Pesan dalam cerita inspiratif disampaikan dengan memilih kata-kata yang

  • Persamaan/perbedaan struktur isi dan ciri bahasa dua teks anekdot
  • Langkah-lanngkah penulisan teks anekdot (mengamati, menemukan topik, mengembangkan sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa)
  1. Membandingkan Teks Anekdot dengan Teks Cerita Inspiratif

Cerita yang mampu mengilhami, menggugah kesadaran, dan membuka pencerahan pembaca termasuk ke dalam kategori cerita inspiratif. Jika dilihat dari bentuk dan kuantitas kata-kata yang digunakan, cerita inspiratif memiliki kesamaan dengan teks anekdot. Perbedaan yang paling menonjol antara cerita inspiratif dengan cerita anekdot adalah cara penyampaian pesan. Pesan dalam cerita inspiratif disampaikan dengan memilih kata-kata yang menyentuh, sedangkan pesan dalam teks anekdot disampaikan dengan cara mengajak pembaca tersenyum bahkan tertawa dengan tidak mengabaikan tujuan utama dari teks tesebut, yaitu mengungkapkan fenomena yang terjadi di masyarakat.

Membandingkan teks anekdot dengan teks cerita inspiratif.

Persamaan Perbedaan
1.        Memiliki judul 1.        Teks anekdot bertujuan menghibur pembaca dengan tetap mempertahankan pesan yang disampaikan, sedangkan cerita inspiratif bertujuan menyentuh hati pembaca
2.         Sistematis 2.        Pada umumnya teks inspiratif lebih mudah dipahami dibandingkan teks anekdot
3.        Ide cerita bisa muncul dari fenomena di masyarakat 3.        Teks anekdot biasanya berisi kejadian yang tidak biasa
4.        Bentuk cerita tidak telalu panjang 4.        Teks anekdot terdiri atas abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
5.        Pesan yang disampaikan secara implisit  
  1. Teknik Menulis Teks Anekdot

Anekdot merupakan teks yang menghibur dan sering kali membuat seseorang tertawa. Selain itu, orang terhibur karena menikmati artikel atau buku-buku yang memuat cerita anekdot, yang menceritakan kejadian tidak biasa.

Berikut beberapa hal yang penting dalam menulis anekdot.

Aturan pertama bagi siapa saja yang ingin menulis anekdot adalah berani. Tidak seperti  yang kebanyakan orang pikirkan, para penulis anekdot sebenarnya adalah orang-orang yang sangat berani. Anda tidak dapat melucu jika Anda takut menertawakan sesuatu hal, suatu masalah, seseorang, dan sebagainya. Anda tidak dapat melucu, jika Anda takut mempermalukan diri Anda atau mengejek sosok yang terkenal. Secara lisan semua orang dapat melucu, tetapi diperlukan keberanian untuk melucu dalam tulisan, dan membiarkan publik dan mungkin seluruh dunia membacanya. Jadi, para humoris memerlukan keberanian besar untuk menulis dan menerbitkan sesuatu yang lucu tentang sebuah isu, orang, atau konsep.

Ketika Anda hendak menulis anekdot, Anda perlu memikirkan hal yang lucu, tidak masuk akal, dan sederhana. Para konsultan manajemen modern menyyebutnya “berpikir di luar kotak” atau kreativitas dalam berpikir.

Sebagian besar orang berpikir bahwa anekdot hanyalah sekadar mengatakan dan menuliskan lelucon tentang orang lain. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Humoris terkenal biasanya mengolok-olok diri mereka sendiri bukan orang lain. Anekdot terbaik selalu diarahkan pada diri sendiri. Sehingga Anda tidak akan mengganggu siapa pun. Orang akan tertawa jika Anda mengolok diri Anda, tetapi seseorang mungkin marah jika Anda mengolok-oloknya.

Saat  menulis anekdot, buatlah kejutan untuk pembaca. Maksudnya, jangan berikan petunjuk terhadap pembaca Anda bahwa akan ada sesuatu hal yang lucu. Biarlah pembaca menemukan kelucuan itu sendiri. Gunakan kata-kata singkat, sederhana, dan langsung yang dapat dimengerti semua orang.

Contoh teks anekdot.

Belajar Kebijaksanaan

Darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari Nasrudin. Nasrudin bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya dapat dipelajari secara langsung.

Malam itu Nasrudin menggosok kayu untuk membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya. “Mengapa api itu kau tiup?” tanya Darwis. “Agar lebih panas dan lebih besar apinya, “ jawab Nasrudin.

Setelah api besar, Nasrudin memasak sup. Sup menjadi panas. Nasrudin menuangkannya ke dalam mangkuk. Ia mengambil mangkuknya, dan meniup-niup supnya.

“Mengapa sup itu kau tiup?” tanya Darwis.

“Agar lebih dingin dan enak dimakan,” jawab Nasrudin.

“Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu,” ketus Darwis.

“Engkau tidak konsisten dengan pengetahuanmu.”

Sumber: safrie.wrdpress.com, dengan pengubahan

contoh:

Contoh 2:

Ilustrasi novel, cerita. (Image by 👀 Mabel Amber 👀, Messianic Mystery Guest from Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Teks cerita inspiratif adalah kisah yang menggugah pembacanya untuk menjadi lebih baik melalui pengalaman inspiratif dari cerita yang dibawakan.

Melalui teks cerita inspiratif, pembaca mendapatkan pembelajaran moral atau sosial dengan harapan mampu menanamkannya dalam menjalani kehidupan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspiratif berasal dari kata 'inspirasi' yang berarti ilham.

Jadi, teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benar-benar terjadi, yang mampu menggugah inspirasi dan semangat seseorang yang membacanya.

Berdasarkan pengertian tersebut, tujuan teks cerita inspiratif ialah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan.

Adapun cerita yang disajikan dalam teks cerita inspiratif biasanya berasal dari kisah hidup seseorang, rekaan, atau kisah-kisah yang dapat diambil dari perilaku binatang di kehidupan nyata.

Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang teks cerita inspiratif, bisa membaca ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasan dan contohnya.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri teks cerita inspiratif, struktur, kaidah kebahasaan hingga contohnya, seperti dilansir dari laman Serupa.id, Rabu (24/2/2021).

Ilustrasi membaca cerita. Credit: pexels.com/Enzo

- Teks cerita inspiratif biasanya memiliki tema tertentu yang dapat dikembangkan menjadi sebuah kisah yang menarik.

- Selain tema, teks cerita inspiratif memiliki alur cerita tertentu hingga pembaca dapat memahami cerita yang disajikan serta pesan yang terkandung di dalamnya.

- Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang.

- Kisah inspiratif yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji pada dirinya untuk menjadi seperti yang dibacanya.

- Cerita inspiratif adalah teks yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan lebih berempati terhadap orang lain.

Ilustrasi membaca cerita. Credit: unsplash.com/Thought

1. Orientasi, yang merupakan pengantar cerita.

2. Perumitan peristiwa, dapat berisi kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita atau konflik kisah.

3. Komplikasi, merupakan puncak dari konflik atau inti cerita, biasanya bagian ini juga menjadi tempat peristiwa utama yang menjadi inspirasi.

4. Resolusi, berisi penyelesaian konflik yang berisi peristiwa yang menyadarkan tokoh tentang kebaikan yang seharusnya ia jalani.

5. Koda, yakni penutup cerita, dan dapat berisi kesimpulan serta penjelasan pesan moral yang dikandung dalam kisah.

Ilustrasi cerita. Credit: pexels.com/Aline

Ciri khas tata bahasa yang biasa ditemui dalam teks cerita inspiratif masih sama dengan teks narasi pada umumnya, yakni:

1. Menggunakan kalimat yang bermakna lampau;

2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan konjungsi kronologis;

3. Banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan;

4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis;

5. Banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental);

6. Kebanyakan penulis berperan langsung sebagai orang pertama dan terlibat dalam cerita yang bersangkutan sehingga akan banyak menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, seperti: aku, saya dan kami;

7. Sebaliknya, bisa jadi penulis hanya menjadi orang ketiga sehingga berperan sebagai pengamat. Oleh karena itu, teks akan banyak memuat kata ganti orang ketiga, seperti: dia, mereka.

Ilustrasi cerita. Credit: unsplash.com/Melanie

1. Tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan.

2. Tetapkan sasaran pembaca.

3. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.

4. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.

5. Perincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung.

6. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan.

7. Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut.

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

                                                                  Penebang Kayu

Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi pekerjaannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemudak bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama penebang pohon membawa 21 batang pohon.

"Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.

Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha lebih keras lagi, tapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin berkurang.

"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."

Terkadang bekerja keras saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja dengan cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu.

Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

Sumber: Serupa

Berita video acara bincang-bincang di ruang ganti Tottenham Hotspur, di mana terungkap fakta Son Heung-min adalah pemain dengan selera berpakaian yang paling buruk di tim utama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA