perbedaan bandara halim perdana kusuma dan soekarno hatta



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Anda berencana terbang? PT Angkasa Pura  II mengingatkan agar pengguna moda transportasi udara yang akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma menjalankan protokol kesehatan. Penumpang juga harus memperhatikan syarat terbang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta jilid II yang mulai berlaku 14 September sampai dua pekan ke depan atau 28 September 2020. Sebagai patokan, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan,  penumpang memperhatikan lima hal penting selama berada di bandara. "Dengan memperhatikan 5 hal pokok tersebut, penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma dapat membantu kelancaran penerbangan di tengah masa PSBB DKI Jakarta," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/9). Baca Juga: Industri penerbangan di Tanah Air mulai beranjak pulih Lima hal pokok itu adalah: Pertama, penumpang pesawat rute domestik yang ingin terbang wajib membawa surat hasil Rapid Test atau PCR Test yang berlaku maksimal 14 hari pada saat keberangkatan.  Adapun SIKM bagi penumpang pesawat yang berangkat/tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma tak lagi dibutuhkan. Kedua, penumpang rute internasional yang ingin terbang diimbau untuk menghubungi maskapai atau kedutaan negara tujuan untuk mengetahui berbagai persyaratan perjalanan. Ketiga, penumpang rute internasional yang mendarat di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma harus membawa hasil PCR Test dari negara keberangkatan. Bila tidak membawa, PCR Test akan dilakukan saat tiba. Traveler akan dikarantina hingga hasil tes keluar. Keempat, penumpang rute domestik dan penumpang rute internasional yang baru mendarat wajib sudah mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC) melalui aplikasi e-HAC atau formulir kertas.  Kelima, penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma, akan melalui sejumlah pemeriksaan di antaranya suhu tubuh; surat hasil Rapid Test/PCR Test; security check point untuk pemeriksaan barang bawaan; meja check in, untuk penerbitan boarding pass dan pemeriksaan surat hasil Rapid Test/PCR Test; boarding pass untuk naik pesawat; serta e-HAC atau HAC bagi penumpang yang baru mendarat. Di samping hal-hal pokok tersebut, penumpang juga wajib memperhatikan informasi lainnya seperti kewajiban memakai masker saat di bandara dan ketika naik pesawat, menerapkan jaga jarak (physical distancing), serta harus selalu terinformasi mengenai operasional penerbangan semisal jika ada perubahan jadwal keberangkatan pesawat. Penumpang pesawat juga hendaknya mengetahui ketentuan di masa PSBB DKI Jakarta misalnya terkait dengan penggunaan mobil pribadi dan transportasi publik. Penumpang pesawat yang melintasi lalu lintas Jakarta dengan mobil pribadi harus memperhatikan bahwa kapasitas maksimal hanya boleh diisi 2 orang per baris kursi, kecuali 1 domisili. Bagi penumpang pesawat yang melintasi lalu lintas Jakarta dengan transportasi public,” Harap diperhatikan untuk mempersiapkan keberangkatan sedini mungkin karena dilakukan pembatasan kapasitas, pengurangan frekuensi layanan dan armada,"ujarnya.   Editor: Titis Nurdiana


Lihat Foto

Dok Istimewa

Suasana Area Check In Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (9/5/2021)


JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan TNI AU pada 21 Januari 2022 menginformasikan bahwa Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara mulai 26 Januari 2022.

Penutupan Bandara Halim Perdanakusuma dilakukan dalam rangka revitalisasi sesuai Perpres Nomor 9 Tahun 2022. Selama penutupan tersebut, penerbangan dialihkan ke sejumlah bandara lainnya.

PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Halim Perdanakusuma mulai menjalankan skenario perpindahan operasional penerbangan ke 5 bandara penerima (recipient).

Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Tutup 3,5 Bulan Mulai 26 Januari, Ini Penyebabnya

Berikut daftar bandara yang disiapkan sebagai pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma:

  1. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang)
  2. Bandara Husein Sastranegara (Bandung)
  3. Bandara Kertajati (Majalengka)
  4. Bandara Pondok Cabe (Jakarta)
  5. Bandara Budiarto (Tangerang)

President Director of AP II Muhammad Awaluddin mengatakan skenario perpindahan operasional penerbangan dirumuskan oleh tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) yang dibentuk AP II.

“Tim ORAT bersama stakeholder antara lain Kementerian Perhubungan, Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling telah menyusun skenario perpindahan sejak sekitar dua bulan lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (23/1/2022).

Pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder guna memuluskan skenario perpindahan operasional yang sudah disetujui seluruh pihak.

“Total terdapat 21 operator penerbangan, terdiri dari 2 maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal dan 2 maskapai kargo, dengan total jumlah armada 67 unit pesawat, ditambah juga 12 unit pesawat militer yang akan berpindah operasional dari Bandara Halim Perdanakusuma ke bandara penerima," papar Muhammad Awaluddin.

Baca juga: Sejarah Bandara Halim Perdanakusuma yang Ditutup Mulai 1 Januari

Pemindahan penerbangan niaga tidak berjadwal

Perpindahan operasional armada maskapai niaga tidak berjadwal mulai dilaksanakan pada 22 - 25 Januari 2022.

Director of Operation & Services AP II Muhamad Wasid mengatakan, maskapai niaga tidak berjadwal dari Bandara Halim Perdanakusuma dipindah ke Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan Bandara Halim Perdanakusuma masih ditutup untuk penerbangan sipil pada Minggu (21/3/2021). Penutupan itu berlangsung selama 24 jam sebagai dampak dari pesawat kargo Trigana Air yang mengalami kejadian keluar landasan (excursion) pada Sabtu (20/3/2021)Menyusul hal tersebut, penerbangan pada 21 Maret 2021 (keberangkatan dan kedatangan) di Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan (divert) ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami mengimbau kepada calon penumpang pesawat yang memiliki tiket keberangkatan atau kedatangan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu 21 Maret 2021 agar dapat berkoordinasi dengan maskapai mengenai perubahan jadwal atau rute penerbangan seiring dengan dialihkannya penerbangan dari Halim Perdanakusuma ke Soekarno-Hatta," ujar VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.

Pesawat kargo Trigana Air Boeing 737-500 nomor registrasi PK-YSF mengalami kejadian keluar landasan (excursion) di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin. Tidak ada korban jiwa di dalam kejadian tersebut.Proses sterilisasi runway dari pesawat tersebut harus dilakukan melalui proses pemindahan pesawat ke area hangar di Bandara Halim Perdanakusuma ."Kondisi runway Bandara Halim Perdanakusuma tidak dapat dioperasikan karena terhalang oleh pesawat kargo Trigana Air [Blocked by Aircraft]. Saat ini masih dilakukan upaya pemindahan pesawat. Sejalan dengan hal tersebut, Bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu 21 Maret 2021, selama 24 jam, belum dapat melayani penerbangan sipil," ujar Yado.PT Angkasa Pura II juga telah mengaktifkan SOP multi-airport system di empat bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung).

Multi-airport System diaktifikan sehingga di saat Bandara Halim Perdanakusuma ditutup, maka Bandara Soekarno-Hatta siap mendukung untuk melayani penerbangan yang dialihkan dari Halim Perdanakusuma. Sementara itu, Bandara Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara dalam posisi siaga.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq)

Liputan6.com, Jakarta Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten siap melayani 21 rute pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang ditutup sementara karena banjir yang menggenangi landasan pacu.

Akibat banjir tersebut, seluruh penerbangan dari dan ke Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, yang berjarak sekitar 40 kilometer.

Kedua bandara ini juga dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dengan konsep multi-airports system, sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.

Terkait dengan hal itu, Angkasa Pura II memastikan Soekarno-Hatta siap melayani seluruh penerbangan, yang dialihkan dari Halim Perdanakusuma.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi dalam rilis di Jakarta, Rabu mengatakan seluruh personel operasional dan pelayanan di sisi udara dan darat siap mengakomodasi penerbangan yang dialihkan itu.

"Kapasitas di Soekarno-Hatta masih tersedia untuk melayani penerbangan yang dialihkan dari Halim Perdanakusuma. Di Soekarno-Hatta terdapat berbagai fasilitas dan prosedur untuk mendukung hal tersebut, kami siap agar penerbangan yang dialihkan dari Halim Perdanakusuma dapat tetap beroperasi normal melayani masyarakat," ujarnya.

Total terdapat 21 rute penerbangan yang dialihkan dari Halim Perdanakusuma ke Soekarno-Hatta, yaitu Kualanamu, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Palembang, Solo, Malang, Jambi, Semarang, Lampung, Silangit, Belitung, Padang, Balikpapan, Ambon, Lombok, Kupang, Pekanbaru, Bengkulu, Batam, dan Tasikmalaya.

Dari rute-rute tersebut, pada hari ini terdapat 71 kedatangan penerbangan yang dialihkan ke Soekarno-Hatta dari Halim Perdanakusuma.

“Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, dan siap mendukung bandara mana pun terkait dengan operasional penerbangan demi tetap memberikan pelayanan penerbangan yang aman bagi masyarakat,” ujarnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA