100 wanita teratas di fintech 2022

JAKARTA, duniafintech.com – Berita fintech hari ini akan mengulas tentang perawatan kecantikan kini menjadi kebutuhan setiap orang, baik wanita maupun pria, dan sudah bisa mengunakan fintech (financial teknologi).

Jenis perawatan yang ditawarkan klinik kecantikan pun beragam dan menarik perhatian untuk dicoba. Indodana PayLater bersama Estetiderma Skin Clinic memberikan kemudahan bagi para pelanggan setia dan baru untuk bisa melakukan perawatan kecantikan.

Baca juga: Berita Fintech Hari ini: Kanal Digital Kembangkan UMKM Daerah

Perawatan yang ditawarkan kali ini adalah Retinol Peel, sebuah perawatan peeling level dasar yang cocok dicoba untuk yang belum pernah melakukan perawatan medical peeling. Perawatan Retinol Peel memberikan beragam manfaat bagi kulit wajah, seperti, dapat mengeringkan jerawat dan komedo, mencerahkan kulit kusam dan menghaluskan tekstur kulit.

Baca juga: Berita Fintech Hari ini: Literasi Keuangan Generasi Muda itu Penting

Indodana menawarkan diskon 50 persen dengan maksimum potongan Rp75.000 dan minimum transaksi Rp100.000. Pengguna Indodana bisa mendapatkan keuntungan tersebut dengan menggunakan kode promo IDBARU.

“Indodana PayLater bangga bisa bekerjasama dengan Estetiderma Skin Clinic yang telah lama ada di Indonesia. Diskon yang Kami berikan dapat memudahkan sekaligus memberikan keuntungan bagi pengguna Indodana dan pelanggan setia Estetiderma Skin Clinic untuk melakukan perawatan kecantikan.” kata Director Indodana, Jerry Anson.

“Dari kerja sama ini, Kami harap bisa memberikan promo – promo lainnya kepada para pengguna Indodana PayLater dan pasien Estetiderma Skin Clinic,” tambah Jerry.

100 wanita teratas di fintech 2022

Keuntungan tersebut bisa didapatkan di seluruh gerai Estetiderma Skin Clinic yang ada di Jabodetabek dan Cirebon, dengan hanya menggunakan promo dari Indodana PayLater.

“Estetiderma Skin Clinic menyambut baik kerja sama dengan Indodana PayLater yang dapat menguntungkan para pasien klinik Kami. Perawatan Retinol Peel yang Kami tawarkan ini dapat membantu para pasien yang ingin melakukan perawatan wajah, cocok untuk permasalahan kulit berjerawat, kusam/flek hitam dan menua,” kata Direktur Estetiderma Skin Clinic, Dr. Liza Widjaja.

Sekian ulasan berita fintech hari ini. Semoga bisa bermanfaat ya!

Baca juga: Berita Fintech Hari ini: Kolaborasi Amartha & BPR Jatim Kembangkan UMKM

Pemenang pertama mendapatkan hadiah Umroh dari Amartha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amartha, perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending (p2p lending) mengadakan 'Pemilihan Perempuan Tangguh Amartha 2018', Penghargaan ini diberikan untuk memberikan apresiasi kepada pengusaha mikro perempuan di Indonesia.

Pada Oktober 2018, Amartha telah menyeleksi para nominasi terdiri dari 10 pengusaha mikro perempuan yang merupakan mitra usaha Amartha. Mereka adalah 10 perempuan tangguh yang tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pendiri dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatkan pemilihan Perempuan Tangguh Amartha merupakan wujud apresiasi terhadap pengusaha mikro perempuan di desa yang telah berhasil menjadi perempuan tangguh dan mandiri secara ekonomi. "Ini merupakan salah satu wujud kepedulian Amartha terhadap inklusi keuangan di Indonesia,” kata dia.

Andi mengatakan, 100 persen mitra usaha Amartha adalah perempuan karena kami memahami bahwa pembangunan yang sustainable harus memperhatikan kesetaraan gender. Hal penting yang dilakukan oleh Amartha adalah melakukan pelatihan literasi keuangan dan memberdayakan mereka secara ekonomi untuk mempersiapkan keluarga yang lebih sejahtera.

“Amartha secara proaktif berpartisipasi dalam pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat. Amartha berkomitmen mengurangi angka kemiskinan melalui akses pembiayaan untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” tutup Andi.

Sepuluh pengusaha mikro perempuan tersebut bergerak di usaha perdagangan, perkebunan dan perikanan. Mereka adalah Ade Sholihah (usaha bubur ayam) dari Tanjung Siang, Agus Tiningsih (usaha toko kelontong) dari Sukorejo, Apsiah (usaha ikan cupang) dari Ciseeng, Lilis (usaha pembuat golok) dari Ciseeng, Marnah (usaha kuliner) dari Kemang, Nia Sutiah (usaha kuliner) dari Pegaden, Nurjanah (usaha toko kelontong) dari Kemang, Ririn (usaha gula kelapa) dari Sukorejo, Sri Suwarni (usaha kuliner) dari Jatinom, dan Suyanti (usaha toko kelontong) dari Tanjung Siang.

Adapun tiga perempuan tangguh yang terpilih yakni Ade Sholihah sebagai pemenang pertama mendapatkan hadiah Umroh, Sri Suwarni sebagai pemenang kedua mendapatkan hadiah sebesar Rp 5 juta dan Apsiah sebesar Rp 3 juta. Mereka merupakan pengusaha mikro perempuan terbaik dari mitra usaha Amartha yang telah berhasil mandiri dan memberikan dampak di desanya.

“Kami telah memberikan hadiah utama umroh kepada ibu Ade yang merupakan seorang ibu yang memiliki usaha bubur dan bakso. Dia berhasil mengembangkan usahanya serta memberikan dampak di desanya. Bahkan, dia berhasil menyekolahkan anaknya hingga kuliah melalui usaha tersebut,” ujar Andi.

Ade bersyukur bahwa dirinya berhasil mendapatkan juara pertama. Mulanya, dia terkejut saat terpilih masuk nominasi Amartha Perempuan Tangguh Awards 2018. Dia tak pernah menyangka terdaftar nominasi serta memenangkan penghargaan tersebut.

“Alhamdulillah, saya bersyukur dan ucapkan terima kasih untuk Amartha dan terutama untuk para pendana di Amartha. Terima kasih atas kepercayaannya selama ini,” kata Ade.

Selain itu, Apsiah yang telah mengembangkan usahanya sejak 2011 terbantu dengan pembiayaan modal dari Amartha. Dia telah memiliki motor, mobil dan rumah milik sendiri. Awalnya, suami Apsiah masih bekerja dengan pemilik ikan cupang di salah satu toko di Jakarta. Kini, dia telah memiliki dua toko ikan cupang di Jakarta.

“Sekarang saya sudah punya toko di Blok M dan Jatinegara. Rencana ingin punya toko di jalan raya. Saya juga mau tambah ikan hias” kata Apsiah.

Sri Suwarni juga terkejut saat Amartha berkunjung ke rumahnya di daerah Klaten, Jawa Tengah. Saat menerima hadiah tersebut, Suwarni akan mengunakan hadiah tersebut untuk membeli gerobak. “Hadiah uang ini buat saya beli gerobak baru untuk menjual nasi belut,” ucapnya dengan bahagia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Kredit Pintar Punya Siapa?

Vinna Davina - Pemilik di Kredit Pintar - Indonesia | LinkedIn.

Siapa yang mengawasi keberadaan fintech?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 2011 menyiapkan sejumlah regulasi untuk mengatur dan mengawasi perkembangan jenis usaha sektor jasa keuangan yang menggunakan kemajuan teknologi atau disebut Financial Technology (fintech).

Apakah peer to peer lending halal?

P2P lending konvensional menggunakan metode pinjaman uang pada umumnya, yaitu dengan cara memberikan bunga bagi kreditur. Jika dilihat secara syariat, sistem tersebut dianggap tidak halal atau tidak syariah karenamelibatkan riba didalamnya.

Apa itu pinjaman peer

Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016, fintech lending/peer-to-peer lending/ P2P lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi.