5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak sekali kemampuan yang harus kamu kantongi terlebih dahulu, misalnya kemampuan bersosialisasi dengan baik, kemampuan menyampaikan dan mendengarkan berbagai pendapat, serta mengambil keputusan. Bahkan ketika kamu sudah berhasil menduduki posisi penting di kantor dan memimpin tim kerjamu, kamu masih harus belajar banyak dari orang lain dan pengalamanmu sendiri. Selain belajar dari orang lain dan pengalamanmu, kamu juga bisa mempelajari kepemimpinan dari buku-buku inspiratif ini lho, Bela.  

1. How to Win Friends and Influence People in the Digital Age oleh Dale Carnegie, IDR 63.750

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Di era digital ini, tak heran jika banyak orang kesulitan memosisikan diri sebagai seorang pemimpin. Perubahan terjadi begitu cepat sehingga sebagai pemimpin, kamu harus selalu menyesuaikan strategi dan pendekatanmu bahkan dalam hitungan hari. Nah, buku ini membahas berbagai cara menaklukkan tantangan modern dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.  

2. Steve Jobs oleh Walter Isaacson, IDR 367.000

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Siapa yang tak kenal dengan sosok CEO Apple sukses satu ini? Biografi yang disetujui oleh mendiang Steve Jobs sendiri ini adalah hasil wawancara dan pengamatan pribadi penulis selama tiga tahun. Penulis mengungkapkan rahasia-rahasia Steve Jobs dalam memimpin perusahaannya yang penuh dengan inovasi dan ide.  

3. Youth Leadership: Kiat Pemuda Dalam Menanam Jiwa Kepemimpinan Sejak Usia Dini oleh Alwan Hafizh, IDR 49.300

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Jangan takut menjadi pemimpin di usia muda. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh Alwan Hafizh dalam Youth Leadership. Buku ini sarat dengan nilai-nilai kepemimpinan yang sudah harus kita tanamkan sejak dini agar bisa menjadi pemimpin berintegritas. Selain itu, buku ini juga sangat mudah dibaca dan dipahami karena pembagian strukturnya yang jelas, 

4. The Maxwell Daily Reader oleh John C. Maxwell, IDR 63.750

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Penulis best-selling ini mengajak kita untuk mempraktekkan kepemimpinan yang rendah hati dan penuh tanggung jawab, yaitu yang mau melakukan tindakan nyata, bukan memberikan omong kosong dan perintah belaka. Terlebih lagi, buku ini juga mengajarkan kita bahwa kepemimpinan yang seperti ini harus terus menerus dilatih setiap hari. 

5. Onward: Bagaimana Starbucks Bertahan Hidup​ oleh Howard Schultz, IDR 100.300

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Kalau kamu bertanya-tanya bagaimana caranya gerai kopi yang satu ini bisa begitu sukses merambah pasar internasional, buku ini menawarkan jawabannya. Ditulis sendiri oleh CEO Starbucks, kamu akan belajar banyak soal cara cerdas untuk bangkit dari krisis dan menghadapi tantangan sebagai seorang pemimpin. 

Nah, jangan bilang kamu adalah seorang pemimpin kalau belum membaca buku-buku di atas ya, Bela. Kalau kamu punya rekomendasi buku kepemimpinan lain yang harus Popbela baca, tinggalkan judulnya di bagian komentar, ya. Selamat membaca!

BACA JUGA: Beruntung Banget! Begini Ramalan Kesuksesan Karier di Tahun 2018 Berdasarkan Zodiakmu

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Ilustrasi Buku Credit: pexels.com/Florencia

Fimela.com, Jakarta Di usia yang tidak muda lagi membuat sebagian milenial melakukan berbagai cara untuk self improvement yaitu dengan mengikuti kursus atau membaca buku. Hal ini dilakukan agar mendapatkan padangan hidup yang sesuai dengan kriteria.

Self improvement merupakan pengembangan diri yaitu dengan melakukan investasi pada diri sendiri agar dapat mengontrol atau mengendalikan diri kita dengan sangat baik dan efektif.

Selain itu self improvement juga dilakukan untuk memaksimalkan segala potensi yang ada dalam diri sehingga dapat menjadi generasi milenial yang memiliki pribadi yang luar biasa dan dapat bertahan. Salah satu karakter yang perlu kamu bangun ialah karakter kepemimpinan. 

Untuk itu, berikut Fimela.com akan membagikan 5 rekomendasi buku kepemimpinan yang wajib kamu miliki. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Start With Why

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Foto Buku Start With Why Credit: goodreads.com

Rekomendasi buku kepemimpinan yang pertama ialah buku yang ditulis oleh Simon Sinek berjudul 'Start With Why'. Buku ini menjelaskan tentang pentingnya kata “mengapa” dalam membangun sebuah bisnis atau organisasi. 

Salah satu kisah yang ditonjolkan dalam buku adalah cerita perjalanan dari Apple Inc tentang pentingnya mengidentifikasi tujuan suatu bisnis, untuk membuat keputusan besar sesuai visi.

Tak hanya itu, ada juga bagian tentang bagaimana para pemimpin berpikir, bertindak, dan berkomunikasi. Kisah dari Steve Jobs, Wright Brothers, hingga Martin Luther King Jr., dikatakan punya cara yang sama untuk membangun organisasi jadi lebih baik dan berbeda.

Leaders Eat Last

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Foto Buku Leaders Eat Last Credit: goodreads.com

Leaders Eat Last masuk dalam jajaran rekomendasi buku kepemimpinan yang wajib kamu miliki karena buku ini akan memberikan insight yang sangat berguna untuk mengembangkan kemampuanmu dalam memimpin. Buku ini mencontohkan kepemimpinan Marinir Amerika Serikat yang mengedepankan prinsip bahwa sebagai komandan hendaknya memperhatikan dahulu bawahannya, atau disebut dengan “officer eat last”.

Sebagai senior dan pemimpin, mereka mendahulukan junior atau anak buahnya untuk merasakan kenyamanan dan kepentingan mereka dahulu. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh Simon Sinek lewat selaku penulisnya. Ia percaya bahwa pemimpin harus memastikan adanya rasa aman di sekeliling kelompoknya. Dengan begitu, mereka akan memiliki rasa saling percaya dan melindungi satu sama lain.

Great Leaders Have No Rules

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Foto Buku Great Leaders Have No Rules Credit: goodreads.com

Buku ini menepis anggapan bahwa kepemimpinan adalah keadikuasaan. Sebagai penulis, Kevin Kruse dalam bukunya mengajarkan cara menjadi pemimpin yang diidamkan oleh pegawai, karyawan, bawahan, sekaligus menjadi pemimpin berprestasi yang diincar semua CEO. Tanpa drama, tanpa stres, tanpa bekerja sampai larut malam di kantor.

Tidak hanya itu saja, buku ini juga memberikan pendekatan yang radikal dalam hal kepemimpinan. Segala prinsip dijelaskan lewat contoh nyata serta studi kasus, dan ditunjukkan cara mengaplikasikannya.

Leadership Mastery

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Foto Buku Leadership Mastery Credit: goodreads.com

Sudah bukan rahasia lagi jika nama Dale Carnegie sangat tersohor sebagai pelatih atau motivator pengembangan diri dan lainnya. Ada banyak buku-bukunya yang selalu jadi best seller, termasuk buku yang satu ini, Leadership Mastery.

Singkatnya, buku ini menjelaskan bagaimana seorang pemimpin yang baik, entah itu untuk memimpin orang lain maupun diri sendiri. Dalam buku ini, kamu akan membaca prinsip-prinsip kepemimpinan Dale Carnegie yang terkenal dan takkan pernah berubah, hanya cara penerapannya yang telah berubah.

The Pilot Way: Seni Memimpin Diri, Tim & Organisasi ala Pilot

5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

Foto Buku The Pilot Way: Seni Memimpin Diri, Tim & Organisasi ala Pilot Credit: goodreads.com

Rekomendasi yang kelima yakni, The Pilot Way: Seni Memimpin Diri, Tim & Organisasi ala Pilot yang mengajarkan kemampuan memimpin dengan cara yang unik, tepatnya lewat dunia penerbangan. Penerbangan mengajarkan tentang memandang dan memaknai kehidupan.

Dari fisik pesawat, kita diajarkan untuk hidup seimbang. Dari sisi pilot, kita diajarkan bagaimana cara memegang kendali kehidupan, karena pilot yang profesional tahu bagaimana cara bersikap saat cuaca buruk datang, dan para penumpang bisa selamat.

Tidak seperti buku pada umumnya, buku ini akan mengajak kamu menyelami makna kepemimpinan dan kehidupan dengan perspektif penerbangan, khususnya pada pilot. Disajikan dengan gaya bertutur perspektif tanpa menggurui, buku ini penuh dengan cerita menggelitik, dilengkapi dengan studi kasus dan best practices yang memudahkan kita untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan.

  • 5 buku kepemimpinan terbaik sepanjang masa 2022

What's On Fimela

powered by

5 Apa beda leader dan leadership?

Bila arti leadership adalah sikap kepemimpinan, leader adalah pemimpin. Dengan kata lain bisa diartikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan, kekuatan, dan keterampilan untuk memimpin serta mengarahkan orang lain untuk bersama-sama meraih tujuan dalam bisnis.

5 Langkah kepemimpinan dalam mencapai kepemimpinan yang sukses?

Artikel10 Langkah Menjadi Pemimpin yang Baik dan Efektif Dalam Meraih Kesuksesan.
Membangun komunikasi yang jujur ​​dan terbuka. ... .
Koneksi dengan anggota tim. ... .
Mendorong pertumbuhan pribadi tim dan profesionalisme kerja. ... .
Pertahankan sikap positif. ... .
Ajari karyawan dan tidak sekedar memberi perintah..

Apa saja 3 teori kepemimpinan?

Teori Kepemimpinan yang Harus Anda Ketahui.
Teori Orang Hebat (The Great-man Theory).
Teori Sifat (Trait Theory).
Teori Perilaku (Behavior Theory).
Teori Transaksional atau Teori Manajemen (Transactional Theory of Management Theory).
Teori Transformasional (Transformational Theory).
Teori Situasional (Situational Theory).

Apakah 6 ciri kepemimpinan yang efektif?

Karakter Pemimpin yang Efektif.
Memiliki kemampuan memengaruhi orang lain. ... .
Memiliki transparansi dengan batasan. ... .
Mendorong pengambilan risiko dan inovasi. ... .
Memiliki nilai etika dan integritas. ... .
Bertindak tegas. ... .
6. Selaraskan kenyataan yang sulit dengan optimisme. ... .
Mampu menerapkan nilai (value) dan visi perusahaan..

Saya banyak membaca - dan di semua genre. Dan saya telah menemukan bahwa sementara sebagian besar buku informatif, sangat sedikit yang benar -benar luar biasa. Tetapi beberapa buku berharga yang saya baca selama bertahun-tahun telah terbukti benar-benar mengubah hidup, pikiran dan hati yang berubah-dan yang saya baca berulang kali. Dan sembilan buku yang saya bagikan di sini semua sesuai dengan deskripsi itu.

Sebagai sedikit latar belakang, jika Anda tidak mengenal saya atau pekerjaan saya, saya percaya praktik kepemimpinan tradisional yang terlihat dipamerkan di sebagian besar tempat kerja gagal. Mereka membahayakan orang dan merusak kinerja organisasi secara bersamaan. Dan sudah waktunya untuk melakukan kembali.

Saya percaya perusahaan harus mulai menyewa manajer jenis baru-orang yang mencintai orang lain, menginginkan yang terbaik untuk mereka, memiliki daging untuk melatih dan mengembangkannya, dan tahu bagaimana mendorong kinerja tanpa membunuh roh menghancurkan kesejahteraan siapa pun. Sebagai definisi, saya menyebut ini memimpin dari hati.

Dengan itu sebagai kata pengantar, beberapa buku dalam daftar ini mungkin mengejutkan Anda. Ada beberapa yang jelas, namun tidak ada yang benar -benar buku "kepemimpinan". Tetapi kesembilan akan menginformasikan bagaimana Anda berpikir tentang memimpin orang lain, dan itulah intinya. Kepemimpinan yang sukses saat ini menuntut agar kita memahami bagaimana alam semesta bekerja, bagaimana manusia bekerja - dan bagaimana kita bekerja secara individu. Dan, buku -buku luar biasa ini akan mempercepat pemahaman Anda tentang ketiganya seperti beberapa orang lain yang saya temukan.

Baca terus!

1. & nbsp; & nbsp; & nbsp; pencarian manusia untuk makna, & nbsp; viktor frankl

Tidak ada perintah atau peringkat khusus untuk salah satu buku di daftar ini - tetapi yang ini muncul pertama kali karena suatu alasan. Di podcast saya, saya meminta semua tamu saya untuk menyebutkan satu buku & nbsp; any & nbsp; genre yang mereka yakini “semua orang di dunia harus membaca.” Hebatnya, setelah memproduksi tujuh puluh satu episode, "pencarian manusia untuk makna" & nbsp; dinamai sebagian besar waktu!

Pada musim gugur 1942, psikiater dan ahli saraf Yahudi terkemuka, Viktor Frankl, dikirim ke kamp konsentrasi Nazi bersama keluarganya. Tiga tahun kemudian, kampnya dibebaskan dan dia dibebaskan - tetapi saudara lelakinya, orang tua dan istri hamil semua binasa.

Meskipun mengalami rasa sakit dan kehilangan yang tak terduga, Frankl memiliki keberanian yang menakjubkan untuk menulis buku ini hanya dalam sembilan hari, dan untuk melihatnya diterbitkan kurang dari setahun setelah ia mendapatkan kembali kebebasannya.

Kesimpulan besar Frankl adalah bahwa ketika salah satu dari kita dihadapkan dengan penderitaan besar dalam kehidupan kita, kita dapat & nbsp; memilih bagaimana mengatasinya, menemukan makna di dalamnya, dan bergerak maju dengan tujuan baru. & Nbsp; Frankl bekerja sebagai konselor dan terapis di dalam Perkemahannya, dan mengamati bahwa orang -orang yang menemukan makna dalam keadaan mereka yang paling mengerikan jauh lebih tangguh daripada mereka yang tidak. Sangat sering, itu mendefinisikan siapa yang selamat dari cobaan dan siapa yang tidak.

Frankl mengutip contoh dua pria bunuh diri yang percaya bahwa mereka tidak memiliki apa pun untuk hidup. & Nbsp; "Dalam kedua kasus, itu adalah pertanyaan membuat mereka menyadari bahwa hidup masih mengharapkan sesuatu dari mereka," tulisnya. Bagi seorang pria, anak kecilnya yang tinggal di negara asing. Untuk yang lain - seorang ilmuwan - itu adalah serangkaian buku yang harus ia selesaikan. Berkenaan dengan kedua pria itu, Frankl terkenal menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang akan dapat membuang hidupnya: & nbsp; “Jika dia tahu 'mengapa' untuk keberadaannya, dia akan dapat menanggung hampir semua 'bagaimana.' ”& Nbsp;

Ketika hidup tidak berjalan seperti yang kita harapkan atau rencanakan, itu adalah kecenderungan yang sangat manusiawi untuk menyerah pada korban, dan mengutuk para dewa, kekayaan buruk - dan/atau orang lain. Tetapi Frankl dengan bijak menegaskan bahwa kita benar -benar memiliki pilihan pada saat -saat tentang bagaimana membingkai keadaan kita. & Nbsp; “Antara stimulus dan respons, ada ruang. Di ruang itu adalah kekuatan kita untuk memilih respons kita. Dalam tanggapan kita terletak pertumbuhan dan kebebasan kita. "

One Great Take-Away: & nbsp; Frankl mengingatkan kita bahwa menemukan makna dalam hidup hampir selalu mengharuskan kita mengabdikan diri kita untuk "memberi" daripada "mengambil." & Nbsp; "Semakin banyak orang melupakan dirinya-dengan memberikan dirinya pada tujuan untuk melayani atau orang lain untuk dicintai - semakin manusiawi dia. "Frankl reminds us that finding meaning in life almost always requires that we devote ourselves to “giving” rather than “taking.” “The more one forgets himself – by giving himself to a cause to serve or another person to love – the more human he is.”

2. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; “7 Kebiasaan orang yang sangat efektif,” & nbsp; Stephen R. Covey

Diterbitkan pada tahun 1990, buku ini telah terjual lebih dari 40 juta kopi dalam 40 bahasa yang berbeda. Di dalamnya, Covey membuatnya sangat jelas bahwa sebelum ada di antara kita dapat secara efektif memimpin orang lain, pertama -tama kita harus menguasai diri kita sendiri.

Beberapa tahun yang lalu, Stephen M.R Covey (putra Covey dan juga penulis terlaris), mengatakan kepada saya bahwa ayahnya menghabiskan waktu bertahun -tahun mengajar apa yang nantinya akan menjadi & nbsp; “7 Kebiasaan” & NBSP; kepada anggota gereja dan mahasiswa di Brigham Young University. Hanya setelah Covey Sr. menyempurnakan mereka bahwa ia mulai mengerjakan karya agungnya - sistem kebiasaan yang diinformasikan secara spiritual yang sederhana dan cemerlang:

Kebiasaan 1: Jadilah proaktif & nbsp; 

Sangat terinspirasi oleh karya Viktor Frankl, Covey menggandakan pemahaman bahwa kita masing -masing memiliki tanggung jawab penuh atas kehidupan kita dan tidak dapat membiarkan diri kita dikendalikan oleh keadaan.

Kebiasaan 2: Mulailah dengan akhir dalam pikiran: & nbsp;

Bertanya kepada kami bagaimana kami ingin diingat di pemakaman kami, Covey mengatakan untuk menggunakan jawaban kami sebagai dasar untuk perilaku sehari -hari kami. & NBSP; “Biarkan nilai -nilai Anda mendorong tindakan Anda.”

Kebiasaan 3: mengutamakan hal pertama: & nbsp;

Tersentak dalam kebiasaan ini mungkin merupakan strategi manajemen waktu terbaik yang pernah ditemukan. Dia mendesak kita untuk mengidentifikasi peran kunci yang kita miliki dalam hidup (mis. Sebagai pasangan, orang tua, karyawan, teman dan manajer), dan untuk memprioritaskannya saat membangun kalender harian dan mingguan kita. Dengan begitu, hal -hal yang paling penting bagi kita adalah tidak pernah menjadi belas kasihan yang sepele atau tidak penting.

Kebiasaan 4: Pikirkan Menang/Menang::

Di dunia bisnis, kita semua diajarkan untuk percaya bahwa setiap kali kita menang, orang lain harus kalah. Namun, kebijaksanaan pelawan Covey adalah bahwa jika kita mendekati negosiasi dengan mentalitas yang berlimpah, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, kita akan menemukan selalu ada banyak untuk semua orang - biasanya & nbsp; lebih & nbsp; untuk semua orang.

Kebiasaan 5: Mencari pertama untuk memahami kemudian dipahami:

Cukup: Diagnosis sebelum diresepkan. Dengarkan dengan maksud untuk memahami, bukan dengan maksud untuk membalas.

Kebiasaan 6: Sinergi

Sehubungan dengan kepemimpinan, Covey menekankan bahwa keragaman-orang dan ide-adalah kekuatan besar tim berkinerja tinggi. & NBSP; “Menghormati perbedaan berarti memberi orang kebebasan untuk berpikir, dan untuk mempertimbangkan pandangan mereka sedalam kita,” & NBSP ; Dia berkata. & nbsp; “Perbedaan menunjukkan kepada kita di mana visi kita sendiri tidak lengkap. Mereka membuka jendela ke dunia selain milik kita. ”

Kebiasaan 7: Pertajam gergaji:

& nbsp; “menjaga alat yang tajam berlaku tidak hanya untuk instrumen fisik, tetapi juga untuk diri kita sendiri,” kata Covey. & Nbsp; dan pada saat begitu banyak dari kita merasa terbakar dan tidak seimbang, kita diingatkan tentang pentingnya habituating Kegiatan yang mendukung kesejahteraan fisik, mental, sosial-emosional dan spiritual kita.

One Great Take-Away: & Nbsp; Covey mengatakan & nbsp; hubungan kita dengan orang lain analog dengan "rekening bank emosional," dan berapa banyak kepercayaan yang kita peroleh dari orang lain didasarkan pada saldo rekening itu kapan saja. kebaikan, menepati janji dan ekspresi apresiasi adalah semua deposit. Perilaku yang tidak baik, melanggar janji, dan menerima orang -orang begitu saja adalah penarikan. Overdraw akun emosional Anda dengan seseorang dan mendapatkan kembali kepercayaan mereka mungkin terbukti tidak mungkin.Covey says our relationship with others is analogous to an “emotional bank account,” and how much trust we earn from others is based on the balance of that account at any point in time. Acts of kindness, keeping promises and expressions of appreciation are all deposits. Unkind behavior, breaking promises and taking people for granted are all withdrawals. Overdraw your emotional account with someone and regaining their trust may prove impossible.

3. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; Mindset: The New Psychology of Success, & nbsp; Carolyn Dweck Carolyn Dweck

Memanfaatkan 20 tahun dari penelitiannya sendiri, profesor Universitas Stanford, Carol Dweck, membuktikan bahwa kepercayaan yang kita miliki tentang diri kita sendiri & nbsp; “Sangat mempengaruhi cara kita menjalani hidup kita dan sering menentukan apakah kita menjadi orang yang kita inginkan dan mencapai hal -hal yang kita lakukan nilai."

Dan kesuksesan kami, ia menemukan, sebagian besar bermuara pada apakah kami percaya kualitas dan sifat kami diukir di atas batu ("mindset tetap") atau dapat dibudidayakan dan ditingkatkan melalui upaya pribadi ("pola pikir pertumbuhan").

Tom Wolfe, in & nbsp; “The Right Stuff” & Nbsp; menggambarkan sekelompok pilot militer elit yang dengan bersemangat merangkul pola pikir tetap. Setelah lulus satu tes yang ketat, mereka mulai melihat diri mereka sebagai istimewa - orang yang lahir lebih pintar dan lebih berani daripada yang lain. Tapi Chuck Yeager, pahlawan buku yang juga merupakan pilot pertama dalam sejarah yang terbang lebih cepat dari kecepatan suara, memohon berbeda. & Nbsp; “tidak ada yang namanya pilot kelahiran alami,” & nbsp; katanya . “Apa pun bakat atau bakat saya, menjadi pilot yang mahir adalah kerja keras, benar -benar pengalaman belajar seumur hidup. Pilot terbaik terbang lebih dari yang lain, itu sebabnya mereka yang terbaik. "

Wawasan Dweck yang mengesankan adalah bahwa sementara orang cenderung menghargai endowmen alami atas kemampuan yang diperoleh - & nbsp; “Kami menghormati alam” & nbsp; — & nbsp; pencapaian yang benar -benar hebat adalah hasil dari pembelajaran yang berkelanjutan, memperluas diri dan percaya bahwa kegagalan tidak akan menentukan kami . & nbsp; “Orang dengan pola pikir pertumbuhan tahu bahwa butuh waktu untuk potensi untuk berbunga.”

Apa yang saya sukai dari buku ini benar -benar aplikasi untuk kepemimpinan. Saya tidak bisa memberi tahu Anda berapa kali dalam karir saya ketika saya mewarisi tim baru dan diberitahu oleh manajer yang berangkat bahwa orang -orang tertentu tidak dapat tumbuh lebih jauh atau berkontribusi di tingkat yang lebih tinggi. Tetapi para pemimpin yang berpikiran berkembang mulai dengan keyakinan pada potensi manusia, perkembangan dan pembinaan. Mereka percaya potensi sejati siapa pun tidak diketahui dan tidak diketahui - & nbsp; "bahwa tidak mungkin untuk meramalkan apa yang dapat dicapai dengan gairah, kerja keras, dan pelatihan bertahun -tahun."

Satu take-away yang hebat: “Anda harus menerapkan diri Anda untuk menjadi sedikit lebih baik. Dengan menerapkan diri Anda pada tugas menjadi lebih baik, selama periode waktu Anda akan menjadi & nbsp; banyak & nbsp; lebih baik. " ~ & nbsp; John WoodenYou have to apply yourself to becoming a bit better. By applying yourself to the task of becoming better, over a period of time you will become a lot better.” ~ John Wooden

4. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; “Give and Take,” & nbsp; Adam GrantGive And Take,” Adam Grant

St. Francis dari Assisi terkenal mengatakan bahwa & nbsp; “Karena itu adalah dalam memberikan yang kami terima,” & nbsp; dan itu benar -benar ide yang merupakan inti dari sebagian besar tradisi spiritual: jika Anda memfokuskan perhatian dan energi Anda untuk membuat perbedaan dalam kehidupan kehidupan Orang lain, kesuksesan Anda akan mengikuti secara alami.

Tetapi butuh profesor sekolah bisnis Wharton-dengan data-untuk meyakinkan secara rasional orang-orang sinis dalam bisnis untuk memperluas pandangan mereka tentang keberhasilan untuk memasukkan berkontribusi pada kesejahteraan dan pertumbuhan orang lain-tidak hanya untuk pencapaian masing-masing. Menggerakkan kembali ke Stephen Covey yang mendesak kita untuk berpikir "win-win," penelitian Grant membuktikan bahwa kedermawanan terhadap orang lain-memberi kepada orang lain dengan cara yang bermakna-sangat sering mengarah pada memenuhi impian kita sendiri tentang kehidupan. & NBSP;

Grant menggambarkan tiga orang yang berbeda di dunia: "pemberi," "pencocokan" dan "pengambil." & Nbsp;

"Pemberi" & nbsp; Berikan untuk memberi. Mereka tidak mengharapkan imbalan apa pun. & Nbsp;Givers” give to give. They expect nothing in return. 

"Pencocokan" & nbsp; diketahui mengatakan "Anda menggaruk punggung saya dan saya akan menggaruk milik Anda." & Nbsp; Ketika mereka memberi kepada seseorang, mereka, dalam kata -kata Marcus Aurelius, & nbsp; “Selalu mencari kesempatan untuk menelepon untuk menelepon itu masuk. "& nbsp;" Anda berutang padaku satu "& nbsp; adalah pemikiran seorang pencocokan.are known to say “you scratch my back and I’ll scratch yours.” When they give to someone, they are, in the words of Marcus Aurelius, “always looking for a chance to call it in.” “You owe me one” is the thinking of a matcher.

"Takers" & nbsp; suka mendapatkan lebih dari yang mereka berikan - mereka meminta bantuan dan jarang membalas. Tujuan mereka adalah untuk maju di setiap pertukaran. like to get more than they give – they ask for favors and rarely reciprocate. Their goal is to come out ahead on every exchange.

Berdasarkan definisi ini, Grant mengajukan pertanyaan, “Manakah dari tiga orientasi ini yang cenderung menjadi & nbsp; paling tidak & nbsp; berhasil di tempat kerja & nbsp; (melalui ulasan kinerja, promosi, dll.)?” Dan jawabannya adalah bahwa "pemberi" cenderung paling gagal karena mereka terlalu sering fokus membantu orang lain menyelesaikan pekerjaan mereka dengan mengorbankan menyelesaikan sendiri.

Pertanyaan berikutnya adalah “Manakah dari tiga orientasi berikut yang kemudian cenderung menjadi & nbsp; sebagian besar & nbsp; berhasil di tempat kerja?” & Nbsp; dan memiliki jawaban yang mengejutkan. “Seperti yang dikatakan Grant tepat sebelum bukunya diterbitkan, & nbsp;“ 'Pemberi' selalu keluar di atas, tetapi ada satu peringatan. Mereka harus menemukan cara untuk memajukan kepentingan mereka sendiri sambil memberi kepada orang lain. ”& Nbsp; Intinya adalah bahwa kita semua dapat mementingkan diri sendiri dan yang lain tertarik pada saat yang sama-dan, memang, kita harus.

One Great Take-Away: & NBSP; Karma itu nyata. Memberi membangun hubungan yang lebih dalam yang mengarah pada peluang yang tidak terduga. Orang -orang yang menaruh minat terbaik dari tim terlebih dahulu paling dihargai oleh anggota tim lainnya. Alam semesta selalu mencerminkan kembali apa pun yang Anda lakukan.Karma is real. Giving builds deeper relationships that lead to unexpected opportunities. People who put the best interests of the team first are most valued by the rest of the team. The universe always mirrors back whatever you do.

5. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; kekuatan sekarang, & nbsp; eckart tolle

Tesis utama buku Eckart Tolle adalah bahwa memikirkan penyesalan tentang masa lalu, dan mengkhawatirkan masa depan, membawa kita menjauh dari satu -satunya momen yang sepenuhnya tersedia bagi kita untuk mengambil tindakan yang bermakna - sekarang. Pengamatan Tolle yang menusuk adalah bahwa kita manusia terlalu sering membiarkan masa lalu dan masa depan meracuni dan mengalihkan perhatian kita dari masa kini. Dan dia membuatnya dengan tegas bahwa ketika salah satu dari kita dihadapkan dengan masalah dan tantangan, strategi terbaik kita adalah selalu menghadapinya pada saat itu. & NBSP;

Katakanlah Anda memimpin proyek besar yang tiba -tiba dihadapkan pada penundaan. Jika Anda menyukai kebanyakan manusia, pikiran Anda maju cepat ke depan - dan mulai mengkhawatirkan - masa depan, dan semua konsekuensi yang dibayangkan yang akan datang dari tidak menyelesaikan hal -hal tepat waktu. Tetapi semua rasa sakit dan penderitaan yang kita alami ketika merenungkan masa depan yang gelap seperti itu sebagian besar dapat dihindari dengan mengambil semua tindakan yang perlu diambil pada saat itu.

Buku ini juga tentang bagaimana fungsi pikiran kita dan dampak negatif dari ego kita. Jika tidak ditonton, tidak terkendali, dan tidak dikelola, suara di kepala kita diizinkan untuk mengendalikan pikiran kita (dan tindakan kemudian) tanpa sepengetahuan kita. Obat untuk ini adalah "perhatian," di mana kita menyadari pikiran yang menyabot dan didorong oleh rasa takut yang sering kita dengar adalah suara ego, bukan milik kita.

Ketika rata -rata orang memainkan permainan golf atau tenis, mereka akan sering membiarkan ingatan akan bidikan buruk merusak tembakan mereka berikutnya - bahkan sisa permainan mereka. Tetapi ketika kita mengamati juara seperti Tiger Woods atau Roger Federer memainkan game -game ini, sebagian besar kebesaran mereka adalah bahwa mereka dapat mengakui tembakan buruk dan kemudian langsung melepaskannya dan melanjutkan. & NBSP;

Itulah jenis penguasaan yang bisa kita capai. Dan itu adalah jenis pola pikir yang kita semua butuhkan untuk menghadapi tekanan dan kemunduran kehidupan kerja kita sehari-hari.

One Great Take-Away: Terima apa itu, lalu bertindak. Tolle mengatakan apa pun yang dikandung saat ini, & nbsp; “Selalu bekerja dengannya, bukan menentangnya. Jadikan teman dan sekutu Anda, bukan musuh Anda. Ini secara ajaib akan mengubah seluruh hidup Anda. ”: Accept what is, then act. Tolle says whatever the present moment contains, “always work with it, not against it. Make it your friend and ally, not your enemy. This will miraculously change your whole life.”

6. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; Izin untuk merasakan: Membuka kunci kekuatan emosi, & nbsp; marc brackett

“Emosi kita adalah bagian besar - mungkin bagian terbesar - dari apa yang membuat kita menjadi manusia. Namun kita menjalani hidup mencoba berpura -pura sebaliknya. "

Marc Brackett dari Universitas Yale membuat pernyataan ini saat ia meluncurkan bukunya, dan itu adalah sepotong kebijaksanaan yang ditolak atau diabaikan oleh banyak manajer tempat kerja. Meskipun kami lebih suka percaya bahwa manusia adalah makhluk yang sepenuhnya rasional, kebenarannya adalah semua orang, termasuk yang kami kelola, sebagian besar termotivasi oleh perasaan dan emosi mereka.

Sampai kebanyakan psikolog tahun 1980 memandang emosi sebagai kebisingan asing, statis yang tidak berguna. "Perasaan kita memperlambat kita dan menghalangi kita untuk mencapai tujuan kita." & Nbsp; kita semua telah mendengar pesan ini dan bahkan mengekspresikannya sendiri. & Nbsp; "Jangan peka." “Berhenti & nbsp; fokus pada dirimu sendiri.” “Waktu untuk Bergerak.” & Nbsp; tetapi & nbsp; Pada tahun 1990, dua psikolog Harvard memperkenalkan teori formal pertama kecerdasan emosional. Dan mereka menyatakan bahwa sebagian besar tugas hidup dipengaruhi oleh emosi. & Nbsp; “Emosi memberi orang tujuan, & nbsp; prioritas dan fokus pada pemikiran mereka. Mereka memberi tahu kami apa yang harus dilakukan dengan pengetahuan dan memotivasi kami untuk bertindak. "

Dari sudut pandang saya, & nbsp; pesan ini belum masuk dalam bisnis atau & nbsp; tepat & nbsp; diterapkan pada bagaimana kami memimpin dan mengelola karyawan kami. Buku ini & nbsp; memberi kita peta jalan untuk mengenali, memahami, menavigasi, dan lebih efektif menguasai emosi kita - belum lagi orang lain di sekitar kita. Khususnya, wawancara podcast saya dengan Brackett adalah salah satu episode yang paling banyak diunduh.

One Great Take-Away: Emosi positif dan negatif menyebabkan reaksi fisiologis yang berbeda di dalam tubuh dan otak kita, melepaskan bahan kimia kuat yang, pada gilirannya, mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental kita. Jangan pernah lupa bahwa manusia digerakkan untuk berkembang dengan emosi positif.: Positive and negative emotions cause different physiological reactions within our bodies and brains, releasing powerful chemicals that, in turn, affect our physical and mental well-being. Never forget that humans are hardwired to thrive on positive emotions.

7. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; Organisasi yang tak kenal takut: & nbsp; menciptakan keselamatan psikologis di tempat kerja, & nbsp; Amy C. Edmondson

Para peneliti di Google mencurahkan lima tahun untuk mengidentifikasi kesamaan dari semua tim berkinerja tinggi, akhirnya membuktikan bahwa mereka berbagi lima kualitas utama. Dan dari mereka, "Keselamatan Psikologis," adalah keseluruhan yang paling penting dinamis.

Google baru kemudian menemukan bahwa Profesor Sekolah Bisnis Harvard, Amy Edmondson, memulai sepuluh tahun untuk penelitian ini, dan telah menjadi salah satu pakar dunia tentang topik tersebut.

Sementara banyak manajer tempat kerja percaya bahwa ketakutan adalah motivator yang kuat dari kinerja karyawan, Edmondson memberi tahu kita bahwa & nbsp; “Ketakutan adalah musuh manusia yang berkembang.” & Nbsp; “Tidak ada gairah Edmond Burke di abad ke -18 & nbsp; & nbsp; pikiran semua kekuatan akting dan penalaran sebagai ketakutan. ”

Jika rasa takut merusak kesejahteraan dan efektivitas manusia, Edmondson berpendapat bahwa merasa aman secara psikologis (dan, secara inheren, aman secara emosional) adalah apa yang memungkinkan manusia untuk tampil secara optimal dalam pekerjaan mereka. Dan dengan cara itu berarti manajer telah menciptakan iklim di mana orang merasa nyaman menjadi diri mereka sendiri, mengekspresikan diri dan mengambil risiko interpersonal. Seperti yang pernah dijelaskan oleh Bartleby di The Economist, & NBSP; "Ini setara dengan proses 'lean manufacturing' Toyota yang memungkinkan pekerja yang melihat masalah diizinkan untuk menghentikan garis."

Dalam tim dengan keselamatan psikologis yang tinggi, rekan tim merasa yakin tidak ada yang akan mempermalukan atau menghukum mereka karena mengakui kesalahan, mengajukan pertanyaan atau menawarkan ide baru. Dan kenyataannya, dibutuhkan banyak pengetahuan kepemimpinan dan kemauan untuk menciptakan budaya tim seperti ini. Amy Edmondson menunjukkan jalan kepada kita.

One Great Take-Away: Sebuah jajak pendapat Gallup 2017 hanya menemukan 3-in-10 karyawan yang sangat setuju dengan pernyataan itu, & nbsp; “Pendapat saya diperhitungkan.”: A 2017 Gallup poll found only 3-in-10 employees strongly agreed with the statement, “my opinions count.”

8. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; autobiografi yogi, & nbsp; paramahansa yogananda

Sebelum pendiri Apple, Steve Jobs, meninggal satu dekade yang lalu, ia merencanakan setiap detail dari layanan pemakamannya. Dia melangkah lebih jauh dengan membeli setiap peserta hadiah perpisahan yang telah dia kirimkan dan dibungkus. Di dalam setiap kotak ada salinan & nbsp; “Autobiografi Yogi.”

Perhatian semacam itu menunjukkan bahwa Jobs jelas ingin meninggalkan teman -teman, keluarga, dan mantan kolega dengan satu sepotong kebijaksanaan terakhir untuk direnungkan saat ia meninggalkan planet ini. Dan tanpa kebetulan, itu adalah gagasan yang memainkan peran mendalam dalam keberhasilannya sendiri yang tidak umum: & nbsp; intuisi adalah hadiah mendalam yang memungkinkan kita untuk melampaui cara kerja pikiran kita. & NBSP; tindakan terakhir Ayub dalam hidup adalah untuk mendesak orang menjadi Lihatlah dunia dari dalam ke luar - karena dia jelas percaya bahwa pengetahuan kita adalah apa yang memberikan akses ke potensi tak terbatas dalam diri kita semua.

Ini juga merupakan buku tentang kekuatan meditasi, tetapi deskripsi Swami tentang perjalanan spiritualnya sendiri, bersama dengan orang -orang dari para tuan yang mengajarinya, adalah apa yang sangat mengubah pemahaman kita tentang dunia yang kita tinggali. Ini mistis, mencengangkan dan mencerahkan semua sekaligus. Dan ada wawasan yang menakjubkan tentang kehidupan dan kesejahteraan sejati di setiap halaman. “Kebahagiaan adalah pekerjaan orang dalam; itu tidak dapat ditemukan secara eksternal. "& nbsp;" terlihat ketakutan di wajah dan itu akan berhenti mengganggu Anda. " “Kelima indera kami bukan satu -satunya pengetahuan kami.” “Intuisi adalah bimbingan jiwa yang muncul secara alami dalam diri manusia selama contoh ketika pikirannya tenang.”

Sementara saya sangat berjuang untuk melengkapi buku saya sendiri, saya berkendara pada suatu hari Minggu untuk berkeliling Yogananda's Encinitas, California Hermitage di mana ia menulis otobiografinya. Ruang tulisnya telah dilestarikan persis saat dia meninggalkannya hampir tujuh puluh lima tahun yang lalu, dan energinya tetap berada di ruang angkasa. Sebut saja apa yang Anda mau, tetapi ketika saya pulang setelah itu, saya merasa sangat terinspirasi. Dan saya memanfaatkan perasaan itu - dan, saya percaya, semangatnya - untuk menyelesaikan apa yang saya takuti saya tidak bisa.

Ketika Steve Jobs meninggal, otobiografi Yogananda adalah satu -satunya buku yang ditemukan di iPad -nya. Mantan Beatle, George Harrison, pernah berkata, tanpa buku ini, & nbsp; "Saya tidak ingin hidup."

One Great Take-Away: & nbsp; Bangun kepercayaan pada apa yang tidak dapat Anda lihat dalam hidup, tetapi ketahuilah dalam hati Anda untuk menjadi kenyataan. Perhatikan kebetulan dan terbuka untuk orang -orang baru yang muncul. Baca buku -buku yang jatuh dari rak atau tiba -tiba muncul. Semesta berkonspirasi untuk membantu Anda tumbuh dan memenuhi misi Anda ketika Anda terbuka untuk dukungannya. Build trust in what you cannot see in life, but know in your heart to be true. Pay attention to serendipity and be open to new people who show up. Read the books that fall off the shelf or suddenly appear. The universe conspires to help you grow and fulfill your mission when you’re open to its support.

9. & nbsp; & nbsp; & nbsp; & nbsp; The Splendid and the Vile: A Saga of Churchill, Family and Defiance selama Blitz, & nbsp; Erik Larson

Dinamakan "salah satu buku terbaik tahun 2020" oleh koran -koran yang tak terhitung banyaknya - dan sebuah buku yang memberi peringkat A & NBSP; NY Times & NBSP; buku terlaris selama hampir setahun - “The Splendid and the Vile” & nbsp; berfokus pada tahun pertama Winston Churchill sebagai perdana menteri Inggris. & nbsp; “Ini adalah tahun yang mana Churchill, bulldog rokok cerutu yang kita semua tahu, ketika dia membuat semua pidatonya yang terkenal dan menunjukkan kepada dunia seperti apa keberanian dan kepemimpinan,” & nbsp; menulis Larson.

Pada hari pertama Churchill di tempat kerja, Hitler menyerbu Belgia dan Belanda. Polandia dan Cekoslowakia sudah jatuh, dan evakuasi Dunkirk hanya dua minggu lagi. Selama dua belas bulan ke depan, Hitler akan melakukan kampanye pemboman tanpa henti yang akan membunuh 45.000 orang Inggris. Dan terserah Churchill untuk menjaga negaranya sendiri bersatu dan penuh harapan ketika mencoba meyakinkan Presiden Franklin Roosevelt dan Amerika untuk sekutu dengan Inggris dan negara -negara Barat lainnya untuk memenangkan Perang Dunia II.

Bayangkan menghadapi salah satu tantangan itu sebagai pemimpin.

Sebelum dinobatkan sebagai Perdana Menteri, Churchill adalah pahlawan perang dan telah menjadi perwira angkatan laut top Inggris, serta anggota parlemen. Jadi, dia pasti memiliki pengalaman profesional yang luar biasa. Tetapi apa yang menjadikan Churchill salah satu pemimpin paling terkenal di abad ke -20 & nbsp; adalah bahwa ia siap saat ini. Mengetahui bahwa dia pasti menghadapi krisis serius dalam karier kepemimpinannya, dia menghabiskan bertahun -tahun mempersiapkan momen itu. Setelah menjadi Perdana Menteri, Churchill berkata, & nbsp; “Saya merasa seolah -olah saya sedang berjalan dengan Destiny dan bahwa semua kehidupan masa lalu saya telah persiapan untuk jam ini dan persidangan ini.”

Sebagai manusia, Churchill memiliki banyak kekurangan; Tetapi pada saat krisis yang mendalam ini, dia bersedia dan mampu melangkah. Dia bekerja tanpa lelah, mengelola detailnya, membuat panggilan keras dan sangat menginspirasi warga negara -negaranya melalui pidato indah yang menghormati & nbsp; mereka & nbsp; keberanian. & Nbsp; Dia menunjukkan sifat kepemimpinan yang mencolok: naluri untuk membuat orang lain merasa lebih rendah, lebih kuat - bahkan tak terkalahkan. Pada jam terbaiknya sebagai seorang pemimpin, ia membuat semua orang di sekitarnya merasa percaya diri. & Nbsp; Karena alasan ini, Churchill adalah pemimpin dari semua era yang paling saya kagumi.

Pikiran terakhir

Saya penulis buku tentang hak Anda yang telah diajarkan di 9 universitas Amerika. Dan podcast "Lead from the Heart" saya memiliki audiensi di 156 negara. Saya mengundang Anda untuk memeriksanya serta terhubung dengan saya secara pribadi. Anda dapat menemukan saya di sini di LinkedIn, di Twitter (@markccrowley) dan di situs web saya, www.markccrowley.comwww.markccrowley.com

PS: Jika Anda memiliki buku favorit, Anda percaya setiap pemimpin harus membaca - dan itu tidak membuatnya dalam daftar saya - silakan bagikan nama dengan saya. Saya dapat melakukan edisi kedua! please share the name with me. I may do a second edition!

Apa buku kepemimpinan terbaik untuk dibaca?

Apa buku terbaik tentang kepemimpinan untuk dibaca?..
Pemimpin makan terakhir oleh Simon Sinek ..
Bersandar oleh Sheryl Sanderson ..
21 Hukum Kepemimpinan yang Tidak Dapat Ditolak oleh John C. ....
Berani memimpin oleh Brené Brown ..
Pemimpin Mentor oleh Tony Dungy ..
Pemimpin Minoritas oleh Stacey Abrahms ..
Hal yang sulit tentang hal -hal sulit oleh Ben Horowitz ..

Apa buku terbaik untuk menjadi manajer yang baik?

Di bawah ini adalah 9 buku teratas yang direkomendasikan ProofHub setiap manajer harus dibaca:..
Bagaimana memenangkan teman dan mempengaruhi orang ..
21 hukum kepemimpinan yang tidak dapat disangkal ..
Seni perang ..
7 Kebiasaan orang yang sangat efektif ..
Bagus sampai bagus ..
Leadership..
Manajer satu menit ..
Eksekutif yang efektif ..

Mengapa Anda harus membaca buku kepemimpinan?

Salah satu alasan paling penting untuk membaca buku kepemimpinan adalah Anda dapat mengambil pelajaran yang telah Anda pelajari dan kemudian menerapkannya pada diri sendiri.Sederhananya, untuk memimpin orang lain secara efektif, Anda perlu memimpin diri Anda terlebih dahulu.you can take the lessons you've learned and then applying them to yourself. To put it simply, in order to lead others effectively, you need to lead yourself first.

Berapa banyak buku kepemimpinan di luar sana?

Menurut survei baru -baru ini, ada lebih dari 15.000 buku tentang kepemimpinan di media cetak.more than 15,000 books on leadership in print.