Test pcr berapa lama keluar hasilnya

Merdeka.com - Hasil tes real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), kini dapat diketahui dalam 3 jam setelah pengambilan sampel. Namun, tidak semua calon penumpang dapat menikmati layanan ini.

Manajer Area Farmalab Bandara Soetta Yufaiza menjelaskan, layanan pemeriksaan sampel terbaru ini lebih cepat daripada layanan sebelumnya, yakni 1x24 jam. Namun, layanan baru ini hanya untuk calon penumpang dengan kriteria tertentu, salah satunya dengan keperluan mendesak.

"Layanan baru untuk PCR di AHC Bandara Soetta, dengan hasil 3 jam sejak pengambilan sampel khusus bagi penumpang yang telah memiliki tiket penerbangan di hari yang sama," kata Yufaiza, Senin (25/10).

Dia menyebutkan, layanan dengan hasil setelah 3 jam ini untuk pemeriksaan di area drive thru. Persyaratannya, calon penumpang wajib mempunyai tiket terbang pada hari yang sama di atas 6 jam.

Tarif layanan tes PCR dengan hasil 3 jam ini tidak berbeda dengan pemeriksaan reguler atau dengan hasil 1x24 jam. "Harganya sama seperti yang reguler untuk yang hasil 3 jam ini Rp495 ribu," kata Yufaiza.

Dia juga mengimbau agar para calon penumpang yang memiliki tiket penerbangan di hari yang sama dengan keperluan mendesak, agar datang minimal 6 jam sebelum waktu keberangkatan.

"Untuk penumpang yang PCR di Bandara (Soetta) sebaiknya datang 6 jam sebelum terbang," ucap dia.

Sebagai informasi, mulai 24 Oktober 2021, penumpang pesawat diwajibkan membawa hasil negatif RT-PCR yang sampelnya diambil maksimal 2x24 jam serta surat vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. Hal itu sesuai Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 88/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.

Baca juga:
Sandiaga Uno: Kewajiban Tes PCR saat Terbang Sebagai Upaya Persiapan G-20 di Bali
Sandiaga Uno: Syarat PCR Naik Pesawat untuk Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah Berencana Wajib PCR untuk Moda Transportasi Selain Pesawat
Menko Luhut Jawab Kritikan Soal Penumpang Pesawat Wajib Tes PCR
Luhut Sebut PCR Jadi Syarat Naik Pesawat karena Mobilitas Penduduk Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah saat ini kembali mewajibkan pelaku perjalanan untuk menunjukkan tes PCR sebagai syarat perjalanan.  Namun, tak sedikit warga yang mengeluhkan kebingungan saat hendak menunjukkan tes PCR di aplikasi PeduliLindungi mereka. Salah satu permasalahannya adalah hasil tes PCR tidak bisa diinput ke aplikasi PeduliLindungi. Bagaimana agar hasil tes PCR atau antigen keluar di PeduliLindungi? Melansir informasi di indonesiabaik.id, hasil swab antigen dan PCR akan muncul di aplikasi PeduliLindungi jika pemeriksaan dilakukan di laboratorium yang sudah mendapatkan izin Dinas Kesehatan (Dinkes) masing-masing wilayah.  Selain itu, petugas di laboratorium tersebut juga harus menginputkan hasil laboratorium pada aplikasi NAR (New All Record) Kementerian Kesehatan. Namun, apabila seseorang sudah melakukan cek di laboratorium yang terdaftar tetapi hasil swab antigen maupun PCR-nya belum tertera di PeduliLindungi, cobalah terlebih dahulu melakukan cek di website PeduliLindungi (Pedulindungi.id) dengan cara memasukan nama dan NIK nya. Baca Juga: Naik pesawat wajib PCR mulai hari ini, catat tarif PCR di sejumlah maskapai

Cara cek hasil PCR

Salah satu fungsi aplikasi PeduliLindungi yang tidak kalah pentingnya adalah dapat menunjukkan hasil PCR maupun antigen. Tujuan terintegrasinya hasil tersebut di aplikasi PeduliLindungi karena untuk menjamin keaslian dan menghindari pemalsuan surat hasil laboratorium.  Seperti yang diketahui, beberapa waktu belakangan marak terjadi kasus pemalsuan tes PCR berbentuk kertas. Kondisi inilah yang mendorong pemerintah untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai bukti hasil tes PCR.  Untuk mengecek hasil PCR di aplkasi PeduliLindungi cukup mudah.  Pertama, kamu harus melakukan tes PCR di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan.  Kedua, pihak penyelenggara tes PCR akan memasukkan data hasil tes PCR kamu sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Terkait hal ini, kamu harus memastikan dengan benar data NIK, nama lengkap, dan nomor ponsel. Baca Juga: Cara daftar vaksin Covid-19 dan cari lokasi untuk masyarakat umum di PeduliLindungi Ketiga, unduh dan buka aplikasi PeduliLindungi melalui Google Play Store atau App Store. Login dengan menggunakan ponsel yang terdaftar. Keempat, silakan masuk ke menu utama aplikasi PeduliLindungi dan klik 'Paspor Digital' pada bagian bawah peta.  Kelima, kamu bisa langsung mengeklik 'Hasil Tes Covid-19' yang terletak pada bagian atas. Data kamu akan langsung muncul jika data tes PCR sudah diinput.  Kendati demikian, tidak semua tes PCR maupun antigen keluar pada aplikasi PeduliLindungi.  

Selanjutnya: Sertifikat vaksin 1 dan 2 tak juga muncul di PeduliLindungi, lakukan langkah ini

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie


Perlu diketahui bahwa dalam hasil PCR Swab Test tidak hanya negatif dan positif saja, melainkan ada pula kemungkinan hasil inconclusive atau presumptive positif.

Pada pengecekan di laboratorium, materi genetik Virus SARS-CoV-2 ada banyak, kami di Bumame Farmasi menilai materi genetik melalui nilai genetik RdRp dan N-Gene, sesuai ketentuan WHO, minimal 2 materi genetik. Ketika salah satu dari dua target, tetapi tidak keduanya, hadir di atas ambang batas untuk kepositifan, pengujian tersebut dilaporkan sebagai "tidak meyakinkan" atau inconclusive. Ini biasanya terlihat dengan jumlah DNA virus yang rendah. Dalam praktiknya, hasil yang "tidak meyakinkan" harus diperlakukan sebagai kasus dugaan positif COVID dengan viral load yang rendah.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti sampel yang tidak adekuat, virus baru saja masuk ke dalam tubuh atau justru virus hanya sisa sedikit di dalam tubuh, kesalahan dalam pengambilan sampel, atau dalam pemrosesan sampel di laboratorium. Pada kasus ini, kami akan menyarankan Anda untuk mengulang kembali pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Jakarta -

Akun Instagram Bumame Farmasi dihujani keluhan para pengguna layanan laboratorium yang belum menerima hasil tes PCR meski sudah lebih dari 24 jam. Bumame Farmasi lalu memberi penjelasan.

Keluhan-keluhan ini disampaikan di kolom komentar postingan Instagram Bumame Farmasi. Mayoritas mempertanyakan hasil swab yang tidak kunjung keluar setelah menunggu lebih dari 24 jam.

"Saya tes PCR kemarin jam 11.30 WIB sudah lebih dari 24 jam hasil belum keluar. Kembalikan uang saya Rp 275 ribu," tulis salah seorang warganet di akun medsos Bumame Farmasi seperti dilihat, Jumat (4/2/2022).

Hingga berita ini dituliskan, total ada 572 komentar yang tertera dalam unggahan terbaru di akun media sosial Bumame Farmasi. Ratusan komentar tersebut masih mengeluhkan terkait layanan swab dari Bumame Farmasi yang dianggap lama.

"Hasil PCR-ku min. Sudah mau 4 hari, please banget aku butuh," tulis keluhan salah satu netizen.

"Bumame Farmasi hasil PCR ku sudah mau 24 jam nih butuh banget. Semoga segera dikirim," bunyi keluhan lainnya di kolom komentar.

Lewat Instagram Story, Bumame Farmasi kemudian memberikan jawaban. Lewat keterangan tersebut, pihak Bumame Farmasi menyinggung kondisi penyebaran virus Corona yang semakin meninggi beberapa waktu terakhir sehingga berdampak pada layanan swab mereka.

"Pemberitahuan: Seperti yang kita ketahui sejak 1 Januari hingga saat ini, kasus positif mengalami peningkatan 9.800% dan hal ini juga berdampak pada lonjakan volume PCR swab test yang meningkat hingga 5x lipat di Jakarta," bunyi penjelasan Bumame.

Lebih lanjut, pihak Bumame pun berjanji bakal meningkatkan kualitas layanan mereka. Selain itu, Bumame Farmasi turut menyampaikan permintaan maaf terkait keluhan masyarakat perihal layanan swab mereka.

"Fokus utama Bumame saat ini adalah mempertahankan kualitas terbaik untuk memastikan hasil yang diberikan akurat, dan untuk itu kami memohon maaf karena pengiriman hasil akan melebih dari 24 jam. Please, stay home & do you part," katanya.

Simak Video 'Gaduh Bumame soal Tes Covid, Legislator PDIP Minta Polisi Usut':

(ygs/imk)

Jakarta, CNBC Indonesia - Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam. Layanan tes RT- PCR dengan hasil keluar 3 jam ini diperuntukkan khusus bagi penumpang pesawat berangkat di tanggal yang sama dengan tes.

Bagi penumpang berangkat di tanggal berbeda dengan tes, dapat memilih layanan tes RT-PCR dengan hasil keluar 1x24 jam yang juga terdapat di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.

Adapun tidak ada perbedaan harga antara hasil keluar 3 jam dan hasil keluar 1x24 jam, di mana ditetapkan harga saat ini sama-sama Rp495.000 sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/I/2845/2021 Tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Ke depannya kemungkinan akan kembali dilakukan penyesuaian harga, menunggu regulasi dari pemerintah.

President Director of PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan layanan tes RT-PCR di Airport Health Center bertujuan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di transportasi udara.

"Fokus kami di tengah pandemi ini adalah menerapkan protokol kesehatan sesuai regulasi dari pemerintah. Sejalan dengan itu, bandara-bandara AP II berupaya untuk menghadirkan suatu proses dan inovasi untuk memudahkan penumpang pesawat dalam menjalani protokol kesehatan."

"Salah satu upaya dalam menyediakan kemudahan dalam memenuhi protokol kesehatan adalah dengan melalui layanan tes RT-PCR dengan hasil dapat diketahui sekitar 3 jam di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta khusus bagi penumpang yang terbang di tanggal yang sama dengan tes, yang biayanya tidak berbeda dengan hasil keluar 1x24 jam," jelas Muhammad Awaluddin.

Adapun sejak dibuka 24 Oktober 2021, layanan tes RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam ini cukup menjadi pilihan bagi penumpang pesawat.

Dalam waktu sekitar 2 hari, pada periode 24 Oktober - 26 Oktober hingga pukul 6 pagi terdapat 230 orang penumpang pesawat yang memilih layanan RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam.

Bahkan, pada 26 Oktober pada pukul 00.00 - 12.00 WIB, jumlah yang menjalani RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam mencapai 96 orang penumpang atau lebih banyak dibandingkan dengan yang memilih RT-PCR hasil 1x24 jam sebanyak 57 orang.

"Kami melihat sudah mulai ada pergeseran bahwa penumpang pesawat kini melakukan tes RT-PCR di hari yang sama dengan keberangkatan, karena memang Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta mampu memberikan hasil tes keluar sekitar 3 jam," ungkap Muhammad Awaluddin.

Seperti diketahui, mulai 24 Oktober 2021 Bandara Soekarno-Hatta mengimplementasikan ketentuan di dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 88/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi COVID-19.

Sesuai dengan SE tersebut, penumpang pesawat tujuan dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta wajib menunjukkan surat vaksin COVID-19 minimal dosis pertama dan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.

Adapun layanan tes RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam juga akan tersedia di bandara-bandara AP II lainnya.

"Dalam waktu dekat ini Airport Health Center di Bandara HAS Hanandjoeddin, Belitung, dan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, akan menyediakan layanan RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam. Secara bertahap hingga akhir bulan, layanan tes RT-PCR hasil keluar sekitar 3 jam juga akan dibuka di lebih dari separuh bandara yang dikelola AP II," jelasnya.


(hoi/hoi)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA