Mengapa penderita gagal ginjal tidak boleh minum banyak

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dulu, kebanyakan dari kita selalu mendengar anjuran untuk banyak minum air putih jika ingin menjaga kesehatan ginjal. Namun, ternyata anggapan tersebut sebetulnya sedikit keliru.

Dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menjelaskan, hal yang perlu kita terapkan adalah menjaga asupan cairan yang seimbang, bukan banyak. "Ada persepsi yang agak keliru bahwa untuk memelihara ginjal harus minum banyak. Salah betul. Untuk memelihara fungsi ginjal harus minum cukup, bukan banyak," kata Tunggul dalam perayaan Hari Ginjal Sedunia bersama Kalbe, Rabu (10/3).

Meski begitu, dia juga mengingatkan bahwa kita tidak boleh kekurangan cairan agar tidak dehidrasi. Untuk mengetahui asupan cairan yang tepat, lanjut Tunggul, cobalah menghitungnya dengan rumus 30cc per kilogram berat badan. "Kecuali kalau ada aktivitas lain, maka boleh ditambah," ujar dia.

Baca Juga: Virus corona B.1.1.7 menyebar di 5 provinsi, ini 8 tips mencegah Covid-19

Memicu penyakit ginjal

Hal sama diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia Aida Lydia, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (8/3/2018). Asupan air putih yang terlalu banyak atau overhidrasi justru dapat memicu penyakit ginjal.

"(Terlalu) banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan kadar cairan di tubuh meningkat sel tubuh jadi membengkak,” ujar Aida pada Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, beberapa waktu silam.

Pembesaran sel tubuh terjadi karena banyak natrium yang larut dan menghilang dari dalam tubuh. Padahal, natrium bertugas mengikat air.

Akibatnya, volume darah pun berkurang hingga membuat tekanan darah menurun. Selanjutnya, detak jantung terpacu lebih kuat.

Selain itu, Aida mengatakan, kerja ginjal juga akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih. Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi.

Dampaknya bisa menimbulkan gangguan pada ginjal. “Minum air putih bikin ginjal sehat, tapi tidak sampai berliter-liter. Secukupnya saja, jangan banyak-banyak. Jangan juga kurang. Sesuai kebutuhan tubuh,” kata dia.

Baca Juga: 7 Cara terbaik mengecilkan perut buncit, mudah dicoba

Tanda kebanyakan air putih

Menurut Reader's Digest, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (1/11/2019), overhidrasi umumnya dialami oleh pasien gagal ginjal, peserta lari jarak jauh, atau peserta lomba minum air banyak-banyakan. Overhidrasi dapat menyebabkan intoksikasi air atau hyponatremia.

Dalam kondisi itu, bagian dalam sel akan kelebihan air karena rendahnya kadar sodium dalam peredaran darah. Dalam kasus yang berat, hyponatremia dapat memicu kejang, koma, bahkan kematian.

Beberapa tanda seseorang kelebihan asupan cairan, antara lain:

Tak pernah keluar rumah tanpa botol air.

Jika Anda termasuk orang yang tak bisa meninggalkan rumah tanpa membawa botol air dan segera mengisinya ketika kosong, Anda berisiko kelebihan minum.

Bukan berarti semua orang yang membawa botol minum pasti kelebihan cairan, ya. Sebab, membawa botol minum saat keluar rumah juga menjadi salah satu cara agar kita tidak kekurangan cairan saat berada di luar rumah dan juga sebagai cara berhemat agar tak membeli air minum di luar.

Baca Juga: Mudah dicoba, ini 5 cara efektif membersihkan pembuluh darah

Minum air walau tidak haus

Tubuh kita sudah diprogram untuk memberikan sinyal jika butuh air, yaitu muncul rasa haus. Konsumsilah air tak lebih dari dua liter setiap hari, jika tubuh kita sehat. Makin sering minum, kita justru akan makin mudah merasa haus.

Sering buang air kecil

Jika kita cukup minum air, urine akan berwarna hijau bening. Jika warna urine kita selalu bening seharian, itu merupakan pertanda kita minum kebanyakan air.

Tanda lainnya adalah bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil (BAK). Secara umum orang akan BAK sekitar 6-8 kali dalam sehari. Jika kita melakukannya lebih dari 10 kali, itu juga menandakan kita mengasup cairan lebih dari yang dibutuhkan. Tapi, ada beberapa faktor lain yang memicu sering buang air kecil, misalnya mengonsumsi minuman berkafein atau kandung kemih terlalu aktif.

Tanda overhidrasi mirip dengan dehidrasi, di antaranya pusing, mual, dan diare. Hal ini terjadi karena ginjal tidak bisa membuang kelebihan cairan dan air mulai menumpuk di tubuh.

Baca Juga: 8 Gejala batu ginjal yang harus Anda waspadai

Otot lemah dan gampang kram

Tubuh yang sehat dan berfungsi normal berawal dari keseimbangan. Semua harus seimbang, termasuk asupan cairan. Kebanyakan minum air dapat menyebabkan kadar elektrolit anjlok dan memicu beragam gejala, terutama nyeri otot dan kram. Kita bisa mencegahnya dengan mengonsumsi cairan mengandung elektrolit seperti air kelapa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anggapan Keliru, Minum Banyak Air Bikin Ginjal Sehat.

Editor: Nabilla Tashandra

Baca Juga: Tak hanya haus, ini ciri-ciri dehidrasi lain yang bisa Anda alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati


Freepik

Minum air putih di pagi hari dianjurkan. Minum air putih terlalau banyak ganggu kesehatan ginjal.

GridHEALTH.id - Jangan salah, minum banyak air putih bukan malah membuat ginjal kita sehat, lo.

Buktinya, menurut dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, "Ada persepsi yang agak keliru bahwa untuk memelihara ginjal harus minum banyak. Salah betul. Untuk memelihara fungsi ginjal harus minum cukup, bukan banyak."

Jadi, seseorang harus minum air putih dengan takaran yang cukup, seimbang, bukan banyak-banyak.

Untuk mengetahui asupan cairan yang tepat, lanjut Tunggul, cobalah menghitungnya dengan rumus 30cc per kilogram berat badan.

"Kecuali kalau ada aktivitas lain, maka boleh ditambah," ujarnya. Misal, olahraga, atau bekerja di lapangan, pun di ruang berAC.

Baca Juga: Gejala Demam Rift Valley, Infeksi yang Ditularkan dari Gigitan Nyamuk

Hal tersebut diutarakan dr. Tunggul dalam perayaan Hari Ginjal Sedunia bersama Kalbe, Rabu (10/3/2021), dilansir dari TribunSehat (11/3/2021).

Mengenai minum banyak bisa membuat ginjal bermasalah pun dipaparkan oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia dr. Aida Lydia, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (8/3/2018).

Menurutnya, asupan air putih yang terlalu banyak atau overhidrasi justru dapat memicu penyakit ginjal.

Baca Juga: Obat Alami Daun Mangga, Ini 6 Khasiatnya Yang Belum Banyak Diketahui

"(Terlalu) banyak minum air putih bisa sebabkan gangguan elektrolit di darah. Kadar natrium dan kalium dalam darah berkurang, sedangkan kadar cairan di tubuh meningkat sel tubuh jadi membengkak,” ujarnya pada Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, beberapa waktu silam.

Selain itu, Aida mengatakan, kerja ginjal juga akan semakin berat karena harus menyaring cairan yang berlebih.

Dikhawatirkan, glomerulus pada ginjal tidak kuat melakukan fungsi filtrasi. Sehingga bisa menimbulkan gangguan pada ginjal.

Baca Juga: Vaksin Booster Gratis Bagi Peserta BPJS, Menkes: 'Diberikan Tahun Depan'

“Jadi benar minum air putih bikin ginjal sehat, tapi tidak sampai berliter-liter. Secukupnya saja, jangan banyak-banyak. Jangan juga kurang. Sesuai kebutuhan tubuh saja,” jelasnya menegaskan.

Penting dicatat, minum air putih di pagi hari justru dianjurkan.

Minum air putih satu gelas di pagi harimerupakan metode yang ampuh dalam menjaga kebugaran dan kesehatan.

Masyarakat Jepang telah terbiasa dengan hal ini, dimana mereka senantiasa rutin minum di pagi hari.

Baca Juga: Sering Muncul Tanpa Disadari, Begini Cara Deteksi Dini Diabetes

Manfaat yang akan kita dapatkan ketika rutin minum disetiap pagi tidak tanggung-tanggung, diantaranya ialah dapat mengencangkan kulit, terhindardari diabetes dan obesitas, mengobati penyakit mata, kelain tubuh serta masih banyak lagi.

Ketahuilah, melansir Dinkes.Deliserdangkab.go.id, 70 persen dari tubuh kita berupa air, apabila kebutuhan air dalam tubuh tidak dapat terpenuhi maka sudah dapat dipastikan tubuh akan mengalami gangguan, baik jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Hal inilah yang menyebabkan minum air di pagi hari menjadi sangat penting.(*)

Baca Juga: Angka Kejadian Leukimia Tinggi di Indonesia, YKI Gelar Pelatihan Deteksi Dini Leukimia dan Kanker Anak bagi Dokter Umum dan Tenaga Analis

Ilustrasi ginjal. Foto: Thinkstock

Untuk menjaga kesehatan ginjal, kita memang dianjurkan untuk banyak minum air. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan asupan air dalam tubuh.

60 persen tubuh manusia dewasa terdiri dari air, maka konsumsi air minum dalam tubuh harus sangat diperhatikan. Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa minum air yang cukup setiap hari sangat penting untuk menjaga fungsi organ, karena berfungsi untuk membuang racun dalam tubuh.

Namun, ternyata minum yang berlebihan pun tidak baik, terutama bagi penderita penyakit ginjal. Ini dikarenakan fungsi ginjal yang menurun pada penderita penyakit ginjal tersebut.

"Kalau ginjal kita bagus, kita akan buang air kecil yang berlebihan dan itu bagus untuk mengukur hormon kita, jadi dikeluarkan melalui urin, tetapi kalau fungsi ginjalnya menurun, konsumsi airnya harus dibatasi," tutur Ari, dalam jumpa pers Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, Minggu (24/3).

Menurutnya, batasan konsumsi air minum harus sangat diperhatikan oleh penderita penyakit ginjal stadium lanjut, karena kemampuan ginjal menyerap cairan menurun.

"Seseorang yang menurun kemampuannya untuk buang air kecil akan mengalami pembengkakan karena cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak," paparnya.

Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG) Dr. dr. Diana Sunardi dan Dekan FKUI Dr. dr Ari Fahrial Syam. Foto: Alfaddillah/kumparan

Bahkan, dampak dari minum air berlebihan juga bukan hanya dapat menyebabkan penyakit ginjal saja, tapi juga penyakit lain. Ari menuturkan, penyakit lain yang bisa disebabkan dari minum air berlebihan adalah gagal jantung dan stroke.

"Karena kemampuan memompa darah akan menurun jika terlalu banyak cairan, maka akan menimbulkan bengkak yang akan menyebabkan gagal jantung, parahnya jika kadar air tidak seimbang dan dehidrasi, dapat memicu terjadinya stroke," jelas Ari.

Selain minum air berlebihan, ada faktor lainnya yang juga dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Ari menjelaskan, komponen herbal seperti jamu juga dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Hal itu dikarenakan herbal atau jamu kadang memiliki komponen penghilang rasa sakit.

"Minuman berwarna, atau yang memiliki zat kimia seperti jamu memang sangat berbahaya sekali. Seperti data yang dimiliki BPOM, banyak sekali jamu yang dirazia memiliki kandungan obat penghilang rasa sakit," ujar Dr Ari.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA