Sebutkan perkembangan peradaban islam pada masa daulah ayyubiyah di bidang politik dan militer

BincangSyariah.Com – Dinasti Ayyubiyah memiliki peran penting dalam peradaban Islam selama ia berdiri. Selain penyebaran ajaran Islam Sunni di Timur Tengah dan Asia Tengah, kemajuan Dinasti Ayyubiyah juga terjadi di bidang-bidang lain, seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan, ekonomi dan arsitektur.

Kejayaan dinasti ini memang terjadi begitu gemilang pada masa Shalahuddin al-Ayyubi, setelahnya kejayaan Dinasti Fatimiyah mulai runtuh karena keturunannya disibukkan dengan perebutan tahta dan mempertahankan wilayah. Ekspansi besar-besaran pun memang hanya terjadi pada masa Sholahuddin, selainnya semua tak seberapa.

Kemajuan Ekonomi

Pada masa Sholahuddin memimpin, ia beberapa kali menghadapi peperangan dari tentara Salib. Peperangan tersebut justru makin menguatkan hubungan dagangnya dengan Eropa. Produksi barang dagang makin meningkat khususnya dalam bidang pertanian dan perdagangan. Barang-barang yang diproduksi di bidang pertanian misalnya wijen, kharub, aprikot (buahnya mirip buah Persik), dan milet (jenis jewawut). Pendistribusian bahan-bahan tersebut justru makin meluas setelah terjadinya perang Salib. Hal tersebut karena mengundang para peziarah kristen yang berkunjung ke Yerussalem, sedangkan saat itu Yerussalem berada di tangan Islam.

Selain tanaman-tanaman, terdapat juga kerajinan yang terbuat dari berbagai bahan seperti kaca, tembikar dan emas juga meningkat. Dekorasi dan seni yang epik juga mengundang perhatian para peziarah. Selain alasan kemenangan Islam atas Yerussalem, hal yang menyebabkan ekonomi meningkat pada masa Sholahuddin adalah jalur dagang yang berada di laut merah saat itu hanya bisa ditempuh oleh Dinasti Ayyubiyah. Sedangkan jalur tersebut melewati pelabuhan Mesir dan Yaman.

Kemajuan Pendidikan

Begitu juga dalam bidang pendidikan. Kemajuan tersebut dibuktikan dengan adanya pembangunan-pembangunan madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan yang dibangun bukan hanya bertujuan untuk pendidikan formal semata, melainkan juga untuk penyebaran Islam Sunni. Pembangunan madrasah terjadi di berbagai kota seperti di Aleppo, Yerussalem, Kairo dan Iskandariyah.

Bahkan, meski Ayyubiyah menganut teologi Sunni dan bermazhab Syafi’i, pemerintah juga membangun lembaga pendidikan untuk mazhab-mazhab fikih lain, seperti Hanafi, Hanbali dan Maliki. Meskipun, pembangunan lembaga pendidikan mazhab Syafi’i lebih mendominasi. Tapi hal tersebut menunjukkan bahwa Shalahuddin tidak menutup kesempatan kepada masyarakat untuk mempelajari mazhab lain.

Kesejahteraan guru dan siswa pada masa itupun sangat terjamin. Para guru selain dibayar, mereka juga diberi tempat tinggal dan hidup bersama siswa. Siswa di sana juga diwajibkan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan. Kebijakan ini bertujuan agar siswa mendapatkan kesempatan belajar yang cukup leluasa. Mereka tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan, melainkan juga keterampilan lainnya bersama guru.

Intensitas pertemuan mereka dengan gurunya juga sangat banyak. Saat itu, lembaga pendidikan menjadi tempat yang sangat bergengsi. Orang-orang yang hendak bekerja di pemerintahan harus dipastikan telah lulus dari lembaga pendidikan tersebut.

Kemajuan Kesehatan

Sedangkan kemajuan dalam bidang kesehatan dibuktikan dengan pembangunan beberapa rumah sakit dan peningkatan pelayanan kesehatan di beberapa kota. Misal, Shalahuddin membangun dua rumah sakit di Damaskus dan Kairo. Tidak hanya lembaga kesehatan untuk masyarakat, tetapi juga dibangun sekolah khusus kesehatan. Pada masanya lahirlah cendekiawan dan dokter yang juga mengabdi di rumah sakit tersebut seperti Musha bin Maimun dan Ibnu al-Baithar yang sangat masyhur itu. Beberapa dokter tidak hanya mengabdi dan bekerja di rumah sakit umum, tetapi juga ada sebagian yang mengabdi di istana dan bekerja di sana.

Kemajuan Arsitektur

Tidak luput juga kemajuan di bidang arsitektur. Pada masa kepemimpinan Sholahuddin, ia menutup Kairo dan al-Fusthat di dalam tembok kota. Teknik perbentengan juga banyak ia pelajari dari tentara salib dan Dinasti Fatimiyah. Masjid al-Firdaus yang dibangun di Aleppo pada tahun 1236 dianggap sebagai mahakarya dari dinasti ini. Begitu juga dengan pembangunan tembok di Kairo yang dibangun demi pertahanan militer. Pembangunan dimulai pada masa Sholahuddin dan diselesaikan pada masa kepemimpinan Khalifah al-Kamil. Begitulah beberapa kemajuan yang sempat terjadi dan dibangun pada pemerintahan Dinasti Ayyubiyah sampai akhirnya ia runtuh di tangan Dinasti Mamluk.

*Dikelola dari berbagai sumber

Asmawati, 140501045 (2019) Kontribusi Salahuddin Al-Ayyubi Terhadap Perkembangan Islam. Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.

Abstract

Skripsi ini berjudul tentang (Kontribusi ‘Salahuddin Al-Ayyubi’ Terhadap Perkembangan Islam). Adapun rumusan permasalahan bagaimanakah Biografi Salahuddin Ayyubiyah, bagaimanakah terjadinya kepimpinan atau pemerintahan Salahuddin Ayyubiyah, dan bagaimanakah kemajuan Islam pada masa kepimpinan Salahuddin Ayyubiyah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biografi Salahuddin Ayyubiyah, untuk mengetahui model kepimpinan Salahuddin Al-Ayyubi, dan untuk mengetahui kepimpinan atau peradaban Islam dan kemajuan yang sangat pesat pada masa Dinasti Ayyubiyah, Adapun penelitian ini menggunakan metode sejarah, heuristik, mengkritik sumber, interpretasi dan historigrafi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Salahuddin Ayyubiyah lahir setelah keruntuhan Dinasti Fatimiyah yang tidak mampu menghalaukan kekuatan serangan tentara Salib pada masa itu yang berdiri pada tahun 1171-1250 M. Terjadinya kepimpinan atau pemerintahan, Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ke satria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara Salib. Kemajuan Islam pada masa kepimpinan Salahuddin Al-Ayyubi yang berhasil merebut kota Yerussalem pada Perang Salib itu tidak hanya dikenal di dunia Islam, tetapi juga kepimpinan Barat. Kemajuan Islam yang dicapai pada Salahuddin Ayyubiyah meliputi bidang ilmu pengetahuan, dengan mengembangkan Universitas dan membangun madrasah-madrasah tempat pembelajaran Al-Azhar, bidang seni arsitekstur pada gedung, masjid, istana dan sebagainya, bidang ekonomi dan perdagangaan yang mengalakkan perdagangan kota-kota di laut Tengah yang menyempurnakan sistim perpajakan.

Actions (login required)

View Item

TOP

Lihat Foto

New World Encyclopedia

Fransiskus dari Assisi di hadapan Sultan Al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah.

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa sejak abad ke-12.

Pada masa jayanya, dinasti yang pusat pemerintahannya berada di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah Salahuddin Al-Ayubi, yang sebelumnya menjadi wazir (setara perdana menteri) di Mesir, di bawah Dinasti Fatimiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama kurang lebih satu abad, hingga pertengahan abad ke-13.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Sejarah berdirinya

Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah (909-1172).

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah mengalahkan pasukan Salib.

Jika melihat seni hias pada makam yang berbentuk Surya Majapahit, diperkirakan yang menyebarkan agama Islam di Katapang berasal dari. ​.

Sebagai pelajar keteladanan apa yang dapat diambil dari kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam masa Daulah mamluk​.

24. Allah Swt. Mahatunggal Zat-Nya, tidak terdiri dari sesuatu yang terbagi-bagi. Allah Swt. adalah satu dalam perbuatan dan sifat-Nya. Tidak memiliki … sekutu dan tidak ada yang menyamai-Nya. Hal ini membuktikan bahwa Allah mempunyai sifat .... A. al-Ahad B. as-Şamad C. al-Wahid D. al-Baqi​

1. sebelum menyebarkan Islam ke Sulawesi , Datuk RI bandang , Datuk RI Patimang, dan Datuk RI Tiro berguru ke pulau Jawa terlebih dahulu . guru mereka … adalaha. sunan Kalijagab. sunan gunung jatic. sunan giri d. sunan Ampel2. berikut adalah Banjar Banjar penting kerajaan Pajajaran, kecuali...a. Cirebonb. Sunda kelapac. Banten d. Demak ​

Datuk RI bandang, Datuk RI Patimang, dan Datuk RI Tiro adalah mubaligh-mubaligh dari Minangkabau yang menyebarkan agama Islam dia. sulawesi tengahb. … Sulawesi tenggarac. Sulawesi Utarad. Sulawesi Selatan​

Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk gelombang longitudinal dengan 6 buah gelombang dan laju 2 m/s. Jika dalam waktu 12 s terbentuk 2 rapatan da … n 2 regangan, tentukan:               a. Periode              b. Panjang Gelombang               c. Frekuensi​.

Terletak di manakah tanda jabatan ketua dan wakil ketua dl pramuka? ​.

Sikap yang menyelamatkan manusia dari kerugian sebagian yang dinyatakan dalam Al Anshor ditunjukkan pada nomor​.

Sebutkan pihak yang terlibat dalam jaringan keilmuan di nusantara​.

Sebutkan pengetahuan yang diajarkan Dang Hyang niratha kepada raja dan masyarakat Bali​.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA