Pada sistem AC komponen apa yang berfungsi untuk mengeringkan udara yang ditiupkan ke dalam kabin?

Pak Guru 10:17 PM

Seiring perkembangan dunia otomotif, AC tidak hanya sekedar aseseoris melainkan bagian penting pada kendaraan. Terutama didaerah yang memiliki suhu yang tergolong panas serta di kota-kota yang rentan terjadi kemacetan.

1. Rangkaian Air Conditioners

        AC atau Air Conditioners adalah suatu rangkaian yang berfungsi mengkondisikan udara didalam kabin menjadi dingin sehingga penumpang merasa segar dan nyaman. Selain itu AC juga berguna untuk menghilangkan bau yang tidak sedap didalam kabin mobil.

        Sedangkan untuk letak komponen AC tergantung pada jenis mobilnya. Namun perbedaan letak tidak mempengaruhi sistem yang terjadi pada AC.

2. Komponen dan Fungsi komponen AC

   A. Compressor (Kompresor)


Berfungsi untuk menghisap refigerant dari evaporator yang berbentuk gas bertekanan dan bertemperatur rendah serta memompakan refrigerant yang berbentuk gas tersebut ke kondensor dengan tekanan dan tempertaur tinggi agar menjadi cairan.

Berfungsi menyerap panas pada refigerant yang disebabkan oleh tekanan kompresor serta merubah refrigerant dari gas menjadi cairan.

    C. Receiver/Dryer 

Berfungsi menampung refrigerant cair serta mengeringkan refrigeran (menghilangkan kelembaban) dengan menyerap uap air yang terkandung pada refrigerant untuk selanjutnya refrigerant cair tersebut dialirkan ke evaporator melalui expansion valve. Selain itu receiver/dryer juga berfungsi sebagai filter dari kotoran agar tidak mengganggu siklus kerja AC.


  D. Expansion Valve

Berfungsi untuk menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant dari kondensor. Selain itu juga berfungsi untuk mengatur jumlah refrigerant yang masuk kedalam Evaporator sesuai kebutuhan penumpang.

   E. Evaporator

Berfungsi menyerap panas dari udara didalam kabin yang akan didinginkan. Pendinginan dilakukan dengan cara meniupkan refrigerant didalam pipa evaporator yang bersuhu rendah melauli sirip-sirip pipa evaporator sehingga udara didalam kabin menjadi dingin.

   F.Blower

Blower berfungsi meniupkan refrigeran bersuhu dingin didalam pipa evaporator agar masuk kedalam ruang kabin.

3. Cara Kerja AC

  • Pada saat AC dinyalakan, kompresor berputar dan akan menghisap gas refigerant yang bertekanan dan bertemperatur rendah dari evaporator dan memompakan gas refrigerant tersebut ke kondensor dengan tekanan dan temperatur tinggi agar dirubah menjadi cair.
  • Gas bertekanan dan bertemperatur tinggi yang masuk kedalam kondensor akan didinginkan dengan melepaskan panas didalam refrigerant sehingga berubah menjadi cairan.
  • Cairan refigerant ditampung oleh receiver untuk disaring dan dialirkan kembeli ke evaporator melalui expansion valve
  • Expansion valve mengabutkan cairan refrigerant yang akan menurunkan temperatur dan tekanan refrigerant dari kondensor sehingga refirigeran cair berubah menjadi gas.
  • Refrigerant cair evaporator ini kemudian mendidih dan menguap oleh temperatur evaporator yang tinggi. Temperatur yang tinggi ini disebabkan oleh pemanasan yang dilakukan oleh udara hangat yang berasal dari kabin yang ditiupkan melalui sirip-sirip evaporator. Dengan kata lain, udara hangat dari kabin bertukar panas dengan refigerant  cair evaporator, yakni udara hangat melepaskan panasnya pada refrigerant sehingga udara didalam kabin menjadi dingin. Sementara itu oleh refrigerant panas ini digunakan untuk mengubah bentuknya menjadi gas.
  • Gas refrigerant pada evaporator dihisap kembali oleh kompresor untuk dialirkan kembali ke kondensor.

      Proses ini berlangsung terus menerus sehingga terjadi pendinginan udara didalam kabin selama AC mobil dihidupkan.

Demikian pembahasan singkat mengenai AC, semoga bermanfaat.....

Related Posts :

Page 2

Sistem AC Mobil

INDIKATOR KOMPETENSI

1.      Siswa harus tau fungsi dari Ac mobil.

2.      Siswa dapat mengetahui atau hafal komponen pada Ac mobil

3.      Siswa dapat menjelaskan cara kerja dari sistim Ac pada mobil

4.      Siswa dapat menganalisa kerusakan pada Ac mobil

5.      Siswa dapat membedakan macam-macam bentuk kompresor

6.      Siswa dapat menjelaskan perbedaan kondensor sesuai dengan typenya

7.      Siswa harus tau tentang cara kerja dari idel up

8.      Siswa dapat mengetauhui cara kerja thermostat.

9.      Siswa dapat mengetahui cara kerja magnet cluct

10.  Siswa dapat memperbaiki sistim Ac yang rusak

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Sistem pendingin adalah suatu rangkaian proses dimana out put yang dihasilkan dapat membuat kondisi udara berubah menjadi dingin. Sistem pendingin ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya penggunaan AC, pembuatan es, pengkondisisan udara dalam mobil, dll. Pada sistem pendingin terdapat serangkaian proses kerja yang saling berhubungan dan saling berkaitan, disini akan dibahas mengenai sistem pendingin pada AC. AC yang sering kita kenal adalah alat yang bisa mengubah kondisi udara ruangan menjadi dingin dan sejuk sesuai yang kita harapkan. AC banyak kita jumpai di kantor, supermarket, rumah.   
Secara garis besar komponen-komponen yang ada pada sistem AC sendiri adalah sbb:           

1.      Evaporator yaitu suatu alat yang yang digunakan untuk menyerap panas ruangan.

2.      Kondensor yaitu alat penukar panas, jadi udara yang sudah dihisap akan ditukar dengan udara yang lebih sejuk. 

3.      Kipas yaitu alat yang berfungsi untuk mendinginkan komponen yang panas.

4.      Kompresor yaitu alat yang digunakan untuk menekan udara agar bisa masuk.       

5.      Filter yaitu alat yang digunaklan untuk menyaring udara.   
Seringkali kita mengetahui macam-macam komponennya tapi tidak mengetahui kerusakan yang ada pada AC dan cara perbaikannya serta perawatannya. Padahal bila terjadi masalah pada sistem AC akan berdampak pada kondisi ruangan yang nantinya berdampak pula pada kesehatan si pemakai, maka dari itu kita harus tahu masalah-masalah yang timbul dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Disini akan coba dijelaskan mengenai macam masalah dan cara mengatasinya.

B.     TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.      Untuk mengetahui pengertian tentang system AC

2.      Untuk mengetahui fungsi AC

3.      Untuk mengetahui fungsi komponen kondensor

4.      Untuk mengetahui kerusakan dan solusi komponen kondensor

5.      Untuk mengetahui fungsi komponen dryer/receifer

6.      Untuk mengetahui kerusakan dan solusi komponen kondensor.

BAB II

SISTEM AC MOBIL

A.     Pengertian Sistem AC

Pada prinsipnya, sistem AC mobil sama dengan sistem AC yang lain. Prinsip kerja AC mobil sama dengan heat exchanger. Dalam heat exchanger pasti ada perubahan atau perbedaan tekanan, hal tersebut akan menyebabkan perbedaan temperatur. Agar pengaruh perubahan tekanan dapat menghasilkan perubahan temperatur yang sesuai maka digunakanlah media pendingin pada sistem AC. Sistem AC menggunakan media pendingi refrigerant (freon).

AC adalah akronim dari kata Air Conditioner yang berarti pengkondisian udara. Sebuah peralatan air conditioner dipergunakan untuk:

  1. mengatur suhu udara
  2. mengatur sirkulasi udara
  3. mengatur kelembaban(humidity) udara
  4. mengatur kebersihan udara

 

Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya  agar nyaman dengan cara sebagai berikut:

1.      pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga suhu udara di ruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.

2.      Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang nyaman.

Untuk dapat mempertahankan kondisi udara, mesin AC dilengkapi dengan pemanas (heater) dan pendingin (cooler). Akan tetapi untuk daerah-daerah tropis umunya hanya menggunakan pendingin (penyejuk) saja.

B.     Cara Kerja Sistem AC Mobil

Cara kerja dari sistem AC mobil adalah sebagai berikut: Kompresor digerakan oleh mesin mobil, memompa dan mensirkulasikan media pendingin  atau freon yang masih berbentuk gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor freon didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter atau dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Freon yang sudah difilter, di alirkan ke katup expansi untuk menurunkan tekanan freon, karena tekanan turun maka otomatis temperatur juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.

Freon yang sudah turun tekanannya dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin. Udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dalam evaporator terjadi perubahan bentuk pada freon, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator. Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem.

Secara sekilas, prinsip cara kerja sistem AC mobil adalah seperti yang tersebut di atas. Cukup simpel. Perkembangan teknologi otomotif dalam bidang sistem AC mobil juga tidak terlalu signifikan. Sampai saat ini, hanya berkembang pada sistem AC mobil double blower.

C.     Komponen Sistem AC

Ø Komponen utama :

1.    Kompresor

2.    Kondensor

3.    Katup ekspansi

4.    Evaporator

Ø Komponen pendukung :

1.    Dryer

2.    Accumulator

3.    Oli kompresor

4.    Shaft seal

5.    Pipa refrigerant

6.    Iddle up

7.    Pulley dan belt


8.    Extra fan

BAB III

KOMPRESOR

Kompresor merupakan komponen yang bekerja menghisap dan memompa refrigerant agar dapat bersirkulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah masuk kedalam kompresor. Prinsip kerja kompresor mirip dengan ‘jantung’ pada tubuh manusia dan refrigerant sebagai darahnya.

Tenaga penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin. Dengan perantaraan belt, pulley dan magnetic clutch, kompresor dapat berputar seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara otomatis konsumsi bahan bakar pun akan meningkat. Compressor itu sendiri berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

Proses Kerja  kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium ( udara atau air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium akibatnya suhu refrigerant dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.

Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigerant yang bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.

Dilihat dari prinsip operasinya, maka kompresor dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

A.    Rotary Action/ Sistem Gerak Putar


Pada rotary action compressor, efek kompresi diperoleh dengan menekan gas yang berasal dari ruang chamber menuju ke saluran tekan yang berdiameter kecil untuk menurunkan volume gas. Berikut beberapa jenis compressor dengan sistem rotary : 
1.  Tipe Through Vane
Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane) yang terpasang saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor membentuk ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.

Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk. Seiring berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.  

                     2. Tipe Scroll


Tipe kompresor ini terdiri dari scroll tetap dan scroll putar. Ruang pemasukan dan pengeluaran terbentuk di antara scroll putar dan scroll tetap saat scroll putar diputar oleh poros kompresor. Ketika lubang pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk kemudian dibawa berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran untuk disalurkan ke kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.

B.     Mechanical Action / Sistem Gerak Bolak-Balik (tipe torak)

Pada Mechanical Action compressor, efek kompresi gas diperoleh dengan menurunkan volume gas secara reciprocating. Yang termasuk dalam jenis ini adalah : Kompresor Torak.

Kompresor didesain dan dirancang agar dapat memberikan pelayanan dalam jangka panjang walaupun digunakan secara terus menerus dalam sistem refrigerasi kompresi gas. Untuk dapat melakukan performa seperti yang diharapkan maka kompresor harus bekerja sesuai kondisi yang diharapkan, terutama kondisi suhu dan tekanan refrigeran pada saat masuk dan meninggalkan katup kompresor.

Compressor tipe Reciprocating/Torak mengubah putaran crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston. Berikut beberapa jenis compressor dengan sistem torak :
1. Tipe Crank 

Pada tipe ini sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (valve plate) terdapat dua katup yaitu katup isap (suction) dan katup penyalur (Discharge).

Pada saat piston bergerak ke bawah, ruangan di atas piston volumenya membesar sehingga tekanannya turun. Katup pemasukan bergerak membuka sehingga refrigeran terhisap masuk. Poros engkol yang berputar akan menggerakkan piston untuk bergerak ke atas, tekanan di atas piston naik dan menyebabkan katup pengeluaran membuka sehingga refrigeran terdorong keluar menuju ke kondensor

2. Tipe Swash Plate

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Cara kerja piston pada tipe ini, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap.

Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran piringan pengatur (swash plate) untuk menghisap dan menekan refrigeran. Saat piston bergerak ke arah dalam dalam, katup pemasukan terbuka dan menghisap refrigerant ke dalam silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran membuka untuk menekan refrigeran keluar. Katup pemasukan dan pengeluaran yang bekerja satu arah mencegah terjadinya pemasukan balik.

3. Tipe Wobble Plate

System kerja kompresor tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain tiu, pengaturan kapaitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetic (magnetic clutch).

Cara kerjanya,  gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh plate penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakkan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung.

BAB IV

 KONDENSOR

A.     Pengertian Kondenser

Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ). Konstruksi kondensor sama dengan konstruksi radiator, terdiri dari susunan pipa-pipa persegi dan sirip-sirip-sirip yang berfungsi untuk memperbesar laju perpindahan kalor. Kondensor ditempatkan di depan radiator agar memperoleh aliran udara maksimum.      

Refrigeran dalam fase uap pada tekanan dan temperatur tinggi, mengalir ke dalam kondensor melalui saluran masuk yang terletak di bagian atas. Di dalam kondensor, refrigerant mengalami proses pendinginan dan perubahan fase dari gas menjadi cair akibat pelepasan kalor ke udara lingkungan, sehingga keluar dari kondensor, refrigerant ada dalam fase cair pada temperature rendah. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Penambahan refrigerant atau Freon AC hanya diperlukan untuk mengganti volume Freon yang hilang akibat kebocoran. Selama unit AC tidak mengalami kebocoran, anda tidak akan perlu untuk mengisi refrigerant/frein pada saat melakukan service AC.

B.     Contoh peristiwa kondensasi:

·      Sebongkah es di masukan kedalam gelas, beberapa saat kemudian bagian luar gelas terbentuk titik-titik air.

·      Ketika mengendarai mobil saat hujan, bagian dalam kaca mobil ikut berembun atau terbentuk titik-titik air.

C.     Prinsip Kerja Kondensor

Refrigerant atau freon dalam wujud gas yang di pompa oleh kompressor ac, masuk lewat inlet (warna merah) dalam kondisi bersuhu dan bertekanan tinggi.    Hembusan atau hisapan angin dari fan condensor dan atau cooling fan membuang panas yang di hasilkan serta menurunkan tekanan refrigerant dan terjadi perubahan wujud dari gas menjadi cair. Selanjutnya modulator yang juga terdapat filter drier didalamnya bertugas untuk memastikan bahwa yang keluar dari kondensor adalah refrigerant (freon ) cair, sebelum di kabutkan oleh expansi valve.

Jika kemampuan kondensor untuk mendinginkan atau membuang panas berkurang menyebabkan tekanan pada siklus refrigerant naik dan menjadi penyebab ac mobil tidak dingin serta membebani mesin dan mengurangi kemampuan ac untuk mendinginkan kabin.

D.     Kontruksi Kondensor

Kontruksi kondensor dapat dilihat pada gambar diatas, bentuk kondensor hampir mirip dengan bentuk dar radiator, kondensor terdiri dari pipa beberbentuk bulat yang dilengkungkan secara pararel dari awal sampai akhir, dan juga disekelilingnya ditambah dengan kisi-kisi mirip seperti pada radiator, ini bertujuan agar luas penampang bidang pendinginan semakin luas, sehingga refrigerant dapat didinginkan dengan optimal. Pendinginan yang optimal akan membuat refrigerant mengalami kondensasi dan perubahan wujud dari gas menjadi cair.

E.     Macam Kondensor

Berdasar Media Pendinginannya, Kondensor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1.    Aircooled Condensor, yaitu : Kondensor yang didinginkan oleh udara dibantu dengan kipas angin (fan).

2.    Watercooled Condensor, yaitu kondensor yang dinginkan oleh air dibantu dengan pompa. 

3.    Evaporator Condensor, yaitu : kondensor yang didinginkan oleh air dan udara. 

F.      Kerusakan Kondensor dan Cara Perbaikannya

1.    Bocor akibat pemakaian atau tabrakan, pada sebagian kasus bisa mampat.

Cara mengetahui kerusakan:

Kondensor terlihat basah dan terasa ada oli jika dicolek dengan tangan. Perhatikan semua bagian kondensor.

Solusi:

Tambal dengan las aluminium atau ganti baru. Jika kebocoran ditambal dengan las aluminium, biasanya cukup berhasil namun umurnya tentu tidak sebaik jika diganti baru. Mintalah garansi dari bengkel jika Anda memutuskan untuk menambalnya.

2.    Kisi-kisi bengkok sehingga angin tidak dapat melewati kondensor. 
Cara mengetahui :

Terlihat kisi-kisi tersusun tidak rapi/bengkok-bengkok.

Solusi :

Melakukan pergantian pada kisi-kisi.

3.    Kondensor kotor karena debu, tanah dan hewan serangga. 

Cara mengetahui :

Terlihat pada bagian luar kondensor yang kotor menutupi kondensor tersebut.

Solusi :

Membersihkan kondensor tersebut dengan air dan bersihkan dengan sikat-sikat halus tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor.

4.    Kondensor berkarat. 

Cara mengetahui :

Terlihat karat bagian kondensor yang biasanya terjadi perubahan warna kondensor.

Solusi :

Mengganti kondensor yang sudah berkarat, karena jika tetap dipakai kondensor tidak maksimal.

G.    Fungsi Komponen

1. Fungsi kondensor         
Kondensor berfungsi untuk mendinginkan refrigerant panas dalam bentuk gas sehingga menjadi cair dengan pelepasan panas oleh sirip-sirp condensor yang dikipasi oleh kipas blower. Gas refrigerant pada saat masuk kondensor bersuhu ±70º C didinginkan dalam kondensor dan keluar refrigerant cair bersuhu ±50º C

2. Fungsi sirip-sirip kondensor     
Berfungsi untuk menyerap panas gas refrigerant dalam saluran pipa condensor dan mennyalurkan panas / membuang panas ke udara luar .

3. Fungsi pipa kondensor 
Pipa kondensor berfungi untuk saluran refrigerant dalam proses pelepasan panas pada kondensor.

4. Saluran suction dan discharge  
Berfungsi untuk saluran masuk dan keluar refrigerant pada kondensor.

BAB V

DRYER/RECEIFER

A.     Pengertian Dryer/receifer

Saringan dikonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silika yang menyerap uap air pada zat pendingin. Pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem.Biasanya pada saringan dua buah saklar yang bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (saklar menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi melebihi dari batas maksimal). Kadang-kadang saringan dilengkapi juga dengan tutup pengaman yang terbuat dari wood metal, tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin mencapai batas yang ditentukan.

B.     Fungsi Dryer/receifer

Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.

Fungsi filter tersebut sangat penting sebab jika refrigerant kotor akan menyebabkan karat pada komponen-komponen pada sistem AC. Desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam lubang katup expansi dan evaporator. Kotoran yang membeku tersebut menghambat aliran refrigrant, fusible plug berfungsi sebagai alat sebagai alat pengaman . Jika kondensor rusak atau beban pendinginan berlebihan, maka tekanan aakan merusak komponen, dalam keadaan ini solderan khusus pada fusible plug meleleh sehingga refrigrant dapat keluar. Dengan demikian, komponen tidak rusak dan solderan khusus tersebuh meleleh pada suhu 95derajatC sampai dengan 100derajatC.

Fungsi komponen :

1.    Fungsi receiver           
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair sementara sebelum disalurkan ke katup expansi dan diteruskan ke evaporator. Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC. Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi          

2.    Fusibel plug    
Berfungsi untuk menjaga takanan yang ada pada receiver, sehingga jika tekanan melebihi batas maka fusible plug akan meleleh dengan sendirinya dan membocorkan tekanan, mencegah pacahnya saluran system AC akibat tekanan yang berlebihan.         

3.    Filter ( penyaring )      
Untuk menyaring refrigerant dari kotoran sebelum masuk ke ruang silica.

4.    Silica jel          
Untuk menyerap kandungan air yang terdapat pada refrigerant, sehingga refrigerant tidak mengandung air / menjadi kering.           

5.    Pipa receiver   
Berfungsi untuk saluran keluar refrigerant didalam receiver setelah tersaring dan terpisah dengan air menuju saluran discharge.

C.     Tipe Dryer/Receifer

1.      Tipe Flat head

2.      Tipe T menggunakan fusible plug

3.      Tipe T tanpa fusible plug

D.     Kerusakan Dryer/Receifer

1.    Kerusakan:

Mampat.

Cara mengetahui kerusakan:

Freon tidak terlihat mengalir di kaca pengintip yang biasanya ada di bagian atas botol dryer atau pada saluran tekanan tinggi.

Solusi:

Mengganti dengan dryer baru.

2.    Kerusakan :

Batu silica receifer terlepas dari tempatnya.

Cara mengetahui :

Terdapat batu silica yg menutup saluran refrigerant. Sehingga batu-batu tersebut bias masuk ke saluran/ komponen ac lainnya.

Solusi :

Mengganti satu set batu silica.

BAB VI

KATUP EKSPANSI

Fungsi dan Pengertian Katup Ekspansi - Katup ekspansi atau ekspansi valve merupakan komponen ac mobil yang berfungsi untuk menurunkan suhu dan tekanan refrigerant atau freon ac mobil pada sirkulasi ac mobil.

 

Katup Ekspansi Ac mobil dengan Sensor Panas

Katup ekspansi berada di saluran masuk sebelum evaporator karena tugas katup ekspansi ini untuk mengabutkan freon bertekanan tinggi yang datang dari kompressor,kondensor dan receiver drier.


Katup ekspansi yang terdapat di ac mobil terdapat bermacam-macam bentuk. Sedangkan jenis katup ekpansi ini ada dua macam yaitu tipe dengan sensor panas dan tipe orifice tube. Katup ekspansi dengan sensor panas jenis terbaru adalah expansi valve tipe box yang banyak diterapkan pada mobil di Indonesia seperti mobil-mobil Toyota, sedangkan katup expansi valve tipe orifice tube yang memiliki saluran lubang tetap dan tidak terdapat pengaturan atau sensor suhu biasa di temukan pada mobil seperti contoh opel blazer.

BAB VII

EVAPORATOR

Pengertian Evaporator adalah alat yang berfungsi sebagai penyalur dingin pada kabin mobil anda setelah menerima proses pengembunan gas pendingin freon dari fungsi kerja ekspansi, bila kita ilustrasikan pada tubuh manusia evaporator adalah "paru-paru" yang menghantarkan udara yang baik untuk tubuh "dingin pada kabin kendaraan".

Pemahaman banyak orang mengatakan evaporator adalah cooling coil, tetapi perlu diketahui sebenarnya di dalam evaporator juga terdapat beberapa komponen lagi yang kesemuanya itu saling berkaitan satu dengan lainnya, beberapa komponen didalam evaporator yaitu: Cooling Coil (koil pendingin), Blower (kipas), Expansi Valve (katup ekspansi), Sensor Thermostat (pengatur suhu) dan Box Evaporator (tempat evaporator). komponen-komponen inilah yang menjadi perlengkap fungsi evaporator dengan cooling coil adalah sebagai tombak utamanya.

Letak evaporator umumnya pada kabin mobil terbagi menjadi dua bagian letak dan kegunaan, yaitu: ac single blower dan ac double blower, untuk Single Blower berada di dalam dashboard (dasbor) dan ada pula yang terletak di bawah dasbor (untuk evaporator model Hang ON). Sedangkan Double Blower bisa terletak di langit-langit kabin atau didalam dinding kursi belakang, yang mana semua pemasangannya tergantung jenis mobil masing-masing dan oleh pabrikan mobil itu sendiri. Sebagai contoh: mobil pick up dan mobil dengan cc kecil pada umumnya hanya menggunakan single blower, sedangkan mobil station (double kabin) atau mobil dengan cc besar umumnya menggunakan double blower.

Contoh gambar evaporator dan komponennya:

Sistem kerja evaporator adalah suatu rangkaian kerja menyalurkan dingin yang di proses dari cooling coil dan katup ekspansi dan ditiupkan oleh blower melalui kisi-kisi angin pada kabin mobil serta sensor thermostat sebagai alat pengatur suhu udara dingin, Sehingga anda yang berada dalam kabin merasakan sejuk dan dingin saat kendaraan dihidupkan.

Perhatikan gambar cooling coil, disitu terdapat jaringan pipa terstruktur dan diapit oleh kisi-kisi kawat kecil yang berfungsi sebagai penghantar dingin juga jalur udara untuk tiupan angin blower, nah apabila kisi-kisi ini terhalang debu atau kotoran maka angin blower tidak kencang dan dingin yang dihasilkan tidak maksimal. Maka sebaiknya perlu perawatan rutin Service atau cuci ac mobil

Evaporator saat ini diproduksi menggunakan bahan alumunium yang seperti kita ketahui bahwa alumunium adalah bahan yang baik sebagai penghantar suhu, akan tetapi kelemahannya bahan alumunium lebih mudah keropos dari bahan lainnya seperti tembaga yang jauh lebih awet. karena itu faktor usia pemakaian dan perawatan serta pemahaman akan ac mobil perlu anda ketahui agar mudah merawatnya.

Beberapa tips perawatan dari saya adalah gunakan selalu ac mobil anda, agar sirkulasi aliran gas freon tidak mengendap pada cooling coil (evaporator), alasannya sederhana prinsip kerja ac mobil adalah sirkulasi aliran udara dan gas pendingin freon, maka ac mobil yang jarang digunakan akan mengakibatkan gas freon mengendap serta memuai dan membuat cooling coil ac mobil anda cepat keropos kemudian mudah bocor.Juga penting jangan merokok didalam kabin mobil, karena asap rokok juga dapat membuat cooling coil keropos.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Drs. Daryanto dan Ir. Sudarto, Pengetahuan Praktis Teknik Mobil. Semarang : Aneka Ilmu.

2. //blog.student.uny.ac.id/robertus/2014/12/20/laporan-praktik-sistem-ac-kondensor-receiver-dryer.

3.    TOYOTA. New Step 1 Training Manual. Astra Motor Nasional Service Division. Cetakan ke 3. September 03-2000.




KETERANGAN

Universitas                         :Muhammadiyah Purworejo 2015

Prodi                                  :F.K.I.P Teknik Otomotif

Tugas mata kuliah              :Media Pembelajaran

Dosen Pengampu               :Dwi Jatmoko M.Pd

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA