Arti langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Langit tak perlu menjelaskan bahwa dia tinggi. Matahari tidak perlu membuktikan kepada semua orang untuk percaya bahwa dirinya panas. Udara tidak perlu banyak bicara agar orang membutuhkannya.

Apa yang kita lakukan dan perbuat semestinya sudah mengungkapkan siapa diri kita yang sebenarnya dan itu yang akan dikenal serta dikenang setiap orang. Tak perlu menjelaskan dan membuktikan kepada semua orang tentang siapa dirimu, karena setiap orang memiliki penilaian sendiri tentangmu. Dan penilaian orang lain tentangmu tergantung bagaimana sikap dan cara kehadiranmu baginya, lepas dari segala maksud yang tersembunyi di hatimu.

Jadikan hidup dan hadirmu hari ini menggembirakan dunia dan setiap orang.

Nah sobat, Langit tak perlu menjelaskan bahwa ia tinggi. Orang akan tahu kamu baik bila Anda memang baik.

“Langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi”

Haiii…

Sahabat CerdasMulia!

Pernakah kita merasa diri kita tinggi ketika kita mampu berada diposisi paling atas ketika mendapatkan sesuatu hal yang kita inginkan?

Pernahkah kita berjalan layaknya seorang raja dan ratu yang tak memikirkan keadaan sekitar?

Pernahkah kita merasa mempunyai banyak sayap untuk membawa kita terbang jauh lebih tinggi lagi?

Sahabat, disini izinkan saya mengingatkan sahabat tentang satu hal bahwa “diatas langit masih ada langit” kata-kata sederhana ini memiliki makna yang tidak biasa. Bagaimana tidak, setiap orang pasti pernah berada diposisi nyaman dan terlena dengan yang dia miliki saat itu. Tetapi pernahkah berpikir ketika semua itu hilang, lenyap dari hidup kita? Apa yang bisa kita perbuat untuk mengembalikan itu seperti keadaan semula? Tidak ada kuasa bukan?

Terkadang saya berada diposisi hal seperti ini, ketika merasa puas dengan apa yang telah saya dapat. Merasa diri paling hebat ketika mampu melakukan sesuatu hal yang tidak bisa orang lain lakukan. Rasanya hal seperti ini menjadikan diri ini sombong dihadapan-Nya sungguh sangat disayangkan. Harusnya saya malu, harusnya saya tetap dalam kondisi biasa saja tidak perlu merasakan sesuatu hal yang lebih bahkan menjadi berlebihan.

Sifat sombong dan merasa diri paling tinggi pasti pernah menghampiri hati manusia yang sedang berada pada posisi diatas, lantas bagaimana seharusnya perasaan itu? Coba dipikirkan, untuk apa kita menyombongkan diri? untuk apa merasa paling wah? kalau dihadapan-Nya semua manusia sama saja.

Jangan menjadi seseorang yang sombong atas apa-apa yang hanya kita miliki sebagai sebuah titipan, karena semua yang ada pada genggaman kita suatu saat akan hilang, lenyap dan kembali kepada-Nya. Tugas kita hanya menjaganya tidak ada daya dan upaya untuk memiliki seutuhnya. Tanamkanlah sifat rendah hati atas apa yang telah kita miliki dan yang telah kita peroleh pada saat ini. Jangan jadikan sombong menjadi penghalang kita untuk tetap bersyukur dalam kondisi apapun. Tugas kita hanya menjaga dan tetap bertahan memperbaiki semuanya lalu tetap belajar untuk menjadi seseorang yang dapat menghasilkan suatu hal yang terbaik. Because people know you’re good if you’re good!

Ilustrasi Renungan Agar Tidak Bersikap Sombong

TRIBUNSOLO.COM - Sebagian orang yang sombong belum mengerti bagaimana keadaan yang dialaminya sebenarnya.

Mereka hanya memikirkan keadaan yang terjadi saat itu dan tidak memikirkan ke depannya.

• Kumpulan Kata Bijak Hari Senin, Bisa Tingkatkan Motivasimu Bekerja dan Lebih Menghargai Hidup

Kuncinya adalah kamu tetap berusaha dan bersabar menghadapi deraan masalah yang muncul dari diri sendiri dalam hidup.

Kesombongan merupakan sesuatu yang merugikan diri sendiri jika kita melakukanya.

Inilah kumpulan kata bijak agar kamu dapat terhindar dari sikap kesombongan diri pada anda.

Berikut dikutip dari berbagai sumber berikut kata bijak agar terhindar dari sikap sombong pada diri sendiri dan orang lain Tribunsolo.com rangkum untuk anda.

“Sombong itu tidak akan mengalahkan kehendak Tuhan.”

“Kehebatanmu tidak akan bertahan lama, semua sudah diatur Tuhan. Jika kehebatan itu sudah dicabut oleh-Nya kamu hanya bisa gigit jari dengan kesombonganmu.”

“Orang yang sombong selalu dikalahkan dengan orang yang rendah hati. Mungkin tidak segera, tapi pasti.”

“Orang yang sombong itu ibarat orang yang berdiri diatas gunung, dia melihat orang lain kecil. Namun dia tidak sadar orang lain melihatnya kecil juga.”

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: TribunSolo.com

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

(sumber gambar @araiamelya)

Langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi

Mentari tak perlu menjelaskan bahwa dirinya panas

Bintang tak perlu menjelaskan bahwa dirinya berpendar

Laut tak perlu menjelaskan bahwa dirinya dalam

Suatu hari pernah ngobrol sama seorang sahabat, seperti biasa obrolan receh yang jadi lebar. Sebuah topik ringan yang kadang dalam, bisa menggelitik karena relate banget dengan keseharian.

“Enak ya si A, kerjanya pelesiran mulu.  Bentar-bentar udah di bandara, pagi sarapan di Bali, lunchnya di Jepang, dinnernya di Praha. Wew! Lihat aja feed IG nya cantik banget. Ih mupeng ngga sik?”

Kamu pernah juga ngga keluar selentingan pikiran macem gitu saat berselancar di dunia maya? Ngaku deh!

Aku jadi mikir, yah emang sih enak juga. Aku pun dulu gitu, masih belum nikah, belum ada anak-anak. Saat weekend udah mikir tuh mau ke sini ke sono. Pokoknya pelesir. Lah sekarang? Emak-emak bisa apa. Ngga usah deh mikir ke Barca atau ke Praha. Jajan ke Indomaret aja udah priceless.

Kerjaan domestik yang ngga kelar-kelar, urusan rumah tangga tanpa jeda yang bikin pusing tujuh keliling. Artis mah enak, klinong-klinong pun bawa suster buat ngejar anak-anak. Bawa kang poto buat konten. Lha kita? Hahaha. Encok yang ada!

Laut Tak Pernah Menjelaskan Dirinya Dalam

(sumber gambar @hkurnia13)

Suamiku pernah bilang,

“Yah mungkin karena dia ngga pernah ke sana kali. Jadi dia pengen mengabadikan setiap momen di IG nya. Naik pesawat, awan di sayap pesawat dipotoin juga. Coba kaya aku yang 3-4 minggu sekali naik pesawat, ngapain motoin awan. Kaya orang nganggur aja.”

Lah iya bener juga yak. Suami emang kerjanya harus menyebrang lautan dan mau ngga mau harus naik turun pesawat. Terus lanjut naik helikopter gitu. Menurut dia, itu rutinitas B aja yang sebulan bisa 2-3 kali dilakukan. Jadi dia ngga pernah tuh keranjingan posting sayap pesawat atau langit yang katanya tinggi itu.

Kadang rasa ingin show off emang cuma dilakukan sama seseorang yang baru pertama kali mengalami sesuatu, atau pengalaman pertama mereka. Seolah pengen seisi dunia tahu, heeii aku udah ke sini dong, aku barusan makan ini lho, eh aku punya tas branded baru.

Kalau buat old money. itu mah norak!

Ada juga temenku yang real sultan, tapi gayanya biasa aja tuh. Barangnya branded juga ngga difoto-foto, sering lintas pulau, lintas negara juga B aja kok. Dia pakai tas Fossil atau Coach terbaru pun yah udah pada biasa aja, semua juga pada tahu. Dan itu barang biasa buat dia. Kaya aku pakai Eiger, atau Visval. Haha.

Pernah dia bawa dompet corat coret yang geje menurutku, abstrak banget. Eh, ada tulisan Balenciaga gitu, kecil ngga keliatan. Aku yang cupu ini ngga tau kan kalau itu mehong banget, sampai temenku yang tadi tuh bilang,

“Eh itu mah bisa nyampe 8 juta beb!”

HAH! Dompet amburadul gitu bisa bikin buka depot!

Bahkan dia bilang kalau pas jajan di Indomaret tuh si mba kasirnya nanya kan, kok dompetnya lucu banget siiik. Beli di mana?

“Ini murah mba, beli obralan di Shopee kok.”

Temenku jawab gitu dong hahaha. Udah sih kalau tajir melintir juga ngga perlu pengakuan ya kan?

Orang yang beneran tinggi yaudah ngga usah koar-koar kalau dia emang tinggi. Karena sekelilingnya juga pasti tahu tanpa dia kasi tau. Beda ama OKB (Orang Kaya Baru) wkwkwk, yang mulai dari postingan, IG status isinya hmmm.

Bintang Tak Perlu Menjelaskan Dirinya Berpendar

(sumber gambar @araiamelya)

Tapi, kita juga ngga bisa ngejudge seseorang dibalik alasannya ingin ‘tampil’. Kamu aja yang perlu menata hatimu sendiri aga bisa mengerem agar tak muncul dengki.

Bisa jadi temen kamu cuma pingin berbagi informasi tempat baru, kuliner baru, berbagi insight, atau emang pingin interaksi sama followersnya kan. Kita mah ngga usah baper. Malah harus bersyukur, temen kita udah bisa sampai pada titik itu. Kita juga ngga tahu lho gimana perjuangan mereka sampai titik itu.

Kalau kamu ngga suka, ya tingga unfollow aja! Jangan bikin hati tambah busuk dong.

Aku jadi inget pas Dave Hendrik ngobrol sama Nicholas, si Rangga tuh. Dave kan tanya, “Eh, orang ganteng pake skincare apa sih?”

Nicholas Saputra cuma jawab, “tanya aja sama orang ganteng.”

Nah lho!

Mengejar Awan pun Boleh

Jadi, di atas langit masih ada langit. Kamu boleh terbang tinggi sampai tak ada yang bisa menjangkaumu. Tapi tetap saja masih ada langit di atasmu.

Itu yang harus kamu pahami,

Perjuanganku cukup aku yang tahu

Rasa sakitku cukup aku yang merasakan

Doa-doaku cukup Tuhan yang mendengar

Tidak perlu menjelaskan apapun tentang diriku

Setiap orang punya perjalanannya masing-masing

Setiap orang punya ceritanya sendiri untuk dia lalui

Setiap orang pernah berjuang ke titik tinggi

Karena jika kamu memang tinggi seperti langit, kamu akan tetap tinggi

Malang, 6 Oktober 2020

Baca Juga

Kita Tidak Bisa Bercanda dengan Waktu

Apakah Kamu Suka Mengecek HP Pasangan? Yes or No!

Benarkah Depresi Bukan Kurang Iman?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA