Penyakit minamata yang pernah terjadi di jepang disebabkan oleh pencemaran….

Menteri ESDM Isyaratkan Tarif Listrik dan Pertalite Naik, Dampaknya?

Oleh Nisa Mutia Sari pada 18 Jan 2020, 12:20 WIB

Diperbarui 18 Jan 2020, 12:20 WIB

Perbesar

Ilustrasi mati rasa - nyeri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit minamata mungkin sangat asing di telinga masyarakat, terlebih orang Indonesia. Begitu juga dengan penyebab penyakit minamata. Untuk kasus di Indonesia sendiri memang terbilang cukup jarang.

Awal mula penyakit minamata ini muncul berasal dari Kota Minamata di Jepang. Penyebab penyakit minasama di Jepang diakibatkan warganya terkontaminasi atau keracunan makanan yang mengandung merkuri.

Kebiasaan konsumsi ikan laut masyarakat Jepang dapat dikatakan sangat tinggi. Dan merkuri sangat mudah menyebar termasuk ke biota laut. Ikan atau biota laut yang terkontaminasi merkuri yang tercemar dapat menyebabkan penyakit minamata.

Keracunan merkuri menjadi penyebab penyakit minamata. Bukan hanya di laut, merkuri sebenarnya bisa ditemukan di alam bebas secara alami. Namun, keracunan merkuri baru akan terjadi apabila kamu mengonsumsi merkuri yang sudah terkontaminasi dengan bakteri.

Untuk mengenal lebih jauh seputar penyakit minamasa, berikut Liputan6.com, Sabtu (18/1/2020) telah merangkum dari berbagai sumber mengenai penyakit minamasa berserta penyebab, gejala, serta cara mencegah penyakit minamata muncul.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Sebelum mengenal lebih jauh tentang penyebab penyakit minamata, ada baiknya untuk mengetahui apa itu penyakit minamata. Penyakit ini berasal dari nama Kota Minamata di Jepang. Ini merupakan daerah di mana penyakit minamata mewabah pada tahun 1958.

Pada waktu itu terjadi masalah wabah penyakit di Kota Minamata, Jepang. Ratusan orang meninggal akibat penyakit ini dengan gejala kelumpuhan saraf. Mengetahui kasus tersebut, akhirnya dilakukan pengamatan untuk dicari penyebab penyakit minamata ini.

Lewat pengamatan mendalam terkait gejala penyakit dan kebiasaan orang Jepang, serta pola makan kemudian ditemukan suatu hipotesisnya. Hipotesis mengatakan bahwa penyakit tersebut mirip orang yang keracunan logam berat.

Dilihat bahwa kebudayaan setempat diketahui memiliki kebiasaan mengonsumsi ikan laut dalam jumlah banyak. Melalui hasil hepotesis dan kebiasaan pola makan tersebut, kemudian dilakukan eksperimen untuk mengetahui apakah ikan-ikan di Teluk Minamata banyak mengandung logam berat atau merkuri.

Setelah menyusun teori, dilihat bahwa penyakit minamata diakibatkan oleh keracunan logam merkuri yang terkandung di dalam ikan. Ikan tersebut mengandung merkuri akibat adanya orang atau pabrik yang membuang merkuri ke laut.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Waspada Bahaya Merkuri di Lingkungan Anda

Penyakit minamata atau sindrom minamata merupakan sindrom kelainan fungsi saraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa atau merkuri. Penyebab penyakit minamata dikarenakan sistem saraf pusat terganggu akibat mengonsumsi ikan atau kerang yang terkontaminasi logam berat arsen dan merkuri dalam jumlah banyak.

Merkuri alias air raksa merupakan logam berat yang jika masuk ke tubuh akan sulit untuk dikeluarkan. Bila tercemar dalam waktu yang panjang otomatis kadar merkuri ini kian bertambah hingga akhirnya menimbulkan penyakit seperti yang dialami warga Teluk Minamata, Jepang.

Keracunan merkuri menjadi penyebab penyakit minamata. Bukan hanya di laut, merkuri sebenarnya bisa ditemukan di alam bebas secara alami. Namun, keracunan merkuri baru akan terjadi apabila kamu mengonsumsi merkuri yang sudah terkontaminasi dengan bakteri.

Sehingga strukturnya berubah menjadi metil merkuri. Paparan metil merkuri dalam jumlah besar inilah yang menyebabkan keracunan. Keracunan merkuri yang merupakan penyebab penyakit minamata ini kerap menyerang otak dan sistem saraf seseorang.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Karena keracunan merkuri kerap menyerang otak dan sistem saraf seseorang, maka ada beberapa gejala penyakit minamata yang umum dirasakan. Kejang otot, mati rasa pada tangan dan kaki, otot melemah, penglihatan menyempit, serta gangguan pendengaran, dan bicara merupakan gejala penyakit minamata yang perlu diwaspadai.

Pada kasus yang sudah parah, keracunan merkuri di Kota Minamata Jepang ini menyebabkan kelumpuhan, gangguan jiwa, koma, bahkan kematian. Sedangkan keracunan merkuri pada ibu hamil juga dapat mengakibatkan kecacatan janin, keguguran, atau bahkan bayi lahir meninggal.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Seafood

Hingga saat ini masih belum ada penawar khusus untuk mengobati keracunan metil merkuri atau penyakit minamasa ini. Biasanya, penanganan yang diberikan berfokus pada meringankan gejala serta membuang racun merkuri dari tubuh.

Penderita biasanya diminta untuk melakukan detoksifikasi dan diberikan arang aktif yang mampu mencegah penyerapan racun dalam tubuh. Karena belum ada cara mengobatai penyakit minamasa ini, namun kamu masih bisa mencegah penyakit ini.

Berdasarkan anjuran dari WHO menjelaskan bahwa untuk mencegah penyakit minamasa dengan menghindari konsumsi ikan besar yang mengandung merkuri tinggi di dalamnya seperti hiu, kerapu, todak, dan makarel.

Kamu bisa memilih ikan yang lebih kecil seperti ikan baronang, barakuda, salmon, tuna, dan bandeng. Selain itu, penting juga untuk memerhatikan sumber makanan laut yang dibeli atau dikonsumsi. Pastikan untuk tidak membeli dan memakan ikan dan olahan biota laut yang berasal dari perairan yang terkontaminasi limbah atau sedang dalam penyelidikan pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA