mendekap hal-hal baru yang meskipun kecil dapat memberikan kebahagiaan baginya. Bait ini merepresentasikan adanya perasaan syukur serta adanya katarsis, sebuah pelepasan emosi dan dendam yang hilang dan digantikan dengan kebahagiaan. Na atau Tablo direpresentasikan sebagai seorang individu yang menemukan arti dari kebahagiaan di dalam hal-hal kecil yang dianggap remeh. Sebelumnya, karena kontroversi yang menerpanya, Tablo merasa bahwa ia telah kehilangan semuanya. Akan tetapi, melalui bait ini, Tablo menyatakan

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

17

perubahaannya dari seseorang yang menganggap dirinya tidak memiliki apa-apa lagi menjadi seseorang yang mensyukuri segala yang ada di sekitarnya. [중략] 이젠 그만 아파도 될까? 그만 두려워도 될까? 눈물 흘린 만큼만 웃어 봐도 될까? Get up and stand up. [중략] (Terjemahan bebas: … Sekarang tidak apa-apakah aku berhenti merasa sakit? Tidak apa-apakah aku berhenti takut? Bolehkah aku tersenyum sebanyak air mata yang telah mengalir? Get up and stand up. …)

Bait kedua menceritakan mengenai na yang meragukan haknya untuk berbahagia. Meskipun na sudah dapat melangkah keluar dari kesedihannya dan mensyukuri apa yang ada di sekelilingnya, na masih merasa bahwa kesedihan yang dulu ia rasakan masih menghantuinya. Namun, pada akhirnya, na pun meyakinkan dirinya untuk bangkit dan menjalani hidup di dalam kebahagiaan. Hal ini merupakan representasi dari kondisi Tablo pada saat kontroversinya baru selesai. Seperti yang tertera dalam paragraph di atas, ia merasakan adanya sebuah ganjalan yang masih menghantuinya meskipun ia sudah berhasil melepaskan diri dari kesedihan. Tablo pun takut akan adanya kemungkinan untuknya kembali ke dalam kesedihan, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk mengumpulkan keberanian dan menghadapi kemungkinan tersebut. [중략] 꽉 쥔 손을 펴니 악수가 반기네. 닫힌 맘을 여니 박수가 반길 때 미간에 주름들이 펴지며 미소가 하늘 가득해. 웃음샘을 자극해 행복을 가득 삼키네. Let it go, 꼬마. I let it go, ma. 두 손에 가득 쥐고 싶었던 내안에 소망. 꿈이 너무 많았어. 손에 닿을 수 없이 높아 but 잃기 싫어 닫힌 마음 담을 수 없이 좁아. 그땐 힘을 너무 쥔 나머지 툭 부러져. You dont wanna see. 나 오직 부끄러워. 잠깐. 그거 잠깐이면 돼. 실수와 실패, 오해는 누구나해. Get your mind right. Go straight. 중심을 잡고, 잃어버린 너의 LOVE 먼저 가서 잡고. 두 번째, 꿈을 찾고, 자신감을 던져 낚고. 세 번째, 많은 도움 준 친구야, here I go. [중략] (Terjemahan bebas: … Saat membuka genggaman tangan ada sebuah jabatan tangan yang menyambut. Saat aku membuka hati dan disambut dengan tepukan tangan, kerutan di dahiku hilang dan langit dipenuhi dengan senyuman. Lesung pipitku bangkit menelan kebahagiaan yang penuh. Let it go, nak. I let it go, ma. Harapan di dalam diriku yang dahulu ingin kugenggam di kedua kepalan tangan. Mimpiku terlalu banyak. Tinggi hingga aku tidak dapat menahannya di dalam tangan but aku tidak ingin kehilangannya, hati yang sudah tertutup kecil dan tidak dapat dimasuki. Saat itu apabila dipaksa maka akan hancur. You don’t wanna see. Aku hanya malu. Sebentar. Itu hanya sebentar saja. Kesalahan dan kegagalan, kesalahpahaman siapapun dapat melakukan. Get your mind right. Go straight.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

18

Genggam intinya dan ambil LOVE mu yang dulu hilang. Yang kedua, genggam mimpi, lempar kepercayaan dirimu dan tangkap kembali. Yang ketiga, untuk teman yang banyak membantu, here I go. …)

Bait ketiga merupakan nasehat yang diberikan oleh Yankie kepada Tablo. Nasehat tersebut utamanya mengatakan untuk Tablo agar tetap mengangkat kepalanya dan kembali meraih mimpi. Ia juga mengatakan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidup namun hal itu tidak seharusnya membuat mereka merasa rendah diri dan mereka harus tetap menjalani hidup dengan penuh keberanian. [중략] 이젠 그만 아파도 될까? 그만 두려워도 될까? 눈물 흘린 만큼만 웃어 봐도 될까? Get up and stand up. [중략] (Terjemahan bebas: … Sekarang tidak apa-apakah aku berhenti merasa sakit? Tidak apa-apakah aku berhenti takut? Bolehkah aku tersenyum sebanyak air mata yang telah mengalir? Get up and stand up. …)

Bait keempat adalah sebuah repetisi dari bait kedua. Adanya repetisi ini adalah sebuah penekanan dan juga pengingat bahwa na atau Tablo masih merasakan ketakutan akan kesedihan yang mengganjal di hatinya. Akan tetapi, ia pun menyadari bahwa sudah waktunya bagi dia untuk melangkah keluar dari ketakutannya itu. [중략]

평범함이 충분해. 평생 안 보던 드라마의 결말이 궁금해. 음악은 듣기도 불편 했었는데 내가 좋아하는 가수들이 자꾸만 앨범을 내. 한땐 나가기 싫었던 예능을 보면서 까막히 잊었던 웃음의 느낌을 되찾고 화면 속의 모두가 고마워. 아직은 채워야할 빈 공책이 많아. 챙겨야할 형 동생이 많아. 묻지 못한 질문이 너무 많아. 듣지 못한 답이 남았잖아. 아직은 채워야할 빈 공책이 많아. 챙겨야할 형 동생이 많아. 묻지 못한 질문이 너무 많아. 듣지 못한 답이 남았잖아. [중략] (terjemahan bebas: … (aku) penasaran dengan akhir dari drama yang selama ini benci kutonton. Mendengarkan musik pun menjadi tidak nyaman, namun penyanyi-penyanyi yang kusukai kerap mengeluarkan album. Aku berterima kasih kepada semua yang ada di balik tayangan program variety yang dulu benci untuk kudatangi karena membuatku kembali merasakan senyuman yang telah kulupakan. Masih banyak buku catatan kosong yang harus kuisi. Banyak kakak dan adik yang harus kuurus. Pertanyaan yang belum dapat kulontarkan terlalu banyak. Masih banyak jawaban yang belum kudengar. Masih banyak buku catatan kosong yang harus kuisi. Banyak kakak dan adik yang harus kuurus. Pertanyaan yang belum dapat kulontarkan terlalu banyak. Masih banyak jawaban yang belum kudengar.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

19

…)

Bait kelima menggambarkan mengenai perubahan yang dirasakan oleh na. Dalam bait ini dijelaskan kondisi na baik sebelum dan sesudah perubahan tersebut. Selain itu, di bagian akhir, na menyatakan bahwa masih banyak hal yang ingin ia lakukan. Hal tersebut ditekankan dengan cara menggunakan repetisi. Bait ini merupakan representasi dari perubahan yang dirasakan oleh Tablo. Ia pada awalnya merupakan orang yang tidak peduli dengan drama, namun pada saat ia sedang berada di dalam kesedihan, ia pun mulai menonton drama dan tanpa disadari ia pun mulai tertarik. Rasa penasaran akan kelanjutan dari drama itu pun menjadi salah satu alasan baginya untuk tetap menjalani hidup. Dalam bait ini pun terlihat bahwa Tablo memiliki rasa penasaran yang tinggi. Ia tidak dapat tenang apabila ia masih memiliki pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab serta hal-hal yang harus dilakukan. [중략] 이젠 그만 아파도 될까? 그만 두려워도 될까? 눈물 흘린 만큼만 웃어 봐도 될까? Smile (Terjemahan bebas: … Sekarang tidak apa-apakah aku berhenti merasa sakit? Tidak apa-apakah aku berhenti takut? Bolehkah aku tersenyum sebanyak air mata yang telah mengalir? Smile)

Bait keenam sekaligus bait penutup dari lagu ini merupakan repetisi tidak penuh dari bait kedua. Sama dengan bait keempat, hal ini dilakukan sebagai penekanan serta pengingat akan kondisi yang dirasakan oleh na atau Tablo. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam kalimat penutup bait ini dengan bait-bait sebelumnya. Apabila sebelumnya na meyakinkan dirinya sendiri untuk kembali bangkit dan menjalani hidup, kali ini na meyakinkan dirinya untuk tersenyum. Perbedaan ini seakan menyatakan bahwa na sudah memiliki keberanian untuk tetap beranjak maju dan ia pun sudah menemukan adanya kebahagiaan di tempat yang ia tuju tersebut. Hal ini merepresentasikan Tablo yang akhirnya menang melawan ketakutan yang dulu dirasakannya. Lagu Gomaun sum berisi mengenai na yang baru mengenal kembali kebahagiaan setelah lama berada di dalam kesedihan. Na yang terlalu lama berada di dalam kesedihan tersebut ingin

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

20

melangkah maju kembali ke dalam kebahagiaan namun ia masih memiliki secercah ketakutan yang menghantuinya. Na pun menjadi seakan takut untuk kembali berbahagia karena ia takut apabila ia kembali berbahagia, kesedihan akan datang kembali padanya. Akan tetapi, karena keinginannya untuk bahagia lebih besar, ia pun meyakinkan dirinya bahwa ia dapat merasakan kembali kebahagiaan dan mencoba untuk melupakan rasa takutnya itu. Lagu ini adalah lagu yang terakhir ditulis oleh Tablo dibandingkan dengan lagu-lagu lain yang tergabung di dalam album Yeolkkot. Apabila ditilik dari baik waktu penulisan dan isi dari lagu ini, penulisan Gomaun sum dapat dikatakan sebagai sebuah katarsis. Tablo menemukan ketenangan dari hal-hal yang dituliskannya di dalam lagu ini. Kesimpulan Dalam berbagai wawancara, Tablo mengatakan bahwa ia memasukkan gambaran dari diri dan perasaannya pada penulisan lagu Jip, Mitbadakeso dan Gomaun Sum. Pernyataan tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan analisis terhadap isi dari tiga lagu yang ia sebutkan. Analisis ini dimulai dengan mengamati biografi dari diri Tablo untuk memahami terlebih dahulu mengenai pengarang dan diikuti dengan analisis isi dari lirik ketiga lagu tersebut. Apabila dilihat lebih lanjut, ketiga lagu yang dibahas di dalam skripsi ini memiliki sebuah alur. Kesedihan yang dirasakan oleh Tablo pada awal kasusnya ia tuangkan di dalam lagu Jip. Karena pada saat itu ia baru masuk ke dalam kesedihan, dapat dilihat bahwa na masih tidak percaya dan menolak bahwa ia berada di dalam kondisi kesedihan yang sangat dalam tersebut. Setelah ia mulai terbiasa dalam kesedihan, yang ia pikirkan bukan lagi hanya berpusat pada dirinya melainkan kondisi orang-orang di sekitarnya. Hal tersebutlah yang digambarkan oleh Tablo pada lagu Mitbadakeso. Ia tidak lagi memikirkan kesedihan yang ia rasakan, namun rasa bersalah yang ia rasakan karena telah membiarkan orang-orang yang ia sayangi ikut menderita bersamanya. Gomaun Sum merupakan lagu yang menandakan akhir dari kontroversinya. Tablo yang sudah melakukan segala upaya pun akhirnya berhasil membuktikan bahwa ia benar merupakan lulusan dari Universitas Stanford. Hal tersebut menjadi kunci baginya untuk dapat melangkah kembali ke dalam kebahagiaan. Akan tetapi, pada saat itu kasusnya masih belum selesai. Masih banyak orang yang tidak percaya kepadanya. Ia pun merasakan adanya ketakutan bahwa kasusnya akan terulang lagi. Namun keinginannya untuk menjadi bahagia lebih besar sehingga ia pun memutuskan untuk terus beranjak maju. Melalui penulisan lagu ini, seakan sebuah katarsis, Tablo melepaskan kesedihannya serta melupakan hal-hal buruk yang terjadi padanya. Dengan cara demikian, ia pun

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

21

menganggap bahwa masa-masa kesedihannya sudah selesai, meski hanya di dalam pikirannya sendiri. Representasi yang dilakukan oleh Tablo di dalam karya-karyanya dilakukan dengan adanya penggunaan simbol-simbol. Simbol yang ia gunakan merupakan campuran dari adanya simbol yang sudah dikenal luas di masyarakat dan simbol pribadi. Penggunaan simbol-simbol tersebut diintensikan untuk merepresentasikan, atau menggambarkan kembali kondisi yang ia rasakan pada saat berada di dalam kontroversinya.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

22

DAFTAR PUSTAKA

김보경. 2007. 석사학위논문. 사설시조와 랩의 비교연구. 대구: 대구대학교. (Kim, Bokyeong. 2007. Master’s Thesis. Saseolsijowa raep-ui bikyo. Daegu: Daegu University.) 이선미, 엮음. 2012. 외국인을 위한 한국 문학사. 서울: 한국 문화사. (Lee, Seonmi, et al. 2012. Oegugineul wihan munhaksa. Seoul: Hanguk Munhaksa.) Abrams, M.H. 1997. The Mirror and The Lamp, Romantic Theory and The Critical Tradition, London: Oxford University Press, Inc. Ferber, Michael. 1999. A Dictionary of Literary Symbols. Cambridge: Cambridge University Press. Hall, Stuart, Ed. 1997. Representation: Culturan Representations and Signifying Practices Vol 2. London: SAGE Publications Ltd. Hudson, William H. 1913. An Introduction to the Study of Literature. London: George H. Harrap & Company. Lee, Peter H. 2003. A History of Korean Literature. Cambridge: Cambridge University Press. Lucy, Niall. 1997. Postmodern Literary Theory: An Introduction. Oxford: Blackwell. Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Newton, K.M. 1990. Interpreting the Text: A Critical Introduction to the Theory and Practice of Literary Interpretation. California: Harvester Wheatsheaf. Richards, I.A. 1964. Practical Criticism, A Study of Literary Judgment. London: Routledge. Ruthven, K.K. 1979. Critical Assumptions. Cambridge: Cambridge University Press. Santosa, Puji. 1993. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Penerbit Angkasa. Scott, A.F. 1965. Current Literary Terms: A Concise Dictionary. London: The Macmillan Press, Ltd. Shuker, Roy. 1998. Key Concepts in Popular Music. New York: Routledge. Sumardjo, Jacob dan K.M., Saini. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Tablo. 2011. 열꽃. Seoul: YG Entertainment. Wellek, René dan Austin Warren. 1949. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace and Company. Merriam-Webster’s Encyclopedia of Literature. 1995. Springfield, MA. Merriam-Webster. Young, James O. 1999. Representation in Literature. Literature and Aesthetics, 9. New-Ace English-Korean Dictionary. 2012. Diotek Co., Ltd.

Sumber Internet: 전연성. (2010, October 11) 타블로, 학력 위조 의혹 사건, 그 처음과 끝. Asiae.ko.cr http://tvdaily.asiae.co.kr/read.php3?aid=128676226693400002 (diakses pada 14 Mei 2014, 18:00 WIB). 조은지. (2010, June 04) 타블로, 학력위조 루머에 발끈 “이런 현실이 슬프고 억울해”. Bntnews hankyung.com. http://bntnews.hankyung.com/apps/news?popup=0&nid=04&c1=04&c2=04&c3=00&nkey=2 01006041422153&mode=sub_view (diakses pada 14 Mei 2014, 17:55 WIB).

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

23

임수정. (2010, October 9). 타블로 학력의혹, 문제는 인터넷이 아니라 한국사회. Media today. http://www.mediatoday.co.kr/news/articleView.html?idxno=91187 (diakses pada 14 Mei 2014, 19:00 WIB). 네이버 국어사전. http://krdic.naver.com. 랩 하는 아빠. (2012, February). Arena Korea. http://www.arenakorea.com/report/?Act=View&Seq=1509 (diakses pada 13 Mei 2014, 21:30 WIB). 타블로, 늑장대응으로 의혹키운 이유. (2010, June 13). http://www.mediaus.co.kr/news/articleView.html?idxno=11596 (diakses pada 14 Mei 2014, 18:05 WIB). 타블로가 돌아왔다. (2011, December). Vogue Korea. http://www.vogue.co.kr/content/view_01.asp?menu_id=02050200&c_idx=011004020000744 (diakses pada 13 Mei 2014, 21:15 WIB). Abbot, Kate. (2010, September 27). Korean pop star battles attacks on Stanford record. The Stanford Daily. http://www.stanforddaily.com/2010/09/27/korean-pop-star-battles-attacks-on-stanford-record/ (diakses pada 14 Mei 2014, 17:53 WIB). Davis, Joshua. (2012, April 24). The Stalking of Korean Hip Hop Superstar Daniel Lee. Wired. http://www.wired.com/2012/04/ff_koreanrapper/all/ (diakses pada 20 April 2014, 13: 15 WIB). _____, Joshua. (2011, July/August) The Persecution of Daniel Lee. https://alumni.stanford.edu/get/page/magazine/article/?article_id=40913 (diakses pada 20 April 2014, 13:10 WIB). Lee, Su Hyun. (2007, August 28). Fake school records shame Korean figures. The New York Times. http://www.nytimes.com/2007/08/28/world/asia/28ihtkorea.1.7285800.html?pagewanted=all&_r=0 (diakses pada 14 Mei 2014, 19:10). The National Institute of The Korean Language. Romanization of Korean. http://www.korean.go.kr/eng/roman/roman.jsp (diakses pada 21 Mei 2014, 17:00 WIB). Woo, Jaeyeon. (2011, November 18). Tablo: With “Fever’s End” Comes Happiness. Wall Street Journal. http://blogs.wsj.com/korearealtime/2011/11/18/tablo-with-fevers-end-comes-happiness/ (diakses pada 2 Maret 2014, 19:00 WIB). http://etymonline.com/index.php?term=lyric&allowed_in_frame=0 (diakses pada 14 Desember 2013, 16:45 WIB). Karya non-cetak: CNN International. [Producer]. 2010, April 20. CNN Talk Asia. [Television broadcast]. Hong Kong: CNN International Asia Pacific. YG Entertainment. [Producer]. 2011. Tablo ‘Fever’s End’ Commentary Film (타블로 ‘열꽃’을 피우다). [Video]. Seoul: YG Entertainment.

Representasi penulis dalam karya..., Niken Widoretno Dyah Palupi, FIB UI, 2014

5 teratas dan 5 terbawah dalam tablo 2022

Hari ini kita semua memiliki akses ke data. Setiap hari, data tentang organisasi kami memberi kami informasi berharga tentang hasil kami, tren pasar atau keputusan yang harus dibuat di perusahaan kami. KPI, informasi pelanggan atau perilaku mereka hanyalah beberapa informasi yang dapat dengan mudah ditemukan dalam data kami. Tetapi untuk membangun analisis atau visualisasi apa pun, cara kita memilih untuk mendekati data harus dimulai dari poin sederhana, tetapi penting. Dalam posting blog hari ini, kita akan membahas grafik N atau bawah N Bottom di Tableau, bagaimana itu diwakili dan apa situasi di mana kita menggunakannya.

Perusahaan, terlepas dari bidang aktivitas mereka, memiliki kesamaan prinsip tertentu: untuk menawarkan dan menjual produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan dan publik yang tertarik pada mereka. Ada situasi di mana perlu mengidentifikasi pelanggan yang menghasilkan penjualan tertinggi dan terlemah. Untuk ini, tetapi juga untuk membangun program loyalitas pelanggan berdasarkan kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan kami, kami memerlukan analisis yang menunjukkan kepada kami pelanggan top berdasarkan penjualan atau parameter lainnya.

Cara menggunakan grafik n atau bawah n bawah

Bagan N atau Bawah N Bawah mengacu pada yang pertama dan yang terakhir, di mana N adalah nilai yang dipilih oleh pengguna yang dapat statis atau dikendalikan oleh parameter. Misalnya, kami dapat menghitung 5 pelanggan pertama atau terakhir tergantung pada nilai -nilai pesanan mereka. Kami juga dapat menampilkan yang merupakan 10 area pertama dan terakhir di mana organisasi kami beroperasi, tergantung pada laba terdaftar.

Untuk menggunakan grafik N atau bawah N bagian atas, perlu untuk mengetahui KPI mana yang kami ikuti. Mempertimbangkan hal ini, kita dapat membuat N atau N Bawah N dari dimensi berdasarkan ukuran. Menggunakan grafik N atau bawah N atas di Tableau memberi kita lebih banyak interaktivitas ketika kita memilih untuk memvisualisasikan KPI kita. Menambahkan parameter baru ke grafik, kami akan memiliki kesempatan untuk memilih dalam visualisasi yang sama dengan klien N pertama atau N terakhir tergantung pada ukuran atau indikator yang diikuti.

Di bawah ini Anda akan menemukan langkah -langkah yang harus Anda lalui untuk membuat grafik N atau bawah N atas dan menambahkan interaktivitas ke analisis Anda. Dalam contoh di bawah ini kami akan menampilkan pelanggan N pertama dan terakhir tergantung pada penjualan kami.

Langkah 1: Sambungkan ke Data

→ & nbsp; Di Tableau Desktop, sambungkan ke data sampel superstore yang disediakan oleh Tableau.

Langkah 2: Buat visualisasi

→ Seret penjualan pada kolom dan pelanggan pada baris.Sales on Columns and the Customers on Rows.

→ Ubah tipe visualisasi ke grafik batang.Bar Chart.

→ Buat parameter, beri nama N. dari tipe data SELECT INTEGER dan untuk Jenis Nilai Saat Ini dalam 5.parameter, name it Top N. From the Data Type select Integer and for Current Value type in 5.

→ Buat parameter lain, beri nama di atas atau bawah. Dari string Pilih Jenis Data dan dari daftar Pilih Nilai yang Diijinkan dan ketik nilai ASC ke PE yang ditampilkan seperti bawah dan nilai desc yang akan ditampilkan seperti atasan.parameter, name it Top or Bottom. From the Data type select String and from the Allowable Values select List and type in the value asc to pe displayed like Bottom and the value desc to be displayed like Top.

→ Buat bidang yang dihitung bernama peringkat dengan rumus: rank_unique (sum ([penjualan]), [atas atau bawah]))calculated field named Rank with the formula:
RANK_UNIQUE(sum([Sales]),[Top or Bottom])

→ Buat bidang lain yang dihitung bernama filter untuk atas/bawah dengan rumus: [peringkat]calculated field named Filter for Top/Bottom with the formula:
[Rank]<=[Top N]

→ Seret peringkat bidang yang dihitung pada baris sebelum pelanggan lapangan dan konversinya menjadi diskrit.Rank on Rows before the field Customers and convert it to Discrete.

→ Seret bidang/bawah yang dihitung pada area filter dan pilih nilainya benar.Top/Bottom on the Filters area and select the value to be True.

→ Tunjukkan parameter untuk memiliki interaktivitas.

→ Sekarang Anda dapat memilih jika Anda ingin melihat pelanggan atas atau bawah dengan penjualan.

Oleh Adelina Popescu

Unduh perangkat lunak tablo

Membagikan:

Artikel blog lainnya

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan ini, tetapi Anda dapat memilih keluar jika mau

Bagaimana Anda menampilkan N dan Bawah Top di Tableau?

Seret [Filter N & Bawah N] ke rak filter dan klik OK untuk menutup dialog filter. Klik kanan [Filter N TOP & BOTTOM] pada rak filter dan pilih Hitung Menggunakan> Pane (bawah). Dalam dialog filter, periksa true dan klik OK.

Bagaimana Anda memilih Top 5 di Tableau?

Langkah 1: Buat parameter..
Di kotak teks nama, ketik Pelanggan Top 2 ..
Untuk tipe data, pilih Integer ..
Untuk nilai saat ini, ketik 5 ..
Untuk nilai yang diijinkan, klik rentang ..
Di bawah rentang nilai, lakukan yang berikut: Klik Minimum dan Ketik 5. Klik Maksimal dan Ketik 20. Klik Ukuran Langkah dan Ketik 5 ..

Bagaimana Anda menemukan nilai 10 atas dan bawah di Tableau?

Urutkan bagan dalam urutan menurun dengan mengklik ikon Sortir pada bilah alat.Seret bidang 'Pelanggan Menguntungkan Top/Bottom Top/Bottom' di atas ke filter dan pilih 'Pelanggan Top 10 Menguntungkan' dan 'Pelanggan Menguntungkan 10 Bawah' masing -masing.

Bisakah kita menampilkan lima penjualan teratas dan terakhir dalam tampilan yang sama?

Bagaimana Anda bisa menampilkan penjualan lima teratas dan terbawah dalam tampilan yang sama?Anda dapat melihat penjualan lima dan lima terbawah dengan bantuan fungsi -fungsi ini: Seret 'Nama Pelanggan' ke Row dan Penjualan ke kolom. Jumlah (Penjualan) dalam urutan menurun.Drag 'customer name' to row and sales to the column. Sort Sum(sales) in descending order.