Bagaimana proses energi angin dan air dapat menjadi energi listrik

Jakarta -

Perputaran kincir air di sungai atau bendungan ternyata bisa menghasilkan suatu energi yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Lantas, apa energi yang dihasilkan dari perputaran kincir air di sungai atau bendungan?

Dikutip dari buku 'Ilmu Pengetahuan Alam IPA' karya Tim Sains Quadra, energi yang dihasilkan kincir air dapat dimanfaatkan untuk mengangkat suatu benda. Semakin cepat aliran air, maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan.

Energi apa yang dihasilkan dari perputaran kincir air di sungai atau bendungan?

Kincir air menghasilkan energi gerak yang sangat kuat. Energi gerak dari perputaran kincir air ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain, untuk pembangkit tenaga listrik.

Aliran air yang lebih cepat memiliki kekuatan yang lebih besar pula. Air terjun memiliki energi gerak yang sangat besar sehingga sering dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Adapun, kincir air yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah kincir raksasa yang disebut turbin. Alat ini memiliki berat mencapai ribuan ton dan dilengkapi dengan mesin yang disebut generator dan dirancang untuk menghasilkan energi sebanyak mungkin.

  • Bagaimana perputaran kincir air dapat menghasilkan energi?

Air yang jatuh mendorong baling-baling dari turbin sehingga menyebabkan turbin berputar. Perputaran tersebut dihubungkan ke generator dan menghasilkan energi mekanik. Sehingga turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.

Selain itu, air yang melimpah dibuat PLTA digunakan untuk membuat energi listrik. Untuk diketahui, hydroelectric atau tenaga air dari bendungan sungai dapat menghasilkan listrik sebesar 715.000 mega watt atau sekitar 19 persen kebutuhan listrik dunia.

Jadi, detikers sudah paham kan energi yang dihasilkan dari perputaran kincir air di sungai atau bendungan adalah gerak? Selamat belajar!

Simak Video "Kreatif! Pemuda Ponorogo Ini Raup Cuan Lewat Miniatur Kincir Air"



(pay/pal)

Merdeka.com - Hampir setiap hari manusia menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk penerangan, listrik juga digunakan untuk beragam keperluan seperti mengolah data dalam perangkat, menghasilkan suara, dan lain sebagainya. Adapun energi yang biasa digunakan sehari-hari berasal dari listrik yang dihasilkan dari beragam metode, salah satunya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Meski kerap digunakan untuk keperluan sehari-hari, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui cara kerja PLTA. Seperti dikutip dari alterra.id, PLTA merupakan sumber pembangkit listrik yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air guna menghasilkan energi listrik.

Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan dari bendungan yang sengaja dibuat untuk menghasilkan listrik. Bendungan menjadi salah satu sumber alternatif yang mampu menghasilkan listrik dengan jumlah besar, sehingga dapat mengaliri akses listrik ke rumah dan jalanan untuk penduduk yang jauh dari pembangkit listrik perkotaan.

Lantas, bagaimana cara kerja PLTA dan apa saja fungsinya? Simak ulasannya yang dilansir dari alterra.id berikut ini:

2 dari 4 halaman

Seperti yang sudah diketahui, PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Ada beberapa komponen utama dari PLTA seperti bendungan, saluran pelimpah, gedung sentral, dan serandang hubung.

Meski begitu, pembangkit listrik tenaga air tak hanya terbatas pada air dari sebuah bendungan, namun juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Ada beberapa kelebihan dari pembangkit listrik tenaga air dibandingkan tenaga listrik lainnya, seperti mampu menyesuaikan dengan beban yang dibutuhkan, ramah lingkungkungan, dan tidak menyebabkan polusi.

©2018 Vox dot com

Cara Kerja PLTA

Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.

Setelah itu, cara kerja PLTA berikutnya akan diteruskan ke power suplay listrik dan akan disambungkan oleh kabel. Umumnya, kabel tersebut dibentangkan dan ditahan oleh sutet, lalu dibagi ke daerah atau diteruskan ke rumah penduduk. Selain itu, air yang sudah melewati turbin akan disalurkan ke sungai agar bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber kehidupan.

3 dari 4 halaman

Ada beberapa komponen penting yang digunakan PLTA sehingga bisa menghasilkan energi listrik, antara lain:

Bendungan

Salah satu komponen PLTA yang paling utama adalah bendungan. Komponen ini berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin membutuhkan pasokan air yang cukup dan stabil. Tak hanya itu, bendungan juga berperan untuk mengendalikan banjir.

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Pipa

Pipa berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Adapun pipa pusat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm. Sementara itu, ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin.

4 dari 4 halaman

Fungsi turbin untuk mendorong dan memutar bolang-baling digantikan oleh air untuk memutar turbin. Langkah berikutnya, turbin akan mengkonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air menjadi kinetik. Tanpa turbin, cara kerja PLTA tidak akan efektif.

Generator

Generator merupakan sebuah alat yang dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga baling-baling turbin berputar, generator juga akan ikut berputar. Alat ini memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam generator, sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.

Jalur Transmisi

Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi, terlebih dahulu tegangannya di turunkan dengan transformatir step down.

JAKARTA - Cara kerja pembangkit listrik tenaga air dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut nantinya akan menghasilkan energi listrik.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial air untuk menghasilkan energi listrik.

PLTA umumnya terletak di daerah berbukit di mana bendungan dapat dibangun dengan mudah sehingga akan menghasilkan reservoir air yang besar.

BACA JUGA:Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro?

BACA JUGA:Pahami Cara Kerja Kincir Angin, Sumber Energi Listrik Alternatif

Pada pembangkit listrik tenaga air, kepala air atau sumber sungai dibuat dengan membangun sebuah bendungan di  area sungai atau danau, dimana dari bendungan tersebut maka air akan dialirkan ke turbin air.

Dikutip dari Modul ELTAS STEM, Energi Listrik Tenaga Air Sederhana Berbasis Sains, Teknologi, Tenik, Matematika karya Siti Hasna Listiani dkk, PLTA dapat menghasilkan energi listrik dengan cara memanfaatkan energi air yang mengalir.

Aliran air dapat berasal dari aliran air terjun, aliran sungai yang deras, atau air yang dialirkan melalui pipa-pipa khusus yang tujuannya untuk menggerakkan turbin. Gerakan turbin tersebut nanti akan diubah menjadi energi listrik di dalam generator.

Berikut ini tahapan cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air:

1. Aliran air sungai/ air terjun/ waduk sebagai sumber energi pembangkit listrik mampu menggerakkan turbin, Perubahan yang terjadi dari energi potensial menjadi energi kinetik.

2. Gerakan kincir air pada turbin menggerakkan dinamo/ generator yang kemudian membangkitkan listrik.

3. Kecepatan turbin berputar disesuaikan dengan kecepatan aliran air. Semakin cepat aliran airnya, maka turbin berputar juga semakin cepat sehingga energi listrik yang dihasilkan juga semakin besar.

4. Terjadi perubahan energi gerak menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke rumah-rumah melalui proses transmisi.

Dalam ruang lingkup yang kecil, beberapa daerah menggunakan pembangkit listrik secara mandiri. Pembangkit listrik tersebut memiliki prinsip seperti PLTA dan hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik warga di sekitar saja.

Pembangkit listrik tersebut dinamakan pembangkit listrik mikrohidro. Pembangkit listrik mikrohidro menggunakan aliran air untuk memutarkan kincir air. Kincir air kemudian menggerakkan turbin hingga menghasilkan listrik.

Listrik yang dihasilkan oleh PLTA biasanya disalurkan ke rumah-rumah, gedung perkantoran, dan pabrik. Besarnya jumlah energi listrik yang disalurkan disesuaikan dengan kebutuhan. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA